Risiko Dan Tingkat Pengembalian
Risiko Dan Tingkat Pengembalian
Disusun Oleh
Dera Anggiana Ruspandi (1708823036)
Mulai dari Premi sederhana nbahwa investor menyukai pengembalian dan tidak
menyukai risiko. Premis tersebut menyatakan bahwa terdapat trade-off mendasar antara
risiko dan pengembalian: untuk membuat investor mengambil risiko lebih besae, kita
harus memberikan pengembalian yang lebih tinggi.
Risiko (Risk) merupakan peluang akan terjaadinya suatu peristiwa yang tidak
menguntungkan. Risiko suatu asset dapat dianalisis dengan dua cara: (1) dalambasis
berdiri sendiri domana asset dilihat secara terpisah, dan (2) dalam basis portofolio di
mana asset dimiliki sebagai salah satu dari sejumlah asset lainnya dalam suatu portofolio.
Risiko berdiri sendiri (stand-Alone Risk) adalah risiko yang akan dihadapi oleh
investor jika ia hanya memiliki satu asset.
Tidak aka ada investasi yang dilakukan, kecuali jika tingkat pengembalian yang
diharapkannya cukup tinggi untuk mengompensasi risiko yang bertanggung jawab oleh
investor.
8.2.1 Pengukuran Statistik Risiko Berdiri Sendiri
Distribusi probablitias
√∑
N
Standar deviasi = (σ) =
¿¿¿
i=1
Pada contoh yang diberikan, kita mengetahui nilai mean dan standar deviasi
berdasarkan subjek distribusi probabilitas. Jika kita memiliki data historis actual,
standar deviasi dari pengembalian juga dapat dihitung.
8.2.4 Mengukur Risiko Berdiri Sendiri: Koevisien Variasi
√
N
Estimasi σ = s =
i=1
∑ ¿ ¿¿ ¿
¿
Kita mengginakan ukuran risiko lain yaitu koefisien variasi (CV) yang
merupakan standar deviasi dibagi dengan pengembalian yang diharapkan.
Koefisien Variasi (CV) adalah ukuran risiko per unit pengembalian yang
terstandarisasi; yang dihitung dari standar deviasi dibagi dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan.
Prinsip yang penting: dalam suatu pasar yang didominasi oleh investor
yang menghindari risiko, efek yang lebih berisiko harus memiliki pengembalian
yang diharapkan lebih tinggi seperti diestimasikan oleh rata-rata investor. Jika
situasi ini tidak terjadi, tidak akan terjadi jual beli di pasar sampai situasi ini
terjadi.
8.3 Risiko dalam Konteks Portofolio CAPM
Model penetapan harga asset modal (CAPM) merupakan suatu model yang
didasarkan atas usulan bahwa setiap saham meminta tingkat pengembalian yang sama
dengan tingkat pengembalian bebas risiko ditambah premi risiko yang hanya
mencerminkan risiko yang tersisa setelah diversifikasi.
fakta bahwa saham naik atau turun tidak begitu penting. Yang penting adalah
pengembalian portofolio dan risiko portofolio. Oeh karena itu, secara logis, risiko dan
pengembalian dari efek tertentu sebaiknya dianalisis dari sisi begaimana efek tersebut
memengaruhi risiko dan pengembalian portofolio dimana efek tersebut menjadi bagian di
dalamnya.
ȓp = W
+ ¿
+ ¿
ȓ 1
W
ȓ 2
+ ¿
W
…
1
N
ȓ N
N
= i=1
∑ W i ȓi
yang benar-benar akan diterima selama beberapa periode di masa lalu. Pengembalian
actual (ṝ) umumnya ternyata berbeda dari pengembalian yang diharapkan (ȓ), kecuali
untuk asset tanpa risiko.
Risiko yang dapat didiversifikasi adalah bagian dari risiko efek yang
berhubungan dengan kejadian acak; hal ini dapat dieliminasi dengan diversifikasi
yang baik. Risiko ini dikenal juga dengan risiko khusus perusahaan atau risiko
nonsistematis.
Risiko pasar (Market Risk) adalah bagian dari risiko suatu efek yang tidak
dapat di hilangkan oleh diversifikasi.
Risiko relevan (relevan risk) adalah risiko yang tetap ada meskipun saham
telah ada dalam portofolio yang terdiversifikasi adalah kontribusinya terhadap
risiko pasar portofolio. Risiko ini diukur berdasarkan sejauh mana saham tersebut
bergerak naik atau turun mengikuti pasar.
Premi risiko pasar, RPM (Market risk premium) adalah pengembalian tambahan
atas tingkat bebas risiko yang diperlukan untuk mengompensasi investor karena
mengasumsikan rata-rata jumlah risiko.
RPM = −¿r r M
R F
R PM
¿ Premi risko pasar
r M Tingkat pengembalian yang diminta dari suatu portofolio atas seluruh saham
¿
(portofolio pasar)
p e n g emb a li a n ¿
y a n g d i m i nt a d a r i s a h a m = p e n g e m b a l i a n b e b a s +¿ p r e m i u n t u k
¿ r i sik o r i si k os aham
¿¿
8.4.1 Dampak Inflasi
8.5 Beberapa Kekhawatiran tentang BETA dan Model Penetapan Harga Aset Modal
(CAPM)
Model penetapan aset modal (CAPM) bukan sekedar teori abstrak yang diuraikan
dalam buku teks model ini memiliki daya tarik intuitif yang sangat besar dan digunakan
secara luas oleh para analis, investor, dan perusahaan. sebagai alternatif dari CAPM
tradisional para peneliti dan praktisi sedang mengembangkan modal dengan variabel-
variabel yang lebih relevan daripada beta titik model multivariabel ini memberikan
generalisasi yang menarik atas pandangan tradisional bahwa resiko pasar.
Resiko yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi akan menjadi dasar dari
harga aset titik dalam model- model multif variabel resiko dianggap disebabkan oleh
beberapa faktor yang berlainan sementara CAPM mengukur risiko hanya relatif terhadap
pengembalian dari portofolio pasar. model multivariabel ini mencerminkan langkah ke
depan yang penting dan potensial dalam teori ilmu keuangan titik namun mereka juga
memiliki beberapa kelemahan ketika ditetapkan dalam praktik. Akibatnya CAPM dasar
tetap menjadi metode yang paling luas penggunaannya dalam mengestimasikan tingkat
pengembalian yang diinginkan atas saham
8.6 Beberapa Pemikiran Penutup: Dampak Bagi Manajer Perusahaan dan Investor#
Hubungan antara risiko dan pengembalian merupakan suatu konsep yang penting dan
memiliki berbagai dampak pada manajer perusahaan dan investor. tentu saja, melihat
perhatian mereka akan resiko setiap proyek ini, wajar jika kita bertanya Mengapa kita
menghabiskan begitu banyak waktu untuk membahas tingkat resiko saham. Mengapa kita
tidak Mengawali dengan melihat tingkat resiko aset usaha seperti pabrik dan peralatan?
alasannya adalah bagi manajemen yang tujuan utamanya memaksimalkan harga saham
pertimbangan Paling utama adalah tingkat risiko saham perusahaan, dan risiko setiap
asset fisik yang relevan harus diukur berdasarkan pengaruhnya terhadap risiko saham
menurut
investor.
Meskipun konsep-konsep ini sudah pasti memiliki arti penting bagi investor
individual, mereka juga penting artinya bagi manajer perusahaan. berikut beberapa
rangkuman ide penting oleh setiap investor :