“G30-S/PKI”
OLEH
KELOMPOK 3:
: Siska Ayurianti
: Resky Auliah
: Muhammad Aidil
Telah diperiksa dengan teliti dan dinyatakan diterima oleh guru bidang
studi, dengan nilai
Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan
semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Adapun maksud penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas
mata pelajaran sejarah. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini
dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya kami dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan, baik mengenai materi, mutu, penggunaan bahasa maupun
cara penyajiannya. Maka saya mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua dan apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
A. Peristiwa G30-S/PKI...........................................................................................5
B. Penumpasan G30-S/PKI...................................................................................12
BAB III..................................................................................................................18
A. Kesimpulan.....................................................................................................18
B. Saran...............................................................................................................20
LAMPIRAN...........................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peristiwa Gerakan 30 September atau yang sering disebut dengan
G30S/PKI 1965 yang terjadi di Indonesia banyak menimbulkan dampak
negatif bagi kehidupan sosial serta polemik di masyarakat Indonesia,
sebagaimana kita ketahui bahwa Gerakan 30 September atau G30S /PKI
1965 ingin melakukan kudeta terhadap pemerintah. Indonesia dan
merubah ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila dengan ideologi
komunis.
Pada tahun 1962 yaitu perebutan militer Irian Barat oleh Indonesia
mendapat dukungan penuh dari kepemimpinan PKI, mereka juga
mendukung penekanan perlawanan penduduk Irian Jaya terhadap
pendudukan itu. Di Indonesia sendiri, ketegangan ekonomi dan kelas yang
mendasar, yang diakibatkan oleh berlanjutnya pemerasan rakyat oleh
perusahaan-perusahaan imperialis dan kelas burjuis nasional, muncul
kembali. Era Demokrasi Terpimpin, yaitu kolaborasi antara kepemimpinan
PKI dan kaum burjuis nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan
independen kaum buruh dan petani, gagal memecahkan masalah-masalah
politis dan ekonomi yang mendesak. Pendapatan ekspor menurun, foreign
reserves menurun, inflasi terus menaik dan korupsi birokrat dan militer
menjadi wabah. Dari tahun 1963 terus, kepemimpinan PKI makin lama
makin berusaha menghindari bentrokan-bentrokan antara aktivis masanya
dan polisi dan militer. Pemimpin-pemimpin PKI mementingkan
kepentingan bersama polisi dan rakyat. Pemimpin PKI D N Aidit
mengilhami slogan “Untuk Ketentraman Umum Bantu Polisi” (A.Prakoso,
2015).
Pengaruh dari tahap sekarang dari revolusi ini akan menetapkan
pengaruh revolusioner atas kapitalis-kapitalis nasional Indonesia. Tidak
akan ada perjuangan bersenjata kecuali bila ada intervensi asing memihak
1
2
para kapitalis. Dan bila kita berhasil menyelesaikan tahap ini dalam
revolusi demokratik nasional kita, kemungkinan satu kekuatan asing
bercampur-tangan dalam urusan nasional Indonesia akan menjadi sangat
kecil. Di bulan Agustus 1964, Aidit menganjurkan semua anggota PKI
membersihkan diri dari "sikap-sikap sektarian" kepada angkatan
bersenjata, mengimbau semua pengarang dan seniman sayap-kiri untuk
membuat tentara subyek karya-karya mereka. Di akhir 1964 dan
permulaan 1965 ratusan ribu petani bergerak merampas tanah dari para
tuan tanah besar. Bentrokan-bentrokan besar terjadi antara mereka dan
polisi dan para pemilik tanah.
PKI masih mendorong ilusi bahwa aparat militer dan negara
sedang dirubah untuk memecilkan aspek anti-rakyat dalam alat-alat
negara. Kekuatan dari aspek-aspek pro-rakyat (dalam aparat negara) sudah
bertambah kuat dan mempunyai inisiatif dan ofensif, dan aspek anti-
rakyat, walaupun masih cukup kuat, sedang terpojok. PKI berjuang supaya
aspek pro-rakyat akan menjadi bertambah kuat dan akan berkuasa dan
aspek anti-rakyat akan dikeluarkan dari kekuasaan negara. Kaum buruh
Indonesia dan seluruh dunia membayar mahal untuk pengkhianatan
Stalinis ini waktu Suharto dan jendral-jendral militer bergerak pada
tanggal 30 September 1965.
Pendirian Sukarno telah menjadi duri dalam daging dalam politik
Indonesia dan dari waktu ke waktu telah meluaskan persaingan kuasa
antara kelompok khususnya dalam kalangan pihak tentera. Konflik ini
kemudiannya diakhiri oleh tindakan Regimen Tjakrabirawa yaitu Regimen
Pengawal Istana yang diketuai oleh Leftenan Kolonel Untung Surropati,
Ketua Komander Pengawal Presiden yang nekad bertindak melawan Istana
Presiden. Selanjutnya, satu pengumuman telah dibuat pada pagi 1 Oktober
1965 oleh Radio Indonesia. Mengikut Menteri Luar Indonesia pada masa
itu yaitu Dr. Subandrio, rampasan kuasa itu bertujuan untuk menghalang
sebarang percubaan untuk menjatuhkan Presiden Sukarno.
