Anda di halaman 1dari 14

BUPATI PADANG LAWAS

PROVINSI SUMATERA UTARA


PERATURAN BUPATI PADANG LAWAS
NOMOR 37 TAHUN 2016

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK DAN FUNGSI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PADANG LAWAS,

Menimbang : a. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 6 ayat (1)


Peraturan Daerah Kabupaten Padang Lawas Nomor
05 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Padang Lawas, pada
Dinas Daerah dan Badan Daerah dapat dibentuk
Unit Pelaksana Teknis (UPT);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a di atas, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Susunan Organisasi, Tata
Kerja, Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Padang Lawas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 07 Tahun 1956 tentang


Pembentukan Daerah Otonomi di Kabupaten dalam
Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956
Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1092);
2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kabupaten Padang Lawas di Provinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonasia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonasia Nomor 5495);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5601);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005
tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 5887,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5887); dan
10. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Lawas Nomor
05 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Padang Lawas
(Lembaran Daerah Kabupaten Padang Lawas Tahun
2016 Nomor 05).

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN


ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK DAN
FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN PADANG LAWAS
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kabupaten Padang Lawas.
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Dearah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Padang Lawas.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPR
adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai
unsur penyelenggara Pemerintah Dearah.
5. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu Bupati dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten dalam menyelenggarakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten.
6. Rumah Sakit Umum Daerah adalah Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Padang Lawas.
7. Kepala Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut Direktur
adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Padang Lawas.
8. Instalasi adalah unit pelayanan kesehatan yang ada pada Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Padang Lawas.
9. Komite Medik dan Staf Medik Fungsional adalah Komite Medik dan staf
medik fungsional yang ada pada Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Padang Lawas.
10. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan
kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung
kelancaran tugas pokok Rumah Sakit Umum Daerah.

BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Bupati ini, dibentuk Susunan Organisasi, Tata Kerja,
Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Padang Lawas.
(2) Bagan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah sebagaimana pada
Lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS

Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 3

(1) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Padang Lawas adalah Unit
Pelaksana Teknis Dinas di bidang Kesehatan.
(2) Rumah Sakit Umum Daerah adalah unsur pendukung tugas
Pemerintah Daerah di bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
(3) Rumah Sakit Umum dipimpin oleh seorang Kepala yang selanjutnya
disebut Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Padang Lawas.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 4

(1) Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah, terdiri dari:


1. Direktur;
2. Kepala Bagian Tata Usaha, terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Program.
3. Bidang Penunjang Medik dan Nonmedik, terdiri dari:
a. Seksi Penunjang Medik;
b. Seksi Penunjang Nonmedik.
4. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan, terdiri dari:
a. Seksi Pelayanan Medik;
b. Seksi Keperawatan.
5. Komite Medik;
6. Instalasi;
7. Satuan Pengawas Intern;
8. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah sebagaimana tercantum
pada Lampiran I, dan merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketiga
Tugas Pokok Dan Fungsi

Direktur
Pasal 5

(1) Rumah Sakit Umum Daerah dipimpin oleh seorang Direktur dan dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang
menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang Kesehatan.
(2) Direktur mempunyai tugas pokok memimpin, menyusun kebijaksanaan
pelaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan tugas rumah sakit sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(3) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. menetapkan perencanaan program kerja dan keuangan Rumah
Sakit Umum Daerah Padang Lawas;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pelayanan, keperawatan dan
kesekretariatan di Rumah Sakit Umum Daerah Padang Lawas;
c. memantau, menilai dan mengendalikan pelaksanaan standar
pelayanan Rumah Sakit Umum, standar pelayanan medis dan
penerapan etika rumah sakit;
d. menyelenggarakan koordinasi dan kerja sama dengan
dinas/instansi terkait;
e. menyelenggarakan koordinasi dengan kerja sama fungsional dengan
Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Padang Lawas;
f. mengikuti rapat dinas, seminar, ceramah dan kegiatan lainnya yang
berkaitan dengan tugas;
g. memberikan saran dan pendapat kepada Bupati dalam
pelaksanaan tugas rumah sakit.

