Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 2

RANGKUMAN MATERI MANAGEMEN KEUANGAN


ANALISA LAPORAN KEUANGAN BAB 3
Tugas Ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Managemen Keuangan

Disusun Oleh
Dera Anggiana Ruspandi 1708823036

MAGISTER MANAGEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023

i
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan keuangan merupakan pelaporan dari peristiwa-peristiwa keuangan
perusahaan. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan.
Di dalam penyusunan laporan keuangan sendiri memiliki beberapa jenis laporan keuangan
yang memiliki kegunaan dan format yang berbeda-beda. Pada dasarnya laporan keungan
sendiri memiliki beberapa bentuk/format yang berbeda, namun saling bersangkutan antara 1
dengan lainnya.
Laporan keuangan sendiri memiliki arti yang berbeda-beda namun terdapat inti atau
kesimpulan dari laporan keungan itu sendiri yaitu sebuah laporan yang mencatat transaksi-
transaksi yang ada pada sebuah perusahaan, organisasi\ maupun instansi lainnya. Dalam
laporan ada hal – hal yang perlu diketahui seperti tujuan, jenis –jenis , komponen laporan
keungan serta pihak – pihak yang berkepentingan

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak?
2. Bagaimana penjelasan mengenai Analisis Laporan Keuangan?
1.3 Manfaat Penulisan
1. Memahami Bagaimana pengertian Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak
2. Memahami Bagaimana penjelasan mengenai Analisis Laporan Keuangan

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Laporan Keuangan , Arus Kas, dan Pajak


2.1.1 Laporan Keuangan dan Laporan-laporan Lainya
Laporan tahunan (Annual Report) adalah sebuah laporan yang di diterbitkan oleh
perusahaan bagi para pemegang sahamnya. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan
analisis managemen atas operasi tahun lalu dan prospek masa depan. Berikut beberapa
laporan dasar laporan keuangan yang di laporkan :
- Laporan Posisi keuangan yang menunjukan asset apa yang dimilki oleh perusahaan
dan siapa yang memiliki hak atas asset tersebut.
- Laporan laba rugi yang menunjukan penjualan dan biaya perusahaan
- Laporan arus kas yang menunjukan berapa banyak kas perusahaan pada awal tahun,
berapa banyak kas pada akhir tahun, dan apa yang dilakukan perusahaan sehingga kas
bisa bertambah atau berkurang
- Laporan equitas pemegang saham, yang menunjukan jumlah equitas yang dimiliki
oleh pemegang saham pada awal tahun
2.1.2. Laporan Posisi Keuangan
Suatu laporan mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu

Gambar 1. Laporan Posisi Keuangan

1
Ekuitas Pemegang Saham menggambarkan jumlah yang dibayar oleh pemegang
saham kepada perusahaan ketika membeli saham dan jumlah saldo laba perusahaan sejak
didirikan.
Ekuitas pemegang saham = Modal disetor + saldo laba
Ekuitas Pemegang Saham = Total Aset – saldo liabilitas
Saldo laba (Retained Earning) tidak hanya berupa saldo laba pada tahun terakhir – tetapi
merupakan total akumulatif semua laba yang diperoleh perusahaan selama beroprasi.
Modal Kerja Neto (Net Working Capital) = Aset Lancar – Liabilitas Jangka Pendek
Modal kerja operasi neto = asset lancer – (Liabilitas jangka pendek – wesel bayar)
2.1.3. Laporan Laba Rugi
1. Laporan Laba Rugi (income statenment) adalah laporan yang merangkum pendapatan,
beban, dan laba perusahaan selama satu periode pelaporan , biasanya satu kuartal atau
sau tahun.
2. Laba operasi (Operating Income) adalah laba dari operasi sebelum bunga dan pajak
(EBIT)
Laba Operasi (EBIT) = Pendapatan – beban operasi
3. Penyusutan adalah beban untuk menggambarkan biaya perolehan asset (cost of asset)
yang dihabiskan dalam proses produksi . penyusutan bukan merupakan suatu
pengeluaran kas
4. Amortisasi adalah beban nonkas yang sama dengan penyusutan, kecuali digunakan
untuk menghapus biaya asset tidak terwudjud
5. EBITDA adalah laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi
2.1.4. Laporan Arus Kas (Statement Of Cash Flow)
Laporan yang menunjukan bagaimana hal-hal yang mempengaruhi laporan posisi
keuangan dan laporan laba rugi mempengaruhi laporan arus kas perusahaan. Berikut
adalah Contoh Laporan Arus kas :

