Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dilla Destiani

Nim : 857384518

1. Untuk mencapai keunggulan yang dicita-citakan, banyak pendekatan yang dapat


dilakukan salah satunya apa yang dipaparkan oleh Salisbury (1996) yaitu tentang
Five Technologies untuk perubahan pendidikan. Teknologi ini sudah banyak
diterapkan dalam dunia bisnis dan menjadikan kegiatan bisnis menjadi lebih
kompetitif dan siap terhadap perubahan. Uraikan kelima teknologi tersebut!

Jawab : Salisbury telah memaparkan Five Technologies (5 teknologi)


untuk suatu perubahan pendidikan yaitu :

1. System thinking adalah cara pandang sesuatu sebagai


keseluruhan dan bagian-bagiannya saling berhubungan.
2. System design adalah sekumpulkan suatu desain dapat digunakan
secara berulang-ulang namun tetap konsisten.
3. Quality science adalah sebuah teknologi yang dapat menghasilkan
sebuah jawaban yang masuk akal mengenai sebuah pertanyaan :
sistem apakah yang dapat bekerja dan dimanakah seharusnya kita
semua memanfaatkan uang kita sendiri.
4. Change management atau manajemen perubahan merupakan
suatu konsep yang harus dipelajari dengan sangat cermat.
5. Instructional technologi atau teknologi pembelajaran merupakan
sebuah bidang kajian khusus yang mempelajari ilmu pendidikan
dengan objek formal “belajar” pada manusia secara kelompok
maupun individu

2. Perubahan sosial berdampak pada sistem pendidikan yaitu, adanya perubahan


paradigma dalam pendidikan. Sampai saat ini pendidikan Indonesia telah melalui
tiga paradigma, yaitu: paradigma pengajaran (teaching), pembelajaran
(instruction), dan proses belajar (learning). Uraikan pemaknaan ketiga paradigma
tersebut!

Jawab :

 Paradigma pengajaran (teaching) dapat diartika bahawa pendidikan hanya


terjadi disekolah, dimana sudah ada guru yang mengajar. Guru sebagai
satu – satunya nara sumber yang akan mentranfer ilmu. Dalam proses
pembelajran, guru berperan sebagai penyaji materi artinya guru
menjelaskan materi kepada siswa, sedangkan siswa menyimak dan
mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru.
 Paradigma pembelajaran (instruction) paradigma ini lebih memebrikan
perhatian kepada siswa. Dalam paradigma ini guru tidak hanya sebagai
satu – satunya nara sumber dan tidak hanya sebagi pengajar, namaun juga
sebagai fasilitator yang membantu siswa belajar.
 Paradigma proses belajar (Learning) paradigma ini menggali lebih dalam
lagi seluruh aspek belajar, tidak hanya proses belajar yang berbeda dalam
lingkungan pendidikan formal tapi juga di lembaga formal.

3. Atribut inovasi adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi cepat lambatnya
laju suatu inovasi untuk diadopsi oleh anggota sistem sosial. Atribut inovasi juga
dapat diartikan sesuatu yang dapat mempengaruhi suatu inovasi diterima atau
tidak oleh suatu anggota sistem sosial. Zaltman mengemukakan bahwa cepat
lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh atribut inovasi sendiri. Uraikan
beberapa atribut inovasi menurut Zaltman, minimal 3 atribut saja!

Jawab : Atribut Inovasi menurut Zaltman :

a. Pembiayaan yaitu pembiayaan untuk pengadaan maupun pemiayaan


untuk pembinaan inovasi. Makin murah pembiayaan akan mudah diterima.
Tinggi rendahnya pembiayaan ada kaitannya dengan kualitas inovasi itu
sendiri. Misalnya , penggunaan modul untuk siswa sekolah dasar.
b. Balik modal artinya suatu inivasi akan dapat dilaksanakn kalau hasil yang
dicapai sesuai dengan biaya atau modal yang telah dikeluarkan. Atribut ini
biasanya hanya ada pada bidang perusahaan atau industri. Dalam bidang
pendidikan, atribut ini sukar di pertimbangkan karena hasil pendidikan tidak
dapat dilihat sevra nyata dalam waktu yang singkat
c. Efisiensi , inovasi akan cepat diterima jika ternyata pelaksanaannya dapat
menghemat waktu dan juga terhindar dari berbagi macam hambatan
d. Risiko dan ketidakpastian, dalam menyebarkan inovasi perlu
dipertimbangkan risiko yang akan terjadi.
e. Mudah dikomunikasikan, suatu inovasi akan mudah diterima masyarakat
jikamudah dikomunikasikan
f. Kompatibilitas, inovasi akan cepat diterima jika sesuai dengan keutuhan,
keyakinan, norma, pengalaman, pendidikan dan tingkat ekonomi
penerimanya.
g. Kompleksitas, makin kompleks suatu inivasi makin lambat proses
penyebarannya. Tingkat kesukaraan inovasi mencakup konsep maupun
cara penggunaannya.
h. Status ilmiah, suatu inovasi yang memenuhi syarat ilmiah akan lebih
mudah diterima kebenaraanya oleh penerima sehingga akan
mempengaruhi kecepatan proses penyebarannya. Inovasi yang berstatus
ilmiah kana memenuhi syarat keajengannya (reliabel), kesahihannya
(valid), dan dapat diaplikasikan.
i. Kadar keaslian, kadar keaslian akan mempengaruhi proses penerimaan
atau penolakan novasi oleh masyarakat.

4. Dunia pendidikan membutuhkan inovasi terutama inovasi pembelajaran, hal ini


didasarkan pada kenyataan bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang seiring
dengan perkembangan zaman. Sebuah inovasi harus dapat dilaksanakan agar
terjadi perubahan. Dalam penerapannya, sebuah inovasi menghadapi berbagai
hambatan dan sulit diterima oleh masyarakat. Uraikan beberapa faktor
penghambat inovasi pendidikan menurut Ibrahim!

Jawab : Penghambat Inovasi pendidikan menurut Ibrahim :

 Estimasi tidak tepat terhadap inovasi, hambatan yang di sebabkan oleh


tidak tepatnya perencanaan atau estimasi dalam proses difusi inovasi,
antara lain tidak tepat dalam mempertimbangkan implementasi inovasi,
kurang adanya kerja sama antar pelaksana inovasi, tidak adanya
persamaan pendapat tentang tujuan yang akan dicapai, tidak jelas struktur
pengambikan keputusan, komunikasi yamh tidak lancar, adanya tekanan
dari pemerintah untuk mempercepat hasil motivasi dalam waktu yang
sangat singkat.
 Konfik dan motivasi, hambatan ini diakibatkan karna adanya masalah –
masalah pribadi, seperti adanya pertentangan antara anggota tim, adanya
rasa iri antar anggota yang satu dengan yang lainnya, ada anggota tim yang
tidak semangat kerja, pimpinan yang terlalu kaku, dan berpandangan
sempit, kurang adanya penguatan atau hadiah terhadap anggota yang
melaksanakan tugas dengan baik
 Inovasi tidak berkembang, inovasi tidak berkembang karena hai – hal,
seperti lambatnya material yang diterima, alokasi dana yang tidak tepat,
terjadi infkasi, pergantian pengurus yang terlalu cepat sehingga
mengganggu kontinuitas tugas.
 Masalah keungan, hal – hal yang termasuk kedalam hambatan keuangan,
yaiutu tidak memadainya dana dari pemerintah pusat atau daerah, kondisi
perekonomian nasional dan penundaan penyampaian dana.
 Penolakan inovasi dari kelompok tertentu, penolakan inovasi yang
dimaksud bukan penolakan karena kurang dana atau masalah personalia,
tetapi penolakan masuknya inovasi karena beberapa faktor, yaitu adanya
pertentangan dala memandang inovasi, adanya kecurigaan masyarakat
akan masuknya motivasi tersebut
 Kurang adanya hubungan sosial, faktir terakhir ini terdiri dari dua hal,
yaitu hubungan antar anggota kelompok pelaksanaan inovasi dan
hubungan dengan masyarakat.

5. Globalisasi dan desentralisasi dalam bidang pendidikan, merupakan isu yang


menarik untuk dibicarakan di tahun 2018. Globalisasi adalah proses integrasi
internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran,
dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Globalisasi dan desentralisasi memiliki
dinamika dan makna mendasar yang menjadi bagian tidak terpisahkan. Uraikan
dinamika dan makna globalisasi dan desentralisasi tersebut!

Jawab :

 Makna dan Dinamika Globalisasi


Istilah globalisasi pertama kali diperkenalkan oleh Theodore Levitt pada
tahun 1985 yang mengamati adanya poerubahan yang cepat dalam
ekonomi, keuangan terutama yang berkaitan dengan sektor produksi,
konsumsi, dan investasi yang menuju bangunnya liberalisme dalam
ekonomi dan keuangan yang diikuti dengan penyusuaian yang dikenal
dengan deregulasi. Kemajuan di bidang teknologi produksi ,dan inovasi
yang pesat terutama dalam bidang komunikasi dan transportasi
mempengaruhi negara-negara maju untuk memperkenalkan sistem
ekonomi mereka kenegara ketiga atau berkembang . Peran negara dalam
ekonomi meluntur, sebaliknya privatisasi dalam banyak bidang lebih
banyak terjadi.
Globalisasi adalah fenomena yang irreversible, suatu fenomena yang tak
mungkin dibalik arahnya. Globalisasi membawa manfaat, tetapi globalisasi
juga membawa kemudharatan jika kita tidak siap menghadapinya.
Globalisasi menyingkirkan isolasi, membuka peluang untuk terjadinya
pertukaran gagasan, teknologi dan sumber daya.
Pemberdayaan oleh suatu negara hanya dapat terjadi dengan baik jika
sistem desentralisasi , termasuk desentralisasi dalam pendidikan
dituangkan dalam praktik. Desentralisasi yang sehat jika diberikan muatan
makna interdespensasi ,yaitu saling tergantung dan saling isi mengisi
karena keyakinan setiap orang, setiap pihak masing-masing mempunyai
kekuatan dan kelemahan. Sebaliknya desentralisasi menjadi sakit jika
diberikan muatan makna independensi atau kebebasan unuk membuat
keputusan dan mengambil tindakan tanpa dicampuri atau memperhatikan
kepentingan pihak lain, seolah-olah segala-galanya dapat diselesaikan
sendiri .
 Makna dan Dinamika Desentralisasi
Dalam konsep globalisasi, desentralisasi merupakan suatu konsekuensi.
Gobalisasi mengakibatkan peran pemerintahan sentral beralih, bahkan
cenderung berkurang. Sebaliknya peran individu untuk bersaing dan
bekerja sama menjadi sangat tinggi baik dalam pandangan pergaulan
bilateral, regional, dan internasional. Daya tahan suatu bangsa secara
politis, ekonomi, keuangan, pendidikan dan kebudayaan tidak dapat lagi
sepenuhnya mengandalkan pemerintah, justru Pemerintah pusat bukan
lagi satu-satunya aktor yang mampu mengurus seluruh kehidupan rakyat.
Globalisasi desentralisasi sangat cocok dalam konteks masyarakat dan
negara yang beragam multikultural, globalisasi dan desentralisasi
memancang keberagaman dan perbedaan sebagai potensi dan kekuasaan
yang luar biasa. Kekuatan yang bukan hanya diperlukan untuk mencapai
tujuan bersama, tentu juga diperlukan untuk mewujudkan tujuan khusus
bagi individu dua kelompok.. Merangkul bukan mengisolasi, "to engage not
to isolate" inklusif, bukan ekslusif, merupakan moto yang sangat jelas
dalam era globalisasi. Globalisasi dan desentralisasi, juga membantu
dalam merealisasikan tujuan nasional seperti kehendak untuk membangun
Negara yang damai, stabil dengan ekonomi yang berkembang dan
masyarakat yang berkemakmuran, lapangan kerja yang mencukupi dan
mampu mengangkat rakyatnya dari kemiskinan. Bukankah, seperti apapun
perbedaan dalam sistim politik, sosial, dan budaya. Semua warga dan
Pemerintah menginginkan agar tujuan nasional seperti dicantumkan di atas
tercapai.

Sumber : Buku Modul Pembaruab Dalam Pembelajaran SD “Udin S.Winataputra dkk


PDGK4505 Edisi 2

Anda mungkin juga menyukai