Anda di halaman 1dari 4

Lembar Kerja Lk 1.

e Pemanfaatan dan pengembangan lingkungan sebagai sumber


belajar
Setelah Anda mempelajari tentang pemanfaatan dan pengembangan lingkungan sebagai
sumber belajar, jawablah pertanyaan berikut:
1. Anda seorang guru produktif pada mata pelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan, akan
menyampaikan materi tentang “Pengelolaan Limbah Hasil Perkebunan” dan Anda ingin
mengajarkan kepada peserta didik bagaimana membuat pupuk hijau dari limbah hasil
pertanian. Namun sebenarnya Anda kurang menguasai bagaimana cara membuat pupuk
hijau tersebut. Bagaimana Anda merancang pembelajaran agar peserta didik
mendapatkan pembelajaran yang bermakna?
Jika saya berada dalam situasi tersebut, langkah langkah yang saya
lakukan dalam merancang pembelajaran agar peserta didik
mendapatkan pembelajaran yang bermakna adalah :

a. Melakukan penelitian mendalam tentang cara membuat pupuk


hijau dari limbah hasil pertanian menggunakan sumber daya
online, buku, atau berkonsultasi dengan ahli di bidang ini.
b. Mengajak seorang ahli dalam pembuatan pupuk hijau untuk
memberikan panduan atau bahkan menjadi narasumber tamu
dalam kelas. Mereka dapat memberikan wawasan yang lebih
mendalam dan praktis kepada peserta didik.
c. Setelah memahami konsep secara mendalam, persiapkan materi
pembelajaran yang terstruktur dan mudah dipahami. Ini bisa
berupa slide presentasi, handout, atau bahan bacaan. Pastikan
untuk mencantumkan langkah-langkah praktis dalam membuat
pupuk hijau.
d. Meski belum memiliki pengalaman praktis dalam membuat pupuk
hijau, cobalah untuk melakukan praktek terlebih dahulu dan
berbicara kepada peserta didik tentang apa yang harus dilakukan
berdasarkan penelitian. Ini akan memberi mereka gambaran nyata
tentang prosesnya.
e. Kolaboratif Learning: Ajak peserta didik untuk berkolaborasi dalam
belajar. Mungkin ada yang memiliki pengalaman atau
pengetahuan tambahan tentang pembuatan pupuk hijau.
Diskusikan ide-ide bersama dan berbagi pengalaman.
f. Latihan dan Kegiatan Praktik: Setelah peserta didik memahami
konsep dasar, berikan kesempatan kepada mereka untuk
melakukan latihan dan kegiatan praktik dan menyediakan bahan
dan peralatan yang diperlukan untuk membuat pupuk hijau. Serta
mengawasi mereka dan memberikan bimbingan saat diperlukan.
g. Evaluasi dan Diskusi: Setelah peserta didik selesai membuat
pupuk hijau, adakan sesi evaluasi dan diskusi. Tanyakan kepada
mereka tentang pengalaman mereka, apa yang telah mereka
pelajari, dan bagaimana mereka bisa mengaplikasikan
pengetahuan ini dalam pertanian mereka sendiri.
h. Tantangan dan Proyek: Akhiri pembelajaran dengan memberikan
peserta didik tantangan atau proyek individu atau kelompok terkait
pembuatan pupuk hijau. Ini dapat membantu mereka untuk lebih
memahami dan menguasai konsep secara lebih mendalam.
i. Sumber Daya Lanjutan: Berikan peserta didik sumber daya
tambahan, seperti buku, artikel, atau video tutorial, yang dapat
membantu mereka dalam pengembangan lebih lanjut tentang
pembuatan pupuk hijau.

