Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CANDILAMA
Jalan Dr. Wahidin No. 22 Semarang, Telepon (024) 8310515, Email: puskesmascandilama@gmail.com

ANALISA PENETAPAN UKM PENGEMBANGAN

1. Upaya Kesehatan Lansia


Lanjut usia menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah
seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Penduduk lansia tersu
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Aspek penting dalam peningkatan
kualitas hidup lansia salah satunya adalah Kesehatan. Pada dasarnya, semakin
bertambah usia maka akan semakin berisiko menderita permasalahan Kesehatan
yang terjadi akibat adanya proses degenarasi fungsi tubuh. Sehingga penyakit yang
diderita lansia cenderung bersifat tidak menular, serta multi diagnosis. Indonesia
sendiri angka kematian meningkat seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, penting
dilakukan pencegahan penularan melalui upaya pencegahan dan promosi lansia di
tingkat keluarga, masyarakat dan fasilitas Kesehatan.
Puskesmas Candilama memiliki wilayah kerja 3 kelurahan, yaitu kelurahan
Jomblang, kelurahan karanganyar gunung dan kelurahan jatingaleh dengan total
jumlah lansia pada tahun 2021 sebanyak 5197 orang dan pralansia sebanyak 8535
orang, pada tahun 2022 jumlah lansia sebanyak 5207 orang dan pra lansia 8555.
Data Riskesdas 2018 melaporkan bahwa terjadi peningkatan pada faktor risiko
perilaku penyebab penyakit tidak menular sebagai berikut, 95,5% penduduk kurang
konsumsi buah dan sayur, 33,8% penduduk memiliki kebiasaan merokok, 33,5%
penduduk kurang melakukan aktivitas fisik. Situasi ini memperlihatkan bahwa upaya
promotif preventif menjadi kunci utama untuk menjamin keberhasilan pencapaian
dampak pembangunan kesehatan.
Berdasarkan data yang ada bahwa puskesmas santun lansia berjumlah 5.289
orang dengan jumlah lansia yang ada per 2021 sebanyak 30.007.707 orang,
sedangkan jumlah posyandu yang melayani lansia dan posbindu PTM masing-masing
berjumlah 68.764 dan 17.852. Adanya fasilitas posyandu dan posbindu dapat
meningkatkan pengetahuan lansia yang menjadikan dasar pembentukan sikap yang
dapat mendorong minat serta motivasi untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia.
Selanjutnya pelayanan kesehatan kepada lansia dilakukan mulai dari tingkat keluarga,
tingkat masyarakat melalui posyandu lansia/posbindu, dan pelayanan di sarana
pelayanan kesehatan dasar dengan mengembangkan puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun lansia.
Kegiatan yang dilakukan dala upaya Kesehatan lansia antara lain skrining
kesehatan lansia, promosi dan edukasi kesehatan lansia, pembinaan posyandu
lansia, peningkatan kapasitas petugas terkait kesehatan lansia.

2. Upaya Kesehatan Jiwa


Kesehatan jiwa merupakan kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan social sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan stress, dapat bekerja secara produktif
dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Di Puskesmas Candilama
pada tahun 2021 terdapat 150 kunjungan pasien yang telah terdiagnosa gangguan
jiwa, pada tahun 2022 terdapat 144 kunjungan pasien yang telah terdiagnosa
gangguan jiwa. Upaya preventif Kesehatan jiwa ditujukan untuk mencegah terjadinya
masalah kejiwaan, mencegah timbulnya atau kambuhnya gangguan jiwa, mengurangi
faktor risiko akibat gangguan jiwa pada masyarakat secara umum/ perorangan dan
mencegah dampak masalah psikososial. Berbagai masalah kejiwaan yang terjadi di
keluarga dan masyarakat memerlukan deteksi dan intervensi dini yang meliputi
masalah-masalah psikososial yang terjadi di keluarga dan masyarakat. Pembangunan
masyarakat sehat jiwa diupayakan melalui pemberdayaan masyarakat,
pengembangan deteksi dini masalah Kesehatan jiwa berbasis masyarakat yang
disertai pendampingan dan diharapkan akan memampukan dan memandirikan
masyarakat.

