Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

POSYANDU LANSIA
I. Pendahuluan

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi, juga merupakan
karunia tuhan, oleh karenanya perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Promosi
kesehatan sangat efektif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan tersebut. Factor
perilaku dan lingkungan mempunyai peranan sangat dominan dalam peningkatan kualitas
kesehatan. Hal – hal tersebut merupakan bidang garapan promosi kesehatan.
Masalah perilaku menyangkut kebiasaan, budaya, dan masalah – masalah lain
yang tidak mudah diatasi. Untuk itu semua perlu peningkatan kesadaran dan kepedulian
masyarakat untuk hidup sehat, perlunya pengembangan kemitraan dan pemberdayaan
masyarakat, dan untuk itu diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan.

Posyandu lansia merupakan kegiatan pemberdayaan lansia, deteksi awal


kesehatan lansia yang mencakup penyakit degeneratif, koognitif dan gangguan mental
emosional. Kegiatan posyandu lansia termasuk kelompok posyandu keluarga. Posyandu
lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu
yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh maysrakat dimana mereka bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan perkembangan dari
kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraan nya
melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanankesehatan yang berada di
kelurahan/desa yang menjadi wahana pelayanan bagi kaum lansia yang dilakukan dari,
oleh dan untuk lansia. Posyandu lansia merupakan upaya kesehatan lansia yang
mencakup kesehatan yankes yang bertujuan untuk mewujudkan masa tua yang bahagia
dan berdayaguna.

II. Latar Belakang

Penduduk lansia merupakan kelompok usia yang rentan terhadap penyakit


degeneratif. Berdasarkan hasil Susenas tahun 2013, jumlah lansia di Indonesia mencapai
20,04 juta orang atau sekitar 8,05 % dari seluruh penduduk indonesia. Menurut jenis
kelamin, jumlah lansia perempuan yaitu 10,67 juta orang (8,61% dari seluruh penduduk
perempuan), lebih banyak dari pada lansia laki-laki yang sebesar 9,38 juta orang (7,49%
dari seluruh jumlah penduduk laki-laki.
Penduduk lansia merupakan kelompok usia yang rentan terhadap penyakit
degeneratif. Berdasarkan hasil Susenas tahun 2013, jumlah lansia di Indonesia mencapai
20,04 juta orang atau sekitar 8,05 % dari seluruh penduduk indonesia. Menurut jenis
kelamin, jumlah lansia perempuan yaitu 10,67 juta orang (8,61% dari seluruh penduduk
perempuan), lebih banyak dari pada lansia laki-laki yang sebesar 9,38 juta orang (7,49%
dari seluruh jumlah penduduk laki-laki.
Data riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukan angka kesakitan penduduk
lansia mencapai 25 % dengan kata lain 25 dai 100 orang lansia sakit. Hipertensi
menduduki peringkat pertama masalah kesehatan yang banyak dialami lansia, diikuti
arthritis, stroek, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan diabetes melitus. Dalam
rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah
dibangun Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksanaan tekhnis Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam
pembangunan kesehatan. Salah satu upaya pembangunan kesehatan yang diselenggarakan
oleh puskesmas adalah bina upaya kesehatan lansia.
Salah satu dampak pembangunan kesehatan adalah meningkatnya umur
harapan hidup waktu lahir yang berakibat meningkatnya jumlah usia dengan berbagai
masalah dan kebutuhan bagi lanjut usia dibidang kesehatan.
Menurut dokumen Pelembagaan Lanjut Usia dalam Kehidupan Bangsa yang
diterbitkan oleh Departemen Sosial dalam rangka perancangan Hari Lanjut Usia Nasional
tanggal 29 Mei 2006, batas lanjut usia adalah usia 60 tahun atau lebih. Besarnya jumlah
lanjut usia (lansia) yang menjadi kepala keluarga / rumah tangga dan banyak nya dari
para lansia yang masih bekerja menunjukan besarnya peran lansia dalam keluarga. Secara
individu peran lansia sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan mereka. Hal
tersebut menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik, biologis, mental maupun sosial
ekonomi. Dengan meningkatnya jumlah kelompok lansia harus diupayakan agar
kelompok lansia tetap mempunyai fisik dan mental yang prima untuk menjadi sumber
daya manusia yang optimal.

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan pemeriksaan dasar dan pelayanan kesehatan lansia untuk meningkatnya
derajad kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia
dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran para lansia untuk membina secara mandiri
kesehatannya
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga serta lansia dalam
mengatasi masalah kesehatan lansia.

