Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah Dosen Pembimbing

Pendidikan Pancasila Bambang Sutedja, S.H., M.Si.

PERISTIWA G30S/PKI TAHUN 1965


Disusun oleh : Kelompok C
Nama NPM
Amar Abdurrahman Tuanaya : 2210631140055
Andhika Wira Pratama : 2210631140056
Anida Syakira : 2210631140057
Arien Lintang Weninging Usman : 2210631140058
Arqi Putra Cassanova : 2210631140059
Athanisa Nadhira : 2210631140060
Aura Salsabila Yusup : 2210631140061
Azrie Sunata : 2210631140062
Bergas Maydha Silabait : 2210631140063
Dian Fitria Ramdani : 2210631140064
Edrico Sendra : 2210631140065
Efriyose Adriano : 2210631140066
Egi Candra Buana : 2210631140067
Erfa Inayah : 2210631140068
Ervina Sri Susanti : 2210631140069
Fadhli Shohibul Wafa : 2210631140070
Faris Dzalika : 2210631140071
Ferdy Hartawan Putra : 2210631140072
Hendri Prisaputra Suntajaya : 2210631140073
Ima Rohimah : 2210631140074
Indah Tri Arsy Nurul Hudda : 2210631140075
Jeremi Jackson Tampubolon : 2210631140076
Kayla Rahma Nourizka : 2210631140077
Khanif Nurmisbah : 2210631140078
Kukuh Iman Wahyudi : 2210631140079
Laura Rannu Rampa : 2210631140080
Lucky Richard Antariksa Mendrofa : 2210631140081

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya. Makalah kami yang berjudul "Makalah Peristiwa G30S/PKI
Tahun 1965" dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan Mata Kuliah Pancasila pada
Program Studi S-1 Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa
Karawang. Melalui kesempatan kali ini kami menyampaikan rasa terimakasih
kepada diantaranya :

1. Pak Bambang Sutedja S.H., M.Si, sebagai Dosen Pengampu Mata


Kuliah Pancasila yang senantiasa memberikan bantuan, bimbingan dan
dukungan kepada kami dalam menyusun Makalah ini.
2. Saudara/Saudari atau Rekan-Rekan seluruh mahasiswa Kelas C,
Universitas Singaperbangsa Karawang yang juga ikut membantu kami
dalam menyusun dan senantiasa memberikan bantuan, bimbingan dan
dukungan kepada kami dalam menyusun Makalah Analisis Peristiwa
G30S/PKI ini.

Kami menyadari bahwa Makalah Peristiwa G30S/PKI Tahun 1965 ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan daripada kelebihan. Oleh
sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Dan kami berharap
semoga Makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya.

Karawang, Oktober 2022

Penyusun

0
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 0


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1
BAB I ...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Peristiwa G30S PKI ............................................................ 3
2.2 Proses Terjadinya Peristiwa G30S/PKI ............................................... 3
2.3 Analisis Penyebab Terjadinya Peristiwa G30S/PKI ........................... 6
2.4 Pendapat Penulis sebagai Mahasiswa terkait Peristiwa G30S/PKI .. 8
2.5 Hikmah terkait Peristiwa G30S/PKI terhadap Generasi Muda ........ 8
2.5 Pertanyaan dan Jawaban terkait Peristiwa G30S/PKI Tahun 1965 ...... 9
BAB III ................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 11
3.2 Saran ........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


