Bahan Ajar Dokumen 3 PPG Masnaipa
Bahan Ajar Dokumen 3 PPG Masnaipa
Skenario masalah
Pengobatan pada diare dapat meminum cairan elektrolit, mengkonsumsi makanan yang lunak
dan anti biotik dan untuk mencegah diare dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri
dan makanan dan jangan mengkonsumsi air yang tidak dimasak
b. Gastritis
Merupakan penyakit atau gangguan dimana dinding lambung mengalami peradangan.
Gangguan ini disebabkan karena kadar asam klorida atau Hcl terlalu tinggi. Selain itu,
Gastritis juga dapat disebabkan karena penderita mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung kuman penyebab penyakit.
.
gastritis dibagi menjadi dua jenis, yaitu
1. gastritis akut dan kronis. Dikatakan gastritis akut ketika peradangan pada lapisan lambung
terjadi secara tiba-tiba. Gastritis akut akan menyebabkan nyeri ulu hati yang hebat, namun
hanya bersifat sementara.
2. gastritis kronis, peradangan di lapisan lambung terjadi secara perlahan dan dalam waktu
yang lama. Nyeri yang ditimbulkan oleh gastritis kronis merupakan nyeri yang lebih ringan
dibandingkan dengan gastritis akut, namun terjadi dalam waktu yang lebih lama dan muncul
lebih sering. Peradangan kronis lapisan lambung ini dapat menyebabkan perubahan struktur
lapisan lambung dan berisiko berkembang menjadi kanker
Gejala Gastritis
Gejala gastritis yang dirasakan dapat berbeda pada tiap penderita. Akan tetapi, kondisi ini bisa juga
tidak selalu menimbulkan gejala. Beberapa contoh gejala gastritis adalah:
Jika seseorang menderita gastritis erosif hingga menyebabkan luka atau perdarahan pada lambung,
gejala yang muncul adalah muntah darah dan tinja berwarna hitam. Akan tetapi, tidak semua nyeri
pada perut menandakan gastritis. Berbagai penyakit juga dapat menimbulkan gejala yang mirip
dengan gastritis, seperti penyakit Crohn, batu empedu, dan keracunan makanan. Oleh karena itu
diagnosis untuk menentukan penyebab terjadinya nyeri perut sangat penting untuk dilakukan.
Penyebab Gastritis
Gastritis terjadi akibat peradangan pada dinding lambung. Dinding lambung tersusun dari jaringan
yang mengandung kelenjar untuk menghasilkan enzim pencernaan dan asam lambung. Selain itu,
dinding lambung juga dapat menghasilkan lendir (mukus) yang tebal untuk melindungi lapisan
mukosa lambung dari kerusakan akibat enzim pencernaan dan asam lambung. Rusaknya mukus
pelindung ini dapat menyebabkan peradangan pada mukosa lambung.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan rusaknya mukus pelindung, adalah:
Infeksi bakteri. Infeksi bakteri merupakan salah satu penyebab gastritis yang cukup sering
terjadi, terutama di daerah dengan kebersihan lingkungan yang kurang baik. Bakteri yang
dapat menyebabkan infeksi pada lambung dan menimbulkan gastritis, cukup banyak jenisnya.
Namun, yang paling sering adalah bakteri Helicobacter pylori. Selain dipengaruhi faktor
kebersihan lingkungan, infeksi bakteri ini juga dipengaruhi oleh pola hidup dan pola makan.
Pertambahan usia. Seiring bertambahnya usia, lapisan mukosa lambung akan mengalami
penipisan dan melemah. Kondisi inilah yang menyebabkan gastritis lebih sering terjadi pada
lansia dibandingkan orang yang berusia lebih muda.
Berlebihan mengonsumsi minuman beralkohol. Minuman beralkohol dapat mengikis
lapisan mukosa lambung, terutama jika seseorang sangat sering mengonsumsinya. Pengikisan
lapisan mukosa oleh alkohol dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada dinding
lambung, sehingga mengakibatkan terjadinya gastritis, terutama gastritis akut.
Terlalu sering mengonsumsi obat pereda nyeri. Obat pereda nyeri yang dikonsumsi terlalu
sering dapat menghambat proses regenerasi lapisan mukosa lambung, yang berujung pada
cedera dan pelemahan dinding lambung, sehingga lebih mudah mengalami peradangan.
Beberapa obat pereda nyeri yang dapat memicu gastritis jika dikonsumsi terlalu sering,
adalah aspirin, ibuprofen, dan naproxen.
Autoimun. Gastritis juga dapat terjadi karena dipicu oleh penyakit autoimun. Gastritis jenis
ini disebut gastritis autoimun. Gastritis autoimun terjadi pada saat sistem imun menyerang
dinding lambung, sehingga menyebabkan peradangan.
selain itu maag juga disertai dengan adanya rasa mual dan perut menjadi kembung.
Gangguan ini terjadi karena tingginya kadar asam lambung. Penyebab utama gangguan ini
yaitu karena pola makan penderita tidak baik atau tidak teratur, stres,mengkonsumsi makanan
berminyak, terlalu banyak mengkonsumsi makanan berkafein dan bersoda, mengkonsumsi
cokelat berlebihan dan lain sebagainya. Helicobakter pylori, merupakan bakteri penyebab
terjadinya maag pada manusia.
Gejala sakit maag yang biasanya akan dirasakan pengidapnya, antara lain:
Cepat merasa kenyang saat makan dan rasa kenyang berkepanjangan setelah makan.
Mual.
Kembung pada perut bagian atas.
Sering bersendawa.
Nyeri pada ulu hati dan nyeri di tengah dada yang muncul ketika atau setelah makan.
