Anda di halaman 1dari 2

Nama: Muhammad Nuha Kautsar

NIM: 2122 32033

Perkembangan Fintech di Dunia

Fintech adalah, singkatan dari financial technology, yaitu hasil pencampuran antara
jasa keuangan dan jasa teknologi. Dulu, apabila ingin bertransaksi dan membayar, kedua
belah pihak harus bertemu dengan membawa sejumlah uang tunai. Karena adanya fintech,
pembayaran ini bisa dilakukan di jarak yang sangat jauh dan durasi waktu yang sangat
singkat. Hal ini sama dengan apa yang disampaikan oleh PwC. Selain itu, istilah fintech
biasanya merujuk pada startup, perusahaan teknologi, dan lain-lain.

Awal mula fintech adalah tahun 1866, saat kabel telegraf transatlantik pertama kali
dipasang. Kabel ini memungkinkan adanya globalisasi sejak tahun 1866 hingga 1913.
Perkembangan fintech juga ditandai dengan perkembangan internet dan komputer.
Karena berkembangnya internet, e-commerce mulai banyak bermunculan di tahun 90-an.
Sejak krisis ekonomi tahun 2008, banyak orang yang tidak percaya pada perbankan
tradisional. Celah ini dimanfaatkan oleh banyak orang untuk menciptakan startup jasa
layanan keuangan, seperti jasa pembayaran online, crowdfunding, pinjaman online, dan lain-
lain.

Jenis-Jenis Fintech
Seperti yang sudah dibahas di awal, fintech adalah industri penggabungan teknologi dan
keuangan.

Definisi ini masih sangat luas. Agar kamu lebih mudah memahami fintech, ini adalah
berbagai macam fintech berdasarkan jasa keuangan yang ditawarkan, dirangkum dari Built.in
dan Bloomberg.

1. Perbankan
Fintech perbankan adalah bank konvensional yang mulai menggarap dunia digital.
Ada mobile dan internet banking yang bisa kamu manfaatkan dengan mudah dengan
melibatkan internet. Saat ini, banyak bank yang telah melakukan sistem digitalisasi ini.
Saat ini, bank-bank di Indonesia juga memiliki mobile banking yang memudahkan transaksi
penggunanya. Contohnya BCA Mobile dari Bank BCA serta BRImo milik Bank BRI.

2. Pembayaran
Mirip dengan fintech perbankan, namun fintech pembayaran adalah layanan keuangan hanya
untuk menerima dan mengirimkan uang secara digital. Untuk menggunakan layanan ini,
kamu tidak perlu memiliki rekening bank. Contoh fintech ini adalah PayPal. Selain PayPal,
aplikasi pembayaran lain seperti GoPay dari Gojek dan ShopePay dari Shopee juga termasuk
fintech pembayaran yang sering digunakan.
3. Pinjaman keuangan P2P
Melalui fintech, kamu juga bisa mendapatkan berbagai pinjaman keuangan, terutama fintech
P2P lending. Untuk pinjaman keuangan P2P, seorang calon peminjam uang akan
“dipertemukan” secara virtual dengan investor yang berniat meminjamkan uang. Ingat,
jangan lupa untuk memilih startup fintech yang telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) untuk menjaga agar transaksimu tetap aman. Contoh dari fintech P2P di Indonesia
yang mungkin sering didengar adalah KoinWorks dan Modalku. Model P2P yang dibawa
oleh KoinWorks terbuka untuk siapa saja yang ingin mengalokasikan dana untuk membantu
peminjam. Sedangkan Modalku mendukung UKM dengan memberikan pinjaman.

4. Crowdfunding
Urun dana (crowdfunding) adalah salah satu layanan fintech yang mungkin sering kamu
dengar. Biasanya ada dua jenis tujuan crowdfunding, untuk amal (uang akan disumbangkan),
atau untuk donasi uang kepada pengusaha (uang digunakan untuk membuat konten, berkarya,
dan lain-lain). Salah satu contoh dari fintech crowdfunding adalah Kitabisa.com. Berdiri
sejak tahun 2013, aplikasi Kitabisa menjadi wadah menghimpun donasi dengan berbagai
macam tujuan. PT. Kita Bisa Indonesia dan Yayasan Kitabisa memiliki fokus utama pada
crowdfunding, donasi, dan amal.

5. Asuransi
Fintech asuransi adalah alternatif asuransi konvensional yang biasanya memakan waktu yang
lama untuk membelinya.Melalui fintech ini, kamu bisa mendaftar asuransi hanya dalam
hitungan menit.Jenis asuransi yang ditawarkan pun bermacam-macam, mulai dari kendaraan
hingga kesehatan.
Contoh fintech asuransi di Indonesia ada Asuransiku.id dan PasarPolis. PasarPolis merupakan
fintech penyedia asuransi digital, mulai dari asuransi kesehatan hingga perjalanan.
Asuransiku.id adalah layanan pialang asuransi berbasis teknologi e-commerce yang
membantu pengguna untuk berhubungan dengan agen asuransi.

6. Tabungan dan investasi


Ada juga perusahaan fintech yang bergerak di bidang tabungan dan investasi.
Jenis-jenis investasi online yang bisa kamu lakukan di startup ini adalah P2P lending, reksa
dana, emas, hingga bitcoin.
Contoh fintech dalam investasi yang sedang naik daun yaitu Bibit.
Bibit merupakan aplikasi reksa dana yang membantu pemula untuk berinvestasi dan
disesuaikan dengan level risikonya.

7. Layanan AI finansial
Fintech layanan AI adalah fintech yang akan membantumu membuat keputusan finansial.
Kamu bisa memasukkan portfolio saham ke fintech ini, dan risiko serta preferensimu akan
dikalkulasi menggunakan algoritma.Layanan ini juga sering disebut dengan roboadvisor atau
penasihat robot.

Anda mungkin juga menyukai