G30S/PKI dilatarbelakangi oleh kemunculan konsep ideologi
Nasionalisme, Agama dan Komunisme (Nasakom) yang berlangsung dari
tahun 1959-1965 di bawah kekuasaan Presiden Soekarno. Presiden Soekarno
ingin menyertakan PKI dalam konsep Nasakom tersebut. Di sisi lain, TNI AD
masih tidak bisa menerima keberadaan PKI. TNI AD pun menolak konsep
Nasakom karena dianggap hanya menguntungkan PKI. Hal ini memicu
ketidakharmonisan hubungan antara TNI AD dan PKI. Pertentangan ini juga
turut melatar belakangi peristiwa G30S/PKI.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Apa pengertian peristiwa G30S PKI?
2. Bagaimana proses terjadinya peristiwa G30S PKI?
3. Apa penyebab terjadinya peristiwa G30S PKI?
4. Bagaimana pendapat penulis sebagai mahasiswa terkait Peristiwa G30S
PKI?
1.3 Tujuan
Berdasarkan penjelasan rumusan masalah tersebut dapat dirumuskan
beberapa tujuan dari praktikum sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian peristiwa G30S PKI.
2. Mengetahui proses terjadinya peristiwa G30S PKI.
3. Mengetahui penyebab terjadinya peristiwa G30S PKI.
4. Mengetahui pendapat penulis sebagai mahasiswa terkait Peristiwa G30S
PKI.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peristiwa G30S PKI


G30S/PKI adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 30
September sampai 1 Oktober 1965 di mana enam perwira tinggi militer
Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha kudeta
(pengambilan kekuasaan) yang kemudian dituduhkan kepada anggota Partai
Komunis Indonesia.
2.2 Proses Terjadinya Peristiwa G30S/PKI
G30S/PKI terjadi karena adanya persaingan politik, karena PKI sebagai
kekuatan politik merasa khawatir dengan kondsi kesehatan Presiden
Soekarno yang memburuk. Pada awal Agustus 1965, Presiden Soekarno tiba-
tiba pingsan setelah berpidato, banyak pihak yang beranggapan bahwa usia
beliau tidak akan lama lagi. Kemudian, banyak pertanyaan muncul mengenai
siapa pengganti Presiden Soekarno nantinya, dan ini menyebabkan
persaingan semakin tajam antara Partai Komunis dengan TNI. Peristiwa
gerakan 30 September 1965 pada dasarnya berlangsung selama dua hari, yaitu
pada tanggal 30 September 1965 dan tanggal 1 Oktober 1965.
Pasukan bergerak mulai pukul 03.00, enam Jendral dan perwira yang
menjadi korban penculikan dan pembunuhan yakni:
1. Letjen. Ahmad Yani
2. Mayjen. R. Soeprapto, Mayjen. Harjono
3. Mayjen. S. Parman, Brigjen D.I. Panjaitan
4. Brigjen Sutoyo
5. Perwira Lettu Pirre Tandean

3
Gambar 1 (7) Pahlawan Revolusi Dalam Peristiwa G30SPKI

Keseluruhannya dimasukan kedalam lubang di kasawan Pondok Gede,


Jakarta. Satu Jenderal selamat dalam penculikan ini yakni Jendral A.H.
Nasution, namun putrinya menjadi korban yakni Ade Irma Suryani serta
ajudannya Lettu. Pierre Tandean. Korban lain ialah, Brigadir Polisi K.S.
Tubun wafat ketika mengawal rumah Dr. J. Leimana.
Gerakan ini menyebar juga di Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta,
Kolonel Katamso dan Letkol. Sugiono menjadi korban karena tidak
mendukung gerakan ini. Setelah berhasil menculik dan membunuh petinggi
AD, PKI menguasai gedung Radio Republik Indonesia. Dan mengumumkan
sebuah Dekrit yang diberi nama Dekrit no.1, yakni pernyataan bahwa gerakan
G30S PKI adalah upaya penyelematan negara dari Dewan Jendral yang ingin
mengambil alih negara.
Gerakan 30 September 1965 menyebabkan kebingungan terhadap
masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta. Mereka mempertanyakan kemana
para petinggi Angkatan Darat tersebut, karena tidak ada yang mengetahui
keberadaannya. Kemudian hal tersebut direspons oleh pemerintah, Mayjen
Soeharto sebagai Panglima Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan
Darat), yang mengambil kesimpulan bahwa para perwira tinggi itu telah
diculik dan dibunuh.
Mayjen Soeharto langsung mengambil alih pimpinan Angkatan Darat
guna menindaklanjuti peristiwa yang terjadi di tanggal 30 September tersebut.
Langkah penumpasan dimulai pada tanggal 1 Oktober 1965, TNI berusaha