Kepala Bagian Tata Usaha


Pasal 6

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
(2) Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan, pengembangan dan pemenuhan kebutuhan kegiatan
umum dan rumah tangga, perlengkapan dan asset di lingkungan
Rumah Sakit.
(3) Dalam melaksanakan tugasnnya Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana dan program kerja Rumah Sakit Umum
Daerah;
b. penyelenggaraan pelayanan administrasi, keuangan, kepegawaian,
tata persuratan, perlengkapan, logistik umum dan rumah tangga
Rumah Sakit Umum Daerah;
c. pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi Rumah Sakit
Umum Daerah;
d. pengkoordinasian rapat dinas dan keprotokolan;
e. mengkoordinasikan kegiatan kerumahtanggaan, penerimaan tamu,
rapat dan upacara resmi Rumah Sakit Umum Daerah
f. pengkoordinasian laporan tahunan Rumah Sakit Umum Daerah;
g. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

Paragraf 1
Sub Bagian Umum
Pasal 7

(1) Sub Bagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Umum
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Tata Usaha.
(2) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
surat menyurat, tata naskah dan kearsipan, administrasi perlengkapan
dan urusan rumah tangga, inventarisasi asset di lingkungan rumah
sakit serta memberikan layanan administrasi umum lainnya.
(3) Dalam melaksanakan tugasnnya Kepala Sub Bagian Umum mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. merencanakan operasional pengelolaan administrasi umum dan
kepegawaian;
b. memberi tugas kepada bawahan dalam pengelolaan urusan
administrasi umum dan kepegawaian;
c. mengumpulkan, mensosialisasikan dan menyebarluaskan
peraturan perundang-undangan di bidang Umum dan atau
Kepegawaian di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah;
d. mengkaji dan menelaah peraturan dan perundang-undangan serta
naskah Rumah Sakit Umum Daerah sesuai bidang tugasnya;
e. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Sub Bagian
lain dalam melaksanakan tugasnya;
f. melaksanakan urusan umum, surat menyurat, inventarisasi dan
perlengkapan logistik rumah tangga Rumah Sakit Umum Daerah;
g. mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dan administrasi
kepegawaian;
h. mengkoordinasikan kegiatan kerumahtanggaan, penerimaan tamu,
rapat dan upacara resmi di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah;
i. menerima naskah atau surat Rumah Sakit Umum Daerah yang
masuk, mencatat, mendistribusikan ke bidang-bidang;
j. menyimpan data atau arsip naskah Rumah Sakit Umum Daerah;
k. mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kerumahtanggaan Rumah
Sakit Umum Daerah;
l. menilai prestasi kerja bawahan sebagai pertimbangan dalam
pengembangan karir;
m. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
n. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

Paragraf 2
Sub Bagian Keuangan
Pasal 8

(1) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
Keuangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bagian Tata Usaha.
(2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan pembinaan, pemantauan, pengendalian dan
koordinasi pengelolaan administrasi keuangan, perbendaharaan,
verifikasi serta manajemen dan akuntansi.
(3) Dalam melaksanakan tugasnnya Kepala Sub Bagian Keuangan
mempunyai fungsi:
a. menyusun rencana dan program kerja sub bagian keuangan dan
penyusunan program sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidangnya;
c. memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas
agar terjalin kerja sama yang baik;
d. menyeleksi pelaksanaan tugas bawahan agar hasil yang dicapai
sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan;
e. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan
pengembangan karir;
f. mengumpulkan dan mempelajari serta menelaah peraturan dan
perundang-undangan di bidang keuangan;
g. mengumpulkan bahan penyusunan saran strategis dan alternatif
bidang perencanaan keuangan dan menyusun rencana anggaran
pendapatan dan belanja rutin pembangunan sesuai dengan rencana
dan program kerja sebagai bahan masukan atasan;
h. mengkoordinasikan program dan pelaksanaan penerimaan,
penyimpanan, pengeluaran, pertangungjawaban dan pembukuan
keuangan;
i. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran
rutin/pembangunan berdasarkan data dan informasi keuangan di
lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah;
j. melaksanakan bimbingan dan pembinaan bendaharawan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
k. mengkordinasikan pelaksanaan penyelesaian pertanggungjawaban
perbendaharaan termasuk pembayaran dan pelaporan pajak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
l. menyusun laporan pelaksanaan anggaran rutin dan pembangunan
berdasarkan data dan informasi sebagai pertanggungjawaban;
m. memberi layanan teknis di bidang keuangan;
n. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

Paragraf 3
Sub Bagian Program
Pasal 9

(1) Sub Bagian Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Program
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Tata Usaha.
(2) Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
penyusunan perencanaan program dan pelaksanaan evaluasi hasil
pelaksanaan program rumah sakit.
(3) Dalam melaksanakan tugasnnya Kepala Sub Bagian Program
mempunyai fungsi:
a. menyusun rencana dan program kerja sub bagian perencanaan
program sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. mengkoordinasikan usulan setiap bidang dan pengelolaan data
serta informasi tentang Rumah Sakit Umum Daerah;
c. merumuskan dan melaksanakan pengendalian dan pelaporan;
d. merumuskan, melaksanakan dan menghimpun petunjuk teknis
yang berhubungan dengan penyusunan program;
e. merumuskan rencana strategis, rencana kerja dan program
pembangunan tiap tahunnya di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah;
f. membagi tugas kepada bawahan agar diproses lebih lanjut;
g. memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas
agar terjalin kerja sama yang baik;
h. membuat konsep pedoman dan petunjuk teknis;
i. menyeleksi pelaksana tugas bawahan agar hasil yang dicapai sesuai
dengan sasaran yang telah ditetapkan;
j. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan
pengembangan karir;
k. memberikan layanan informasi yang diperlukan;
l. mengumpulkan dan mempelajari dan menelaah peraturan dan
perundang-undangan di bidang perencanaan pembangunan dan
perencanaan kesehatan;
m. mengumpulkan dan mengolah data d ibidang perencanaan
Program;
n. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Pimpinan.
Bidang Penunjang Medik dan Nonmedik
Pasal 10

(1) Bidang Penunjang Medik dan Nonmedik dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
(2) Kepala Bidang Penunjang Medik dan Nonmedik mempunyai tugas
merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan melakukan
pengendalian serta pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
pelayanan penunjang medik dan nonmedik.
(3) Dalam melaksanakan tugasnnya Kepala Sub Bagian Program
mempunyai fungsi:
a. perencanaan, pengkoordinasian dan penggerakan kegiatan dan
kebutuhan pelayanan penunjang medik dan nonmedik;
b. perencanaan langkah-langkah kegiatan pelayanan medik dan
nonmedik;
c. perencanaan dan melaksanakan pembinaan tenaga medik dan
nonmedik;
d. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kegiatan serta
kebutuhan pelayanan penunjang medik dan nonmedik; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai
dengan bidang tugasnya.

