Anda di halaman 1dari 4

Nama: Firgi Artia

NIM: 249012485040
Mata Pelajaran: Prinsip Pengajaran dan Assesment I Di SMK

Lembar Kerja Lk 1.e Pemanfaatan dan pengembangan lingkungan sebagai sumber


belajar
Setelah Anda mempelajari tentang pemanfaatan dan pengembangan lingkungan sebagai
sumber belajar, jawablah pertanyaan berikut:
1. Anda seorang guru produktif pada mata pelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan, akan
menyampaikan materi tentang “Pengelolaan Limbah Hasil Perkebunan” dan Anda ingin
mengajarkan kepada peserta didik bagaimana membuat pupuk hijau dari limbah hasil
pertanian. Namun sebenarnya Anda kurang menguasai bagaimana cara membuat pupuk
hijau tersebut. Bagaimana Anda merancang pembelajaran agar peserta didik
mendapatkan pembelajaran yang bermakna?

Jika saya berada dalam situasi tersebut, langkah langkah yang saya
lakukan dalam merancang pembelajaran agar peserta didik
mendapatkan pembelajaran yang bermakna adalah :
a. Melakukan penelitian mendalam tentang cara membuat pupuk hijau
dari limbah hasil pertanian menggunakan sumber daya online, buku,
atau berkonsultasi dengan ahli di bidang ini.
b. Mengajak seorang ahli dalam pembuatan pupuk hijau untuk
memberikan panduan atau bahkan menjadi narasumber tamu dalam
kelas. Mereka dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam dan
praktis kepada peserta didik.
c. Setelah memahami konsep secara mendalam, persiapkan materi
pembelajaran yang terstruktur dan mudah dipahami. Ini bisa berupa slide
presentasi, handout, atau bahan bacaan. Pastikan untuk mencantumkan
langkah-langkah praktis dalam membuat pupuk hijau.
d. Meski belum memiliki pengalaman praktis dalam membuat pupuk
hijau, cobalah untuk melakukan praktek terlebih dahulu dan berbicara
kepada peserta didik tentang apa yang harus dilakukan berdasarkan
penelitian. Ini akan memberi mereka gambaran nyata tentang
prosesnya.
e. Kolaboratif Learning: Ajak peserta didik untuk berkolaborasi dalam
belajar. Mungkin ada yang memiliki pengalaman atau pengetahuan
tambahan tentang pembuatan pupuk hijau. Diskusikan ide-ide bersama
dan berbagi pengalaman.
f. Latihan dan Kegiatan Praktik: Setelah peserta didik memahami
konsep dasar, berikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan
latihan dan kegiatan praktik dan menyediakan bahan dan peralatan yang
diperlukan untuk membuat pupuk hijau. Serta mengawasi mereka dan
memberikan bimbingan saat diperlukan.
g. Evaluasi dan Diskusi: Setelah peserta didik selesai membuat pupuk
hijau, adakan sesi evaluasi dan diskusi. Tanyakan kepada mereka
tentang pengalaman mereka, apa yang telah mereka pelajari, dan
bagaimana mereka bisa mengaplikasikan pengetahuan ini dalam
pertanian mereka sendiri.
h. Tantangan dan Proyek: Akhiri pembelajaran dengan memberikan
peserta didik tantangan atau proyek individu atau kelompok terkait
pembuatan pupuk hijau. Ini dapat membantu mereka untuk lebih
memahami dan menguasai konsep secara lebih mendalam.
i. Sumber Daya Lanjutan: Berikan peserta didik sumber daya tambahan,
seperti buku, artikel, atau video tutorial, yang dapat membantu mereka
dalam pengembangan lebih lanjut tentang pembuatan pupuk hijau.

Dengan merancang pembelajaran seperti ini dapat memberikan


pengalaman pembelajaran yang bermakna kepada peserta didik
meskipun tidak memiliki pengalaman praktis yang cukup dalam topik
tersebut. Selain itu, ini juga akan menginspirasi peserta didik untuk
menjadi lebih mandiri dalam belajar dan menggali pengetahuan
tambahan secara mandiri.