4
menetralisasi pasukan-pasukan yang menduduki Lapangan Merdeka.
Kemudian, Mayjen Soeharto menugaskan kepada Kolonel Sarwo Edhi
Wibowo untuk merebut kembali gedung RRI dan Pusat Telekomunikasi,
tugas tersebut selesai dalam waktu singkat dan tanpa pertumpahan darah.
Dengan dikuasainya RRI dan Telekomunikasi, pada jam 20.00 WIB
Soeharto mengumumkan bahwa telah terjadi perebutan kekuasaan oleh
gerakan 30 September, beliau juga mengumumkan bahwa Presiden Soekarno
dan Menko Hankam/KASAB Jenderal A.H. Nasution dalam keadaan
selamat.
Operasi penumpasan berlanjut ke kawasan Halim Perdanakusuma pada
2 Oktober 1965, tempat pasukan G30S mengundurkan diri dari kawasan
Monas Kawasan. Pada tanggal yang sama, atas petunjuk Polisi Sukitman
yang berhasil lolos dari penculikan PKI, pasukan pemerintah menemukan
lokasi Jenazah para perwira di lubang sumur tua. Di atasnya, ditanami pohon
pisang di kawasan yang dekat juga dengan Halim, yakni Lubang Buaya,
Jakarta Timur. Pada tanggal 4 Oktober, dilakukan pengangkatan jenazah
tersebut dan keesokan harinya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Kalibata Jakarta.

Gambar 2 Tugu 7 Pahlawan Revolusi

5
Para perwira yang gugur akibat pemberontakan ini diberi penghargaan
sebagai Pahlawan Revolusi. Upaya penumpasan terus dilakukan, Rakyat
Indonesia turut membantu dan mendukung penumpasan tersebut.
Demonstrasi anti-PKI berlangsung di Jakarta. Operasi penumpasan berlanjut
dengan menangkap orang-orang yang dianggap bertanggung jawab pada
peristiwa itu.

Gambar 3 Rakyat Menuntut untuk Membubarkan PKI

Pada 9 Oktober 1965, Kolonel A. Latief berhasil ditangkap di Jakarta.


Pada 11 Oktober 1965, Letkol Untung pemimpin dewan revolusi berhasil
ditangkap di Tegal ketika ingin melarikan diri ke Jawa Tengah. Selain itu,
para petinggi PKI seperti D.N Aidit, Sudisman, Sjam dll juga ditangkap oleh
TNI pada 22 November 1965. Setelah itu, pada 14 Februari 1966, beberapa
tokoh PKI dibawa ke hadapan sidang Mahkamah Luar Biasa (Mahmilub).
Desakan rakyat semakin ramai menuntut agar PKI dibubarkan. Puncaknya,
pada saat Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret 1966,
Soeharto langsung mengeluarkan larangan terhadap PKI dan ormas-ormas di
bawahnya.

2.3 Analisis Penyebab Terjadinya Peristiwa G30S/PKI


Ada beberapa hal yang menyebabkan peristiwa G30S PKI yaitu:
1) Beredar Isu Kudeta Presiden Soekarno
Berangkat dari tersebarnya kabar burung yang merebak luas
tentang adanya sekelompok Jenderal atau Dewan Jenderal yang
disebut hendak melakukan gerakan kudeta terhadap Presiden

