Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Peristiwa Gerakan 30 September PKI (G30S PKI)

Guru Mata Pelajaran Sejarah:

Suryani Djauhar, S.Pd

DISUSUN OLEH:

Livia Irzaty Pora

X-6

SMA NEGERI 1 KOTA TERNATE

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Pertama-tama Saya ucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas makalah
hasil penelitian sejarah dengan judul “Peristiwa G30S PKI” ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan.

Saya juga berterima kasih kepada Ibu Suryani Djauhar selaku guru mata pelajaran
Sejarah di kelas X-6, yang selalu memberikan dukungan serta bimbingan dalam pembuatan
makalah ini.

Saya menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, Saya
terbuka pada kritik dan saran dari pembaca untuk melengkapi segala kekurangan makalah
ini.

Ternate, 10 Februari 2024

Penyusun

Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora ii


DAFTAR ISI

Sampul ...............................................................................................................i

Kata Pengantar ..................................................................................................ii

Daftar Isi ..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 2
D. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 2
E. Metode dan Sumber ................................................................................ 2
F. Sistematika Penulisan.............................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Lahirnya Partai Komunis Indonesia (PKI) ...................... 4
B. Sistem Pemerintahan Soekarno ............................................................... 4
C. Kronologi Terjadinya Peristiwa G30S PKI ............................................. 5
D. Tujuan G30S PKI .................................................................................... 6
E. Tokoh-tokoh yang Terlibat dalam Peristiwa G30S PKI ........................... 7
F. Dampak Peristiwa G30S PKI bagi Bangsa Indonesia .............................. 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Pada 30 September 1965, sekelompok tentara –yang kemudian diketahui berasal dari
unit Cakrabirawa (pasukan khusus yang bertugas menjaga keselamatan presiden),
menculik dan membunuh 6 orang jenderal Angkatan Darat. Peristiwa ini kemudian
dikenal dengan G30S (Gerakan 30 September). Sejarah resmi dari pemerintah
menyebutkan bahwa PKI adalah dalang dari peristiwa ini sebagai usaha mereka untuk
melakukan pemberontakan. Soeharto muncul sebagai tokoh yang berhasil untuk
meredam gerakan ini dan militer memiliki posisi yang kuat. Soeharto dan Angkatan
Darat secara efektif mendominasi pemerintahan dan politik Indonesia dan mereka tidak
akan berhadapan dengan rival yang serius di masa depan.
G30S PKI kemudian dilancarkan pada malam hingga dini hari, tepat pada akhir
tanggal 30 September dan masuk 1 Oktober 1965. Gerakan itu mengincar perwira tinggi
TNI AD Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di
kediamannya. Sedangkan lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya. Keenam
perwira tinggi yang menjadi korban G30S PKI antara lain Letnan Jenderal Anumerta
Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo
Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.
Sebagai pemuda/i bangsa Indonesia yang kelak akan memimpin bangsa ini, penting
untuk kita dalam mengetahui dan memahami sejarah-sejarah yang telah terjadi pada
masa lampau. Untuk itu, makalah penelitian ini dibuat untuk mempelajari lebih dalam
mengenai sejarah di Indonesia, terutama pada peristiwa Gerakan 30 September oleh
Partai Komunis Indonesia (G30S PKI), dengan harapan, pembaca dapat ikut memahami
secara lebih lanjut, memperluas pemahaman yang sesuai dengan kehidupan masa
sekarang, dan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang
sebelumnya sudah pernah terjadi pada masa lampau.

Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora 1


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang sebelumnya, rumusan masalah yang
ditemukan dan akan dibahas pada makalah hasil penelitian sejarah ini adalah:
1) Bagaimana awal mula terjadinya G30S PKI?
2) Siapakah dalang dibalik terjadinya peristiwa G30S PKI?
3) Apa dampak yang dialami masyarakat Indonesia dari peristiwa G30S PKI?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian sejarah ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya
peristiwa G30S PKI, menambah pemahaman siswa/i tentang sejarah G30S PKI sehingga
dapat dijadikan pembelajaran dalam kehidupan masa kini dan tidak mengulangi
kesalahan yang sama pada masa lalu.

D. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini berisi tentang penelitian sejarah Peristiwa Gerakan 30 September oleh
Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) dengan bersumber pada beberapa laman resmi
yang berisi tentang hal-hal mengenai G30S PKI, seperti penyebab terjadinya peristiwa
tersebut, tokoh yang terlibat, tujuan serta dampak dari peristiwa G30S PKI.
Selain itu, penulis juga menggunakan sumber dari jurnal penelitian yang dilakukan
oleh Ghani, R., & Tajuddin, M. S. dengan judul “G30S/PKI 1965 dan Tragedi Lubang
Buaya: SEBUAH TRILOGI” tahun 2017, Journal of Nusantara Studies (JONUS).
Jurnal tersebut membahas mengenai peristiwa berdarah di dini hari 30 September
1965 yaitu penculikan dan pembunuhan enam orang pemerintah tertinggi Angkatan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) di sumur Lubang Buaya. Peristiwa ini terkenal dengan
sebutan Tragedi Sumur Lubuk Buaya 1965.

E. Metode dan Sumber


 Metode yang digunakan penulis dalam makalah ini yaitu metode kualitatif. Karena,
metode kualitatif berfokus pada pemahaman mendalam terhadap fenomena sosial
melalui pengumpulan data yang bersifat deskriptif dan naratif. Metode ini
memperhatikan konteks, makna, dan perspektif yang mendasari fenomena yang akan
diteliti.

Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora 2


 Sumber dalam makalah ini yaitu sumber sekunder. Dimana sumber sekunder
merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber yang sudah ada sebelumnya dan
telah diolah atau dianalisis, seperti pada makalah ini.

F. Sistematika Penulisan
Dalam menyusun makalah penelitian ini, agar dalam pembahasan terfokus pada
pokok permasalahan dan tidak melebar ke masalah yang lain, maka penulis membuat
sistematika penulisan makalah penelitian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis membahas tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode dan Sumber yang
digunakan dalam penelitian, serta Sistematika Penulisan penelitian ini.

BAB II PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis membahas tentang awal mula terjadinya peristiwa G30S
PKI, sistem pemerintahan pada masa itu, kronologi kejadian, tokoh yang
terlibat baik pelaku maupun korban, tujuan dilakukannya Gerakan 30
September oleh Partai Komunis Indonesia, dan dampak yang dialami oleh
bangsa Indonesia dari peristiwa ini.

BAB III PENUTUP


Dalam bab ini berisi tentang Kesimpulan dan Saran dari pembuatan makalah
penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Dalam Daftar Pustaka berisi sumber-sumber yang digunakan penulis dalam
melakukan penelitian sejarah ini.

Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora 3


BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Lahirnya Partai Komunis Indonesia (PKI)


Henk Sneevliet dan kaum sosialis Hindia Belanda lainnya membentuk serikat tenaga
kerja di pelabuhan pada tahun 1914, dengan nama Indies Social Democratic Association
(dalam bahasa Belanda: Indische Sociaal Democratische Vereeniging-, ISDV). ISDV
pada dasarnya dibentuk oleh 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP dan
Partai Sosialis Belanda yang kemudian menjadi SDP komunis, yang berada dalam
kepemimpinan Hindia Belanda
Pada Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi
Perserikatan Komunis di Hindia (PKH). Semaun adalah ketua partai dan Darsono
menjabat sebagai wakil ketua. Sekretaris, bendahara, dan tiga dari lima anggota komite
adalah orang Belanda. PKH adalah partai komunis Asia pertama yang menjadi bagian
dari Komunis Internasional. Henk Sneevliet mewakili partai pada kongres kedua
Komunis Internasional 1921.
Pada 1924 nama partai ini sekali lagi diubah, kali ini adalah menjadi Partai Komunis
Indonesia (PKI). Adapun tujuan utama PKI adalah untuk menantang imperialisme dan
kapitalisme pemerintah Belanda dengan membangun serikat pekerja dan untuk
mempromosikan pentingnya kesadaran politik di antara para petani.

