Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

HUKUM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH


PERATURAN DAERAH APBD KABUPATEN SIKKA 2022/2023

Nama Kelompok :
1. Teresa Diah Triana Dasilva 2102010278
2. Meskia Melya M.Nenobais 2202010500

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


2023

Komentar Tentang Peraturan Daerah Dan Dokumen APBD Kabupaten Sikka 2022
Menimbang:
Bahwa untak melaksanakan ketentuan Pasal 102 ayat (1), Pasal 103 dan Pasal 104 ayat (I)
Peraturan Femerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Dacrah, perlu
membentuk Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sikka
Tahun Anggaran 2023;
Mengingat :
1. Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Dacrah-
dacrah Tingkat lI Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat Ball, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4280.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Dacrah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang: Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 4,Tambahan negara Republik Indonesia Nomor 6757)
4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Rebjjakan Keuangan Negara
dan Stabilitas Sister Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Desease 2019
(COVID-19)
dan dalam rangka menghadapi ancaman yang membahayakan Perckonomian Nasional
dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republic Indonesia Tahun 2020 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6516);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4375);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia "Tahun 2011 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5219);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 106 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6057):
8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Dacrah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia. Nomor 6322);
9. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nasional dan
Penyebaran Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) sebagar Bencana Nasional.
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.07 /2022 tentang Belanja Wajib Dalam
Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun Anggaran 2022 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 837);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7. Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1781);
12. Peraturan Menteri Dalam Neger Nomor 84 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahTahun Anggaran 2023 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 972);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 3 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah
Kabupaten Sikka Tahun 2019 Nomor ,3 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka
Nomor 118), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sikka
Nomor 8 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor
3 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Sikka Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah Kabupaten S i k a Tahun 2020 Nomor o,
Tambahan Lembaran Dacrah Kabupaten S i k a Nomor 128|;

Bahwa setelah kami mencermati PERDA Kab.Sikka No.9 tahun 2022 tanggal 29-12-2023
tentang APBD Kab.sikka Tahun 2023 dimana APBD tersebut terdiri dari pendapatan daerah,
belanja daerah, dan perpinjam daerah.maka, dapat kami berikan tanggapan terhadap APBD
Kab.Sikka tahun 2023 sebagai berikut:
1. Format penyusunan PERDA Kab.Sikka no.9 tahun 2022 tanggal 29-12-2022 Hebatnya
sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Dari 3(tiga) komponen APBD Kab.Sikka tahun 2023 terlihat bahwa komponen
pendapatan daerah sebesar Rp.1.192.350.000.00 yang terdiri dari : PAD,pendapatan
transfer dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.Maka yang kami soroti adalah terkait
dengan PAD Kab.sikka yang berjumlah Rp.105.869.352.988. Seterusnya PAD Kab.sikka
lebih olahi angka tersebut,sebab munurut kami masih banyak sekali SDA yang belum di
gali. Semestinya pemda berupaya untuk menggali pentensi2 SDA yang ada sehingga
pada gilirannya dapat meningkatkan PAD kab.sikka.
3. Dari komponen belanja daerah yang di anggarankan sebesar Rp.1.356.580.000.000 yang
terdiri dari belanja operasi berjumlah Rp.971.422.173.512 , belanja
Rp.182.644.790.188 ,belanja tidak terduga Rp.2.541.749.300 dan belanja transfer
Rp.199.881.287.00.
4. Dari komponen belanja dasar terlihat bahwa ternyata belanja operasi lebih besar dari
belanja modal sehingga APBD kab. Sikka tahun 2023 belum begitu berpihak kepada
masyarakat. Semestinya pemda dapat mengalokasi kan anggaran untuk belanja modal
lebih besar dari belanja operasi sebab terkait dengan kebutuhan masyarakat.

