Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar Email: annisaalifa07@gmail.com Abstract Tapai is one of the traditional foods that is quite popular and favored by the people in Indonesia. Due to its delicious taste, it contains little alcohol, the price is affordable, and contains good nutritional value. The microorganism that plays a role in making the tape is the type of yeast (Saccharomyces cereviciae). The purpose of this practicum is to find out how to make sticky rice tapai and to know the fermentation process in glutinous tapai. The process of making sticky tape is carried out in several stages, namely the glutinous rice is washed, then soaked, then the glutinous rice is steamed until cooked, the cooked glutinous rice is cooled and sprinkled with refined yeast, formed into small circles, tightly wrapped and allowed to ferment. The results obtained from this practicum the longer the fermentation, the more glucose is converted into alcohol so that the resulting alcohol content is higher. Keywords: tapai, yeast, fermentation, microorganisms 1. PENDAHULUAN olahan bubur. Sebenarnya beras ketan Tapai merupakan salah satu dapat diolah menjadi sajian makanan makanan tradisional yang cukup yang memiliki nilai gizi lebih tinggi populer dan digemari masyarakat di untuk dikonsumsi, yaitu dengan Indonesia. Dikarenakan rasanya yang mengolahnya menjadi olahan lezat sedikit mengandung alkohol, makanan fermentasi. Hal ini dilakukan harga yang terjangkau, dan untuk meningkatkan keanekaragaman mengandung nilai gizi yang baik. pangan di Indonesia. Proses Bahan yang digunakan juga mudah pembuatan tape harus dilakukan didapat serta proeses pengolahannya dengan baik, untuk menghasilkan sangat mudah sehingga banyak dibuat warna, rasa, tekstur serta aroma khas oleh industri rumah tangga karena tape yang baik. menggunakan peralatan dapur yang Beberapa bahan pangan hasil sederhana. Umumnya tapai memiliki 2 nabati mudah mengalami kerusakan, tipe, yakni tapai ketan dan tapai untuk itu bahan pangan diolah untuk singkong yang memiliki bahan dasar menambah daya simpan. Fermentasi beras ketan dan singkong serta merupakan salah satu metode mengandung karbohidrat. pengolahan dan pengawetan bahan Karbohidrat dapat diperoleh dari pangan. Salah satu produk pangan bahan makanan pokok seperti biji – yang difermentasi yaitu tape. Tahapan bijian, umbi – umbian, dan kacang – pembuatan tape harus dilakukan kacangan. karbohidrat yang dengan baik agar dapat diperoleh terkandung pada suatu pangan tertentu kualitas tape yang baik pula. akan mengalami proses enzimatis Pada proses fermentasi tape sehingga meningkatkan nilai gizi, diperlukan ragi yang tersusun dari mengubah rasa, dan warna melalui tepung beras, air tebu, bawang merah, proses yang disebut dengan bawang putih, dan kayu manis. fermentasi. Fermentasi merupakan Mikrobia yang berperan dalam salah satu proses pengolahan makanan pembuatan tape yaitu jenis khamir yang paling umum dan populer (Saccharomyces cereviciae). didunia. Berdasarkan uraian diatas maka Umumnya beras ketan dilakukanlah praktikum Tapai Ketan dimanfaatkan masyarakat Indonesia yang bertujuan untuk mengetahui cara untuk membuat olahan makanan pembuatan tapai ketan serta tradisional, misalnya; rengginang dan mengetahui proses fermentasi dari lemper. Selain itu beras ketan juga tapai ketan. biasanya disajikan dalam bentuk 2. KAJIAN LITERATUR khas, rasa manis dengan sedikit asam Tapai adalah makanan tradisional serta adanya aroma alkohol. Sehingga yang banyak dikonsumsi oleh semakin lama fermentasi maka masyarakat Indonesia. Dengan bahan semakin banyak glukosa yang baku tapai ketan yang berupa beras dirombak menjadi