B. Sistem Pemerintahan Soekarno


Demokrasi Terpimpin atau Orde Lama (1959–1965) adalah masa ketika Presiden
Indonesia Soekarno berkuasa di bawah naungan Undang-Undang Dasar 1945 yang asli.
Demokrasi terpimpin sendiri adalah sebuah sistem demokrasi yang seluruh keputusan
serta pemikiran berpusat pada pemimpin negara.
Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden
Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 November 1956.
Demokrasi Terpimpin menurut ketetapan MPRS No. VIII/MPRS/1965 yakni kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang
berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong di antara semua kekuatan
nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan pada Nasakom.
Partai Komunis Indonesia (PKI) menyambut "Demokrasi Terpimpin" Soekarno
dengan hangat dan anggapan bahwa Soekarno mempunyai mandat untuk
Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora 4
mengakomodasi persekutuan konsepsi yang sedang marak di Indonesia kala itu, yaitu
antara ideologi nasionalisme (sekuler), agama (Islam) dan komunisme yang dinamakan
NASAKOM.
Pada 19 Desember 1961, Soekarno mengumandangkan Tri Komando Rakyat.
Soekarno kemudian membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat yang
dipimpin Soeharto. Menurut Aco Manafe, PKI menjadi pendukung utama Trikora untuk
meraih simpati Soekarno. PKI juga mendukung penekanan terhadap perlawanan
penduduk adat yang tidak menghendaki integrasi dengan Indonesia.
Presiden Sukarno kemudian menunjuk DN Aidit dan Nyoto dari PKI sebagai
anggota Front Nasional untuk memperjuangkan Irian Barat.

C. Kronologi Terjadinya G30S PKI


Peristiwa G30S PKI adalah sebuah aksi kudeta yang terjadi pada 30 September
hingga 1 Oktober 1965. Aksi pemberontakan selama dua hari satu malam itu diperingati
setiap tahun tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Peristiwa pengkhianatan ini terjadi pada Kamis malam, 30 September hingga dini
hari tanggal 1 Oktober yang melibatkan Pasukan Cakrabirawa dan anggota PKI. Gerakan
ini bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan menjadikan
pemerintahan Indonesia menjadi pemerintahan komunis.
Ketua gerakan ini adalah Dipa Nusantara Aidit atau yang akrab dikenal dengan DN
Aidit. Gerakan ini bergerak atas komando yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung
Syamsuri yang merupakan Komandan Batalyon I Cakrabirawa. Pergerakan mereka
dimulai dari Jakarta dan Yogyakarta dengan tujuan menculik dewan jenderal dan perwira
tinggi untuk dibawa ke Lubang Buaya. Namun, beberapa prajurit Cakrabirawa yang
memutuskan untuk membunuh dewan jenderal dan perwira tinggi.
Pada 30 September 1965, PKI mendatangi kediaman Jenderal TNI Ahmad Yani,
Letnan Jenderal TNI R. Soeprapto, Letnan Jenderal TNI S. Parman, Mayor Jenderal TNI
M. T Haryono, Mayor Jenderal TNI D.I Pandjaitan, Mayor Jenderal TNI Sutoyo
Siswomiharjo, dan Jenderal A. H. Nasution. PKI berdalih sebagai Cakrabirawa, pasukan
pengawal istana yang diperintahkan untuk menjemput mereka agar menghadap ke
Presiden Soekarno.
R. Soeprapto, Sutoyo Siswomiharjo, dan S. Parman ikut dengan ajakan PKI dalam
keadaan hidup. Begitu juga dengan Kapten Czi Pierre Andreas Tendean yang menjadi
korban salah tangkap karena tengah berada di kediaman A.H. Nasution yang berhasil

Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora 5


selamat dari gerakan ini. Keempat anggota TNI AD dibawa ke sebuah markas di
kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur. Begitu sampai, keempatnya dibunuh dan
mayatnya dimasukkan ke sebuah sumur tua yang tak terpakai dengan diameter 75 cm
dan kedalaman 12 meter.
Sementara Ahmad Yani, M.T Haryono, dan D.I Pandjaitan ditembak di kediaman
masing-masing, lalu mayatnya dibawa ke markas tersebut dan juga dimasukkan ke dalam
lubang yang kemudian dikenal sebagai Lubang Buaya.
Selanjutnya, Cakrabirawa (di bawah kepemimpinan Mayor Jenderal Soeharto
mengamankan RRI dan telekomunikasi untuk menyebarkan kabar bahwa Presiden
Soekarno dan A. H. Nasution dalam keadaan selamat pada 1 Oktober. Keesokan harinya,
Pemberontakan PKI dapat dipukul mundur dan TNI mulai mencari tempat mayat para
korban G30S PKI dibuang.
Begitu mengetahui aksi ini, TNI langsung memburu PKI di bawah pimpinan Mayor
Jenderal Soeharto. Namun, mayat para korban baru ditemukan pada 4 Oktober 1965.
Setelah itu, mayat para korban langsung diangkat. Kemudian, Presiden Soekarno
memimpin upacara pemakaman para korban G30S PKI di Taman Makam Pahlawan di
Kalibata, Jakarta Selatan. Presiden Soekarno juga mengangkat para korban G30S PKI
sebagai Pahlawan Revolusi.