1
Gambar 2 Laporan Arus Kas
1. Kegiatan Operasi adalah bagian yang berhubungan dengan hal-hal yang terjadi
sebagai bagaian dari operasi yang berjalan dengan normal
2. Aktifitas investasi jangka Panjang adalah semua kegiatan yang melibatkan asset
jangka Panjang
3. Aktifitas pendanaan dalam tabel di atas diantaranya keaikan wesel bayar, kenaikan
obligasi, pembayaran deviden dan kas neto yang disediakan oleh aktivitas pendanaan
4. Rangkuman pada gambar di atas menjelaskan perubahan pada kas dan setara kas
sepanjang tahun.

2.1.5. Laporan Ekutitas Pemegang Saham


Laporan yang menunjukan seberapa banyak ekuitas perusahaan yang berubah
sepanjang tahun dan mengapa perubahan ersebut dapat terjadi. Arus kas bebas adalah
sejumlah kas yang dapat diambil tanpa membahayakan kemampuan perusahaan untuk
beroprasi dan menghasilkan arus kas di masa mendatang.
Arus Kas Bebas = (EBIT (1-Pajak) + penyusutan dan amortisati) – (belanja modal+modal
kerja operasi neto)
1
Laba operasi setelah pajak adalah laba yang diperoleh perusahaan ketika perusahaan tidak
memiliki utang dan hanya memegang asset operasi.
Market value Edded (MVA) adalah kelebihan nikai pasar terhadap nilai buku,
sementara economic value added adalah kelebihan laba neto operasi setelah pajak (NOPAT)
terhadap biaya modal.

2.1.6. Pajak Penghasilan


1. Pajak Penghasilan Perorangan
- Pajak Progresif adalah sebuah system pajak dimana tarif pajak akan lebih tinggi untuk
penghasilan yang lebih tinggi. Tarif pajak pendapatan pribadi di Amerika yang
berkisar 0 % untuk penghasilan terandah hingga 35% untuk penghasilan lebih tinggi
merupakan pajak progresif.
- Tarif pajak marjinal adalah tarif pajak yang berlaku untuk pendapatan pribadi terakhir
- Tarif pajak rata-rata adalah pajak yang dibayarkan dibagi dengan laba kena pajak.
- Keuntungan dan kerugian modal (Capital Gain and Loss) adalah keuntungan atau
kerugian dari penjualan asset modal karena lebih tinggi harga pembeliannya.
- Pajak minimum alternative adalah system pajak yang di buat oleh kongres Amerika
Serikat untuk menyulitkan orang-orang kaya yang menghindari pembayaran pajak
dengan menggunakan berbagai pengurangan.
2. Pajak Penghasilan Badan Usaha
- Bunga dan deviden yang diterima oleh perusahaan yaitu pendapatan Bunga yang
diterima oleh perusahaan dikenaik pajak sebagai pendapatan biasa dengan tarif pajak
yang regular.
Pendapatan Setelah pajak = pendapatan sebelum pajak (1-pajak)
- Bunga dan deviden yang dibayar oleh perusahaan , bunga yang harus dibayarkan
dapat dikirangkan dari laba operasi untuk memperoleh laba kena pajak, tetapi deviden
yang dibayarkan tidak dapat di kurangkan.
Tax loss carry – back and carry – forward adalah kerugian operasi
perusahaan dapat di kompensasikan ke 2 tahun sebelumnya dan dapat
dikompensasikan ke 20 tahun berikutnya untuk mengimbangi laba kena pajak pada
tahun tersebut. S-Corporation adalah perseroan kecil yang berada dibawah subchapter
s of internal revenue code memilih untuk dikenai pajak sebagai sebuah perseroan