Paragraf 1
Seksi Penunjang Medik
Pasal 11

(1) Seksi penunjang medik dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Penunjang Medik dan Nonmedik.
(2) Kepala Seksi penunjang medik mempunyai tugas merencanakan,
mengevaluasi dan melaksanakan koordinasi kegiatan penunjang medik
sesuai dengan standar kebutuhan pelayanan penunjang medik.
(3) Dalam melaksanakan tugasnnya Kepala Seksi penunjang medik
mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana operasional dan program kerja kegiatan
penunjang medik;
b. pengkoordinasian penyusunan prosedur tetap standar penunjang
medik;
c. pengkoordinasian kegiatan penjagaan mutu penunjang medik;
d. pengkoordinasian kegiatan peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan tenaga penunjang medik baik melalui pendidikan dan
pelatihan maupun diskusi yang diselenggarakan di
dalam/luar rumah sakit;
e. pengkoordinasian pemeliharaan perawatan kalibrasi peralatan
medik dan penunjang medik;
f. pengkoordinasian pemantauan mobilisasi dan distribusi peralatan
penunjang medik;
g. pelaksanaan program dan kegiatan pengendalian instalasi;
h. penyusunan kebutuhan sarana prasarana penunjang medik dan
pengadaannya, pengumpulan dan pengolahan data peralatan
penunjang medik sebagai bahan rencana pengadaan peralatan
penunjang medik serta penyusunan laporan
i. penganalisaan kebutuhan tenaga penunjang medik berdasarkan
perkembangan pelayanan sebagai masukan dalam perencanaan
kebutuhan pegawai;
j. pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan penunjang medik;
k. pengkoordinasian penyusunan prosedur tetap pendayagunaan
sarana/ peralatan penunjang medik;
l. pelaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
m. pelaksanaan koordinasi penunjang medik dengan sub unit kerja
lain di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
n. mewakili tugas dan wewenang Kepala Bidang Penunjang Medik dan
Non Medik/Logistik atas persetujuan Direktur sesuai dengan
kebutuhan;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Paragraf 2
Seksi Penunjang Nonmedik
Pasal 12

(1) Seksi Penunjang Nonmedik dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Penunjang Medik dan Nonmedik.
(2) Kepala Seksi Penunjang Nonmedik mempunyai tugas merencanakan,
mengevaluasi dan melaksanakan koordinasi kegiatan penunjang
nonmedik sesuai dengan standar kebutuhan pelayanan penunjang
nonmedik.
(3) Dalam melaksanakan tugasnnya Kepala Seksi Penunjang Nonmedik
mempunyai fungsi:
a. mewakili tugas dan wewenang Kepala Bidang Penunjang Medik dan
Non Medik/Logistik atas persetujuan Direktur sesuai dengan
kebutuhan;
b. mengupayakan peralatan selalu dalam keadaan siap pakai
koordinasi dengan instalasi;
c. melaksanakan pengawasan pengendalian dan penilaian
pendayagunaan dan pemeliharaan peralatan;
d. melaksanakan pengawasan dan pengendalian sistem inventarisasi
peralatan untuk mencegah terjadinya kehilangan alat;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan


Pasal 13

(1) Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan dipimpin oleh seorang


Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur.
(2) Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan mempunyai tugas
merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan melakukan
pengendalian serta pengawasan kegiatan pelayanan medik dan
keperawatan.
(3) Dalam melaksanakan tugasnnya Kepala Bidang Pelayanan Medik dan
Keperawatan mempunyai fungsi:
a. perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan
pengawasan terhadap kegiatan pelayanan medik dan keperawatan;
b. penyusunan standar operasional pelayanan medik dan
keperawatan;
c. pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan medik dan keperawatan;
d. pembinaan terhadap kegiatan pelayanan medik dan keperawatan;
dan
e. pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai
dengan bidang tugasnya.

Paragraf 1
Seksi Pelayanan Medik
Pasal 14

(1) Seksi Pelayanan Medik dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan
Medik dan Keperawatan.
(2) Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan medis sesuai dengan standar kebutuhan dan teknis
pelayanan.
(3) Dalam melaksanakan tugasnnya Kepala Seksi Pelayanan Medik
mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana operasional dan program kerja kegiatan
pelayanan medik;
b. pengkoordinasian penyusunan prosedur tetap standar pelayanan
medik;
c. pengkoordinasian kegiatan penjagaan mutu pelayanan medik;
d. pengkoordinasian kegiatan peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan tenaga medik baik melalui pendidikan dan pelatihan
maupun diskusi yang diselenggarakan di dalam/luar Rumah sakit
Umum Daerah;
e. pengkoordinasian pemantauan mobilisasi dan distribusi peralatan
medik;
f. penyusunan kebutuhan sarana medik dan pengadaan peralatan
medik, pengumpulan dan pengolahan data peralatan medik sebagai
bahan rencana pengadaan peralatan medik serta penyusunan
laporan;
g. penganalisaan kebutuhan tenaga medik berdasarkan
perkembangan pelayanan, sebagai masukan dalam perencanaan
kebutuhan pegawai;
h. pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan medik;
i. pengkoordinasian penyusunan prosedur tetap tentang
pendayagunaan sarana/peralatan medik;
j. pelaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
k. pelaksanaan koordinasi pelayanan medik dengan sub unit kerja lain
di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Paragraf 2
Seksi Keperawatan
Pasal 15