D. Tujuan G30S PKI


Gerakan 30 September PKI memiliki tujuan yang menjadi perdebatan dan
interpretasi berbeda. Namun, beberapa tujuan umum yang dihubungkan dengan gerakan
ini adalah:
1) Pengambilalihan Kekuasaan
Tujuan utama gerakan ini adalah untuk mengambil alih kekuasaan pemerintahan
di Indonesia. Anggota gerakan ini, yang diduga terhubung dengan PKI, berupaya
melalui tindakan kudeta untuk merubah tata kelola politik negara sesuai dengan
pandangan ideologi mereka.
2) Mendukung Agendas Komunis
PKI adalah partai komunis yang memiliki pandangan sosialis dan komunis.
Salah satu tujuan gerakan ini mungkin adalah menggeser politik nasional ke arah
yang lebih sesuai dengan pandangan PKI, yang mencakup redistribusi kekayaan,
reforma agraria, dan penghapusan kapitalisme.

Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora 6


3) Menghapus Pengaruh Militer
Gerakan ini juga mungkin bertujuan untuk melemahkan pengaruh militer dalam
politik Indonesia. Keterlibatan perwira tinggi militer dalam gerakan ini dapat
diartikan sebagai usaha untuk menggantikan struktur kekuasaan yang ada dengan
kekuatan yang lebih sesuai dengan ideologi komunis.
4) Menghapus Faksi – Faksi Tertentu
Ada juga pandangan bahwa gerakan ini bertujuan untuk menghilangkan faksi-
faksi tertentu dalam militer atau politik yang dianggap tidak sejalan dengan tujuan
gerakan atau PKI. Pembunuhan perwira tinggi militer mungkin juga diartikan
sebagai langkah untuk mengurangi resistensi terhadap perubahan politik yang
direncanakan.
5) Menciptakan Perubahan Sosial
PKI memiliki visi perubahan sosial yang luas, termasuk perubahan dalam
distribusi kekayaan dan penghapusan ketidaksetaraan. Gerakan ini mungkin
bertujuan untuk mendorong perubahan sosial melalui pengambilalihan kekuasaan
dan implementasi kebijakan-kebijakan komunis.

E. Tokoh-Tokoh yang Terlibat dalam G30S PKI dan Perannya


Berikut adalah daftar tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September oleh
Partai Komunis Indonesia (G30S PKI). Nama tokoh yang terlibat di balik terjadinya
peristiwa ini adalah sebagai berikut:
1) D.N Aidit
Pemilik nama lengkap Dipa Nusantara Aidit ini merupakan sosok yang diduga
sebagai dalang dibalik peristiwa G30S PKI. Diangkat menjadi Sekjen CC PKI pada
Oktober 1953, kemudian pada tahun 1959, Aidit merubah istilah Sekjen menjadi
Ketua, sejak saat itu dirinya memimpin PKI.
Setelah rencana PKI untuk melakukan kudeta gagal, Aidit pergi ke Yogyakarta
untuk mencoba membangun kembali kekuatan di Jawa Tengah. Namun, pada
tanggal 21 November 1965 di tempat persembunyiannya yaitu Kampung Sambeng,
yang berjarak sekitar 300 meter dari Stasiun Solo Balapan. Aidit ditembak mati di
belakang rumah Komandan Batalyon Infrati 444 Trisno di sumur tua Boyolali.

Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora 7


2) Letkol Untung Sjamsuri
Letkol Untung Sjamsuri merupakan salah satu tokoh penting dalam peristiwa
G30S PKI. Pada saat itu, dirinya menjabat sebagai Komandan Batalyon KK I
Cakrabirawa, yang memiliki tugas untuk mengawal Presiden Soekarno.
Dalam peristiwa G30S PKI, Letkol Untung diduga sebagai pemimpin yang
menggerakkan pasukan Cakrabirawa untuk melakukan aksi brutal kepada tujuh
jenderal. Setelah peristiwa itu terjadi, Letkol Untung melarikan diri dan menghilang
hingga akhirnya tertangkap di Brebes, Jawa Tengah dan berujung eksekusi mati
pada 1966, setahun setelah peristiwa G30S.

