PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
G 30 S PKI
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD HASBY ASSHIDDIQY
ERIX ESTRADA
MUHAMMAD AUDY FAHRI
KEANT KEANT MARINO
KELAS : I A3 PAGI
DOSEN
WAWAN FRANSISCO, SH., M.H
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis berusaha semaksimal mungkin agar penyajian makalah ini dapat bermanfaat mengenai
pengetahuan tentang G30-S/PKI, baik bagi penulis sendiri maupun bagi para pembaca
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun, sehingga
kesalahan yang sekarang dapat dijadikan tolak ukur pembelajaran. Akhir kata, kami ucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terbentuknya makalah
ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi penunjang kegiatan belajar. Amiin …
DAFTAR ISI
SUPERSEMAR
Lima bulan setelah itu, pada tanggal 11 Maret 1966, Sukarno memberi Suharto
kekuasaan tak terbatas melalui Surat Perintah Sebelas Maret. Ia memerintah
Suharto untuk mengambil "langkah-langkah yang sesuai" untuk mengembalikan
ketenangan dan untuk melindungi keamanan pribadi dan wibawanya. Kekuatan tak
terbatas ini pertama kali digunakan oleh Suharto untuk melarang PKI. Sebagai
penghargaan atas jasa-jasanya, Sukarno dipertahankan sebagai presiden tituler
diktatur militer itu sampai Maret 1967. Kepemimpinan PKI terus mengimbau
massa agar menuruti kewenangan rejim Sukarno-Suharto. Aidit, yang telah
melarikan diri, ditangkap dan dibunuh oleh TNI pada tanggal 24 November, tetapi
pekerjaannya diteruskan oleh Sekretaris Kedua PKI Nyoto.
PERTEMUAN JENEWA, SWISS
Menyusul peralihan tampuk kekuasaan ke tangan Suharto, diselenggarakan
pertemuan antara para ekonom orde baru dengan para CEO korporasi multinasional
di Swiss, pada bulan Nopember 1967. Tim Ekonomi Indonesia menawarkan:
tenaga buruh yang banyak dan murah, cadangan dan sumber daya alam yang
melimpah, dan pasar yang besar. Hal ini didokumentasikan oleh Jhon Pilger dalam
film The New Rulers of World (tersedia di situs video google) yang
menggambarkan bagaimana kekayaan alam Indonesia dibagi-bagi bagaikan
rampasan perang oleh perusahaan asing pasca jatuhnya Soekarno. Freeport
mendapat emas di Papua Barat, Caltex mendapatkan ladang minyak di Riau, Mobil
Oil mendapatkan ladang gas di Natuna, perusahaan lain mendapat hutan tropis.
Kebijakan ekonomi pro liberal sejak saat itu diterapkan.Pasca Kejadian
Pasca pembunuhan beberapa perwira TNI Angkatan Darat, PKI mampu
menguasai dua sarana komunikasi vital, yaitu studio RRI di Jalan Merdeka Barat
dan Kantor Telekomunikasi yang terletak di Jalan Merdeka Selatan. Melalui RRI,
PKI menyiarkan pengumuman tentang Gerakan 30 September yang ditujukan
kepada para perwira tinggi . Pada tanggal 6 Oktober, Sukarno mengimbau rakyat
untuk menciptakan "persatuan nasional", yaitu persatuan antara angkatan
bersenjata dan para korbannya untuk penghentian kekerasan. Biro Politik dari
Komite Sentral PKI segera menganjurkan semua anggota dan organisasi organisasi
Massa untuk tidak Melawan angkatan bersenjata.
2.3 Tujuan G30S/PKI
Peristiwa G 30 S PKI adalah peristiwa berdarah bunuh membunuh yang tidak jelas
kepastiannya, dalam peristiwa ini 7 jendral tewas dan PKI dituduh sebagai
pembunuhnya. Menurut isu beredar, ada kabar bahwa para jenderal tidak puas
dengan pemerintahan Soekarno, kabar ini disebut Isu Dewan Jenderal, menurut isu
beredar, kemudian digerakan pasukan Cakrabirawa untuk menangkap dan
mengadili mereka, namun dalam proses penangkapan, secara tak terduga mereka
terbunuh pada tanggal 30 September 1965.Menurut isu, setelah ke enam jenderal
terbunuh, tersebarlah tuduhan bahwa PKI yang membunuh para jenderal
tersebut.Menurut isu, untuk menyikapi tuduhan atas PKI tersebut, diberantaslah
PKI yang dianggap ingin mengudeta pemerintahan. Banyak anggota-anggota PKI
yang terbunuh, juga banyak orang-orang kita yang terbunuh oleh PKI, semua itu
terjadi pasca terbunuhnya jenderal pada 30 September 1965.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan Dari G30-S/PKI
Peristiwa G 30 S PKI adalah peristiwa berdarah bunuh membunuh yang tidak jelas
kepastiannya, dalam peristiwa ini 6 jendral tewas dan PKI dituduh sebagai pembunuhnya.
Kronologinya akan dibahas pada poin-poin di bawah.
Menurut isu beredar, ada kabar bahwa para jenderal tidak puas dengan pemerintahan
Soekarno, kabar ini disebut Isu Dewan Jenderal, menurut isu beredar, kemudian digerakan
pasukan Cakrabirawa untuk menangkap dan mengadili mereka, namun dalam proses
penangkapan, secara tak terduga mereka terbunuh pada tanggal 30 September 1965.
Masih berdasarkan isu, setelah ke enam jenderal terbunuh, tersebarlah tuduhan bahwa PKI
yang membunuh para jenderal tersebut.Menurut isu, untuk menyikapi tuduhan atas PKI
tersebut, diberantaslah PKI yang dianggap ingin mengudeta pemerintahan.Banyak anggota-
anggota PKI yang terbunuh, juga banyak orang-orang kita yang terbunuh oleh PKI, semua itu
terjadi pasca terbunuhnya jenderal pada 30 September 1965.
Sampai akhirnya, lima bulan setelah itu, keluarlah Supersemar (Surat Perintah Sebelas
Maret). Sukarno memberi Suharto kekuasaan tak terbatas melalui Surat Perintah sebelas
Maret.Semua pihak, terutama Soekarno berharap semoga aksi bunuh membunuh pasca
kejadian 30 September 1965, itu segera selesai.
Sesudah kejadian tersebut, 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30
September.Hari berikutnya, 1 Oktober, ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.Isu
mengenai peristiwa G 30 S PKI, dari mulai tuduhan-tuduhan kudeta sampai kematian para
jenderal tidak begitu jelas.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_30_September
http://www.indonesiaindonesia.com/f/2390-indonesia-era-orde-baru/
http://soeharto.co/mengungkap-fakta-g-30-spki
http://www.kumpulansejarah.com/2012/11/sejarah-peristiwa-g30s-pki.html
http://integralkuadrat.blogspot.com/2011/04/sejarah-dan-kronologis-peristiwa-g-30.html