1
terbatas atau persekutuan , tetapi masih memiliki liabilitas terbatas dan keuntungan
lain dari bentuk organisasi perseroan.
2.2. Analisis Laporan Keuangan
2.2.1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas , rasio ini memberikan gambaran kemampuan perusahaan
untuk membayar utang yang jatuh tempo dalam 1 tahun. Asset likuid adalah asset
yang dikonversi menjadi kas dengan cepat tanpa harus mengurangi harga asset
tersebut terlalu banyak.
- Rasio lancar ,rasio ini dihitung dengan membagi asset lancar dengan leabilitas
lancar. Rasio in menunjukan sampai sejauh apa lebilitas lancar di tutupi oleh
asset yang diharapkan akan dikonversi menajdi kas dalam waktu dekat.
Rasio Lancar = asset lancar/ liabilitas lancar
- Rasio cepat, rasio ini dihitung dengan mengurangkan persediaan dari asset
lancar dan kemudian membaginya dengan liabilitas lancar.
Rasio cepat = (asset lancar – persediaan) /liabilitas lancar
2.2.2. Rasio Managemen Asset
Rasio ini menggambarkan terkait seberapa efisien perushaan dalam
menggunakan asetnya.
- Ratio Perputaran Persediaan adalah rasio ini dihitung dari membagi
penjualan dengan persediaan
Rasio perputaran persediaan = penjualan / persediaan
- Rasio jumlah hari penjualan belum tertagih , Rasio ini di hitung dengan
membagi piutang usaha dengan rata-rata penjualan perhari, rasio ini
menunjukan lama waktu rata-rata perusahaan harus menunggu setelah
melakukan penjualan sebelum menerima kas.
DSO = Jumlah hari piutang belum tertagih = piutang/ rata penjualan per
hari = piutang /penjualan tahunan/365
- Rasio perputaran asset tetap adalah rasio penjualan terhadap asset tetap neto
Rasio Perputaran asset tetap = penjualan / asset tetap neto
2.2.3. Rasio Manajemen Utang
Rasio managemen hutang , memberikan gambaran terkait cara perusahaan
mendanai asetnya serta kemampuan perusahaan untuk membayar kembali utang
jangka Panjang.

1
- Total Hutang terhadap toral modal, rasio hutang total terhadap modal total
Total utang / total modal = total utang / total utang + ekuitas
- Rasio times – interest – earned , rasio laba sebelum bunga dan dan pajak
terhadap biaya bunga , suatu ukuran atas kemampuan perusahaan untuk
memenuhi pembayaran bunga tahunannya.
Rasio times – interest – earned = laba sebelum bunga dan pajak / biaya bunga
2.2.4. Rasio Profitabilitas
Menggambarkan cara perusahaan menggunakan dan memanfaatkan asset secara
menguntungkan
- Margin Operasi adalah rasio yang mengukur lapa operasi atau laba sebelum bunga
dan pajak dari setiap dollar penjualan. Rasio ini di hitung dengan membagi laba
operasi dengan penjualan
Margin operasi = EBIT/Penjualan

- Margin laba adalah rasio untuk mengukur laba neo per dollar dari penjualan dan
dihitung dengan membagi laba neto dengan penjualan
Margin laba = laba neto / penjualan
- Pengembalian atas toral asset adalah rasio laba neto terhadap asset
ROA= Laba neto/ total asset
- Pengembalian atas ekuitas saham bursa, aitu rasi laba neto terhadap ekuitas saham
biasa mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa.
REO = Laba neto / ekuitas saham biasa
- Pengembalian atas modal yang diinvestasikan , yaitu rasio laba operasi setelah pajak
terhadap total modal yang di investasikan, rasioini mengukur total pengembalian
yang di sediakan perusahaan bagi investornya.
ROIC= EBIT (1-T) / Modal yang di ivestasikan total
- Rasio kemampuan dasar menghasilkan laba yaitu rasio yang menunjukan kemampuan
asset perusahaan dalam menghasilkan laba operasi , rasio ini dihitung dengan
membagi laba sebelum bunga dan pajak dengan total asset.
= EBIT/Total Set

1
2.2.5. Rasio nilai pasar
menggambarkan terkait opini investor tentang perusahaan dan prospek
perusahaan di masa mendatang. Rasio-rasio nilai pasar merupakan rasio-rasio
yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan keuntungan dan nilai buku
per saham.
- Rasio Harga Terhadap Laba Per saham merupakan rasio yang menunjukkan jumlah
uang yang bersedia dibayar oleh investor untuk setiap $1 laba perjalanan.
Rasio harga terhadap laba = Harga per saham
Per saham (rasio P/E) Laba per saham

- Rasio Nilai Pasar / Nilai Buku merupakan rasio harga pasar saham terhadap nilai
buku.
Rasio nilai pasar/nilai buku = Harga Pasar per saham
Nilai Buku per saham

2.2.6. Menyatukan Rasio : Persamaan Dupont


Persamaan Dupont merupakan susatu formula yang menunjukkan bahwa tingkat
pengembalian atas ekuitas merupakan hasil dari margin laba, perputaran asset
total, dan penggana ekuitas. Persamaan itu menunjukkan hubungan antara
manajemen asset manajemen utang, dan rasio-rasio profitabilitas.

