Anda di halaman 1dari 23

PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG


Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Simalungun
PAMATANG RAYA – SUMATERA UTARA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI

Paket Pekerjaan :
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN JALAN - PAKET 2

Tahun 2023
KERANGKA ACUAN KERJA
JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI

Untuk pekerjaan :
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN JALAN – PAKET 2

BAB I
UMUM

1. Latar Belakang
Jalan merupakan prasarana vital transportasi yang menghubungkan antara daerah satu
dengan yang lainnya. Dengan adanya kondisi jalan yang memadai dan diharapkan
dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah-daerah yang dilalui, khususnya di
wilayah Kabupaten Simalungun. Dalam hal ini, Instansi yang bertanggungjawab untuk
mengelola dan membina prasarana transportasi jalan di Kabupaten Simalungun adalah
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Simalungun.

Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan oleh
masyarakat dan merupakan faktor penunjang lancarnya perekonomian, mengingat
kondisi sarana jalan di Kabupaten Simalungun saat ini banyak dalam kondisi rusak,
sehingga perlu diadakan perbaikan dan peningkatan guna memenuhi kebutuhan traffic
yang makin tinggi, didalam proses perencanaan sebagai dasar untuk pelaksanaan perlu
diperhatikan faktor-faktor diantaranya kenyamanan, keamanan, lingkungan serta faktor
lain yang yang mendukung perencanaan yang matang dan terencana.

2. Maksud dan Tujuan


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Simalungun bermaksud untuk
melaksanakan kegiatan perencanaan teknis jalan mendukung pelaksanaan kegiatan
konstruksi/ fisik sesuai dengan usul KRISNA (Kolaborasi Perencanaan dan Informasi
Kinerja Anggaran) kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Jalan tahun 2024.

Tujuan pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan pembuatan rencana teknik jalan
sampai dengan penyiapan detail engineering desain (DED) sesuai dengan ketentuan desain
pengusulan DAK Bidang Jalan yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.

3. Nama Kegiatan, Pagu Anggaran dan Lokasi Pekerjaan


Nama kegiatan : JASA KONSULTANSI PERENCANAAN JALAN – PAKET 2
Pagu Anggaran : Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
Nilai HPS : Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
Lokasi pekerjaan : meliputi ruas jalan :

No. Section Perencanaan


No. Ruas Jalan Lokasi Kecamatan
Ruas Fungsional Efektif
Girsang Sipangan
1. 1627 Girsang I – Girsang II 0 Km 2,85 Km
Bolon
Girsang Sipangan
2. 1608 Jalan Sirikki, Parapat 0,31 Km 0,40 Km
Bolon
Girsang Sipangan
3. 1622 Parapat – Bangun Dolok 1,74 Km 0,60 Km
Bolon
4. 1305 Sinaman Labah – Bah Bolon Dolok Masagal 1,51 Km 4,80 Km

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 1


Patok STA untuk fungsional dan Efektif disesuaikan dengan data kondisi jalan Kab.
Simalungun tahun 2022 dan berkoordinasi dengan pihak dari dinas PUTR Kab.
Simalungun.

4. Masa Pelaksanaan
Masa pelaksanaan kegiatan pekerjaan adalah selama 30 (tiga puluh) hari kalender.

5. Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan kegiatan ini bersumber dari APBD Kabupaten Simalungun TA. 2023.

6. Manfaat
Dengan tersedianya data perencanaan yang akurat akan bermanfaat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik nantinya, sehingga pelaksanaan fisik dapat dilaksanakan dengan terarah
sesuai desain/ rencana kerja, terselesaikan dengan baik dan dapat dipertanggung
jawabkan (akuntabel).

7. Pengguna Jasa & Penyedia Jasa


Pengguna Jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Simalungun,
penyedia jasa adalah konsultan yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan
perencanaan.

8. Lingkup, Klasifikasi & Uraian Singkat Pekerjaan


a. Lingkup Pekerjaan
Perencanaan teknis konstruksi jalan.
b. Klasifikasi Pekerjaan
Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi (RE104 - KBLI 2017)
atau Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi (RK003 – KBLI 2020).
c. Uraian singkat pekerjaan
Pekerjaan perencanaan/ penyusunan Detail Engineering Design (DED) jalan sesuai
dengan ketentuan desain pengusulan DAK Bidang Jalan, meliputi :
 Melakukan pengukuran (dengan alat ukur theodolit) untuk mengambil bentuk
trase jalan (termasuk elevasi memanjang) dan mendapatkan data geometrik jalan
dan saluran.
 Menginventarisir/ mendata jenis perkerasan, kondisi kerusakan, kebutuhan
bangunan pelengkap jalan, seperti gorong-gorong, dinding penahan tanah dan
bangunan pelengkap lainnya dan mengambil foto visual.
 Mengumpulkan data-data lainnya, seperti estimasi data LHR, melakukan test
untuk mendapatkan data daya dukung tanah existing (DCP/CBR test) pada
beberapa sampel lokasi untuk mendukung desain rencana.
 Mempersiapkan detail engineering design yang lengkap dan terinci meliputi :
gambar rencana, daftar kuantitas, rencana anggaran biaya, spesifikasi teknis, dll
yang disusun dalam bentuk laporan-laporan perencanaan (laporan Pendahuluan,
Laporan Antara dan Laporan Akhir).
 Melakukan koordinasi dan asistensi laporan yang telah diselesaikan dengan
Pihak Dinas PUTR Kab. Simalungun dan Satker P2JN Provsu Kementrian PUPR.

