Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dian Sulistyani

NIM : 2300103911683009
Prodi : PPG - Pekerjaan Sosial

Lembar Kerja Lk 1.e Pemanfaatan dan pengembangan lingkungan sebagai sumber


belajar
Setelah Anda mempelajari tentang pemanfaatan dan pengembangan lingkungan sebagai
sumber belajar, jawablah pertanyaan berikut:
1. Anda seorang guru produktif pada mata pelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan, akan
menyampaikan materi tentang “Pengelolaan Limbah Hasil Perkebunan” dan Anda ingin
mengajarkan kepada peserta didik bagaimana membuat pupuk hijau dari limbah hasil
pertanian. Namun sebenarnya Anda kurang menguasai bagaimana cara membuat pupuk
hijau tersebut. Bagaimana Anda merancang pembelajaran agar peserta didik
mendapatkan pembelajaran yang bermakna?
Jika saya sebagai guru yang produktif kurang menguasai cara membuat pupuk hijau
dari limbah hasil pertanian, saya dapat merancang pembelajaran yang kolaboratif dan
berpusat pada penemuan bersama dengan peserta didik. Berikut beberapa cara yang
dapat saya lakukan ;
1. Dengan cara mendorong studi eksplorasi dengan kata lain survey lapangan saya
sebagai guru akan berinisiatif mengajak peserta didik untuk melakukan kunjungan ke
tempat pengelolaan limbah hasi perkebunanan dengan cara mengeksplorasi tentang
cara membuat pupuk hijau dari limbah hasil pertanian dengan informasi yang relevan
di tempat tersebut.
2. Diskusi kelompok: Setelah peserta didikstudi eksplorasi (survey lapangan), saya
akan membagi mereka menjadi kelompok kecil untuk berdiskusi tentang apa yang
mereka temukan. Mereka dapat berbagi informasi, ide, dan pertanyaan yang muncul
selama penelitian mereka. Diskusi ini akan memungkinkan mereka untuk saling belajar
dan membangun pengetahuan bersama.
3. Dengan menghadirkan pakar atau praktisi : Saya akan mencoba mencari pakar atau
praktisi yang berpengalaman dalam pembuatan pupuk hijau dari limbah hasil pertanian.
Saya akan mengundang mereka untuk memberikan presentasi atau ceramah kepada
peserta didik. Pakar atau praktisi ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam dan
praktis tentang cara membuat pupuk hijau.
4. Praktik langsung: Setelah peserta didik memiliki pemahaman yang memadai, saya
dapat menyusun sesi praktik langsung di mana mereka dapat mencoba membuat
pupuk hijau menggunakan limbah hasil pertanian. Saya akan memberikan instruksi
yang jelas dan memfasilitasi mereka selama praktik ini. Saya juga akan mengamati dan
memberikan umpan balik untuk membantu mereka meningkatkan keterampilan
mereka.
5. Refleksi dan evaluasi: Setelah praktik, saya akan meminta peserta didik untuk
merenungkan proses pembelajaran mereka. Mereka dapat menulis tentang apa yang
mereka pelajari, kesulitan yang mereka hadapi, dan pengalaman serta pemahaman
baru yang mereka dapatkan. Saya juga dapat melakukan evaluasi formatif dengan
memberikan pertanyaan atau tugas refleksi untuk memastikan pemahaman mereka
tentang topik ini. Dengan merancang pembelajaran yang kolaboratif dan berpusat pada
penemuan bersama, peserta didik akan mendapatkan pembelajaran yang bermakna.
Mereka akan aktif dalam mencari informasi, berbagi pengetahuan, dan
mengembangkan keterampilan praktis dalam membuat pupuk hijau dari limbah hasil
perkebunan. Selain itu, mereka juga akan belajar tentang kerja sama tim, kritis berpikir,
dan kemampuan penelitian yang penting dalam agribisnis tanaman perkebunan.

2. Sekolah tempat pak Joko mengajar berdekatan dengan gardu induk PLN. Pak Joko
mengajar Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Pada saat Pak Joko menjelaskan tentang
jaringan listrik tegangan tinggi, di bengkel tempat pak Joko mengajar tidak tersedia
jaringan listrik tegangan tinggi. Menurut Anda, apa yang sebaiknya dilakukan Pak Joko
untuk pelaksanaan pembelajarannya?

Jika di bengkel tempat Pak Joko mengajar tidak tersedia jaringan listrik tegangan tinggi
untuk menjelaskan materi tentang jaringan listrik tegangan tinggi, ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan Pak Joko untuk tetap melaksanakan pembelajarannya:
1. Menggunakan foto atau video: Pak Joko dapat menggunakan foto atau video yang
menggambarkan jaringan listrik tegangan tinggi. Ia dapat menampilkan foto-foto
instalasi jaringan listrik tegangan tinggi atau menunjukkan video yang menjelaskan
tentang operasi dan pengoperasian jaringan listrik tegangan tinggi. Dengan
menggunakan media ini, Pak Joko dapat memperlihatkan kepada peserta didik
bagaimana jaringan listrik tegangan tinggi sebenarnya terlihat dan beroperasi.
2.. Dengan cara menggunakan model atau alat peraga: Pak Joko dapat menggunakan
model atau alat peraga yang mewakili jaringan listrik tegangan tinggi. Misalnya, ia dapat
menggunakan model jaringan listrik miniatur atau alat peraga yang menunjukkan
komponen-komponen penting dalam jaringan listrik tegangan tinggi. Dengan
menggunakan model atau alat peraga ini, Pak Joko dapat memberikan pemahaman
visual kepada peserta didik tentang bagaimana jaringan listrik tegangan tinggi bekerja.
3. Tentunya juga dengan mengundang pakar atau praktisi: Jika memungkinkan, Pak
Joko dapat mengundang pakar atau praktisi yang berpengalaman dalam jaringan listrik
tegangan tinggi untuk memberikan presentasi atau ceramah kepada peserta didik. Ahli
atau praktisi ini dapat menjelaskan secara rinci tentang jaringan listrik tegangan tinggi
dan memberikan contoh-contoh praktis mengenai pengoperasiannya. Peserta didik
dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan wawasan langsung dari sumber yang
kompeten. Dengan menggunakan beberapa metode tersebut, Pak Joko dapat
melanjutkan pembelajarannya tentang jaringan listrik tegangan tinggi meskipun tidak
ada jaringan listrik tegangan tinggi yang tersedia di bengkel tempat ia mengajar. Penting
untuk tetap kreatif dalam mencari alternatif dan memastikan peserta didik mendapatkan
pemahaman yang baik tentang topik tersebut.

**) Catatan: Hasil pekerjaan diunggah ke LMS dalam bentuk PDF.

Anda mungkin juga menyukai