Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrobbil ‘alaamiin. Segala puji hanya kepada Allah


Subhanawata’ala, Tuhan Yang Maha Pencipta, Rahmatan lil alamiin. Sholawat
serta salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW,
beserta sahabat, keluarga dan pengikutnya hingga diakhir zaman.

Dalam kesempatan yang sangat mulia disini kami telah membuat karya
berupa makalah sesuai perintah dari guru pembimbing Prakarya dan
Kewirausahaan untuk memenuhi tugas Prakarya yang mencakup materi
Pembuatan Kerajinan dari Bahan Dasar Kerang.

Demikianlah, makalah Prakarya dan Kewirausahaan ini kami buat. Atas


kekurangan dari makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga
dapat dipahami dan dimengerti atas apa yang sudah dipaparkan setelah ini. Terima
Kasih.

Kotabaru, Oktober 2017

Penyusun.

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi
negara untuk meningkatkan devisa. Di antara sejumlah kerajinan Nusantara, ada
kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya,
tetapi ada pula yang telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.
Produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dan
bahan lunak dan produk kerajinan dan bahan keras. Produk kerajinan dari bahan
keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat
keras. Kesesuian diantara topik dan materi yang kami pelajari menjadikan alasan
mengapa makalah ini dibuat.

1.2 Tujuan & Manfaat


Tujuan kami membuat makalah laporan yang bertema kerajinan dari bahan
kerang ini yaitu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru Prakarya
dan Kewirausahaan kami, selain itu tujuan yang berasal dari kami sendiri yaitu
untuk melatih kami dalam membuat sebuah kerajinan serta membuat makalah.
Manfaat pembuatan makalah ini, adalah untuk menambah wawasan kami
mengenai berbagai kerajianan yang terbuat dari bahan keras yaitu kerang, selain
itu juga untuk memberikan pengetahuan bagi para pembaca mengenai apa itu
kerajinan dari bahan keras serta cara membuatnya.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa itu kerajinan dari bahan keras ?
2. Apa itu produk kerajinan bahan keras dari kerang?
3. Bagaimana cara membuat kerajinan dari kerang?

2
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Kerajinan Bahan Keras

Kerajinan bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan


bahan dasar yang bersifat keras. Beberapa bahan yang digunakan dalam
pembuatan produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua yaitu, bahan keras alami
dan bahan keras buatan.

a) Macam-Macam Kerajinan Bahan Keras


1. Kerajinan Bahan Keras Alami
Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita
dan kondisi fisiknya keras, seperti kerang, kayu, bambu, batu, rotan dan lain-lain.
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
Bahan keras buatan adalah bahan-bahan yang diolah menjadi keras
sehingga dapat digunakan untuk membuat barang-barang kerajinan seperti
berbagai jenis logam, fiberglass dan lain-lain.

b) Fungsi Kerajinan Bahan Keras


Fungsi Kerajinan Bahan keras yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai benda pakai
Benda pakai adalah karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya,
unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung. Contohnya yaitu seperti lemari,
meja, kursi dll.
2. Sebagai benda hias
Benda hias adalah karya kerajinan yang di buat sebagai benda pajangan atau
hiasan, jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek segunaan atau
fungsinya. Contohnya yaitu seperti bingkai, kalung, cicin, gelang, patung, dll.

c) Tehnik Pembuatan Kerajinan bahan keras


Beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras, antara lain seperti
berikut.
a. Teknik Cor (cetak tuang)
Teknik cor sudah ada ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia,
bangsa Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat

3
beberapa benda kerajinan dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak,
bejana, dan perhiasan.
b. Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang berarti
memakan, berkorosi, atau berkarat. Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda
dari logam dapat dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam).
Untuk melindungi bagian yang tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam
ini, seluruh permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist
(bahan pelindung). Sementara itu, bagian-bagian yang terpilih untuk dietsa sesuai
dengan desain dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam. Secara perlahan-
lahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka sampai
tingkat yang diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di bawah permukan
aslinya. Sementara bagian logam yang dilindungi tetap utuh. Beberapa larutan
atau bahan kimia yang secara terpisah dapat menggigit, mencerna, dan melarutkan
logam, sangat bergantung pada jenis logam yang akan dietsa.
c. Teknik Ukir
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada masa itu,
banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-
benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif geometris,
seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan segitiga. Umumnya ukiran
tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius.
d. Teknik Ukir Tekan
Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat
logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan dan
pelat logam tembaga sampai dengan 0,4 mm. Alat yang biasa digunakan untuk
ukir tekan ini yaitu dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk
sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat, gunakan bambu ataupun
kayu. Cara menggunakan alat ukir tekan ini ialah dengan menekan permukaan
benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah ditentukan.
e. Teknik Bubut
Dalam pekerjaan membubut, diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk
mengiris, menyayat/ menggaruk dan membentuk benda ialah pahat bubut. Teknik
bubut ini akan menghasilkan karya kerajinan yang simetris, bulat dan rapi. Contoh
karya kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu,
benda-benda mainan.

4
f. Teknik Anyam
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu
karya anyaman. Bahan keras dari karya kerajinan yang dapat menggunakan teknik
anyaman, antara lain: bambu, rotan, dan plastik.

d) Unsur Kerajinan Bahan Keras


Unsur-unsur yang terdapat di kerajinan bahan keras yaitu sebagai berikut :
1. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan, Keindahan adalah nilai-
nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai
pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mncerap objek seni atau dapat
pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai
keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: Kesatuan (unity),
keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kntras (contrast) sehingga
menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa
senang.
2. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau
kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut:
1. Keamanan (security) yaitu jaminan tenang keamanan orang menggunakan
produk kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan (comfortable) yaitu kenyaman apabila produk kerajinan tersebut
digunakan.
3. Keluwesan (flexibility) yaitu keluwesan penggunaan.

5
BAB III
CARA PEMBUATAN

1. Siapkan alat dan bahan


Bahan seperti :
1. Gunting
2. Lem tembak
3. Kardus
4. Pensil
5. Penggaris
6. Kerang
7. dll

2. Gambar pola seperti ini diatas kardus

3. Lubangi salah satu sisi dari kardus

6
4. Satukan menggunakan lem

5.

Anda mungkin juga menyukai