3) Sjam Kamaruzaman
Sjam Kamaruzaman bersama dengan DN Aidit diduga sebagai dalang dari
kudeta dan pembunuhan terhadap tujuh jendral dalam peristiwa G30S PKI. Ia
merupakan pemimpin dari Biro Khusus PKI.
Biro Khusus yang ia pimpin merupakan sebuah organisasi rahasia PKI yang
memiliki tujuan untuk merancang dan mempersiapkan kudeta. Strategi yang
digunakan dalam kudeta tersebut adalah dengan cara menyusup dan mempengaruhi
kelompok tentara berhaluan kiri. Sjam tertangkap pada tanggal 9 Maret 1967 di
Cimahi, Jawa Barat, meskipun akhir hidupnya tidak diketahui dengan pasti.

Selain nama-nama di atas, terdapat juga korban dari peristiwa G30S PKI ini, yaitu
sebagai berikut:

1) Jendral (Anumerta) Ahmad Yani


Jenderal Ahmad Yani menjadi salah satu jenderal yang menjadi korban dalam
peristiwa G30S PKI di rumahnya, Jalan Latuharhary No. 6, Menteng, Jakarta Pusat.
2) Letnan (Anumerta) Jenderal MT Haryono
Letnan Jenderal MT Haryono adalah salah satu jenderal yang menjadi korban
peristiwa G30S PKI. Beliau berhasil melarikan diri dari kelompok PKI, namun
akhirnya tewas karena tertembak.
3) Kapten (Anumerta) Pierre Tendean
Kapten Pierre Tendean adalah korban yang salah sasaran dalam peristiwa G30S
PKI. Sasaran utama kelompok PKI adalah Jenderal Besar TNI (Purna) Abdul Haris
Nasution, atasannya Kapten Pierre Tendean. Pierre Tendean akhirnya ditangkap dan
dibunuh secara brutal ketika berusaha melindungi atasannya.

Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora 8


4) Letnan (Anumerta) Jenderal S Parman
Letnan Jenderal S. Parman juga menjadi salah satu korban kelompok PKI dalam
peristiwa G30S PKI. Ia diculik dari rumahnya pukul 04.30 WIB oleh pasukan
berseragam Cakrabirawa, lalu ditembak hingga tewas.
5) Mayor (Anumerta) Jenderal DI Panjaitan
Mayor Jenderal DI Panjaitan juga merupakan salah satu jenderal yang menjadi
korban dalam peristiwa G30S PKI. Ia diculik dan ditembak hingga tewas.

6) Mayor (Anumerta) Jenderal Sutoyo Siswomiharjo


Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo adalah korban lainnya dalam kebrutalan
kelompok PKI pada peristiwa G30S PKI. Ia diculik dan ditembak hingga tewas.
7) Letnan Jenderal (Anumerta) Suprapto
Letnan Jenderal Suprapto menjadi korban ketujuh dalam peristiwa G30S PKI.
Beliau berhasil meredakan pemberontakan PKI di berbagai wilayah sebelum
akhirnya menjadi korban dan tewas pada peristiwa tersebut.

F. Dampak Peristiwa G30S PKI bagi Bangsa Indonesia


Berikut ini dampak G30 SPKI bagi Bangsa Indonesia :
1. Kekuatan politik di Indonesia sudah hancur setelah kegagalan kudeta tersebut.
2. Bersatunya TNI dan kaum agama untuk membalas PKI.
3. Pembantaian orang-orang yang berhubungan dengan PKI atau dianggap pendukung
PKI secara besar-besaran. Bahkan pembantaian ini dikenal di dunia sebagai anti-
communist purge.
4. Pasca pembantaian orang PKI atau yang dianggap PKI, TNI menjadi kekuatan baru.
5. Kondisi politik bangsa menjadi tidak stabil karena adanya pertentangan di para
penyelenggara dan lembaga negara.
6. Timbulnya demonstrasi besar yang dilakukan oleh rakyat, mahasiswa, KAMI dan
KAPPI. Dimana demonstrasi ini mencetuskan Tri Tuntutan Rakyat atau Tritura.
Tritura berisi tiga hal. Pertama permintaan agar PKI dibubarkan, kedua pembersihan
kabinet Dwikora dan unsur-unsur PKI dan ketiga adalah turunkan harga.
7. Reshuffle kabinet untuk memenuhi Tritura. Kabinet Dwikora perlu diperbaharui
karena perlu dibersihkan dari para menteri atau pejabat yang memberikan dukungan
pada PKI.

Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora 9


8. Gugurnya mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim karena tertembak pada tanggal
24 Februari 1966. Arif adalah mahasiswa yang ikut melakukan demonstrasi.
9. Presiden Soekarno membubarkan KAMI karena dianggap sebagai provokator
timbulnya demonstrasi. Dengan kata lain, KAMI yang menyebabkan mahasiswa
turun ke jalan.
10. Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret atau yang sering
disebut Supersemar. Supersemar ini memberikan kewenangan pada Soeharto untuk
menertibkan keamanan dan kelancaran pemerintahan.
11. Pelarangan organisasi dan partai berhaluan marxisme, leninisme dan komunisme
hingga saat ini.

Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora 10


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jelas sekali bahwa sejarah peristiwa G30S/PKI dan korban Lubang Buaya tidak
terhenti berikutan dengan kemunculan pentadbiran baru di Indonesia selepas tahun 1965.
Walaupun beberapa dekad, peristiwa tersebut lebih berupa propaganda kerajaan dalam
membasmi paham komunis di Indonesia, namun selepas kejatuhan Presiden Suharto
pada tahun 1998, perbincangan, perdebatan dan tulisan-tulisan mengenai pro dan kontra,
benar dan salah tentang peristiwa ini kembali diperkatakan secara umum oleh berbagai
pihak di Indonesia.
B. Saran
Dengan segala kekurangan di dalam makalah ini, saya berharap agar terdapat
pembahasan lanjutan yang lebih mendalam mengenai tema ini, tentu saja dengan aspek-
aspek lain yang belum sempat dibahas di dalam makalah ini.

Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora 11


DAFTAR PUSTAKA

Ghani, R., & Tajuddin, M. S., 2017, “G30S/PKI 1965 dan tragedi lubang buaya: SEBUAH
TRILOGI, Journal of Nusantara Studies (JONUS)”. Diakses di
https://doi.org/10.24200/jonus.vol2iss2pp295-305

P. Haldi, Universitas Andalas, 2020, “BAB I PENDAHULUAN”. Diakses di


http://scholar.unand.ac.id/94236/4/PENDAHULUAN.pdf

Nikita Rosa, 2023, “Sejarah G30S PKI Lengkap dengan Kronologinya”. Diakses di
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6950951/sejarah-g30s-pki-lengkap-dengan-
kronologinya

Wikipedia, 2023, “Partai Komunis Indonesia”. Diakses di


https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Komunis_Indonesia

Fahri Zulfikar, 2021, “Sejarah PKI: Tujuan, Tokoh, Pemberontakan Madiun, dan Gerakan 30
September”. Diakses di https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5744199/sejarah-pki-tujuan-
tokoh-pemberontakan-madiun-dan-gerakan-30-september

Telkomsel,2023, “Latar Belakang Sejarah dan Kronologi G30S PKI”. Diakses di


https://www.telkomsel.com/jelajah/jelajah-lifestyle/latar-belakang-sejarah-dan-kronologi-
g30s-pki

Aprilda Ariana Sianturi, 2023, “G30S/PKI, Peristiwa Berdarah dalam Sejarah Indonesia”.
Diakses di https://www.detik.com/sumut/berita/d-6949975/g30s-pki-peristiwa-berdarah-
dalam-sejarah-indonesia

Adhi Wicaksono, 2023, “Rangkuman Peristiwa G30S PKI, Cikal Bakal Hari Kesaktian
Pancasila”. Diakses di https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230927131530-569-
1004389/rangkuman-peristiwa-g30s-pki-cikal-bakal-hari-kesaktian-pancasila

Annisa Medina Sari, 2023, “G30S PKI: Sejarah, Tujuan dan Tokoh yang Gugur”. Diakses di
https://fahum.umsu.ac.id/g30s-pki/

Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora 12


Husnul Abdi, 2023, “Peristiwa G30S PKI, Sejarah, Kronologi, dan Akhir dari
Pemberontakan”. Diakses di https://www.liputan6.com/hot/read/5409629/peristiwa-g30s-pki-
sejarah-kronologi-dan-akhir-dari-pemberontakan?page=3

Wikipedia, 2024, “Gerakan 30 September”. Diakses di


https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_30_September

Student Development Center, 2021, “Sejarah serta Dampak G30S PKI Bagi Bangsa
Indonesia”. Diakses di https://kemahasiswaan.sahabatuap.id/sejarah-serta-dampak-g30-spki-
bagi-bangsa-indonesia/

Daffa Sarja, 2023, “10 Tokoh dan Korban Terkait G30SPKI dan Kisahnya”. Diakses di
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6958820/10-tokoh-dan-korban-terkait-g30spki-peran-
dan-kisahnya

Makalah Penelitian Sejarah Peristiwa G30S PKI – Livia Pora 13

Anda mungkin juga menyukai