1.Apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum?
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh
pengembang kurikulum dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan secara nasional. Jadi, Pengembangan kurikulum adalah langkah kunci dalam pendidikan yang memastikan bahwa materi pembelajaran dan metode pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan kebutuhan peserta didik. Proses ini juga harus mengikuti pedoman, standar, dan regulasi yang berlaku dalam sistem pendidikan yang relevan. 2.Jelaskan prosedur pengembangan kurikulum yang sesuai.
Prosedur pengembangan kurikulum adalah serangkaian langkah sistematis yang harus
diikuti untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum yang efektif dan relevan dalam suatu lembaga pendidikan. Berikut adalah langkah-langkah prosedur pengembangan kurikulum secara detail: 1. Identifikasi Tujuan Pendidikan ; Langkah pertama dalam pengembangan kurikulum adalah mengidentifikasi tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Tujuan ini harus jelas, terukur, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat. 2. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan untuk memahami apa yang dibutuhkan oleh peserta didik, masyarakat, dan industri. Ini melibatkan identifikasi kompetensi dan keterampilan yang harus dimiliki peserta didik. 3. Pembentukan tim pengembangan kurikulum Bentuk tim pengembangan kurikulum yang terdiri dari ahli Pendidikan, guru, administrator, dan pemangku kepentingan lainnya, Tim ini akan bekerja sama dalam seluruh proses pengembangan kurikulum. 4. Penentuan isi kurikulum Tentukan isi kurikulum dengan merinci topik,konsep,dan keterampilan yang akan diajarkan dalam setiap mata pelajaran atau unit pembelajaran. 5. Pemilihan Metode Pengajaran: Metode pengajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan kurikulum harus dipilih. Ini termasuk metode pengajaran seperti ceramah, diskusi kelompok, proyek, praktikum, dan teknologi pembelajaran. 6. Penilaian dan Evaluasi: Perlu merencanakan bagaimana peserta didik akan dinilai dan diukur kemajuan belajar mereka. Ini mencakup jenis penilaian, alat penilaian, dan kriteria penilaian. 7. Integrasi Nilai dan Etika: Kurikulum juga harus mencakup aspek moral, etika, dan nilai-nilai yang ingin ditanamkan kepada peserta didik. 8. Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler: Selain pembelajaran di dalam kelas, pengembangan kurikulum juga dapat mencakup program ekstrakurikuler seperti kegiatan olahraga, seni, atau pengembangan karakter. 9. Uji Coba dan Revisi: Kurikulum yang telah dikembangkan harus diuji coba dalam situasi nyata dengan peserta didik. Hasil dari uji coba ini digunakan untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian. 10. Implementasi: Setelah kurikulum selesai dikembangkan dan diuji coba, langkah berikutnya adalah mengimplementasikannya di sekolah atau lembaga pendidikan. 11. Evaluasi Berkelanjutan: Proses evaluasi terus berlanjut untuk memantau efektivitas kurikulum dan melakukan perbaikan jika diperlukan. 12. Pemeliharaan dan Perbaikan : Melakukan perbaikan dan pemeliharaan pada kurikulum secara berkala berdasarkan evaluasi dan umpan balik yang diterima. Kurikulum harus selalu relevan dan responsive terhadap perubahan. 13. Pemantauan Kebijakan dan Peraturan Pastikan bahwa kurikulum mematuhi kebijakan dan peraturan Pendidikan yang berlaku di wilayah setempat. 14. Keterlibatan Stakeholder: Proses pengembangan kurikulum sering melibatkan pemangku kepentingan, seperti guru, orang tua, siswa, dan masyarakat, untuk mendapatkan masukan dan perspektif yang berharga.