2. Sekolah tempat pak Joko mengajar berdekatan dengan gardu induk PLN. Pak Joko
mengajar Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Pada saat Pak Joko menjelaskan tentang
jaringan listrik tegangan tinggi, di bengkel tempat pak Joko mengajar tidak tersedia
jaringan listrik tegangan tinggi. Menurut Anda, apa yang sebaiknya dilakukan Pak Joko
untuk pelaksanaan pembelajarannya?

Dari pernyataan diatas, menurut saya Pak Joko sebaiknya melakukan


langkah langkah berikut agar pelaksanaan pembelajaran tentang
jaringan listrik tegangan tinggi dapat tetap efektif meskipun tidak ada
akses langsung ke sumber daya tersebut di bengkel.

1. Penjelasan Teoritis:

Pak Joko dapat memulai dengan memberikan penjelasan teoritis yang


komprehensif tentang jaringan listrik tegangan tinggi. Ini mencakup
konsep dasar, komponen utama, fungsionalitas, serta bahaya dan
tindakan keselamatan yang perlu diambil saat bekerja dengan tegangan
tinggi. Peserta didik dapat menerima pengetahuan ini tanpa perlu
melakukan demonstrasi praktis.

2. Simulasi dan Model:

Jika tersedia, Pak Joko dapat menggunakan model atau simulasi yang
mencerminkan jaringan listrik tegangan tinggi. Ini bisa berupa alat-alat
atau perangkat lunak simulasi yang memungkinkan peserta didik untuk
melihat bagaimana jaringan tersebut beroperasi, meskipun hanya dalam
lingkungan virtual atau model fisik yang lebih rendah tegangan.

3. Video dan Media Visual:

Pak Joko dapat menggunakan video atau media visual yang telah
direkam sebelumnya untuk menunjukkan bagaimana jaringan listrik
tegangan tinggi berfungsi. Video ini dapat menampilkan situasi nyata
dan demonstrasi dari lingkungan yang sesuai.

4. Pendekatan Keselamatan:

Pak Joko harus memberikan penekanan khusus pada aspek


keselamatan saat bekerja dengan tegangan tinggi. Ini termasuk
prosedur keselamatan, penggunaan peralatan pelindung pribadi (PPE),
dan tindakan pencegahan kecelakaan yang perlu diperhatikan.

5. Diskusi dan Pertanyaan:

Pak Joko harus mendorong peserta didik untuk aktif berpartisipasi dalam
diskusi dan menanyakan pertanyaan. Ini membantu memastikan
pemahaman mereka tentang materi dan memberikan kesempatan untuk
menjawab pertanyaan yang mungkin muncul.

6. Tugas dan Proyek:

Setelah penjelasan teoritis, Pak Joko dapat memberikan tugas atau


proyek terkait jaringan listrik tegangan tinggi yang dapat dilakukan oleh
peserta didik di luar kelas. Misalnya, mereka dapat diminta untuk
melakukan penelitian atau simulasi komputer tentang topik tersebut.

7. Kunjungan Lapangan:

Jika memungkinkan, Pak Joko dapat mengatur kunjungan lapangan ke


gardu induk PLN atau tempat lain yang memiliki jaringan listrik tegangan
tinggi. Ini akan memberikan pengalaman praktis kepada peserta didik.

8. Tambahan Sumber Daya:


Pak Joko dapat memberikan sumber daya tambahan seperti buku,
artikel, atau video tutorial kepada peserta didik sehingga mereka dapat
mendalami topik lebih lanjut di luar kelas.

Penting untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran dengan


ketersediaan sumber daya dan lingkungan pembelajaran. Dengan
pendekatan yang kreatif dan mendalam, pembelajaran tentang jaringan
listrik tegangan tinggi dapat tetap efektif meskipun tidak ada akses
langsung ke sumber daya tersebut di bengkel.

**) Catatan: Hasil pekerjaan diunggah ke LMS dalam bentuk PDF.

Anda mungkin juga menyukai