ROE = ROA x Pengganda Ekuitas


= Margin Laba x perputasar total asset x Pengganda Ekuitas
= Laba Neto x Penjualan x Total Aset
Penjualan Total Aset Total Ekuitas saham Biasa

2.2.7. Potensi Penyalahgunaan Pengembalian Atas Ekuitas (ROE)


Merupakan ukuran kinerja yang penting, tetapi kita tahu bahwa manajer harus
bekerja keras untuk memaksimalkan kekayaan para pemegang saham.

Economic Value Added (EVA) Versus Laba Neto


EVA = EBIT - (Total Modal Investor) x (Biaya Modal Setelah Pajak)
(1 – Pajak)

1
Hubungan antara ROE dan EVA
EVA = Laba Neto – (Ekuitas x Biaya Ekuitas )
Rumus sama dengan :
EVA = (Ekuitas) (Laba Neto/Ekuitas-Biaya Ekuitas)
Dapat ditulis dengan :
EVA = Ekuitas (ROE – Biaya Ekuitas)

2.2.8. Menggunakan Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja


- Perbandingan dengan Rata-rata Industri
- Benchmarking merupakan proses membandingkan suatu perusahaan tertentu dengan
sekelompok perusahaan pesaing utama di industrinya.
- Analisis Tren
Analisis atas rasio-rasio keuangan suatu perusahaan dari waktu ke waktu yang
digunakan untuk menilai kemungkinana adanya perbaikan atau penurunan kondisi
keuangan perusahaan.
2.2.9. Penggunaan dan Keterbatasan Rasio
Analisis rasio digunakan oleh 3 kelompok: (1) manajer, yang menggunakan
rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan dan memperbaiki operasi
perusahan; (2) analisis kredit, termasuk pegawai bagian kredit di bank dan analisis
peringkat obligasi yang menganilisis rasio untuk membantu menilai kemampuan
perusahaan dalam membayar utang; dan (3) analisis saham, yang tertarik dengan
efisiensi, risiko, dan prospek pada pertumbuhan perusahaan.
Beberapa potensi masalah dari keterbatasan rasio adalah sebagai berikut:
1. Banyak perusahanan memiliki divisi yang berbeda dalam peroperasi di
industri sehingga sulit untuk dikembangkan. Untuk mengukurnya analisis
rasio lebih bermanfaat.
2. Untuk mencapai target kinerja tertinggi, langkah terbaik adalah focus pada
rasio perusahaan-perusahaan pemimpin industry. Benchmarking dapat
membantu melakukan hal tersebut.
3. Inflasi telah banyak mengubah laporan posisi keuangan sejumlah perusahaan -
nilai buku sering kali berbeda dengan nilai pasar. Selain itu Inflasi
mempengaruhi nilai asset, biaya penyusutan, biaya persediaan, dan juga
mempengaruhi laba.
4. Faktor musiman juga dapat mengubah analisis Rasio. Masalah ini dapat
dikurangi dengan menggunakan rata-rata bulanan persediaan (dan piutang)
dalam menghitung rasio perputaran.
5. Perusahaan dapat menggunakan Teknik “window dressing” untuk
meningkatkan laporan keuangan.

1
6. Praktik akuntansi yang berbeda dapat mengubah perbandingan.

1
BAB 3
KESIMPULAN

Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan dengan periode tertentu dimana dapat dilihat dari catatan yang terdiri dari neraca,
laporan laba rugi, serta perubahan ekuitas yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam pengambilan keputusan. Dengan
melihat laporan keuangan, kita dapat melihat ukuran suatu perusahaan, jenis asset yang
dimiliki, dan bagaimana perusahaan mendanai asset-aset tersebut.

Untuk memaksimalkan nilai suatu perusahaan, manajemen harus memanfaatkan


kekuatan perusahaan serta memperbaiki kelemahannya. Analisis keuangan melibatkan (1)
membandingkan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain di industry yang sama, (2)
mengevaluasi tren di posisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu .

Analisis laporan keuangan dapat digunakan dengan cara mengjitung rasio laporan
keuangan untuk mengetahui posisi keuangan dalam periode tertentu baik harta, kewajiban,
modal, serta kelemahan-kelemahan yang terjadi di dalam perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai