KELOMPOK II:
TIARA (2204411776)
M = (Q , Σ , δ , S , F )
Q = himpunan state
Σ = himpunan simbol input
δ = fungsi transisi δ : Q × Σ
S = state awal / initial state , S ∈ Q
F = state akhir, F ⊆ Q
a. Arti Bentuk (Simbol) Pada Graph Transisi Fsa
Keterangan:
Initial state ditandai dengan busur tanpa asal state
label pada busur adalah simbol input lingkaran ganda adalah final state
2. Karakteristik FSA
a. Setiap Finite Automata memiliki keadaan dan transisi yang terbatas.
b. Transisi dari suatu keadaan ke keadaan lainnya dapat bersifat deterministic atau non-
deterministik.
c. Setiap Finite Automata selalu memiliki keadaan awal.
d. Finite Automata dapat memiliki lebih dari suatu keadaan akhir.
e. Jika setelah pemrosesan seluruh string, keadaan akhir dicapai, artinya automata
menerima string tersebut.
Setiap FSA memiliki:
1) Himpunan berhingga (finite) status (state)
a) Satu buah status sebagai status awal (initial state), biasa dinyatakan q0.
b) Beberapa buah status sebagai status akhir (final state).
2) Himpunan berhingga simbol masukan.
3) Fungsi transisi , menentukan status berikutnya dari setiap pasang status dan
sebuah simbol masukan.
Conroh 1 FSA:
Mesin Automata pengecek pariti ganjil
System akan menerima jika jumlah bit 1 adalah ganjil
ketika mendapat input 1101, maka urutan state yang terjadi adalah
GENAP 1 GANJIL 1 GENAP 0 GENAP 1 GANJIL
Berakhir pada state ganjil, berarti 1101 diterima oleh mesin
Contoh 3 FSA:
ketika mendapat input 101, maka urutan state yang terjadi adalah
GENAP 1 GANJIL 0 GENAP 1 GENAP
Berakhir pada state genap, berarti 101 ditolak oleh mesin
3. Jenis-jenis FSA
Ada dua jenis Finite State Automata yaitu:
a. Deterministic Finite Automata (DFA)
Dalam Deterministic Finite Automata (DFA), untuk karakter input tertentu, mesin
hanya dapat menuju satu state dan fungsi transisi dipakai pada setiap state untuk setiap
simbol input.
Selain itu, pada DFA, perpindahan state null (atau ε) tidak diperbolehkan, artinya,
DFA tidak dapat mengubah state tanpa karakter input sama sekali.
Sebagai contoh berikut adalah DFA Σ = {0, 1}yang menerima semua string yang
diakhiri dengan 0..
Satu hal penting yang perlu diperhatikan pada jenis DFA adalah terdapat banyak
kemungkinan pada sebuah pola. Namun secara umum, DFA dengan jumlah state
minimum cenderung lebih baik
Contoh 1 DFA:
δ (q0,a) = q0
δ (q0,b) = q1
δ (q1,a) = q1
δ (q1,b) = q2
δ (q2,a) = q1
δ (q2,b) = q2
Satu hal penting yang perlu diperhatikan pada NFA adalah jika ada jalur untuk
string input yang mengarah ke state akhir, maka string input diterima. Misalnya, di
NFA di atas, ada beberapa jalur untuk string input "00". Karena salah satu jalur
mengarah ke state akhir, "00" diterima oleh NFA.