9. Jenis Kontrak
Kontrak yang akan digunakan adalah Kontrak Lumsum.
Ruang lingkup, waktu pelaksanaan dan produk/ keluaran didefinisikan dalam kerangka
acuan kerja ini dengan pembayaran senilai harga yang dicantumkan dalam kontrak
sesuai dengan kemajuan pekerjaan yang ditetapkan dalam syarat-syarat kontrak.

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 2


10. Tahapan Kemajuan Pekerjaan
Penilaian kemajuan pekerjaan ini dibagi dalam tahapan :
1. Tahap Pendahuluan
- Penyedia telah memahami lingkup pekerjaan, gambaran lokasi dan melakukan
persiapan desain/ rencana kerja;
- Penyedia telah meyerahkan laporan pendahuluan;
- Kemajuan pekerjaan ditandai dengan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Tahap
Pendahuluan.

2. Tahap Pra Rancangan


- Penyedia telah melaksanakan survey lapangan/ pengumpulan data, pengolahan
data awal dan penyusunan rencana desain/ draft gambar;
- Penyedia telah menyerahkan laporan antara;
- Kemajuan pekerjaan ditandai dengan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Tahap Pra
Rancangan.

3. Tahap Rancangan Final


- Penyedia telah menyelesaikan seluruh kewajiban sebagaimana diatur dalam
Kerangka Acuan Kerja dan dokumen kontrak kerja;
- Penyedia telah menyerahkan laporan akhir;
- Kemajuan pekerjaan ditandai dengan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan 100% dan
dilakukan serah terima pekerjaan.

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 3


BAB II
PERSIAPAN

1. Tujuan
Pekerjaan persiapan bertujuan mempersiapkan bahan-dasar perencanaan sebelum
dilakukan survey ke lapangan antara lain:
a. Mempersiapkan data-data awal.
b. Membuat desain sementara dari data-data awal untuk dipakai sebagai panduan
survey lapangan.

2. Persyaratan
Hasil persiapan harus dipresentasikan untuk mendapat persetujuan (dari team
asistensi) dan bila perlu mengadakan perbaikan – perbaikan/ saran – saran yang
nantinya akan dipakai sebagai panduan kegiatan selanjutnya.

3. Lingkup pekerjaan.
Secara team kegiatan pekerjaan ini dipandu oleh ketua tim (team leader), yang meliputi
pekerjaan antara lain:
a. Mengumpulkan data kelas, fungsi dan status jalan yang akan didesain;
b. Mempersiapan peta-peta;
c. Menetapkan awal dan akhir rencana pekerjaan dengan berkoordinasi dengan
pengguna jasa;
d. Melakukan pengumpulan data pendukung lainnya seperti Harga Satuan Pekerjaan
Kabupaten (HSPK) sebagai acuan untuk menyusun rencana anggaran biaya.

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 4


BAB III
SURVEY DAN PENGUMPULAN DATA

1. Tujuan
Survey lapangan bertujuan untuk memperoleh data sebagai bahan kajian kelayakan
teknis dan untuk pekerjaaan desain.

2. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan survey lapangan meliputi :

2.1 Survey Pendahuluan


Survey pendahuluan merupakan lanjutan dari hasil persiapan desain yang sudah
disetujui sebagai panduan pelaksanaan survey pada lokasi fungsional dan lokasi
efektif dilapangan. Survey ini diharapkan mampu memberikan saran dan bahan
pertimbangan terhadap survey detail lanjutan sehingga diperoleh suatu
perencanaan detail desain yang matang, semua kegiatan survey harus dibuatkan
laporan sebagai data awal perencanaan. Survey pendahuluan meliputi kegiatan:

2.1.1 Diskusi perencanaan di lapangan


Team bersama-sama melaksanakan survey dan mendiskusikanya dan
membuat usul perencanaan dilapangan bagian demi bagian sesuai dengan
bidang keahlianya masing-masing serta membuat sketsa dilengkapi catatan-
catatan dan kalau perlu membuat tanda dilapangan berupa patok dan
dilengkapi foto-foto penting dan identitasnya masing-masing yang akan
difinalkan dikantor sebagai bahan penyusunan laporan setelah kembali .

2.1.2 Recon Survey pengukuran.


Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan adalah :
a. Menentukan awal dan akhir pengukuran pada lokasi fungsional dan
lokasi efektif.
b. Pengukuran dan pemasangan tanda stasioning jalan dilakukan
menggunakan pita ukur dengan interval sejauh 50 meter. Pengukuran
dilakukan dengan menempatan pita ukur pada as jalan.
c. Penandaan titik stasioning dilakukan dengan pemasangan patok kayu
atau penandaan dengan cat yang bertuliskan stasioning tiap titik : STA.
0+000, 0+050, dst.
d. Mengamati kondisi topografi
e. Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus serta,
morpologi dan lokasi yang perlu dilakukan perpanjangan koridor
f. Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran.
g. Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi/titik yang akan
dijadikan referensi.

2.1.3 Recon survey/ desain geometrik


Meliputi kegiatan :
a. Mengidentifikasi data geometrik jalan (lebar perkerasan, bahu jalan,
saluran samping) untuk mengetahui rencana geometrik jalan yang akan
dikerjakan, termasuk bila direncanakan pelebaran/ widening perkerasan.
b. Mengidentifikasi medan secara stationing/ urutan jarak dengan
mengelompokan kondisi : medan datar, perbukitan, pegunungan.
c. Pembuatan foto-foto penting untuk pelaporan dan panduan dalam
melakukan survey detail selanjutnya

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 5


d. Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung
perkirakan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan
perkiraan rencana biaya secara sederhana dan diharapkan dapat
mendekati final desain.

2.1.4 Recon Bangunan Pelengkap Jalan


a. Untuk lokasi yang sudah ada existing perlu dibuatkan infentarisasinya
dengan lengkap antara lain stasioning, jenis konstruksi, dimensi, kondisi
serta mengusulkan penanganan yang diperlukan.
b. Untuk lokasi yang ada aliran airnya perlu dicatat tinggi muka air normal,
muka air banjir dan muka air banjir tertinggi pernah terjadi serta adanya
tanda-tanda/ gejala gejala erosi yang dilengkapi dengan sket lokasi ,
morfologi serta karakter aliran sungai dan di lengkapi foto foto jika
diperlukan.
c. Mendiskusikan dengan anggota team yang menguasai bidang geometrik,
geologi, amdal dan hidrologi apakah data-data dan usul penempatan
lokasi serta usul perencanaan/ penanganan sudah sesuai secara teknis.
d. Membuat sket dan kalau perlu foto-foto beserta catatan-catatan khusus
serta saran - saran yang sangat berguna dijadikan panduan dalam
pengambilan data untuk perencanaaan pada waktu melakukan survey
detail nanti dan pengaruhnya terhadap keamanan/ kestabilan.

2.1.5 Recon Survey Lalu Lintas.


Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan lalu lintas adalah :
a. Menentukan lokasi (tempat) yang akan diambil data lalu lintas kendaraan.
b. Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi yang penting
c. Memperkirakan lebar perkerasan yang akan diterapkan dalam disain
berikutnya pada kondisi tertentu yang perlu untuk diadakan pelebaran
d. Membuat rencana kerja untuk tim survey.

2.1.6 Recon Survey Geologi dan Geoteknik.


Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan geologi dan geoteknik
adalah :
a. Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan
karakteristik dan sifat tanah dan batuan.
b. Memberikan rekomendasi pada Higway Engineer berkaitan dengan
rencana trase jalan yang akan dipilih (khusus untuk rencana pembangunan
jalan baru).
c. Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus (rawan longsor,
gambut, dll)
d. Membuat rencana kerja untuk tim survey detail.

2.1.7 Recon Survey Hidrologi.


Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan hidrologi adalah:
a. Menganalisa luas daerah tangkapan (Catchment Area) terhadap
kemungkinan curah hujan.
b. Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan sehubungan dengan
dengan bentuk dan kemiringan yang akan mempengaruhi pola aliran.
c. Mengamati tata guna lahan
d. Menginventarisasi bangunan drainase existing.
e. Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting.
f. Membuat rencana kerja untuk survey detail.
KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 6
g. Mengamati karakter aliran sungai/ morfologi yang mungkin berpengaruh
terhadap konstruksi dan saran-saran yang diperlukan untuk menjadi
pertimbangan dalam perencanaan berikut

2.1.8 Recon Survey Upah dan Harga Satuan.


Mengumpulkan harga satuan upah dan bahan, dengan cara mengumpulkan
data Harga Satuan Pekerjaan Kabupaten (HSPK) dan berkoordinasi dengan
instansi terkait.

2.2 Pengukuran Lapangan


Tujuan pengukuran bertujuan untuk mengumpulkan data koordinat dan
ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan didalam koridor yang
ditetapkan.

2.2.1 Pengukuran koordinat dan elevasi


a. Pengukuran koordinat bertujuan untuk menentukan layout dan bentuk
trase jalan agar dapat digambarkan.
b. Pengukuran elevasi mencakup pengukuran ketinggian permukaan
existing sepanjang trase jalan didalam koridor yang ditetapkan.
c. Untuk pengukuran koordinat dan elevasi harus digunakan alat total
station/theodolit dengan mengambil data koordinat dan beda tinggi
setiap stasioning jalan.
d. Pengukuran koordinat dan elevasi dilakukan di tiap stasioning jalan dan
harus dilakukan pada titik-titik extrim (tikungan, titik puncak dan titik
dasar cekungan elevasi jalan).
e. Pengukuruan menggunakan alat total station/theodolite hanya dilakukan
pada lokasi efektif pekerjaan.

2.2.2 Pengukuran penampang melintang.


a. Pengukuran penampang melintang bertujuan untuk menentukan
ketinggian titik-titik pada penampang melintang jalan
b. Untuk pembukaan jalan baru, pengukuran dilakukan dalam jarak tidak
kurang dari rencana lebar ruang milik jalan (rumija) ditambah bidang
diluarnya yang dapat menggambarkan kondisi penampang jalan.
c. Untuk peningkatan/ rehabilitasi jalan, pengukuran dilakukan pada
rumija existing (dasar saluran, bahu, tepi dan as perkerasan)
d. Untuk pengukuran penampang melintang harus digunakan alat total
station/theodolit atau waterpass.
e. Pengukuruan menggunakan alat total station/theodolite hanya dilakukan
pada lokasi efektif pekerjaan

2.2.3 Pendataan dan Pengukuran situasi


a. Pengukuran situasi mencakup semua obyek yang dibentuk oleh alam
maupun manusia yang ada disepanjang jalur pengukuran, seperti alur,
sungai, bukit, jembatan, rumah, gedung dan sebagainya.
b. Dalam pengambilan data agar diperhatikan keakuratan posisi sehingga
dihasilkan gambar situasi yang benar.

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 7


2.3 Survey Kondisi Perkerasan Jalan
Survey Kondisi Perkerasan Jalan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi existing
perkerasan, kekasaran permukaan jalan, lubang, daya dukung tanah dasar dan
susunan/lapisan perkerasan.

2.3.1 Inventarisasi Kondisi Permukaan Jalan


a. Pemeriksaan dilakukan dengan mencatat kondisi rata-rata setiap 50 m.
b. Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :
1. Lebar perkerasan yang ada dalam meter.
2. Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya AC, HRS, Lasbutag,
Penetrasi Macadam dll.
3. Nilai Kekasaran Jalan yang dapat diperoleh dari hasil survai
NAASRA Roughness Meter (IRI), atau dapat ditentukan secara visual
(RCI) dengan ketentuan skala sebagai berikut :

RCI Kondisi Visual Tipe Permukaan Tipikal


Hotmix (AC dan HRS) yang
8 – 10 Sangat rata halus, baru dibuat/ditingkatkan
dengan beberapa lapisan aspal.
Hotmix setelah dipakai
beberapa tahun atau lapisan
tipis hotmix diatas Penetrasi
7–8 Sangat baik/rata Macadam dipakai untuk
pelaksanaan pekerjaan
konstruksi disekitar ruas jalan
yang ditingkatkan.
Hotmix lama, Nacas/ Lasbutag
6–7 Baik
baru.
Cukup, sedikit/ tak Penetrasi Macadam, Nacas baru
5–6 adalubang,permuka- atau Lasbutag berumur
an rata. beberapa tahun.
Jelek, kadang-kadang Penetrasi Macadam berumur 4-5
3–4
berlubang, tidak rata. tahun, jalan kerikil tak terawat.
Semua type perkerasan yang
2–3 Rusak berat
sudah lama tidak terpelihara.
Tak dapat dilalui ke-
1–2
cuali leh jeep 4 WD.

4. jenis dan kebutuhan volume untuk pengembalian kondisi perkerasan


existing, termasuk untuk pengembalian kondisi permukaan dan
lapisan pondasi.
5. Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti
saluran samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase
samping, jarak pagar/ bangunan pendudung/ tebing kepinggir
perkerasan.
c. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan lokasi
yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya.
d. Data yang diperoleh dicatat di dalam format Inventarisasi Jalan
(Highway Geometric Inventory).

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 8


e. Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan minimal 1 (satu)
buah foto per 50 meter. Foto ditempel pada format yang standar . dengan
mencantumkan hal-hal yang diperlukan seperti nomor dan nama ruas
jalan, arah pengambilan foto dan tinggi petugas yang memegang nomor
stasioning.

2.3.2 Pemeriksaan Daya Dukung Tanah Dasar dengan alat DCP (Dynamic Cone
Penetrometer)
Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
a. Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan ukuran
yang ada.
b. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan 200 m hanya pada
lokasi efektif pekerjaan.
c. Pemeriksaan dilakukan pada permukaan lapisan tanah dasar.
d. Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada
seperti lapisan sirtu, lapisan telford, lapisan pasir dan sebagainya.
e. Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm dari permukaan lapisan
tanah dasar, kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangat keras (lapis
batuan).
f. Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-keadaan kondisi drainase,
cuaca, waktu dan sebagainya.
g. Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.

2.3.3 Analisa data lapangan.


Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, Konsultan harus
mengadakan analisa data dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang
berlaku.
a. Penentuan unique section, yaitu suatu seksi jalan yang mempunyai
karakteristik seragam dalam beberapa variabel desain seperti :
1. Lebar perkerasan yang ada/ rencana.
2. Lendutan balik rencana atau
3. Nilai CBR rencana
4. Nilai beban lalu-lintas
5. Perubahan gambar.
b. Mempelajari kemungkinan pemakaian type bahan perkerasan yang sesuai
untuk suatu daerah tertentu. Type perkerasan yang diijinkan dalam
pekerjaan ini adalah type yang sekarang dipakai di Bina Marga.
c. Melakukan desain tebal perkeasan tambahan menurut metoda yang telah
ditetapkan.

2.4 Survey Lalu Lintas


Survey lalu lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi jalan yang ada, kecepatan
kendaraan rata-rata serta menginventarisasi jumlah setiap jenis kendaraan yang
melewati ruas jalan tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat dihitung lalu
lintas harian rata-rata sebagai dasar perencanaan jalan dan jembatan. Survey lalu
lintas meliputi kegiatan:

2.4.1 Survey volume kendaraan


Seluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah depan maupun dari arah
belakang harus dicatat selama 24 jam pada daerah padat, serta 12 jam pada
daerah yang tidak padat, dengan interval waktu 3 jam

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 9


Setiap lajur minimal 2 orang dengan peralatan yang digunakan 1 orang 1
counter serta format survey yang telah ditentukan.

2.4.2 Pemilihan Lokasi Pos


a. Lokasi pos harus mewakili jumlah lalu lintas harian rata-rata dari ruas
jalan tidak terpengaruh oleh angkutan ulang alik yang tidak mewakili
ruas (commuter traffic).
b. Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untuk kedua
arah, sehingga memungkinkan pencatatan kendaraan dengan mudah dan
jelas.
c. Lokasi pos tidak dapat ditempatakan pada persilangan jalan.

2.4.3 Pengelompokan Kendaraan (RTC-Manual)


Dalam perhitungan jumlah lalu lintas, kendaraan dibagi kedalam 8 kelompok
mencakup kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor.