Rasa panas pada perut bagian atas.
Pencegahan Sakit Maag
Cara terbaik mencegah sakit maag adalah dengan menghindari faktor-faktor pemicunya. Berikut
beberapa cara mencegah sakit maag:
d. Sembelit ( konstipasi)
Merupakan salah satu gangguan pada sistem pencernaan dimana si penderita akan
mengeluarkan fases yang keras. Gangguan ini terjadi disebabkan karena usus besar menyerap
air terlalu banyak.. Penyebab konstipasi bisa lebih dari satu faktor, dari pola makan dan hidup
yang buruk, kurang mengkonsumsi makanan berserat seperti misalkan buah dan sayur atau
kebiasaan buruk yang selalu menunda buang air besar atau kondisi medis tertentu. Sementara
pada anak-anak, selain beberapa penyebab yang telah disebutkan, kebiasaan menahan
keinginan untuk buang air besar atau stres juga dapat membuat mereka mengalami sembelit.
Untuk mengatasi konstipasi, langkah penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan
mengubah pola makan dan gaya hidup, pemberian obat (laksatif atau pencahar), atau prosedur
operasi.
1. hemoroid internal dan eksternal. Pembuluh darah yang membengkak di dalam anus dan
tidak terlihat dari luar.
2. hemoroid eksternal jika pembengkakan pembuluh darah pembengkakan yang terjadi di luar
anus dekat lubang anus, terasa lebih nyeri, serta tampak dari luar
Wasir seringkali ditandai dengan benjolan di luar anus. Selain itu, wasir kerap ditandai dengan
sejumlah gejala lain wasir, seperti:
Wasir harus segera ditangani agar tidak membengkak dan pecah, atau terpuntir. Pengobatan bisa
dengan cara:
Untuk mencegah wasir, konsumsi makanan kaya serat dan banyak minum air putih. Hindari duduk
terlalu lama, menunda BAB dan mengejan berlebihan.
f. Caries Gigi (Gigi berlubang)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Bakteri ini dapat mengubah
karbohidrat menjadi asam laktat. Asam inilah yang secara perlahan-lahan dapat melarutkan
email dan menimbulkan lubang. Apabila lubang tersebut telah mencapai pulpa, gigi akan
terasa sakit. Untuk mencegah penyakit ini, gosoklah gigi Anda setelah makan.
g. Apendisitis
Merupakan gangguan sistem pencernaan yang mana umbai cacing atau usus buntu mengalami
peradangan. Apendisitis ini biasanya terjadi ketika ada sisa- sisa makanan yang terjebak serta tidak
bisa keluar di umbai cacing. Sehingga lama kelamaan umbai cacing tersebut akan menjadi busuk
serta akan menimbulkan peradangan yang menjalar ke usus buntu. Jika umbai cacing tidak segera
dibuang, maka lama kelamaan akan pecah. Dimana peradangan usus buntu ini biasanya ditandai
dengan terdapatnya nanah. Bila gangguan atau penyakit ini tidak terawat, maka akan menyebabkan
angka kematian yang cukup tinggi. Penyakit usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada usus
buntu atau apendiks. Usus buntu merupakan organ berbentuk kantong kecil dan tipis, berukuran
sepanjang 5 hingga 10 cm yang terhubung pada usus besar. Saat menderita radang usus buntu,
penderita dapat merasa nyeri di perut kanan bagian bawah. Jika dibiarkan, infeksi dapat menjadi
serius dan menyebabkan usus buntuh pecah, sehingga menimbukan keluhan rasa nyeri hebat hingga
membahayakan nyawa penderitanya.
.
Gejala Penyakit Usus Buntu
Gejala nyeri perut tersebut dapat disertai gejala lain, di antaranya:
Kanker usus besar adalah tumor ganas yang tumbuh di permukaan usus besar (kolon) atau
rektum, sehingga sering juga disebut kanker kolorektal. Kanker jenis ini juga mencakup
pertumbuhan sel kanker yang terjadi di dalam usus, anal, dan usus buntu. Kebanyakan kanker usus
besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas (adenoma), yang dalam stadium awal
membentuk polip. Polip adalah sel yang dapat tumbuh sangat cepat Banyak gejala kanker usus besar
juga dapat disebabkan oleh sesuatu yang bukan kanker, seperti infeksi, wasir atau ambeien, sindrom
iritasi usus besar, atau penyakit radang usus.
Penyebab pasti terjadinya penyakit ini belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang dapat
meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker usus besar, yaitu:
Memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita penyakit ini.
Berusia di atas 50 tahun.
Memiliki pola makan yang tidak sehat, misalnya sering mengonsumsi makanan yang banyak
mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol.
Merokok atau berlebihan dalam mengonsumsi alkohol.
1. Penurunan berat badan secara tiba-tiba yang tak bisa dijelaskan penyebabnya
2. Tinja yang sempit seperti pita atau pensil Perdarahan rektal, baik berwarna terang atau merah
tua Tenesmus, yaitu perasaan bahwa Anda harus buang air besar (BAB) tetapi tidak ada yang
lewat
3. Anemia karena sering kehilangan darah Sakit perut yang terus-menerus BAB berdarah
4. Mual muntah karena pertumbuhan kanker menyumbat usus Gejala awal kanker usus besar
yang tidak khas ini dapat membuat banyak penderita kanker usus besar datang ke rumah sakit
Meskipun beberapa faktor risiko kanker usus besar tidak dapat dicegah, seperti faktor keturunan dan
usia, namun peluang untuk terkena penyakit ini bisa dikurangi jika Anda menerapkan pola makan
sehat. Caranya adalah dengan: