Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM PEMASARAN FARMASI

“IKLAN PROMOSI AMBULANS NETSS (NEONATAL


EMERGENCY TRANSPORT SERVICE SURABAYA) DI RSUD
dr.M.SOEWANDHIE”

KELOMPOK IV / B4-18 :

1. SUCHI RAHMADANI (1351810284)


2. QURROTUL A’YUN (1351810285)
3. SRI WAHYUNI (1351810286)
4. REZKY WIJAYA (1351810289)
5. TJUI HENDRIK W.S (1351810316)

PROGRAM D3 FARMASI
AKADEMI FARMASI SURABAYA
2020
AKADEMI FARMASI SURABAYA

IKLAN NEONATAL EMERGENCY TRANSPORT SERVICE


SURABAYA (NETSS) DI RSUD dr.M.SOEWANDHIE SURABAYA

I. PENDAHULUAN
Hakikat dasar dari rumah sakit adalah pemenuhan kebutuhan dan tuntutan
pasien yang mengharapkan penyelesaian masalah kesehatannya pada rumah sakit
karena dianggap rumah sakit mampu memberikan pelayanan medis sebagai upaya
penyembuhan dan pemuluhan rasa sakitnya dan pasien mengharapkan pelayanan
yang siap, cepat, tanggap dan nyaman terhadap keluhan penyakitnya. Kepuasan
pasien dapat dipengaruhi oleh mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
rumah sakit kepada providernya, dimana mutu pelayanan kesehatan bagi pasien
berarti empati, respek dan tanggap akan kebutuhannya. Oleh karena itu mutu
pelayanan kesehatan pada rumah sakit itu penting karena dilihat dari timbal balik
yang akan diperoleh oleh rumah sakit itu sendiri.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 44 Tahun 2009 Tentang Rumah


Sakit, dimana Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi

PRAKTIKUM PEMASARAN FARMASI 1


AKADEMI FARMASI SURABAYA

masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan


ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Hakikat dasar dari Rumah Sakit adalah pemenuhan kebutuhan dan
tuntutan pasien yang mengharapkan penyelesaian masalah kesehatannya pada
rumah sakit. Pasien memandang bahwa hanya rumah sakit yang mampu
memberikan pelayanan medis sebagai upaya penyembuhan dan pemulihan atas
rasa sakit yang dideritanya.

Pasien mengharapkan pelayanan yang siap, cepat, tanggap dan nyaman


terhadap keluhan penyakit pasien. Kepuasan pasien dapat dipengaruhi oleh mutu
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit sebagai provider, dimana
mutu pelayanan kesehatan bagi pasien berarti empati, respek dan tanggap akan
kebutuhannya, dalam hal ini kebutuhan pelayanan yang diberikan oleh petugas
kesahatan. Sedangkan mutu pelayanan kesehatan bagi petugas berarti bebas
melakukan segala sesuatu secara professional, untuk meningkatkan derajat
kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang memadai serta terlindungi oleh aturan perundang-undangan
yang berlaku.

Salah satu rumah sakit pemerintah yaitu RSUD dr.M.Soewandhie merupakan


salah satu rumah sakit yang memiliki program Neonatal Emergency Transport
Service Surabaya (NETSS) yang mampu memberikan pelayanan kesehatan
khususnya untuk pasien bayi prematur atau bayi dengan kelahiran bermasalah atau
yang dikenal pada dunia kesehatan dengan istilah “ Neonatal”.

RSUD dr.M.Soewandhie yang memiliki salah satu keunggulan yaitu NETSS


ini memilih strategi pemasaran dengan membuat video iklan pada sosial media
Instagram. Iklan merupakan pesan dalam suatu media yang ditujukan untuk
menawarka produk tertentu kepada masyarakat (kasali,1995). Iklan memiliki
tujuan komunikasi persuasif yang diharapkan dapat membuat produk terjual

PRAKTIKUM PEMASARAN FARMASI 2


AKADEMI FARMASI SURABAYA

dengan baik. Instagram merupakan salah satu media sosial yang efektif dalam
menyampaikan pesan karena memiliki bentuk audio dan video. Didalam penulisan
ini akan membahas salah satu iklan dalam bentuk video oleh RSUD
dr.M.Soewandhie tentang salah satu pelayanan keunggulannya yaitu Neonatal
Emergency Transport Service Surabaya (NETSS).

II. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Rumah Sakit

Rumah sakit dalam bahasa inggris disebut hospital. Kata hospital berasal dari
kata bahasa latin hospital yang berarti tamu. Secara lebih luas kata itu bermakna
menjamu para tamu. Memang menurut sejarahnya, hospital atau rumah sakit
adalah suatu lembaga yang bersifat kedermawanan (charitable), untuk merawat
pengungsi atau memberikan pendidikan bagi orang-orang yang kurang beruntung
atau miskin, berusia lanjut, cacat, atau berusia muda.

Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan secara merata dengan mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan, yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dalam suatu tatanan rujukan,
serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga dan penelitian. Rumah sakit
juga merupakan institusi yang dapat memberi keteladanan dalam budaya hidup
bersih dan sehat serta kebersihan lingkungan (Depkes RI,2003).

B. Promosi Kesehatan Rumah Sakit

Berdasarkan WHO promosi kesehatan adalah suatu proses yang bertujuan


memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan
meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan
diri sendiri (self emporwement) “promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai
dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan

PRAKTIKUM PEMASARAN FARMASI 3


AKADEMI FARMASI SURABAYA

perundang-undangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang


menguntungkan kesehatan” (Maulana,2009).

Promosi kesehatan rumah sakit adalah bagian dari pendidikan kesehatan


dengan memberi informasi tentang kesehatan kepada pasien, keluarga pasien juga
petugas yang bekerja di rumah sakit. Sesuai dengan perkembangan promosi
kesehatan, WHO memberi pengertian bahwa promosi kesehatan merupakan “ the
process of enabling individuals and communities to increase control over the
determinants of health and thereby improve their health” (proses mengupayakan
individu-individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dalam
mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, dengan demikian
meningkatkan kesehatan). Di indonesia promosi kesehatan dirumuskan sebagai “
upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk, dan bersama masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan”
(Depkes RI,2005).

Menolong diri sendiri artinya masyarakat mampu menghadapi masalah-


masalah kesehatan potensial (yang mengancam) dengan cara mencegahnya, dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang sudah terjadi dengan cara
menanganinya secara efektif serta efisien. Dengan kata lain, masyarakat mampu
berperilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka memecahkan masalah-masalah
kesehatan yang dihadapinya (problem solving), baik masalah-masalah kesehatan
yang sudah diderita maupun yang potensial (mengancam), secara mandiri (dalam
batas-batas tertentu).(Depkes RI,2008).

Promosi kesehatan di rumah sakit telah diselenggarakan sejak tahun1994


dengan nama Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKRS). Seiring
dengan perkembanganya, pada tahun 2003 istilah PKRS berubah menjadi
Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKRS). Berbagai kegiatan telah
dilakukan untuk pengembangan PKRS seperti penyusunan pedoman PKRS,

PRAKTIKUM PEMASARAN FARMASI 4


AKADEMI FARMASI SURABAYA

advokasi, dan sosialisasi PKRS kepada Direktur Rumah Sakit Pemerintah,


Pelatihan PKRS, pengembangan dan distribusi media serta pengembangan model
PKRS.

RSUD dr.M.Soewandhie sebagai rumah sakit pemerintah pilihan masyarakat


kota surabaya, terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan
sehingga masyarakat memperoleh kualitas pelayanan kesehatan yang baik.
Fasilitas pelayanan kesehatan terus diperbaiki untuk mewujudkan visi dan misi
RSUD dr.M.Soewandhie sebagai rumah sakit yang unggul dalam pelayanan dan
pendidikan di kota surabaya. RSUD dr.M.Soewandhie merupakan rumah sakit
umum kelas B (Berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI Nomor :
371/MENKES/SK/V/2009 tanggal 13 Mei 2009).

RSUD dr.M.Soewandhie memilih mempromosikan salah satu keunggulan


pelayanan kesehatan yang dimiliki yaitu layanan kegawatdaruratan bayi baru
lahir dengan NETSS (Neonatal Emergency Transport Service Surabaya) dengan
menggunakan iklan video pada sosial media instagram, dengan tujuan agar
masyarakat dan petugas kesehatan mengetahui adanya layanan ini di kota
surabaya.

III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Iklan

Menurut Kotler (1999)

Iklan adalah segala macam bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa
non-personal yang dibayar oleh sponsor tertentu.

Menurut Wells (1992)

Periklanan adalah komunikasi non-personal yang dibayar oleh pihak sponsor


yang menggunakan media massa untuk membujuk dan mempengaruhi audience.

PRAKTIKUM PEMASARAN FARMASI 5


AKADEMI FARMASI SURABAYA

Menurut Rhenald Kasali (1992)

Iklan didefinikan sebagi pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan
untuk masyarakat melalui suatu media. Beda dengan pengumuman biasa, iklan
lebih membujuk orang untuk membeli.

B. Tentang iklan NETSS

Pemerintah Kota Surabaya terus memaksimalkan fungsi dan kegunaan


ambulans darurat untuk bayi yang bernama Ambulance Neonatal Emergency
Transport System Surabaya(NETSS). Ambulans NETTS ini sudah beroprasi sejak
tahun 2017 hingga saat ini. Terbukti sejak dioperasikan ambulans yang ada di
Rumah Sakit Dr.Moch Soewandhie mampu menekan angka kematian bayi hingga
0.7 permil, berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan, ambulans ini
sudah menangani sebanyak 43 pasien bayi pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun
2018, sudah menangani 30 pasien bayi..Khusus untuk tahun 2019 hingga Bulan
Mei ini, ambulans ini menangani 7 pasien bayi. Ambulans NETSS adalah satu-
satunya ambulans di Kota Surabaya bahkan di Indonesia sejak tahun 2017 lalu,
karena peralatan didalamnya sangat lengkap yang terdiri dari inkubator beserta
kelengkapan alat dan obat, ventilator dengan kelengkapan alat dan obat, peralatan
dan obat untuk resusitasi bayi baru lahir termasuk Jackson rees dan T piece
resusiator serta pacu jantung. Tak hanya peralatan yang lengkap Dinas Kesehatan
Surabaya juga menyiapkan tenaga medis yang handal dan terlatih dalam
menangani kegawat daruratan pada bayi. Cara kerja ambulans inipun tidak asal-
asalan. Sebab, apabila ada bayi yang perlu dirujuk ke rumah sakit lain, maka dokter
anak yang menangani akan menghubungi Rumah Sakit Soewandhi untuk
mengantar penjemputan. Sebelum dilakukan penjemputan, bayi itu sudah harus
dipastikan perawatannya dan sudah dipersiapkan untuk pemindahannya atau
rujukannya. Setelah ada kejelasan, baru dijemput dan rumah sakit itu harus
menyiapkan bayi tersebut supaya aman untuk dipindahkan selama perjalanan, dan
bayi tersebut harus stabil pernafasannya dan bisa dikontrol selama perjalanan.
Biaya untuk penanganan bayi dengan fasilitas ini ditanggung oleh Pemerintah

PRAKTIKUM PEMASARAN FARMASI 6


AKADEMI FARMASI SURABAYA

Kota Surabaya. Sehingga jika ada masyarakat yang kurang mampu tidak perlu
memikirkan biaya yang harus dikeluarkan.

Menurut analisa SWOT yang artinya metode perencanaan strategis yang


digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
didalam menjalankan sebuah usaha. Dimana SWOT merupakan singkatan dari
Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan
Threats ( ancaman).

Berikut analisa menurut kami yang berhubungan dengan SWOT :

 Strenght (kekuatan), Rumah Sakit Soewandhie lebih unggul dari


rumah sakit lainnya di Kota Surabaya dikarenakan ambulans
NETSS merupakan ambulans neonatal satu-satunya di Kota
Surabaya, dimana asetnya berwujud dalam bentuk modal yang besar
serta tak berwujud dalam bentuk hubungan kerja dan pengalaman.

 Weaknesses (kelemahan), salah satu kelemahan jasa ambulans


NETTS hanya tersedia 1 unit saja di Rumah Sakit Dr.Moch
Soewandhie

 Opportunities (peluang), Rumah sakit Soewandhie bersedia


menjemput pasien bayi menggunakan ambulan NETSS tanpa
adanya pengeluaran biaya bagi keluarga pasien. Strategi pemasaran
yang dipilih rumah sakit melalui media social dan seminar
kesehatan.

 Threat (ancaman), di rumah sakit Soewandhie hanya memiliki satu


ambulan NETSS.

PRAKTIKUM PEMASARAN FARMASI 7


AKADEMI FARMASI SURABAYA

C. Penjelasan Iklan Layanan Kesehatan

Di dalam penjelasan iklan layanan kesehatan ini terbatas pada proses


konfirmasi puskemas, persiapan, penjemputan, perujukan dan penanganan pasien
bayi di rumah sakit, dan tidak disebutkan apa saja perlengkapan yang ada dalam
ambulans ini. Kemudian adanya narasi proses konfirmasi puskesmas, persiapan,
penjemputan, perujukan dan penanganan pasien bayi yang terlalu cepat dalam
iklan yang ditampilkan, sehingga tidak begitu mudah di mengerti oleh sebagian
masyarakat dan petugas. Namun di akhir iklan layanan kesehatan ini memberikan
slogan “Persalinan Aman dan Selamat di Fasilitas Kesehatan” dan “Safe
Motherhood”, dimana dari slogan yang diberikan masih bisa dipahami
bahwasannya layanan kesehatan ini lebih efektif dan efisien.

D. Packaging

Packaging iklan yang ditunjukkan dalam video ini dengan visual yang cerah
dan tidak begitu mencolok. Desain packaging iklan minimalis dan eye-
cathcing dapat diingat oleh masyarakat dan petugas kesehatan.

E. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar dalam pelayanan kesehatan adalah membagi pasar


menjadi kelompok pembeli (pasien) yang dibedakan menurut kebutuhan,
karakteristik, atau tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk (layanan)
yang berbeda. Artinya dalam pelayanan kesehatan setiap pasien atau yang
membutuhkan pelayanan dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan layanannya. Di
lihat dari segmentasi pasar secara geografis, lokasi rumah sakit Soewandhi yang
berada di sebelah utara kota Surabaya menjadikan target daerah Surabaya utara,
Surabaya pusat, dan Surabaya timur untuk melakukan pemasaran lebih lanjut dan
dapat meningkatkan layanan kesehatan neonatal berupa ambulans NETSS bagi
masyarakat disekitarnya. Sedangkan dari segi segmentasi demografis yang dapat
dibedakan menurut umur, gender, suku, ras, ragam, latar belakang pendidikan,

PRAKTIKUM PEMASARAN FARMASI 8


AKADEMI FARMASI SURABAYA

pekerjaan, jabatan dan jumlah anggota keluarga. Faktor demografis mempunyai


pengaruh besar terhadap jenis dan tingkat mendesaknya tingkat kebutuhan barang
dan jasa. Dengan demikian faktor demografis akan mempengaruhi jenis dan jumlah
barang dan jasa yang dibeli atau digunakan setiap golongan konsumen.

Untuk segmentasi psikografi menurut karakteristik gaya hidup masyarakat


yang menggunakan jasa pelayanan NETSS adalah sebagian besar masyarakat
memilih menggunakan jasa pelayanan Rumah Sakit Soewandhi karena dekat
dengan rumah. Masyarakat sebagian besar memilih layanan NETSS karena
dianggap lebih efektif dan efisien. Karakteristik kelas sosial bisa dilihat dari
pekerjaan, pendapatan dan pendidikan Masyarakat. Sedangkan segmentasi tingkah
laku sebagian besar masyarakat merasakan manfaat setelah menggunakan jasa
pelayanan kesehatan ambulans NETSS, status pemakaian pengguna jasa pelayanan
NETSS sebagian besar menggunakan BPJS. sebagian besar pasien atau pengguna
jasa ini juga mengajak orang lain menggunakan jasa pelayanan rumah sakit yaitu
keluarga.

IV. KESIMPULAN
Kegiatan promosi iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang efektif
karena memiliki bentuk audio dan video. Di dalam iklan layanan kesehatan
ambulans NETSS dapat dilihat bahwa layanan kesehatan ini dijelaskan dengan
singkat dan padat, lebih kearah efektifitas dan efisiensi layanan. Untuk packaging
iklan cukup bagus dengan visual yang cerah dan tidak terlalu mencolok. Kemudian
untuk segmentasi pasar iklan adalah semua kalangan masyarakat dengan status
sosial baik menengah kebawah maupun keatas.

PRAKTIKUM PEMASARAN FARMASI 9


AKADEMI FARMASI SURABAYA

V. SARAN
Dengan semakin banyaknya rumah sakit di kota Surabaya, maka RSUD
dr.M.Soewandhie mampu memiliki layanan kesehatan ambulans NETSS. Dari
iklan yang di buat oleh rumah sakit Soewandhi ini ada beberapa yang perlu
diperbaiki dan diperjelas. Terutama untuk waktu pemutaran iklan yang terlalu
cepat sehingga konsumen kurang begitu jelas dan tidak mudah dipahami.

VI. DAFTAR PUSTAKA


 Kasali.1995. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: PT
Pustaka Utama Grafiti
 Belch,dan Belch. 2012. Advertising and Promotion: An Integrated
Marketing Communications Perspective. Singapore: McGraw-Hill/Irwin,
2012

 https://rs-soewandhi.surabaya.go.id/tentang-kami

 http://reniekurniati.blogspot.com/2010/11/segmentasi-pasar.html

PRAKTIKUM PEMASARAN FARMASI 10

Anda mungkin juga menyukai