Dengan merancang pembelajaran seperti ini dapat memberikan


pengalaman pembelajaran yang bermakna kepada peserta didik
meskipun tidak memiliki pengalaman praktis yang cukup dalam topik
tersebut. Selain itu, ini juga akan menginspirasi peserta didik untuk
menjadi lebih mandiri dalam belajar dan menggali pengetahuan
tambahan secara mandiri.
2. Sekolah tempat pak Joko mengajar berdekatan dengan gardu induk PLN. Pak Joko
mengajar Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Pada saat Pak Joko menjelaskan tentang
jaringan listrik tegangan tinggi, di bengkel tempat pak Joko mengajar tidak tersedia
jaringan listrik tegangan tinggi. Menurut Anda, apa yang sebaiknya dilakukan Pak Joko
untuk pelaksanaan pembelajarannya?

Dari pernyataan diatas, menurut saya Pak Joko sebaiknya melakukan


langkah langkah berikut agar pelaksanaan pembelajaran tentang
jaringan listrik tegangan tinggi dapat tetap efektif meskipun tidak ada
akses langsung ke sumber daya tersebut di bengkel.

1. Penjelasan Teoritis:
Pak Joko dapat memulai dengan memberikan penjelasan teoritis
yang komprehensif tentang jaringan listrik tegangan tinggi. Ini
mencakup konsep dasar, komponen utama, fungsionalitas, serta
bahaya dan tindakan keselamatan yang perlu diambil saat bekerja
dengan tegangan tinggi. Peserta didik dapat menerima
pengetahuan ini tanpa perlu melakukan demonstrasi praktis.
2. Simulasi dan Model:
Jika tersedia, Pak Joko dapat menggunakan model atau simulasi
yang mencerminkan jaringan listrik tegangan tinggi. Ini bisa berupa
alat-alat atau perangkat lunak simulasi yang memungkinkan peserta
didik untuk melihat bagaimana jaringan tersebut beroperasi,
meskipun hanya dalam lingkungan virtual atau model fisik yang lebih
rendah tegangan.
3. Video dan Media Visual:
Pak Joko dapat menggunakan video atau media visual yang telah
direkam sebelumnya untuk menunjukkan bagaimana jaringan listrik
tegangan tinggi berfungsi. Video ini dapat menampilkan situasi
nyata dan demonstrasi dari lingkungan yang sesuai.
4. Pendekatan Keselamatan:
Pak Joko harus memberikan penekanan khusus pada aspek
keselamatan saat bekerja dengan tegangan tinggi. Ini termasuk
prosedur keselamatan, penggunaan peralatan pelindung pribadi
(PPE), dan tindakan pencegahan kecelakaan yang perlu
diperhatikan.
5. Diskusi dan Pertanyaan:
Pak Joko harus mendorong peserta didik untuk aktif berpartisipasi
dalam diskusi dan menanyakan pertanyaan. Ini membantu
memastikan pemahaman mereka tentang materi dan memberikan
kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang mungkin muncul.
6. Tugas dan Proyek:
Setelah penjelasan teoritis, Pak Joko dapat memberikan tugas atau
proyek terkait jaringan listrik tegangan tinggi yang dapat dilakukan
oleh peserta didik di luar kelas. Misalnya, mereka dapat diminta
untuk melakukan penelitian atau simulasi komputer tentang topik
tersebut.
7. Kunjungan Lapangan:
Jika memungkinkan, Pak Joko dapat mengatur kunjungan lapangan
ke gardu induk PLN atau tempat lain yang memiliki jaringan listrik
tegangan tinggi. Ini akan memberikan pengalaman praktis kepada
peserta didik.
8. Tambahan Sumber Daya:
Pak Joko dapat memberikan sumber daya tambahan seperti buku,
artikel, atau video tutorial kepada peserta didik sehingga mereka
dapat mendalami topik lebih lanjut di luar kelas.

Penting untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran dengan


ketersediaan sumber daya dan lingkungan pembelajaran. Dengan
pendekatan yang kreatif dan mendalam, pembelajaran tentang jaringan
listrik tegangan tinggi dapat tetap efektif meskipun tidak ada akses
langsung ke sumber daya tersebut di bengkel.

**) Catatan: Hasil pekerjaan diunggah ke LMS dalam bentuk PDF.

Anda mungkin juga menyukai