Kegiatan Pengamatan Dan Perhitungan Momen, Gaya, Dan Kesetimbangan Yang Bekerja Pada Benda Di Sekitar akan dilakukan di salah satu rumah anggota kelompok dan di post satpam komplek yang berlokasi di Jalan Perumaan Taman Kota Block A1 No.5, RT.001/RW.016, Bekasi Jaya, Kec. Bekasi Timur., Kota Bekasi, Jawa Barat 17112 pada tanggal 10 Juni 2023.
3.2 Alat dan Bahan
Dalam Kegiatan Pengamatan Dan Perhitungan Momen, Gaya, Dan Kesetimbangan Yang Bekerja Pada Benda Di Sekitar akan dilakukan di salah satu rumah anggota kelompok dan di post satpam komplek yang berlokasi di Jalan Perumaan Taman Kota Block A1 No.5, RT.001/RW.016, Bekasi Jaya, Kec. Bekasi Timur., Kota Bekasi, Jawa Barat 17112 membutuhkan beberapa peralatan agar kegiatan berjalan dengan lancar dan efektif. Berikut merupakan beberapa peralatan yang dibutuhkan, yaitu: 1. Meteran. 2. Timbangan berat badan. 3. Busur.
3.1 Metode Studi
Dalam Kegiatan Pengamatan Dan Perhitungan Momen, Gaya, Dan Kesetimbangan Yang Bekerja Pada Benda Di Sekitar. Menggunakan metode pengukuran dengan alat dan metode refrensi di buku, hal tersebut dilakukan agar dapat menghitung Momen, Gaya, Dan Kesetimbangan. Berikut merupakan penjelasannya:
3.3.1 Kursi Panjang
Pada kursi panjang kita ingin mencari reaksi tumpuan pada kaki kursi dengan menggunakan pandangan samping, lalu kita juga akan mencari momen maksimum yang terjadi pada kursi panjang, selanjutnya kita akan mencari momen Inersia, dan Mencari Tegangan lentur yang terjadi ketika kursi panjang diberikan gaya. Untuk Itu kita harus mengetahui beberapa rumus untuk mencari komponen-komponen tersebut. Berikut merupakan rumus yang dibutuhkan,yaitu: 1. Rumus Mencari Reaksi Tumpuan. Untuk mencari reaksi tumpuan kita harus mengetahui besar gaya berat yang terjadi pada kursi, jarak dari tumpuan A ke gaya berat dan jarak dari tumpuan B ke gaya berat. Kemudian kita cari nilai-nilai komponen tersebut. a. Gaya Berat Untuk mencari gaya berat kita harus megetahui massa manusia, hal ini dapat diketahui dengan cara menimbang massa manusia dengan timbangan berat badan, sehingga didapatkan hasil sebesar 70 kg. Selanjutnya kita harus mengetahui nilai gaya gravitasi, hal tersebut diketahui dari buku. Sehingga didapatkan hasil sebesar 9.80665m/s 2, lalu menggunakan rumus 2 massa manusia × gaya gravitasi=70 kg × 9.80665 m/ s ,=686,4655 N ......................................................................................(3.56) a. Jarak Tumpuan A ke Gaya Berat Untuk mencari Jaraknya kita dapat menggunakan alat bantu yaitu meteran. Lalu ukur dari tumpuan A ke titik tengah orang yang duduk, Sehingga didapatkan hasil yaitu: 0,63 meter. b. Jarak Tumpuan B ke Gaya Berat Untuk mencari Jaraknya kita dapat menggunakan alat bantu yaitu meteran. Lalu ukur dari tumpuan A ke titik tengah orang yang duduk, maka didapatkan hasil yaitu: 0,63 meter. Selanjutnya kita dapat melakukan perhitungan dengan cara momen di A sama dengan 0 dan momen di B sama dengan 0. c. Momen di A=0 Kita menganggap momen di A = 0 maka semua gaya akan menuju A, kecuali gaya reaksi tumpuan A. Maka akan mendapatkan rumus: −( W ×b ) −R B × ( c +b ) + ( W × b )=0.................................