3
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas adapun rumusan masalah
dalam makalah ini antara lain:
1. Bagaimana peristiwa G30-S/PKI?
2. Bagaimanai Penumpasan G30-S/PKI.
3. Bagaimana Dampak Pasca Peristiwa G30-S/PKI?
C. Tujuan
Dari uraian rumusan masalah diatas adapun tujuan dari makalah ini
antara lain:
1. Mengetahui peristiwa G30-S/PKI.
2. Mengetahui Penumpasan G30-S/PKI.
3. Mengetahui Dampak Pasca Peristiwa G30-S/PKI.
BAB II
PEMBAHASAN
5
6
Selain perwira tinggi tersebut dan Ade Irma Suryani, ada korban
lain dari kekerasan geng ini, yaitu:
1. Brigadir Polisi Karel Sasuit Tubun (ajudan Waperdam III Dr. J.
Leimena) yang tertembak mati, saat massa sesat masuk ke rumah Dr. J.
Leimena yang dikira rumah A.H. Nasution.
2. Letnan Satu Pierre Tendean (ajudan Jenderal AH Nasution) yang
ditangkap hidup-hidup karena diduga Nasution.
3. Polisi Sukatman yang tertangkap secara tidak sengaja saat berpatroli di
sekitar Lubang Buaya. Namun berhasil lolos dari maut.
B. Penumpasan G30-S/PKI
a. Secara politik, peta kekuatan politik baru telah lahir, yaitu tentara
AD.
b. Pada bulan Desember 1965 PKI telah bubar sebagai kekuatan
politik di Indonesia.
c. Kekuatan politik dan prestise Presiden Soekarno memudar.
d. Secara sosial, telah terjadi penangkapan dan pembunuhan orang-
orang PKI atau "dianggap PKI", yang tidak semuanya melalui
proses pengadilan dalam jumlah yang relatif banyak.
2. Dampak Ekonomi
Dampak ekonomi pada peristiwa G30SPKI mengakibatkan inflasi
yang tinggi diikuti dengan kenaikan harga barang, hingga lebih dari 60
persen per tahun untuk mengatasi masalah ini, dan akhirnya
pemerintah mengeluarkan dua kebijakan ekonomi, yaitu:
Pemerintah mendevaluasi rupiah lama menjadi rupiah baru yaitu
Rp. 1000 sampai Rp. 100.
Menaikkan harga barang BBM hingga empat kali lipat sehingga
kebijakan ini membuat kenaikan harga barang sulit dikendalikan.
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya, peristiwa ini merupakan puncak kepada
pergolakan politik yang berlaku di Indonesia yang bermula di tahun-tahun
terakhir 1950-an dan awal tahun 1960-an. Ia juga sebenarnya lebih
memperlihatkan persaingan antara pihak PKI dan tentera dalam
mengambil alih politik Indonesia berikutnya dengan keadaan kesehatan
Presiden Sukarno yang dikatakan semakin merosot. Pada saat itu keadaan
ekonomi Indonesia berada dalam keadaan yang sangat meruncing.
Latar belakang terjadinya G30S/PKI perlu ditelusuri sejak
masuknya komunisme/Marxisme-Leninisme ke Indonesia pada awal abad
ke-20, infiltrasinya ke dalam organisasi lain, dan hubungannya dengan
gerakan komunis internasional. Pada pokoknya, politik PKI di Indonesia
terbukti merupakan pelaksanaan perintah dari para pemimpin gerakan
komunis internasional.
Peristiwa Gerakan 30 September atau yang sering disebut dengan
G30S/PKI 1965 yang terjadi di Indonesia banyak menimbulkan dampak
negatif bagi kehidupan sosial serta polemik di masyarakat Indonesia,
sebagaimana kita ketahui bahwa Gerakan 30 September atau G30S /PKI
1965 ingin melakukan kudeta terhadap pemerintah. Indonesia dan
merubah ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila dengan ideologi
komunis.
Pengaruh dari tahap sekarang dari revolusi ini akan menetapkan
pengaruh revolusioner atas kapitalis-kapitalis nasional Indonesia. Tidak
akan ada perjuangan bersenjata kecuali bila ada intervensi asing memihak
para kapitalis.
Persiapan PKI:
1. Membentuk biro khusus di bawah pimpinan Syam Kamaruzman.
18
2. Menuntut pembentukan angkatan ke-5 yang terdiri dari buruh dan tani
bersenjata.
3. Melakukan sabotase, aksi sepihak, dan aksi teror.
4. Melakukan aksi fitnah terhadap ABRI khususnya TNI-AD yang
dianggap menghambat pelaksanaan programnya yaitu dengan
meluncurkan isu dewan umum.
5. Melakukan latihan militer di lubang buaya, Pondok Gede, Jakarta.
Latihan militer ini merupakan sarana persiapan untuk melakukan
pemberontakan.
19
membubarkan PKI, munculnya -skala demonstrasi. menuntut agar PKI dan
ormas-ormasnya dibubarkan. Dampak yang dirasakan oleh G30S/PKI
1965 antara lain memudarnya wibawa Presiden Soekarno di mata
masyarakat, renggangnya hubungan pemerintah Indonesia dengan China,
PKI sebagai kekuatan politik telah hancur karena tidak percaya lagi. dalam
masyarakat.
B. Saran
Jelas sekali bahawa sejarah peristiwa G30S/PKI tidak terhenti
dengan kemunculan pentadbiran baru di Indonesia setelah tahun 1965.
Walaupun beberapa dekade, peristiwa tersebut lebih serupa propaganda
kerajaan dalam membasmi fahaman komunis di Indonesia, namun setelah
berakhirnya kepemimpinan Presiden Suharto pada tahun 1998,
perbincangan, perdebatan dan tulisan-tulisan mengenai pro dan kontra,
benar dan salah tentang peristiwa ini kembali diperkatakan secara umum
oleh berbagai pihak di Indonesia.
Inilah yang menjadi inti pembahasan dari makalah ini yaitu
memaparkan isu-isu, peristiwa yang terlibat pada sejarah peristiwa G30-
S/PKI serta dampak sosial, politik dan ekonomi yang dialami oleh
Indonesia.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
22