3. Upaya Kesehatan Remaja


Masa remaja adalah masa yang penting dalam perjalanan kehidupan manusia.
Golongan umur ini penting karena menjadi jembatan antara masa anak-anak yang
bebas menuju masa dewasa yang menuntut tanggung jawab. Permasalahan
kesehatan remaja sangat beragam, meliputi penyakit menular, penyakit tidak menular,
Kesehatan jiwa dan risiko cedera. Permasalahan lainnya mencakup kecukupan gizi,
Kesehatan reproduksi, pernikahan usia anak, Kesehatan mental, penyalahgunaan
narkoba, serta kekerasan dan pelecehan seksual. Masalah Kesehatan yang dihadapi
remaja juga didorong oleh perilakunya seperti merokok, konsumsi minuman
beralkohol, dan kurangnya aktifitas fisik.
4. Upaya Kesehatan Tradisional
Kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan
obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris
yang dapat dipertanggung jawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat.
Pengobatan tradisional merupakan pengobatan atau perawatan yang dilakukan
dengan cara, obat dan pengobatnya yang mengacu pada pengalaman dan
ketrampilan turun temurun. Jenis pengobatan tradisional yang dikenal yaitu
Keterampilan (Pijat urut, Akupunktur, Bekam), Ramuan (Jamu, Ramuan tradisional).
Pelayanan Kesehatan konvensional belum sepenuhnya dapat mengatasi semua
masalah Kesehatan. Perlu dkembangkan pelayanan Kesehatan tradisional yang
aman dan bermanfaat dalam upaya meningkatkan dan memperluas pelayanan
Kesehatan terhadap masyarakat.

5. Upaya Kesehatan Kerja


Setiap jenis dan tempat pekerjaan baik pada pekerja formal maupun informal
memiliki risiko yang dapat menyebabkan gangguan Kesehatan. Pada umumnya, para
pekerja sector informal kurang memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya
di lingkungan kerjanya. Jika tempat kerja aman dan sehat, setiap orang dapat
melanjutkan pekerjaan mereka secara efektif dan efisien. Sebaliknya, jika tempat kerja
tidak terorganisir dan banyak terdapat bahaya, kerusakan dan absen sakit tak
terhindarkan, mengakibatkan hilangnya pendapatan bagi pekerja dan produktivitas
berkurang bagi perusahaan.
Upaya Kesehatan kerja di Puskesmas meliputi pendataan dan pembinaan
perusahaan/tempat kerja, pembinaan Kesehatan kerja karyawan di Puskesmas,
pencatatan dan pelaporan. Pos UKK di wilayah kerja Puskesmas Candilama pada
tahun 2021 terdapat 1, 2022 terdapat 1 pos UKK dan terdapat 2 orang kader
Kesehatan kerja.

6. Upaya Kesehatan Sekolah


Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program
kesehatan,selain jumlahnya yang besar, mereka juga merupakan sasaran yang
mudah di jangkau karena terorganisir dengan baik. Dari beberapa penelitian diketahui
bahwa sebagian anak SD/MI masih mengalami masalah gizi yang cukup serius, dan
prevalensi kecacingan pada anak cukup tinggi, serta kesehatan gigi dan kesehatan
indera penglihatan dan pendengaran masih ditemukan. Melihat permasalahan diatas
pelayanan kesehatan sekolah di Puskesmas diutamakan pada upaya peningkatan
kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif.
Adapun kegiatannya yakni : Pembentukan dokter kecil, pembinaan UKS,
Penjaringan kesehatan peserta didik baru, sikat gigi massal, pemeriksaan berkala
kesehatan gigi dan mulut anak dan kesehatan umum. Pada beberapa kegiatan ada
yang tidak mencapai target dikarenakan anggaran yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kegiatan tersebut tidak tersedia.
Penjaringan kesehatan merupakan suatu prosedur pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan untuk mengetahui status kesehatan siswa sebagai salah satu upaya deteksi
dini masalah Kesehatan.

7. Upaya Kesehatan Indera


Gangguan Indera yaitu panca indera yang terganggu dan tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Gangguan pada indera Penglihatan yang mendapat prioritas
mencakup pada katarak, kelainan refraksi, dan glaukoma.

8. Upaya Kesehatan Olahraga


Pelaksanaan dan pendampingan pemeriksaan kebugaran jasmani pada sasaran
karyawan, anak sekolah, pekerja, calon Jemaah haji, kelompok olahraga dan lanjut
usia.

9. Upaya Kesehatan Haji


Dalam melaksanakan ibadah haji, jemaah haji dituntut mampu secara fisik dan
rohani agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik dan lancer. Salah
satu kegiatan penyelenggaraan Kesehatan haji yang sangat penting dan strategis
adalah serangkaian upaya kegiatan melalui program pemeriksaan dan pembinaan
Kesehatan haji agar terpenuhinya kondisi Kesehatan Jemaah.
Secara umum, kondisi Kesehatan Jemaah haji dipengaruhi oleh factor risiko
internal dan factor risiko eksternal. Factor risiko internal antara lain usia, penyakit yang
dideritanya (umumnya penyakit degeneratif dan penyakit kronis). Sedangkan factor
risiko eksternal, yang mempengaruhi kejadian penyakit dan dapat memperberat
kondisi Kesehatan Jemaah antara lain lingkungan fisik, serta kondisi lainnya yang
mempengaruhi daya tahan tubuuh Jemaah haji.

Anda mungkin juga menyukai