(1) Seksi Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Medik
dan Keperawatan.
(2) Kepala Seksi Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
keperawatan, pembinaan, pemantauan serta pengawasan pelayanan
keperawatan pada unit instalasi rumah sakit dan unit pelayanan sesuai
dengan standar kebutuhan teknis pelayanan.
(3) Dalam melaksanakan tugasnnya Kepala Seksi Keperawatan mempunyai
fungsi:
a. menyiapkan usulan pengembangan/pembinaan mutu asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan;
b. menyiapkan program upaya peningkatan mutu asuhan
Keperawatan, koordinasi dengan tim keperawatan/komite
keperawatan rumah sakit;
c. berperan serta menyusun SOP pelayanan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan pelayanan dan memberikan bimbingan dalam
pembinaan asuhan keperawatan sesuai standar;
d. memberikan bimbingan pendokumentasian asuhan keperawatan
dan melaksanakan evaluasi secara berkala dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan dan evaluasi pelayanan keperawatan di rumah
sakit;
e. menyiapkan usulan penetapan/distribusi tenaga keperawatan
sesuai kebutuhan pelayanan;
f. merencanakan pengembangan staf sesuai kebutuhan pelayanan,
koordinasi dengan Kepala Instalasi serta mengumpulkan berkas
kepegawaian tenaga keperawatan;
g. menghadiri rapat pertemuan berkala dengan Kepala Bidang
Perawatan, Kepala Instalasi, Kepala Ruangan terkait untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan;
h. memberikan saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan pada
atasan dan mewakili tugas dan wewenang Kepala Bidang
Keperawatan atas persetujuan Direktur sesuai dengan kebutuhan;
i. menjelaskan kebijakan rumah sakit kepada Staf Keperawatan
berkoordinasi dengan Kepala Ruangan /Kepala Instalasi;
j. mengawasi kegiatan tenaga keperawatan di seluruh unit pelayanan
keperawatan;
k. menyiapkan rencana kebutuhan peralatan perawatan baik jumlah
maupun kualitas alat serta pendistribusian peralatan keperawatan
sesuai kebutuhan pelayanan;
l. menyusun Protap/SOP pendayagunaan dan pemeliharaan peralatan
berdasarkan kebijakan rumah sakit;
m. menganalisa dan mengkaji usulan kebutuhan peralatan dan Kepala
ruangan /Kepala Instalasi;
n. sebagai Koordinator Supervisor jaga;
o. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Komite Medik
Pasal 16

(1) Komite Medik merupakan kelompok tenaga medis yang keanggotaannya


terdiri dari Ketua-Ketua Staf Medik Fungsional.
(2) Staf Medik Fungsional merupakan kelompok dokter dan dokter gigi
yang berkerja di instalasi dalam jabatan fungsional dan bertanggung
jawab kepada Ketua Komite Medik.
(3) Staf Medik Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosis,
pengobatan, pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan
kesehatan, penyuluhan kesehatan, pendidikan dan latihan serta
penelitian dan pengembangan.
(4) Komite Medik berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
(5) Komite Medik dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggotanya
dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
(6) Komite Medik mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun
Standar Pelayanan Medik, memantau pelaksanaannya, melakukan
pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi anggota staf
medik fungsional dan mengembangkan program pelayanan.
(7) Dalam melaksanakan Tugasnya Komite Medik dapat dibantu oleh
Panitia Medik yang anggotanya terdiri dari staf medik fungsional dan
tenaga profesi lainnya.
(8) Panitia adalah kelompok kerja khusus yang dibentuk untuk mengatasi
masalah khusus.
(9) Pembentukan panitia ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Instalasi
Pasal 17

