(G30SPKI)
Dosen Pengampu :
Oleh :
Chandi Lestari
Npm : 092023090245
Tahun 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
shalawat beserta salam kita hanturkan kepada junjungan Nabi Muhamad SAW
beserta keluarga dan para sahabat beliau,serta pengikut hingga akhir zaman.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
BAB I..........................................................................................................................4
PENDAHULUAN ..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................... 5
BAB II.........................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1 Latar Belakang Peristiwa GG30SPKI .......................................................................... 6
a. Dewan Jenderal ....................................................................................................... 6
b. Isu Dokumen Gilchrist ............................................................................................. 7
2.2 Kronologis Terjadinya Peristiwa G30SPKI ................................................................. 7
2.3 Peristiwa Penumpasan pada GG30SPKI .................................................................. 10
2.4 Dampak Peristiwa G30S-PKI .................................................................................... 12
a). Dampak Politik ..................................................................................................... 12
b).Dampak Ekonomi .................................................................................................. 13
2.5 Monumen Peninggalan G3OS-PKI .......................................................................... 14
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Peristiwa PKI adalah peristiwa berdarah bunuh membunuh yang tidak jelas
kepastiannya’dalam peristiwa ini 6 jendnral tewas dan PKI dituduh sebagai
pembunuhnya.Menurut isu beredar,ada kabar bahwa para jenderal dengan
pemerintahanSoekarno,kabar ini disebut Isu Dewan Jenderal ,menurut isu
beredar,kemudian digerakan pasukan Cakrabirawa untuk menangkap dan
mengadili mereka,namun dalam proses penangkapan, secara tak terduga mereka
terbunuh pada tanggal 30 September 1965. Menurut isu, setelah ke enam jenderal
terbunuh, tersebarlah tufuhan bahwa PKI yang membunuh para jenderal tersebut.
Untuk menyingkapi tuduhan atas PKI tersebut, diberantaslah PKI yang dianggap
ingin mengudeta pemerintahan.Banyak anggota -anggota PKI terbubuh, juga
banyak orang – orang yang terbunuh oleh PKI, semua itu terjadi pasca terbunuhnya
jenderal pada 30 September 1965.
Sampai saat inipun hal ini tersebut masih sangat kontroversial untuk
dibicarakan. Bannyak pandangan – pandangan yang melatarbelakangi peristiwa ini.
Berikut beberapa hal yang terjadi sampai terjadinya gerakan yang menyebabkan
pembunuhsn kepada 6 jenderal tersebut .
a. Dewan Jenderal
6
b. Isu Dokumen Gilchrist
Isu Dokumen Gilchrist, yang diambil dari nama dubes inggris yaitu Andres
Gilchtrist sudah beredar hampir bersaman dengan isu Dewan Jenderal.
Beberapa pihak menyatahkan bahwa dokumen ini sudah dipalsukan oleh
intelejen Ceko, dibawah pengawasan dari Jenderal Agayant dari KGB Rusia.
Dokumen ini menyatahkan bahwa perwira – perwira Angkatan Darat telah
dibeli oleh pihak barat. Selain itu Amerika Serikat juga dituduh sudah
memprovokasikan militer indonesiia karena memberikan daftar nama –
nama anggota PKI untuk dibunuh. Dinas intelejen Amerika Serikat
mendapatkan data-data campur tangan PKI pada peristiwa 30 September
dari berbagai sumber, salah satunya dari bbuku yang ditulis John Hughes,
yang berjudul Indonesian Upheaval.
1. Sjam Kamaruzaman
2. Pono (Soepomo)
3. Letnan Kolonel Untung Sutopo (Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan
Resimen Cakrabirawa)
4. Kolonel A.Latief ( Komandan Brigade Infantri Kodam V/Jaya)
5. Mayor Udara Suyono( Komandan Pasukan Pengawal Pangkalan (P3)PAU
Halim)
6. Mayor A.Sigit ( Komandan Batalyon 203 Brigade Infatri I Kodam V/ Jaya)
7. Kapten Wahjudi ( Komandan Kompi Artileri Sasaran Udara)
Rapat ini membicarakan tentang situasi umum sebelum gerakan dan isu
sakitnya Bung Karno. Selanjutnya Sjam melontarkan isu adanya Dewan
7
Jenderal yaitu yang mengungkapkan adanya beberapa petinggi Angkatan Darat
yang tidak puas terhadap Soerkarno dan berniat untuk menggulingkanya.
Menanggapi isu ini, Soekarno disebut-sebut memerintahkan pasuka
Cakrabirawa untuk menangkap dan membawa mereka untuk diadili oleh
Soekarno, dari ABRi pun terhasut dan ikut dalam gerakan yaitu Letnan Kolonel
Untung, Komandan Batalyon I Resimen Cakrabirawa (pasukan pengawal
presiden). Sjam kemudian menyampaikan intruksi Aidit untuk mengadakan
gerakan mendahului kudeta Dewan Jenderal. Setelah rapat pertama kemudian
diadakan lagi rapat-rapat selanjutnya guna membahas persiapan serangan
gerakan. Diantaranya rapat ke -2 pada tanggal 9 September 1965, rapat ke -3
tanggal 13 September 1965, rapat ke -4 tanggal 15 September 1965, rapat ke -
5 tanggal 17 September 1965, rapat ke - 6 tanggal 19 September , dan rapat ke
-7 tanggal 22 September 1965, yang ke -8 tanggal 24 September 1965, ke -9
tanggal 29 September 1965.