(3.57)−R B= ( c +b ) (3.58) 1. Rumus Mencari Momen Maksimum Untuk mencari momen maksimum kita hanya membutuhkan jarak tumpuan A ke titik C, karena Momen Gaya di A dan B sama dan besarnya 0. a. Jarak tumpuan A ke Titik C Untuk mencari Jaraknya dapat menggunakan alat bantu yaitu meteran lalu ukur dari tumpuan A ke titik C, maka didapatkan hasil yaitu: 0,63 meter. b. Momen Maksimum Lalu kita cari denggan cara melihat dari sebelah kiri ke titik C, maka didapatkan rumusnya: R A × b tm ......................................................................(3.59) 2. Rumus Mencari Momen Inersia Untuk mencari momen inersia kita harus mengetahui bentuk dari kursi panjang dan ukuranya. Pada kali ini bentuk atas kursi panjang berbentuk persegi panjang dengan lebar 0,27 cm dan panjang 1,92 m. a. Menghitung Titik Berat Kita dapat mencari titik berat dengan cara mebagi panjang dengan 2, hal ini karena titik berat persegi panjang adalah berada di tengah. Maka didapatkan rumus: h( panjang ) y 1= .....................................................(3.60) 2 b. Menghitung Luas penampang Karena ini berbentuk persegi panjang maka dapat digunakan rumus: A=b ×h ........................................................................(3.61) c. Menghitung nilai y dan d Pertama kita mencari titik berat rata-rata dengan cara luas penampang kali titik berat lalu dibagiluas penampang, sehingga didapatkan rumus: A1× y 1 y= = y 1.........................................................(3.62) A1 Setelah itu kemudian kita mencari nilai d dengan cara titik berat rata-rata di kurang titik berat, sehingga didapatkan rumus: d= y− y=¿...................................................................(3.63) d. Menghitung momen inersia Karena kursi panjang berbentuk Persegi panjang, maka menggunakan rumus momen inersia persegi panjang, yaitu: 1 3 I = ×b × h + A ×d ....................................................(3.64) 12 4. Rumus Mencari Tegangan Lentur Untuk mencari tegangan lentur kita harus mencari nilai c terlebih dahulu. a. Mencari nilai c Nilai c adalah jarak serat terluar terhadap garis netral, karena pada kursi panjang berbentuk persegi panjang, dan pada persegi panjang garis netral juga terdapat di tengah, maka dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut: h c= ..............................................................................(3.65) 2 b. Menghitung Tegangan lentur Setelah kita mendapatkan nilai c, Momen maksimum , dan Momen Inersia. Kita dapat mencari Tegangan lentur dengan menggunakan rumus berikut: M maks × c τ maks= ............................................................(3.66) I
3.3.2 Lukisan yang Digantung dengan Tali
Pada lukisan yang digantung dengan tali, kita ingin mencari reaksi tumpuan pada 2 paku dibawah lukisan untuk menahan lukisan agar tidak jatuh ke bawah, lalu kita juga akan mencari reaksi tumpuan 2 tumpuan di belakang lukisan agar lukisan tidak jatuh ke depan, lalu mencari tegangan tali yang tersambung dengan 2 tumpuan dengan 1 paku yang tertancap di dinding kemudian mencari reaksi tumpuan pada paku yang tersambung di tali dengan 2 tumpuan lukisan. Untuk Itu kita harus mengetahui beberapa rumus untuk mencari komponen- komponen tersebut. Berikut merupakan rumus yang dibutuhkan, yaitu: 1. Mencari reaksi tumpuan paku A dan B untuk menahan lukisan agar tidak jatuh ke bawah. Untuk mencari reaksi