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


A. Kegiatan Pokok
Pembinaan dan skreening kesehatan lansia
B. Rincian Kegiatan
Posyandu lansia
1. meja 1 : pendaftaran
2. meja 2 : kader/paramedis melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan
tekanan darah
3. meja 3 : pencatatan
4. meja 4 : penyuluhan
5. meja 5 : pemeriksaan kesehatan ( pengobatan dari tenaga kesehatan puskesmas,
pemeriksaan laboratorium oleh tenaga laboratorium Puskesmas)

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Posyandu Lansia
a. kegiatan posyandu lansia dilaksanakan di seluruh wilayah UPTD Puskesmas
Dompu Kota ( Kel. Bada, Kel. Bali I, Kel. Karijawa, Kel. Potu, Kel. Dorotangga,
Desa. Mangge Asi, Desa Sorisakolo, dan Kel. Kandai I) 8 wilayah sebanyak 45
pos dalam sebulan sepanjang tahun.
b. kegiatan posyandu lansia meliputi : pengukuran berat badan, tinggi badan,
lingkar pinggang, menhitung IMT, pemeriksaan status gangguan mental
emosional, gangguan koognitif, status kemandirian,
c. pemeriksaan status kesehatan lansia : peengukuran tekanan darah, pengecekan
laboratorium sederhana ( mengecek gula darah, kolestrol, asam urat)
d. konsultasi kesehatan dilakukan untuk mmberikan konseling tentang penyakit
yang diderita oleh lansia.
2. Penyuluhan
a. kegiatan penyuluhan pada lansia adalalah upaya memberikan informasi kepada
lansia dan keluarga dalam upaya peningkatan kemampuan dan kemandirian
mereka dalam memelihara kesehatan lansia.
b. kegiatan penyuluhan dilakukan dengan cara menyampaikan informasi melalui
metode ceramah, diskusi atau tanya jawab dan pemberian brosur atau leaflet.
c. kegiatan penyuluhan dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan posyandu lansia.
VI. Sasaran Dan Pihak Terkait
Pelaksanaan Posyandu Lansia dilakukan di 8 (delapan) wilayah yaitu Kelurahan Bali,
Kelurahan. Dorotangga, Kelurahan. Bada, Kelurahan. Karijawa, Kelurahan Potu,
Kelurahan Kandai I, Desa Sorisakolo, dan Desa Mangge Asi dengan sasaran lansia umur
60 tahun keatas

VII. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana program lansia


Petugas terkait
1. Paramedis (perawat)
2. Nutrisionis ( petugas Gizi )
3. Tenaga Kesehatan Masyarakat
4. Kader

VIII. Jadwal Dan Tempat Kegiatan Posyandu


Jadwal dan tempat kegiatan terlampir

IX. Biaya
Sumber biaya pelaksanaan kegiatan adalah Dana Bantuan Operasional Kesehatan tahun
2019 dengan rincian pembiayaan pelaksanaan : 45 pos x 12 bulan x 1 orang x Rp. 35.000
= Rp. 18.900.000,-

X. Monitoring Evaluasi Kegiatan Dan Laporan


Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 1 bulan sekali dan
dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan.
Evaluasi dilakukan langsung setelah pelaksanaan kegiatan dan disampaikan pada
kegiatan loka karya lintas program/ sektor di tingkat Puskesmas Dompu kota.

XI. Pencatatan Dan Pelaporan


A. Pencatatan
Semua kegiatan dicatat dan didokumentasikan dalam bentuk format laporan sesuai
dengan format laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu.
B. Pelaporan
Laporan hasil cakupan dilaporkan setiap tanggal 5 di bulan berikutnya ke Dinas
Kesehatan dan dilaporkan ke Instansi atau tempat pelaksanaan kegiatan dan lintas
sektor terkait.
C. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap selesai kegiatan dan setiap satu bulan setelah kegiatan
dilaksanakan pada saat lokakarya mini lintas program di Puskesmas Dompu Kota.

Dompu, 2019
Mengetahui;

Kepala UPTD Puskesmas Dompu Kota Pelaksana Upaya Program

Dewi Laila Mahligai Putri SST. M.Kes A.Umulchairat, A.Md.Kep


NIP: 19790903 200501 2 011 NIP 19860716 201503 2 005

Anda mungkin juga menyukai