6
Soekarno. Usut punya usut informasi ini tersebar dari beberapa
rekan militer yang ternyata merupakan simpatisan PKI. Hal ini
dijelaskan dalam sebuah buku yang ditulis oleh Peter Kasenda
berjudul "Kematian DN Aidit dan Kejatuhan PKI" pada 2016.
2) Perpecahan Di Dalam Badan Militer
Faktor penyebab G30S PKI adalah bahwa saat itu di dalam badan
militer sudah terjadi perpecahan yang menyebabkan terjadinya
pembagian faksi yang bertujuan untuk saling memperebutkan
kekuasaan dan pengaruh. Di dalamnya ada sebagian kecil yang juga
berperan sebagai simpatisan PKI. Selain itu, PKI merupakan salah satu
partai yang cukup berpengaruh kala itu. Beberapa kadernya juga
menduduki kursi dewan dan kursi pejabat. Selain faksi yang menjadi
simpatisan ada juga faksi yang berdiri dengan faham anti PKI. Faksi
inilah yang pada akhirnya setia kepada Soekarno. Di faksi inilah
diyakini Dewan Jenderal bersarang.
3) Terpengaruh Perang Dingin
Agenda kudeta yang dilakukan oleh PKI di Indonesia tidak
terlepas dari efek samping terjadinya perang dingin antara Uni Sovie
(komunis) dan Amerika Serikat (kapitalis). Sedangkan pada tahun
1960-an Presiden Soekarno lebih cenderung untuk memihak blok
Soviet, sedangkan Dewan Jenderal diasumsikan lebih pro ke pihak blok
barat sehingga ada sebuah spekulasi untuk menyingkirkan Presiden
Soekarno kala itu. Berdasarkan asumsi tersebut para perwira militer
yang loyal kepada Sukarno bergerak secara diam-diam untuk mencegah
kudeta.
Singkat cerita, pasukan tak kenal ampun ini berhasil menculik 6
(enam) Jenderal, yakni Letjen. Ahmad Yani, Mayjen. R. Soeprapto,
Mayjen. Harjono, Mayjen. S. Parman, Brigjen D.I. Panjaitan dan
Brigjen Sutoyo. Namun dikarenakan perencanaan dan eksekusi rencana
yang kurang matang membuat rencana gagal total, hasilnya adalah
dibunuhnya para Jenderal. Ada Kolonel Abdul Latief (Komandan
Garnisun Kodam Jaya), Letkol Untung (Komandan Batalion Pasukan

7
Pengawal Presiden Cakrabirawa), dan Mayor Sujono (Komandan
Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan di Halim). Mereka didukung
oleh Sjam Kamaruzaman, Kepala Biro Chusus (BC) PKI yang
merupakan badan intelijen PKI. Daftar jenderal yang jadi sasaran
disusun oleh Sjam bersama para perwira militer. Mereka berencana
"menculik" para jenderal dan membawanya ke hadapan Presiden
Sukarno.

2.4 Pendapat Penulis sebagai Mahasiswa terkait Peristiwa G30S/PKI


Peristiwa G 30 S/PKI sangat tidak berperikemanusiaan karena
melanggar hak asasi manusia, yaitu hak untuk hidup dan merdeka. Para
pelaku peristiwa G 30 S/PKI telah membujuk golongan bawah dan
buruh untuk melakukan tindakan penyiksaan dan pembunuhan untuk
menggulingkan Pancasila yang selama ini telah menyatukan rakyat
Indonesia. Oleh karena itu, komunis telah membuat rakyat Indonesia
terpecah belah dan merasa tidak nyaman dengan cara-caranya
menguasai pemerintahan Indonesia. Dengan demikian, Gerakan yang
bertentangan dengan Pancasila dimana tujuh perwira tinggi militer
Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha
kudeta.

2.5 Hikmah terkait Peristiwa G30S/PKI terhadap Generasi Muda


Dari Peristiwa G30S/ PKI ini, generasi muda dapat mengambil
hikmah terhadap peristiwa tersebut dimana sebagai mahasiswa tidak
sepatutnya memperdebatkan suatu yang masih belum jelas benar
salahnya, terlebih hingga membagikan evaluasi terhadap siapa yang
salah serta siapa yang benar, perihal itu tentu saja tidak etis Sebab tidak
terdapat kenyataan yang kokoh buat meyakinkan argumen benar
ataupun salah.