tumpuan kita harus mengetahui besar gaya berat lukisan, jarak dari tumpuan A ke titik tengah lukisan dan jarak dari tumpuan B ke titik tengah lukisan. Kemudian kita cari nilai-nilai komponen tersebut. a. Gaya Berat Lukisan Untuk mencari gaya berat lukisan kita harus megetahui massa lukisan, hal ini dapat diketahui dengan cara menimbang massa lukisan dengan timbangan berat badan, hal tersebut dilakukan dengan cara mengangkat lukisan lalu berdiri di timbangan berat badan, setelah itu kurangi massa ketika memengang lukisan dengan massa ketika tidak memegang lukisan. Sehingga didapatkan hasil sebesar 3kg. Selanjutnya kita harus mengetahui nilai gaya gravitasi, hal tersebut dapat didapat dari buku. Sehingga didapatkan nilai sebesar 9.80665m/s 2, lalu menggunakan rumus sebagai berikut: massa lukisan × gaya gravitasi 2 ¿ 3 kg × 9.80665 m/s =29,41995 N ..............................(3.67) b. Jarak Tumpuan A ke Gaya Berat Untuk mencari jaraknya kita dapat menggunakan alat bantu yaitu meteran. Lalu ukur dari tumpuan A ke titik tengah lukisan (gaya berat), hal ini karena gaya berat selalu berada di tengah tengah dan mengarah ke bawah. Sehingga didapatkan hasil yaitu: 0,235 meter. c. Jarak Tumpuan B ke Gaya Berat Untuk mencari jaraknya dapat menggunakan alat bantu yaitu meteran. Lalu ukur dari tumpuan B ke titik tengah lukisan (gaya berat), maka didapatkan hasil yaitu: 0,235 meter. Selanjutnya kita dapat melakukan perhitungan dengan cara momen di A sama dengan 0 dan Momenkan di B sama dengan 0. d. Momen di A = 0 Kita menganggap momen di A = 0 maka semua gaya akan menuju A, kecuali gaya reaksi tumpuan A. Maka akan mendapatkan rumus: −( W ×b ) −R B × ( c +b ) + ( W × b )=0...............................(3.68)−R B= ( c +b ) (3.69) e. Momen di B = 0 Kita menganggap momen di B = 0 maka semua gaya akan menuju B, kecuali gaya reaksi tumpuan B. Maka akan mendapatkan rumus: ( W ×b ) R A × ( b+c )− (W × b ) =0.............................(3.70) R A = ( b+c ) (3.71) 2. Mencari reaksi tumpuan di C dan D lukisan untuk menahan lukisan agar tidak jatuh ke depan. Untuk mencari reaksi tumpuan kita harus mengetahui besar gaya berat lukisan, jarak dari tumpuan C ke titik tengah lukisan dan jarak dari tumpuan D ke titik tengah lukisan. Kemudian kita cari nilai-nilai komponen tersebut. a. Gaya Berat Lukisan Untuk mencari gaya berat lukisan kita harus megetahui massa lukisan, hal ini dapat diketahui dengan cara menimbang massa lukisan dengan timbangan berat badan, hal tersebut dilakukan dengan cara mengangkat lukisan lalu berdiri di timbangan berat badan, setelah itu kurangi massa ketika memengang lukisan dengan massa ketika tidak memegang lukisan. Sehingga didapatkan hasil sebesar 3kg. Selanjutnya kita harus mengetahui nilai gaya gravitasi, hal tersebut dapat didapat dari buku. Sehingga didapatkan nilai sebesar 9.80665m/s 2, lalu menggunakan rumus sebagai berikut: massa lukisan × gaya gravitasi 2 ¿ 3 kg × 9.80665 m/s ,=29,41995 N . ...........................