Golongan/
Jenis Kendaraan yang masuk kelompok ini adalah
Kelompok
Sepeda motor, sekuter, sepeda kumbang dan kendaraan
1
bermotor roda 3
2 Sedan, Jeep, dan Station Wagon.
3 Opelet, Pick-up opelet, Suburban, Combi, Minibus
4 Pick-up, Micro Truck dan Mobil hantaran atau Pick-up Box
5a Bus Kecil
5b Bus Besar
6 Truk 2 sumbu
7a Truk 3 sumbu
7b Truk Gandengan
7c Truk Semi Trailer
Kendaraan tidak bermotor, sepeda, becak, andong/dokar,
8
gerobak sapi

Pengenalan ciri kendaraan :


1. Sepeda Kumbang: sepeda yang ditempeli mesin 75 cc (max)
2. Kendaraan bermotor roda 3 antara lain: bemo dan bajaj.
3. Kecuali Combi, umumnya sebagai kendaran penumpang umum
maximal 12 tempat duduk seperti mikrolet, angkot, minibus, pick-up
yang diberi penaung kanvas/pelat dengan rute dalam kota dan
sekitarnya atau angkutan pedesan.
4. Umumnya sebagai kendaraan barang maximal beban sumbu belakang
3,5 ton dengan bagian belakang sumbu tunggal roda tunggal (STRT).
5a. Bus Kecil adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan tempat
duduk antara 16 s/d 26 buah, seperti kopaja, metromini, elf dengan
bagian belakang sumbu tunggal roda ganda (STRG) dan panjang
kendaraan maximal 9 m dengan sebutan bus ¾ .
5b. Bus Besar adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan tempat
duduk antara 30 s/d 50 buah, sperti bus malam,bus kota, bus antar kota
yang berukuran 12 m (+) dan STRG.
6. Truk 2 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan beban sumbu
belakang antara 5-10 ton (MST 5,8,10 dan STRG)

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 10


7a. Truk 3 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan 3 sumbu yang
letaknya STRT dan SGRG (sumbu ganda roda ganda).
7b. Truk gandengan adalah sebagai kendaraan no. 6 dan 7 yang diberi
gandengan bak truk dan dihubungkan dengan batang segitiga. Disebut
juga Full Trailer Truck.
7c. Truk semi trailer atau truk tempelan adalah sebagai kendaraan yang
terdiri dari kepala truk dengan sumbu 2-3 sumbu yang dihubungkan
secara sendi dengan pelat dan rangka bak yang beroda belakang yang
mempunyai 2 atau 3 sumbu pula.

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 11


BAB IV
PERENCANAAN TEKNIS

1. Tujuan
Tujuan dari perencanan teknis ini adalah untuk merencanakan baik geometrik,
perkerasan, jembatan, struktur bangunan pelengkap, lansekap, sampai dengan
penyiapan dokumen pelelangan, sehingga menghasilkan suatu perencanaan yang terinci
dan mempertimbangkan nilai ekonomis.

2. Persyaratan
Standar perencanaan jalan mengacu pada Petunjuk Survei dan Perencanaan Teknik Jalan
Kabupaten (Buku panduan No. 013/T/Bt/1995 Direktorat Jenderal Bina Marga) dengan
mempertimbangkan standar/pedoman/petunjuk lainnya yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

3. Lingkup pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini :
a. Merencanakan geometrik (untuk pembukaan jalan baru)
b. Merencanakan jenis serta tebal perkerasan.
c. Merencanakan bangunan pelengkap dan pengaman jalan.
d. Penyiapan gambar desain.
e. Menyiapkan perhitungan kuantitas pekerjaan (quantity report) dan rencana anggaran
biaya konstruksi (engineering estimate).

2.1 Perencanaan Geometrik


2.1.1 Perencanaan Geometrik Jalan (untuk pembukaan jalan baru)
Standar geometrik jalan yang digunakan dalam pekerjaan ini juga dapat
mempertimbangkan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.
038/T/BM/1997 dan Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan
(Bina Marga - Maret 1992).

2.1.2 Perencanaan Drainase


Dalam perencanaan drainase harus mengacu pada Standar Perencanaan
Drainase Permukaan Jalan SNI 03 – 3424 – 1994.

2.1.3 Stabilitas Lereng


Perhitungan stabilitas lereng dilakukan guna memberikan informasi tentang
berapa tinggi maksimum dan kemiringan lereng desain galian yang aman
dari keruntuhan.

2.1.4 Stabilitas badan jalan


Kondisi stabilitas badan jalan diidentifikasi dari gejala struktur geologi yang
ada, jenis dan karekteristik batuan, dan kondisi lereng. Pengkajian stabilitas
badan jalan harus mencakup 3 (tiga) hal, yaitu gerakan tanah atau longsoran
yang sudah ada di lapangan, perkiraan longsoran yang mungkin
terjadi (hasil analisis) akibat jenis, arah dan struktur lapisan batuan, dan
longsoran yang dapat terjadi akibat pembangunan jalan. Untuk ketiga hal
diatas harus diidentifikasi jenis gerakan, faktor penyebabnya, dan usaha-
usaha penanggulangannya.

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 12


2.1.5 Keselamatan Lalu-lintas
Dalam perencanaan harus dipertimbangkan aspek keselamatan pengguna
jalan, baik selama pelaksanaan pekerjaan maupun paska konstruksi.
Perencana harus menjamin bahwa semua elemen yang direncanakan
memenuhi persyaratan desain yang ditetapkan dan sesuai dengan kondisi
lingkungan setempat.

2.2 Perencanaan Perkerasan


2.2.1 Standar
Rujukan yang dipakai untuk perhitungan kontruksi perkerasan jalan dalam
pekerjaan ini adalah
a. Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan
Metoda AASHTO 1993 Pavemaent Design atau Metoda Analisa
Komponen (SKBI-2.3.26.1987, UDC: 625.73(02)) dengan umur rencana 10
tahun;
b. Manual Perkerasan jalan (Revisi Juni 2017) SE. Dirjen. Bina Marga No.
04/SE/Db/2017.

2.2.2 Analisis Lalu-lintas


Tim harus melakukan analisis data lalu-lintas (LHR yang dikonversi kedalam
nilai ESA) untuk penetapan konstruksi yang akan dipakai.

2.2.3 Pemilihan Jenis Bahan Material


Tim harus mengutamakan penggunaan bahan material setempat sesuai
dengan masukan dari laporan geoteknik. Bila bahan setempat tidak dapat
digunakan langsung sebagai bahan konstruksi, maka Tim harus mengusulkan
usaha-usaha peningkatan sifat-sifat teknis bahan sehingga dapat dipakai
sebagai bahan konstruksi.

2.3 Perencanaan bangunan pelengkap dan pengaman jalan


Salah satu rujukan yang dipakai untuk perencanaan bangunan pelengkap dan
pengaman jalan dalam pekerjaan ini adalah :
a. Pedoman Pemasangan Rambu dan Marka Jalan Perkotaan Undang – Undang
Lalulintas No.14 Tahun 1992.
b. Standar Box Culvert (Bipran 1992)
c. Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan (Subdit PSP 2002)

2.4 Penyiapan Gambar Desain


2.4.1 Rancangan (Draft) Perencanaan Teknis
Tim harus membuat rancangan (draft) perencanaan teknis dari setiap detail
perencanaan dan mengajukannya kepada Tim Asistensi untuk diperiksa dan
disetujui.
Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep perencanaannya
antara lain :
a. Alinyemen Horizontal (Plan)
digambar diatas peta situasi skala 1:1.000 atau 1:2.000 dan dilengkapi
dengan data situasi yang lengkap.

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 13


b. Alinyemen Vertikal (Profile)
digambar dibawah alinemen horizontal dengan perbandingan skala
horizontal dan vertikal yang cukup untuk menggambarkan kondisi
elevasi memanjang jalan.

c. Potongan Melintang (Cross Section)


digambar untuk setiap titik STA (interval 50 meter), namun pada segmen
khusus harus dibuat dengan interval lebih rapat. Gambar potongan
melintang dibuat dengan skala 1:100 atau 1:50. Dalam gambar potongan
melintang harus mencakup:
- Konstruksi existing yang ada
- Rincian rencana konstruksi perkerasan
- Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan
- Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan dan data
kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada)
- Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan

d. Potongan Melintang Tipikal (Typical Cross Section)


Merupakan rekapitulasi dari beberapa cross section yang menggambarkan
section yang memiliki kondisi atau rencana yang tipikal, digambar
dengan skala 1:100 atau 1:50 dan memuat semua informasi rencana sesuai
dengan cross section.

e. Gambar standar
yang mencakup gambar standar untuk : bangunan pelengkap, drainase,
rambu jalan, marka jalan, dan sebagainya.

f. Keterangan tambahan (bila ada)


Apabila diperlukan dapat ditambahkan gambar-gambar yang berisi
keterangan mengenai mutu bahan, kelas pembebanan atau keterangan
lainnya.

2.4.2 Gambar Rencana Akhir (Final Design)


Pembuatan gambar rencana akhir (final design) dilakukan setelah rancangan
perencanaan disetujui oleh Tim Asistensi dengan memperhatikan koreksi dan
saran yang diberikan.

2.5 Perhitungan kuantitas pekerjaan Pelaksanaan Fisik (Quantity Report).


a. Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (per item) harus sesuai dengan
spesifikasi yang dipakai,
b. Perhitungan kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan. Tabel
perhitungan harus mencakup lokasi dan semua jenis mata pembayaran (pay
item)

2.6 Perkiraan Rencana Anggaran Biaya Konstruksi (Engineering Estimate)


a. Tim harus mengumpulkan harga satuan dasar upah, bahan dan peralatan yang
akan digunakan di lokasi pekerjaan dengan mengacu pada Harga Satuan
Pekerjaan Kabupaten (HSPK).
b. Tim harus menyiapkan laporan analisa harga satuan pekerjaan untuk semua
mata pembayaran yang mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Bidang Pekerjaan Umum.

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 14


c. Tim harus menyiapkan laporan perkiraan kebutuhan biaya pekerjaan
konstruksi (RAB).
d. Apabila pekerjaan konstruksi akan dilakukan secara bertahap, maka Tim harus
mempersiapkan kebutuhan biaya untuk tahap konstruksi yang segera akan
dilaksanakan sesuai dengan ketersediaan biaya konstruksi, laporan RAB dibuat
terpisah.

2.7 Spesifikasi.
a. Spesifikasi harus mengacu pada spesifikasi umum 2018 yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
b. Bila diperlukan, tim harus menyusun spesifikasi khusus untuk mata
pembayaran yang tidak tercakup dalam spesifikasi tersebut diatas. Penomoran
untuk mata pembayaran tambahan selain yang tertera dalam spesifikasi standar
harus disetujui oleh pengguna jasa.

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 15


BAB V
PERSONIL YANG DIPERLUKAN

1. Tujuan
Tujuan dibuatnya ketentuan mengenai keahlian personil yang diperlukan adalah untuk
mendapatkan hasil pekerjaan perencanaan yang optimal dan sesuai dengan standar yang
berlaku. Personil untuk pekerjaan ini terdiri dari tenaga ahli dan tenaga pendukung.

2. Tugas dan Fungsi Tenaga Ahli

2.1 Ketua Tim (Team Leader)


Memiliki kualifikasi Ahli Perencana Jalan dengan pendidikan min. Sarjana (S1)
Teknik Sipil, dengan pengalaman dalam bidang perencanaan konstruksi min 3
tahun dan memiliki SKA “Ahli Muda Teknik Jalan” atau kualifikasi lebih tinggi
dari Asosiasi Profesi yang telah diregistrasi LPJK.
a. Jumlah dan masa tugas personil sebagaimana ditentukan dalam tabel Jumlah
dan masa penugasan personil.
b. Tugas utama adalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut:
- Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan
personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan,
- Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan sebagai panduan bagi
personil dalam melaksanakan tugasnya.
- Mengkoordinir semua tahap dalam pekerjaan perencanaan teknis yang
mencakup tahap pengumpulan data, pengolahan, rencana teknis konstruksi
dan penyajian laporan akhir.
- Melaksanakan kegiatan desain teknis yang mencakup pemahaman kondisi
lapangan, pemilihan trase (bila ada), perencanaan geometrik, perkerasan
jalan dan inventory kebutuhan bangunan pelengkap yang diperlukan, serta
harus menjamin bahwa rencana konstruksi yang dihasilkan adalah pilihan
yang paling ekonomis dan sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan
oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.
- Melaksanakan kegiatan yang mencakup pengumpulan data harga satuan
bahan dan upah, membuat perhitungan kuantitas pekerjaan konstruksi,
- menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan dan membuat perkiraan biaya
pekerjaan konstruksi, serta harus menjamin bahwa data, perhitungan
analisa harga satuan dan perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan
adalah benar dan akurat.
- Memberi bimbingan kepada asisten tenaga ahli, surveyor dan drafter dalam
melaksanakan survey dan pembuatan gambar rencana.
- Memberi justifikasi teknis kepada personil lain dalam pelaksanaan desain
dan penyusunan laporan.

3. Tugas dan Fungsi Tenaga Pendukung

3.1 Asisten Tenaga Ahli


Memiliki pendidikan min. S-1/ D3 Teknik Sipil dengan kemampuan untuk
melaksanakan survey dan perencanaan jalan.
a. Jumlah dan masa tugas personil sebagaimana ditentukan dalam tabel Jumlah
dan masa penugasan personil.

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 16


b. Tugas Asisten Tenaga Ahli adalah:
- Membantu Tenaga Ahli dalam perencanaan dan alam pelaksanaan survey
sehingga pekerjaan perencanaan berjalan dengan baik dan sesuai dengan
hasil yang diharapkan;

3.1 Surveyor
Memiliki pendidikan min. S-1/ D3 dengan kemampuan untuk melaksanakan
survey dan pengukuran lapangan.
a. Jumlah dan masa tugas personil sebagaimana ditentukan dalam tabel Jumlah
dan masa penugasan personil.
b. Tugas surveyor adalah:
- Melaksanakan kegiatan pengukuran dan mengambil data kondisi lapangan,
membantu tenaga ahli dalam melakukan test (DCP/CBR test), mendata
kondisi kerusakan dan dimensi bangunan pendukung jalan yang
diperlukan;
- Membuat laporan hasil survey yang baik dan lengkap sebagai data
masukan pembuatan desain (DED);
- Mengambil foto kondisi jalan.

3.2 Operator CAD/ Draftman


Memiliki pendidikan min. S-1/ D3 yang memiliki kemampuan menggambar teknik
menggunakan software gambar (CAD).
Jumlah dan masa tugas personil sebagaimana ditentukan dalam tabel Jumlah dan
masa penugasan personil.

3.3 Administrasi
Memiliki pendidikan min. SMU/ sederjat yang memiliki kemampuan mengelola
adminstrasi dan keuangan dan mampu mengoperasikan komputer.
Jumlah dan masa tugas personil sebagaimana ditentukan dalam tabel Jumlah dan
masa penugasan personil.

Tabel Jumlah dan Waktu Penugasan Personil


Waktu
No. Posisi Jumlah Satuan Satuan
Penugasan
A Tenaga Ahli
Team Leader/ Ahli Muda Teknik
1. 1,00 Org. 1,00 Bulan
Jalan
B Tenaga Pendukung
1. Asisten Tenaga Ahli 1,00 Org. 1,00 Bulan
2. Operator CAD/ Draftman 1,00 Org. 1,00 Bulan
3. Surveyor 5,00 Org. 0,50 Bulan
4. Administrasi/ Op. Komputer 1,00 Org. 1,00 Bulan

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 17


BAB VI
PERALATAN DAN BIAYA OPERASIONAL PENDUKUNG

Peralatan dan biaya operasional pendukung yang diperlukan untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan agar diperoleh hasil pekerjaan perencanaan yang optimal dan sesuai dengan
standar yang berlaku.

Jenis Peralatan, biaya operasional survey, operasional kantor dan biaya penerapan smkk
yang diperlukan unttuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tabel berikut :

A. Biaya Operasional Kantor & Lapangan


1. Sewa Kend. Roda-4 (inc. O&M) 1,00 Unit 1,00 Bulan
2. Sewa Alat Total Station 1,00 Unit 0,50 Bulan
3. Sewa Alat DCP 1,00 Unit 15,00 Hari
4. Sewa Kantor 1,00 Unit 1,00 Bulan
5. Biaya Operasional Survey Lapangan 1,00 Ls 15,00 Hari
6. Biaya ATK & Fotocopy 1,00 Ls
7. Biaya Komunikasi 1,00 Ls
B. Biaya Laporan
1. Laporan Pendahuluan 2,00 Buku
2. Laporan Antara 2,00 Buku
3. Laporan Akhir 2,00 Buku
4. Buku Quantity Report & RAB 2,00 Buku
5. Buku Gambar Desain (A3) 2,00 Buku
6. Buku Spesifikasi Teknis 2,00 Buku
7. Flashdisk 2,00 Buah
8. Hardisk External 1,00 Buah

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 18


BAB VII
PELAPORAN

1. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun dan melengkapi data hasil perencanaan secara
detail dan lengkap sebagai produk dari pekerjaan perencanaan.

2. Laporan
Semua laporan dibuat dalam kertas HVS ukuran A4 dan A3 (khusus gambar) dan
dicetak serta dijilid dengan baik. Laporan yang harus disusun adalah :

A. Laporan Administrasi antara lain :


1 Laporan Pendahuluan
Berupa laporan yang disusun dengan lengkap, berisi :
a. Rencana kerja perencanaan,
b. Laporan hasil tahap persiapan desain, yang memuat :
 Gambaran umum ruas jalan;
 Data teknis awal sebagai bahan untuk survey berikutnya;
 Analisis bahan perencanaan;
 Foto dokumentasi;
 Data-data lainnya.
c. Rencana kerja selanjutnya.
Laporan pendahuluan selambat-lambatnya diserahkan 2 (dua) minggu sejak
diterbitkannya SPMK, dengan jumlah rangkap sebagaimana ditentukan dalam
tabel produk/ keluaran.

2. Laporan Antara
Berupa laporan yang disusun dengan lengkap, berisi :
a. Laporan kemajuan pekerjaan;
b. Hasil pekerjaan survey dan pengumpulan data, yang memuat :
 Data-data hasil pengukuran;
 Data-data hasil inventori kondisi dan lalu lintas;
 Kajian-kajian teknis kondisi lapangan;
 Peta lokasi sumber material;
 Foto dokumentasi;
c. Draft rencana teknis, yang memuat :
 Rencana jenis penanganan;
 Draft gambar desain.
d. Kesulitan yang terjadi serta solusi/ tindakan yang telah dilakukan untuk
mengatasi keadaan tersebut;
e. Rencana kerja berikutnya.
Laporan antara selambat-lambatnya diserahkan 3 (tiga) minggu sejak
diterbitkannya SPMK, dengan jumlah rangkap sebagaimana ditentukan dalam
tabel produk/ keluaran.

3. Laporan Akhir (Final Report)


Berupa laporan yang disusun dengan lengkap, berisi :
a. Rangkuman kegiatan perencanaan;
b. Kajian teknis dan pengolahan data, berisi perhitungan-perhitungan
perencanaan beserta rumus-rumus dan asumsi teknis yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini;
c. Saran Pelaksanaan.

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 19


Laporan akhir/ final selambat-lambatnya diserahkan sebelum berakhirnya masa
pelaksanaan, dengan jumlah rangkap sebagaimana ditentukan dalam tabel
produk/ keluaran.

B. Laporan Teknis Hasil Perencanaan


Laporan teknis hasil perencanaan diserahkan bersamaan dengan laporan akhr
(final report), terdiri dari:
1. Gambar Desain
Laporan perencanaan ini dipisahkan berdasarkan masing-masing ruas jalan,
laporan berisi:
a. Sampul depan;
b. Lembar pengesahan;
c. Daftar isi;
d. Peta lokasi kegiatan;
e. Segmentasi penanganan;
f. Layout/ alinemen horizontal, peta situasi dan alinemen vertikal;
g. Potongan melintang (cross section);
h. Tipikal potongan melintang (typical cross section);
i. Detail-detail konstruksi lainnya;
j. Gambar-gambar standar.
2. Laporan Perhitungan Kuantitas dan RAB
Laporan perencanaan ini dipisahkan berdasarkan masing-masing ruas jalan,
laporan berisi:
a. Rekapitulasi dan rincian perhitungan kuantitas tiap-tiap mata pembayaran
(Quantity report) sesuai spesifikasi;
b. Rencana Anggaran Biaya/ RAB (engineering estimate), meliputi :
 Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga;
 Daftar Kuantitas dan Harga;
 Informasi Umum (menerangkan : ruas jalan, panjang, lokasi asal material
dan jarak angkut, sket lokasi dan informasi lainnya);
 Analisa harga satuan pekerjaan, beserta uraiannya;
 Harga satuan upah, bahan dan peralatan;
3. Spesifikasi Teknis
Mengacu pada spesifikasi umum 2018 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Tabel Produk/ Keluaran


No. Jenis Laporan Jumlah Satuan
1. Laporan Pendahuluan 2,00 Buku
2. Laporan Antara 2,00 Buku
3. Laporan Akhir 2,00 Buku
4. Buku Quantity Report & RAB 2,00 Buku
5. Buku Gambar Desain (A3) 2,00 Buku
6. Buku Spesifikasi Teknis 2,00 Buku

Seluruh dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan pekerjaan (foto


dokumentasi, lap. pendahuluan,lap.antara,lap.akhir,quantity report,RAB,gambar
design,spesifikasi teknis) di masukan ke dalam Hardisk external.

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 20


3. Pembahasan Laporan
 Tim perencana akan melakukan asistensi dan pembahasan/ dikusi atas laporan yang
telah disiapkan untuk mendapatkan persetujuan dari PPK dan tim teknis dinas
PUTR. Kab. Simalungun.
 Tim perencana akan membantu PPK untuk mengasistensikan produk/output
perencanan (DED) ke Satker P2JN Provsu Kementrian PUPR.

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 21


BAB VIII
PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diperbuat sebagai acuan bagi penyedia jasa
konsultansi dalam melaksanakan pekerjaan.

Pamatang Raya, 23 Juni 2023

Mengetahui, Disusun/ ditetapkan oleh :


PENGGUNA ANGGARAN/ PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,
KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
TATA RUANG KAB. SIMALUNGUN,

HOTBINSON DAMANIK, ST, MT ANTON BANJARNAHOR, ST


NIP. 197508252006041002 NIP. 198306172009021002

KAK Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan – Paket 2 – 22

Anda mungkin juga menyukai