Hikmah lainnya dari peristiwa G30S/ PKI ini yakni bagaimana


generasi muda kelak dapat menjadi seseorang politisi yang baik,
berpolitik tanpa membuat kecurangan didalamnya dalam artian

8
berpolitik secara pofesional serta dinamis, tanpa menjatuhkan lawan
terlebih dulu saat sebelum bertempur. Meski perebutan kekuasaan
dalam sesuatu Negeri tidak luput dari bermacam kasus baik itu dalam
sesuatu kelompok ataupun individual. Tetapi perihal itu dapat diobati
dengan metode berpolitik yang benar yaitu dengan mempunyai watak
kejujuran, kebijaksanaan, dan saling menghormati satu sama lain.

2.5 Pertanyaan dan Jawaban terkait Peristiwa G30S/PKI Tahun 1965


1. Penanya : Muhammad Aqil Muzhaffar (Kel. B – 2210631140033)
Menurut pandangan kalian, apabila PKI tidak pernah ada di Indonesia,
bagaimana keadaan Indonesia saat ini?

Jawaban:
Penjawab : Kukuh Iman Wahyudi (Kel. C – 2210631140079)
1) Tidak akan ada istilah G30S/PKI
2) Belum tentu tentu total presiden yang pernah menjabat di Indonesia saat
ini berjumlah 7 orang, bisa lebih atau bahkan kurang
3) Partai komunis tetap ada di Indonesia
4) Para jenderal G30S/PKI tidak terbunuh
5) Tidak ada nama jalan Tujuh Pahlawan Revolusi (Tuparev) di berbagai
daerah.
6) Film pengkhianatan G30S/PKI tidak pernah dibuat

Apabila PKI tidak pernah ada di Indonesia, maka keadaan Indonesia saat ini
tidak jauh berbeda.

2. Penanya : Maulana Muhammad Sugiarto (Kel. B) - 2210631140028


Mengapa pada saat itu Soeharto tidak ikut diculik dan menjadi korban
pembunuhan G30SPKI. Lalu, mengapa jasad para jenderal yang dibunuh
dibuang di lubang buaya?

Jawaban:
Penjawab : Ferdy Hartawan Putra (Kel. C – 2210631140072)

9
Karena Soeharto pada saat itu hanya sebagai KOSTRAD yang dianggap
memiliki pengaruh yang tidak banyak dan posisinya tidak setinggi para
jenderal yang dibunuh. Ada anggapan di skenario PKI, bahwa para jenderal
korban G30S/PKI akan dimintai suatu tanda tangan bahwa mereka yang
akan menggeser atau menggulingkan presiden Soekarno sehingga PKI
berniat untuk membunuh para jendral untuk mencegah hal itu terjadi.
Alasan mengapa jasad para jenderal yang dibunuh dibuang di lubang buaya:
1) Karena lubang buaya adalah daerah militer yang dimiliki oleh angkatan
udara. Beberapa petinggi angkatan udara condong ke arah komunis dan
terpengaruh paham komunis. Bahkan, TNI angkatan udara banyak yang
juga termasuk dalam anggota cakrabirawa sehingga dapat dengan
mudah dilakukannya koordinasi.
2) Karena masih daerah pinggiran dan masyarakatnya masih kelas
menengah ke bawah sehingga mudah disusupi oleh orang-orang PKI.
Dan juga masyarakatnya yang memang sosialis sehingga mudah dihasut
oleh PKI untuk ikut dalam paham komunis, contohnya seperti kaum
buruh dan kaum petani.
3) Wilayah yang dekat dengan kediaman para jenderal sehingga anggota
cakrabirawa dapat menjalankan strateginya dengan cepat.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari peristiwa G30SPKI ini, dapat disimpulkan bahwa Pancasila
sebagai dasar negara harus tetap dijaga nilai nilainya, jangan sampai
kejadian seperti G30SPKI ini terjadi lagi di Indonesia karena sangat
berbahaya bagi keutuhan NKRI. Sebagai rakyat Indonesia dan juga
mahasiswa harus dapat mengimplementasikan peran & fungsi
mahasiswa yaitu guardian of value (penjaga nilai nilai) kepada
masyarakat, dengan cara konsisten melaksanakan semua isi nilai nilai
yang ada dalam Pancasila di lingkungan masyarakat, kampus, serta
keluarga.