(3.72) b. Jarak Tumpuan C ke Gaya Berat Untuk mencari Jaraknya kita dapat menggunakan alat bantu yaitu meteran. Lalu ukur dari tumpuan C ke titik tengah lukisan (gaya berat), hal ini karena gaya berat selalu berada di tengah tengah dan mengarah ke bawah. Sehingga didapatkan hasil yaitu: 0,51 meter. c. Jarak Tumpuan D ke Gaya Berat Untuk mencari Jaraknya dapat menggunakan alat bantu yaitu meteran. Lalu ukur dari tumpuan D ke titik tengah lukisan (gaya berat), maka didapatkan hasil yaitu: 0,51 meter. Selanjutnya kita dapat melakukan perhitungan dengan cara momen di C sama dengan 0 dan Momenkan di D sama dengan 0. d. Momen di C = 0 Kita menganggap momen di A = 0 maka semua gaya akan menuju A, kecuali gaya reaksi tumpuan A. Maka akan mendapatkan rumus: −( W ×(a+ b)) −R D × p+ ( W ×(a+ b) )=0 ...........................(3.73)−R B= p (3.74) e. Momen di D = 0 Kita menganggap momen di D = 0 maka semua gaya akan menuju D, kecuali gaya reaksi tumpuan D. Maka akan mendapatkan rumus: ( W ×(c+ d) ) RC ×l−( W ×(c+ d) ) =0...................................(3.75) R A = p (3.76) 3. Mencari tegangan tali A dan B di belakang lukisan untuk menahan lukisan agar tidak jatuh ke depan. Pertama kita harus mengetahui sudut yang terbentuk pada tali, lalu kita mencari tegangan tali 1 dan 2. a. Sudut Pada Tegangan Tali Untuk mencari sudut pada tali, kita dapat menggunakan alat bantu busur derajat untuk mengetahui sudutnya. Sehingga didapatkan sudut pada tali 1 dan tali 2 sebesar 60 ° . Lalu kita dapat menghitung tegangan tali dengan cara Σ F x =0 b. Σ F x =0 Pertama kita harus melihat sudut tegangan tali, karena sudut T 1 dan T 2 sama maka tegangan tali di ubah menjadi T 1 x dan T 2 x . Lalu dapat dicari dengan rumus: T 1 x sin θ+T 2 x sin θ=W ..................................................(3.77) 4. Mencari reaksi tumpuan pada paku yang tersambung di tali dengan 2 tumpuan lukisan. Untuk mencari reaksi tumpuan di titik E hanya perlu menambahkan reaksi tumpuan di titik c dengan reaksi tumpuan di titik d. R E=R C + R D .........................................................................(3.78)
3.3.3 Mengangkat Barbel
Pada kasus ini kita ingin mencari momen gaya yang terjadi di sendi putar tangan ketika mengangkat barbel. Untuk Itu kita harus mengetahui beberapa rumus untuk mencari komponen-komponen tersebut. Berikut merupakan rumus yang dibutuhkan,yaitu: 1. Mencari Momen gaya Untuk mencari momen gaya kita membutuhkan jarak dari titik poros (sendi putar) ke telapak tangan dan membutuhkan gaya berat barbel untuk mencari gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat barbel. a. Jarak dari titik poros ke telapak tangan Untuk mencari jaraknya kita dapat menggunak alat meteran, sehingga didapatkan jaraknya sebesar 0,355 m. b. Gaya Berat Barbel Untuk mencari gaya berat barbel kita harus mengetahui massa barbel, hal ini dapat diketahui dari bagian barbel, sehingga nilai massa barbel sebesar 3 kg. Lalu cari gaya berat barbel dengan massa barbel di kali gaya gravitasi. Sehingga didapatkan bahwa gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat barbel sebesar 3 kg juga, hal ini karena Σ F=0. Lalu karena arah gaya angkat barbel ke atas maka akan berputar mendekati poros dengan berlawanan arah jarum jam dan akan bernilai negatif. c. Momen Gaya Setelah kita mendapat nilai gaya berat barbel dan jarak poros ke gaya berat barbel dan gaya angkat barbel. Maka kita dapat mencari momen gaya dengan menggunakan rumus sebagai berikut: τ =F × d ........................................................................(3.79)