(1) Instalasi merupakan unit penyelenggaraan pelayanan fungsional di


Rumah Sakit Daerah.
(2) Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan fungsional.
(3) Instalasi mempunyai tugas membantu Direktur dalampenyelenggaraan
pelayanan fungsional sesuai dengan fungsinya.
(4) Jumlah dan jenis Instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan Rumah Sakit Daerah dan perubahannya ditetapkan
dengan Keputusan Direktur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Kepala Instalasi ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Satuan Pengawas Intern


Pasal 18

Dalam Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dapat dibentuk Satuan


Pengawas Intern (SPI) dengan tugas membantu Direktur dalam hal
pelaksanaan Operasional Pengawasan yang ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah.

BAB IV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 19

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan


sebagian tugas Rumah Sakit Umum Daerah sesuai dengan bidang
keahliannya.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam
jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
sesuai dengan bidang keahliannya.
(3) Setiap kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di
lingkungan rumah sakit.
(4) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis,
kebutuhan dan beban kerja.
(5) Jenis dan Jenjang Jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
BAB V
KEPEGAWAIAN
Pasal 20

(1) Direktur Rumah Sakit merupakan Pejabat Fungsional tenaga kesehatan


yang diberikan tugas tambahan.
(2) Direktur Rumah Sakit Daerah Kabupaten dijabat oleh dokter atau
dokter gigi yang ditetapkan sebagai pejabat fungsional dokter atau
dokter gigi dengan diberikan tugas tambahan.
(3) Kepala Bagian dan Kepala Bidang pada Rumah Sakit Umum Daerah
merupakan jabatan eselon III.b atau jabatan administrator.
(4) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi pada Rumah Sakit Umum Daerah
merupakan jabatan eselon IV.a atau jabatan pengawas.

BAB VI
TATA KERJA
Pasal 21

(1) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Padang Lawas bersifat otonom.
(2) Dalam hal Rumah Sakit Umum Daerah belum menerapkan pengelolaan
keuangan badan layanan umum Daerah, pengelolaan keuangan rumah
sakit Daerah Kabupaten tetap bersifat otonom dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pertanggungjawaban keuangan.
(3) Rumah Sakit Umum Daerah dalam penyelenggaraan tata kelola rumah
sakit dan tata kelola klinis sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dibina
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten Padang Lawas.
(4) Setiap Pimpinan satuan organisasi dalam Lingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah bertanggunjawab dan mengkoordinasikan bawahannya
serta memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan
tugas bawahannya.
(5) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dalam melaksanakan tugas wajib
menerapkan prinsip koordinasi baik dalam lingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah maupun dalam lingkungan Badan/Dinas/Instansi lain;
(6) Apabila Direktur Rumah Sakit Umum Daerah berhalangan
melaksanakan tugasnya, maka Direktur wajib menunjuk Kepala Bagian
Tata Usaha untuk mewakilinya dengan memperhatikan kesesuaian
bidang tugasnya.

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 22

(1) Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati


Padang Lawas Nomor 27 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas Jabatan
Struktural Lembaga Teknis Daerah Berbentuk Badan, Kantor Dan
Satuan Pada Pemerintahan Kabupaten Padang Lawas dinyatakan
dicabut dan tidak berlaku lagi.
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan Bupati ini, akan diatur
lebih lanjut sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan
yang berlaku.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23

Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Padang
Lawas.

Ditetapkan di Sibuhuan
pada tanggal,

BUPATI PADANG LAWAS

ALI SUTAN HARAHAP

Diundangkan di Sibuhuan
pada tanggal,
Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS,

SYAMSUL ANWAR LUBIS, SE


Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19570513 198712 1 001

BERITA DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS


TAHUN NOMOR

Anda mungkin juga menyukai