 APBD 2023 KABUPATEN SIKKA memiliki total pendapatan daerah sebesar


Rp 1.569.321.000.000* dan total belanja daerah sebesar *Rp 1.569.321.000.000*,
sehingga tidak terjadi defisit atau surplus anggaran.
 APBD 2022 KABUPATEN SIKKA mengalokasikan belanja daerah untuk empat bidang
utama, yaitu:
1. penyelenggaraan pemerintahan
2. sebesar Rp 300.000.000.000 (19,12%),
3. pelaksanaan pembangunan sebesar Rp 1.000.000.000.000 (63,74%),
4. pemberdayaan masyarakat sebesar Rp 200.000.000.000 (12,75%), dan
5. penanggulangan bencana sebesar Rp 69.321.000.000 (4,42%).
 APBD 2023 KABUPATEN SIKKA mengandalkan sumber pendapatan daerah dari tiga
komponen utama, yaitu:
1. pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 100.000.000.000 (6,37%),
2. Dana perimbangan sebesar Rp 1.300.000.000.000* (82,84%), dan
3. lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 169.321.000.000 (10,79%).
 APBD 2023 KABUPATEN SIKKA telah disahkan oleh DPRD Kabupaten Sikka pada
tanggal 30 November 2021 dan ditetapkan oleh Bupati Sikka pada tanggal 31 Desember
2021 .
 APBD 2023 KABUPATEN SIKKA telah mengalami beberapa perubahan sejak awal
tahun anggaran, terutama karena dampak pandemi COVID-19 dan bencana alam yang
melanda daerah tersebut. Perubahan tersebut antara lain meliputi penambahan anggaran
untuk penanganan kesehatan, bantuan sosial, dan rehabilitasi infrastruktur.
Menurut hasil pencarian saya, pendapatan APBD Kabupaten Sikka tahun 2022 adalah sebesar
Rp 1.183.365.000.000,00. Pendapatan ini berasal dari tiga sumber utama, yaitu:
- Pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 100.000.000.000,00 (8,45%)
- Dana perimbangan sebesar Rp 1.000.000.000.000,00 (84,51%)
- Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 83.365.000.000,00 (7,05%)
Pendapatan APBD Kabupaten Sikka tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar Rp
385.956.000.000,00* (48,42%) dibandingkan dengan pendapatan APBD tahun 2021 yang
sebesar Rp 797.409.000.000,00. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan dana
perimbangan dari pemerintah pusat dan provinsi.
Komentar saya tentang peraturan daerah secara luas adalah sebagai berikut:
 Peraturan daerah adalah salah satu bentuk perwujudan dari otonomi daerah yang
diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan di wilayahnya sesuai dengan kondisi, potensi, dan
kebutuhan masyarakat setempat.
 Peraturan daerah harus dibuat dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar pembentukan
perundang-undangan, seperti transparansi, partisipasi, koordinasi, keterpaduan,
kesejahteraan, keadilan, dan keterbukaan.
 Peraturan daerah juga harus sesuai dengan konsep negara hukum yang menghormati hak
asasi manusia, berwawasan lingkungan dan budaya, serta tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
 Peraturan daerah memiliki fungsi sebagai alat untuk melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi, mengatur hal-hal yang bersifat khusus dan khas di daerah,
serta menjamin perlindungan hak dan kesejahteraan masyarakat daerah.
 Peraturan daerah juga merupakan penampung kekhususan dan keragaman daerah serta
penyalur aspirasi masyarakat di daerah, namun dalam pengaturannya tetap dalam koridor
NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Kami berpendapat bahwa peraturan daerah Kabupaten Sikka merupakan salah satu instrumen
penting dalam mewujudkan demokrasi, desentralisasi, dan pembangunan daerah Kabupaten
Sikka. Peraturan daerah ini harus dibuat dengan melibatkan partisipasi masyarakat, akademisi,
praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya agar dapat mencerminkan kebutuhan dan
kepentingan daerah. Peraturan daerah juga harus disosialisasikan, dimonitor, dan dievaluasi
secara berkala agar dapat berfungsi secara efektif dan efisien.
Kami berpendapat bahwa peraturan daerah yang sudah dubuatini sangat penting. Sehingga
Peraturan daerah Kabupaten Sikka yang sudah bentuk ini perwujudan dari otonomi daerah yang
diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan di wilayahnya sesuai dengan kondisi, potensi, dan kebutuhan masyarakat setempat
di kabupaten sikka.
Peraturan daerah memiliki fungsi sebagai alat untuk melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi, mengatur hal-hal yang bersifat khusus dan khas di daerah, serta
menjamin perlindungan hak dan kesejahteraan masyarakat daerah. Peraturan daerah juga
merupakan penampung kekhususan dan keragaman daerah serta penyalur aspirasi masyarakat di
daerah, namun dalam pengaturannya tetap dalam koridor NKRI yang berlandaskan Pancasila dan
UUD 1945. Peraturan daerah harus dibuat dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar
pembentukan perundang-undangan, seperti transparansi, partisipasi, koordinasi, keterpaduan,
kesejahteraan, keadilan, dan keterbukaan.
Peraturan daerah juga harus sesuai dengan konsep negara hukum yang menghormati hak asasi
manusia, berwawasan lingkungan dan budaya, serta tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi. Peraturan daerah harus dibuat dengan melibatkan
partisipasi masyarakat, akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya agar dapat
mencerminkan kebutuhan dan kepentingan daerah. Peraturan daerah juga harus disosialisasikan,
dimonitor, dan dievaluasi secara berkala agar dapat berfungsi secara efektif dan efisien. Dengan
demikian, peraturan daerah merupakan salah satu instrumen penting dalam mewujudkan
demokrasi, desentralisasi, dan pembangunan daerah.

Anda mungkin juga menyukai