3.2 Saran
Dari Peristiwa G30S/PKI yang terjadi pada tahun 1965 penulis
memberikan saran sebagai berikut:

1. Pengalaman sejarah menampilkan kalau betapa kejamnya


pemberontakan Partai Komunisme Indonesia( PKI) di Madiun pada
tahun 1948 tersebut. Walaupun PKI ataupun faham komunisme sudah
dilarang di Indonesia, namun umat Islam senantiasa butuh mewaspadai
kemunculan komunisme kembali ke Indonesia.
2. Pembelajaran agama butuh ditanamkan secara intensif, perihal tersebut
buat membentengi umat supaya tidak terbawa- bawa oleh mengerti
serta pandangan hidup lain yang menyesatkan. Paling utama terhadap
generasi muda yang nantinya hendak jadi penerus bangsa.
3. Perjuangan serta kegigihan Masyumi harusnya butuh ditumbuhkan lagi
dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Sebab Masyumi merupakan
partai politik yang sangat memikirkan kesejahteraan rakyat di Indonesia
cocok dengan aqidah Islam.
4. Karya tulis tentang kedudukan Masyumi dalam penumpasan
pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948 masih sangat terbatas.
Kalaupun terdapat sejarahwan yang menciptakan informasi baru serta

11
menulis sejarah dengan tema yang sama, hingga itu hendak sangat
menolong untuk para pecinta sejarah serta generasi muda.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dionisius A. B. S. (2018, September 29). TribunJakarta.com. Retrieved 11 10,


2022, from G30S PKI, Mengenang Kesaktian Pancasila Lewat Kemegahan
Tugu Pahlawan Revolusi:
https://jakarta.tribunnews.com/2018/09/29/g30s-pki-mengenang-
kesaktian-pancasila-lewat-kemegahan-tugu-pahlawan-revolusi
Fitrah N. (2020, September 29). telisik.id. Retrieved 11 10, 2022, from G30S/PKI:
Peristiwa Penting dalam Sejarah Indonesia: https://telisik.id/news/g30s-
pki-peristiwa-penting-dalam-sejarah-indonesia
Octaviani W.W (2021, September 30). tribunnews.com. Retrieved 11 10, 2022,
from Sejarah Singkat Peristiwa Gerakan 30 September Tahun 1965,
Berikut Kronologi G30S:
https://www.tribunnews.com/nasional/2021/09/30/sejarah-singkat-
peristiwa-gerakan-30-september-tahun-1965-berikut-kronologi-
g30s?page=2
Kezia V. C. (2022, Agustus 30). inews.id. Retrieved 11 10, 2022, from G30S PKI :
Sejarah, Latar Belakang, Tujuan dan Kronologinya:
https://www.inews.id/news/nasional/g30s-pki-sejarah-latar-belakang-
tujuan-dan-kronologinya
Tim Zona B. (2022, September 5). Zonabanten.com. Retrieved 11 10, 2022, from
Profil Singkat 7 Pahlawan Revolusi Korban Pemberontakan G30S PKI,
Siapa Saja? Cek Di Sini!: https://zonabanten.pikiran-
rakyat.com/nasional/pr-235437559/profil-singkat-7-pahlawan-revolusi-
korban-pemberontakan-g30s-pki-siapa-saja-cek-di-sini
Hardianto. (2022). 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Peristiwa G30S PKI
dan Proses Evakuasinya dari Lubang Buaya. Diambil kembali dari
www.kompas.com:
https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/27/085300265/7-
pahlawan-revolusi-yang-gugur-dalam-peristiwa-g30s-pki-dan-proses
S, M. A. (2021, September 30). Okezone.com. Retrieved 11 10, 2022, from
Kronologi Lengkap G30S PKI:
https://nasional.okezone.com/read/2021/09/29/337/2478958/kronologi-
lengkap-g30s-pki?page=1

13

Anda mungkin juga menyukai