8
Gambar 7 pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30SPKI
9
1. Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana
Menteri II dr.J. Leimena)
2. Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas,
Yogyakarta)
3. Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas,
Yogyakarta).
Bersama dengan gerakan penculikan, mereka juga menguasai 2
buah sarana komunikasi yang vital yaitu Studio RRI merdeka Barat, dan
gedung Telekomunikasi Merdeka Selatan. Melalui RI yang dia kuasai
Kolonel Untung menyiarkan bahwa Gerakan 30 September ditujukan
kepada jendral - jendral anggota Dewan Jendral yang akan mengadakan
Kudeta (perebutan Kekuasan). Hal ini membingungkan masyarakat, tapi
pada hari itu juga Pangkostrad Mayor Jendral Soeharto langsung mengambil
tindakan setelah mendengar kabar tersebut. Jika Panglima tetinggi
Angkatan Darat Berhalangan Pangkostrad ditunjuk untuk mewakilinya.
Hubungan dengan presiden Soekarno tidak bisa dilakukan dengan
keyakinan bahwa G30S/PKI ingin merebut kekuasaan pemerintahan dengan
berpegang pada Saptamarga memutuskan untuk melancarkan operasi
menumpas G30S/PKI.
Dengan menggunakan unsur-unsur kostrad yang sedang berada di
Jakarta dalam rangka parade har ulang tahun ABRI, yaitu Batalyon 328
Kujang/Siliwangi. Batalyon 2 Kavaleri, dan Batalyon 1 Resimen Para
Komando Angkatan Darat (Men Parako atau RPKAD), gerakan
penumpasan dimulai.
10
19.15 pasukan RPKAD sudah berhasil menduduki RI dan Gedung Telekomunikasi
dan mengamankan pemberontakan tapa bentrokan senjata. Sementara itu pasukan-
D.N Aidit dalam pelarianya, tanggal Oktober 1965 mengirim surat kepada
Presiden, yang mengusulkan supaya melarang adanya pernyataan-pernyataan yang
bersifat mengutuk G30S serta melarang adanya Tuduh menuduh serta salah
menyalahkan, diharapkan amarah Rakyat terhadap PKI reda, namun aksi-aksi terus
berjalan. Dalam pada itu Papelrada - Papelrada ( Penguasa Pelaksana Dwikora
Daerah) yakni Kodam, berturut
11
- turut mebekukan PKI dan Ormas-ormasnya.
tragedi kemanusiaan tebesar pada abad 20 yang jarang diketahui oleh publik
Indonesia hingga sekarang ini.
2. Kondisi politik Indonesia semakin tidak stabil sebab muneul pertentangan dalam
lembaga tinggi negara
• Pembubaran PKI
12
• Pembersian kabinet Dwikora dan unsur-unsur PKI
• Penurunan harga-harga barang.
b).Dampak Ekonomi
13
persen setaun untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah mengeluarkan dua
kebijakan ekonomi yaitu:
14
Tendean. Ketujuhya diabadikan dalam bentuk patungyang berdiri pada sebuah alas
yang berbentuk: lengkung dengan relief yang menggambarkan peristiwa mulai
prolog. kejadian, serta epilog dan penumpasan G30S/PKI
Perlu diingat bahwa, ideologi komunis sangat tidak cocok untuk Indonesia
bahkan negara manapun. Termasuk Uni Soviet dan Cina terbukti telah merevisi
paham komunis yang dulu diagungkannya. Komunis tidak sejalan dengan fitrah
nurani manusia. Dengan Pancasila yang dikuatkan dengan keyakinan kepada Tuhan
Yang Maha Esa,Monumen Pancasila Sakti yang berlokasi di JI. Monumen
Pancasila Sakti Bogor Tengah Jakarta Timur DKI Jakarta mengingatkan generasi
sekarang a gar jangan meninggalkan agama dan pancasila yang menjadi penyangga
bangsa Indonesia.
15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cara-cara yang dilakukan oleh partai komunis dalam usaha kudeta yaitu
merebut kekuasaan dari tangan pemerintah sangat kejam. Oknum PKI ini
melancarkan isu yaitu Isu Dewan Jendaral yaikni yang mengungkapkan bahwa
adanya beberapa petinggi Angkatan Darat yang tidak puas terhadap Soekarno dan
berniat untuk menggulingkannya. Hal ini dilakukan untuk mencari kambing hitam
atas rencana kudeta G30S/PKI terhadap Pemerintah. G30S/PKI 1965 sampai saat
ini masih menyisakan misteri yang membingungkan, dan kejadian tersebut juga
masih sangat terasa begitu menegerikan. Isu bahwa adanya keterlibatan Soeharto
pun mencuak setelah berjalanya Orde Baru sampai pada keruntuhannya. Sejarah
panjang teriadi di Indonesia yang membuat bangsa lebih dewasa dalam menyikapi
peristiwa yang dapat menjadi catatan sejarah Bangsa. Semoga kita dapat
mengambil hikmah dari setiap kejadian, untuk Menuju pada perubahan ke arah
yang lebih baik.
16