alkohol sehingga ketan dan ragi sebagai bahan untuk kadar alkohol yang dihasilkan membantu pembuatan tapai. Pada semakin tinggi. proses pembuatan tapai melibatkan Fermentasi merupakan suatu proses yang disebut dengan reaksi oksidasi-reduksi di dalam fermentasi. Proses fermentasi ini sistem biologi yang menghasilkan dilakukan oleh mikroorganisme enersi, dimana sebagai donor dan khamir Saccharomyces cereviciae. aseptor elektron digunakan senyawa Jamur ini memiliki kemampuan organik. Senyawa organik yang mengubah karbohirat seperti fruktosa biasanya digunakan adalah dan glukosa menjadi alkohol dan karbohidrat dalam bentuk glukosa. karbondioksida. Dengan proses Senyawa tersebut akan diubah oleh pengolahan yang baik, tapai ketan reaksi-reduksi dengan katalis enzim dapat bertahan kurang lebih menjadi 1 menjadi suatu bentuk lain misalnya minggu (Hala dan Ali, 2019). etanol. Etanol yang dihasilkan berasal Fermentasi adalah proses dari konversi gula oleh mikroba dan perubahan kimiawi dari senyawa dengan keberadaan substrat yang kompleks menjadi lebih sederhana cukup bagi mikroba untuk digunakan, dengan bantuan enzim yang dihasilkan maka gula akan terus dikonsumsi dan oleh mikrobia. Mikrobia tersebut alkohol akan diproduksi (Winarno, terdapat dalam bentuk ragi, ragi 1981). menjadi inokulum untuk melakukan Wadah pembungkus dari daun fermentasi dalam pembuatan produk pisang terbukti lebih baik, mengingat tertentu. Pada proses fermentasi inilah bahwa daun pisang relatif tidak rapat yang akan menghasilkan etanol dan dan berpori sehingga memungkinkan CO2 (Afriani, 2020). bagi mikrobia acetobacter yang Tape tergolong makanan merupakan mikrobia aerob untuk perishable food karena walaupun berperan maksimal dalam proses proses fermentasi telah mencapai pengubahan etanol menjadi asam tahap optimal, fermentasi masih tetap asetat. Dalam proses pembungkusan berlangsung sehingga produk ditambahkan juga sedikit larutan gula sebaiknya segera dikonsumsi setelah yang berperan membantu fase fermentasi optimal sekitar 48 – 72 pertumbuhan starter. Proses jam, ketika produksi reducing sugar selanjutnya adalah fermentasi pada optimal dan belum terjadi fermentasi suhu ruang selama 3 hari. Selama lanjut dari senyawa gula menjadi proses fermentasi inilah terjadi proses alkohol. Masa simpan tape adalah 2 – pemecahan karbohidrat menjadi 3 hari pasca – fermentasi gula optimal alkohol menjadi asam asetat pada suhu kamar atau 2 minggu pada (Harmayani, 2017). suhu dingin (kulkas), sedangkan pada Ragi tapai mengandung mikroba kondisi beku dapat bertahan selama 1 campuran yang terdiri atas bakteri, bulan. Lebih dari waktu tersebut khamir dan kapang atau jamur. fermentasi akan berlanjut dan akan Mikroba yang terkandung dalam ragi menghasilkan alkohol memiliki aktivitas enzim seperti (Harmayani, 2017). amilase yang dihasilkan. Enzim Menurut Setyohadi (2006), amilase ini akan mengkonversi pati fermentasi dipengaruhi oleh beberapa menjadi oligosakarida dan dekstrin faktor, salah satunya lama fermentasi. yang nantinya akan akan dikonversi Lama fermentasi yang dibutuhkan oleh enzim glukoamilase menjadi adalah 2 – 3 hari, waktu yang sesuai maltosa dan glukosa (Merican, 2011). akan menghasilkan tape yang rasanya 3. METODE PENELITIAN manis, tekstur keras, A. Waktu dan Tempat dan tidak berair. Praktikum ini dilakukan di Aroma khas tape, rasa Laboratorium Biologi lantai 3 sebelah 2. Ke – 2 manis, tekstur keras, Timur Jurusan Biologi, Fakultas agak berair. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Aroma khas tape yang Alam, Universitas Negeri Makassar kuat (alkohol), rasa pada tanggal 10 April 2021 pukul 3. Ke – 3 manis sedikit masam, 13.00 – 16.40 WITA. tekstur agak lunak, B. Alat dan Bahan berair. Alat – alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah toples kaca sedang, baskom, sendok kayu, dan kardus. Bahan yang digunakan ketan hitam ½ kg yang telah dikukus setengah matang, ragi sebanyak 2,5 gram, daun pisang secukupnya, dan hand gloves secukupnya. C. Prosedur Kerja Hal yang dilakukan terlebih dahulu adalah beras ketan hitam direndam sebanyak ½ kg selama 10 sampai 12 jam. Kemudian, beras ketan dikukus seperti mengukus nasi dan dikukus setengah matang. Selanjutnya (a) (b) dinginkan beras ketan, lalu taburkan (c) ragi yang telah halus dan ditimbang secara merata sebanyak 2,5 gram. Gambar (4a) Pengamatan tape hari ke – 1; (4b) Bentuk beras ketan seperti bola – Pengamatan tape hari ke – 2; (4c) Pengamatan bola kecil dengan tangan yang telah tape hari ke – 3. dibalut hand gloves. Sebelum beras Beras ketan hitam (Oryza sativa ketan dimasukkan ke dalam toples, glutinosa L.) merupakan salah satu sebaiknya toplesnya dilapisi terlebih jenis beras yang berwarna ungu pekat dahulu dengan daun pisang yang telah mendekati hitam yang merupakan dipotong sesuai dengan ukuran toples. bahan utama pembuatan tape ketan. Selanjutnya, masukkan beras ketan Dan ragi tapai merupakan bahan yang yang telah dibentuk ke dalam toples digunakan dalam pembuatan tapai kaca yang telah dilapisi daun pisang baik pada singkong dan beras ketan. tadi. Menurut Dwijoseputro dalam Tutup rapat toples kaca yang Tarigan (1988), ragi tapai merupakan telah diisi beras ketan, kemudian populasi campuran yang terdiri dari dimasukkan ke dalam kardus dan spesies-spesies genus Aspergillus, tutup dengan rapat hingga tidak Saccharomyces, Candida, dan bakteri terkena cahaya. Kemudian tapai Acetobacter. Genus tersebut hidup didiamkan selama 2 -3 hari, dan lihat bersama – sama secara sinergis. apa yang terjadi. Aspergillus menyederhanakan tepung 4. HASIL DAN PEMBAHASAN menjadi glukosa serta memproduksi Adapun hasil pengamatan pada enzim glukoamilase yang akan praktikum tapai ketam yang dilakukan memecah pati dengan mengeluarkan selama tiga hari, dapat dilihat pada unit-unit glukosa, sedangkan tabel 4.1 Saccharomyces dan Candida dapat menguraikan gula menjadi alkohol No. Hari Keterangan dan bermacam-macam zat organik lain 1. Ke – 1 Aroma tidak ada, rasa sedangkan Acetobacter dapat dapat mempengaruhi aroma, rasa, merombak alkohol menjadi asam. tekstur, dan kadar air pada tapai ketan. Pada praktikum yang dilakukan beras ketan hitam yang digunakan 5. KESIMPULAN sebanyak ½ kg dan ragi tapai yang Kesimpulan yang didapatkan digunakan sebanyak 2,5 gram. pada praktikum pembuatan Tapai Tahapan dalam pembuatan tape ketan Ketan ini yaitu: memiliki masing-masing fungsi yaitu a. Proses pembuatan tape dilakukan dengan pencucian sebanyak dua kali berfungsi tahapan, yaitu pencucian, perendaman, untuk membersihkan kotoran dan pengukusan, penambahan ragi, dan menghilangkan kontaminasi benda pembungkusan. asing yang ada pada beras ketan. b. Proses pembungkusan toples yang Proses perendaman memiliki fungsi berisikan ketan hitam dilakukan pada dalam proses gelatinisasi pada tahap ruangan tertutup atau gelap supaya dapat selanjutnya. Pengukusan memiliki menghasilkan tape ketan dengan kualitas. fungsi dalam pematangan beras ketan Penutupan rapat berkaitan dengan proses menjadi nasi ketan, mematikan fermentasi ragi tersebut yang terjadi mikroba patogen serta untuk secara anaerob sehingga keadaan rapat memperoleh tekstur yang lembek pada tanpa udara atau oksigen akan semakin nasi ketan. Pemberian ragi memiliki membuat tape yang dihasilakn berkualitas fungsi untuk fermentasi ketan menjadi lebih baik, lebih manis dan hasil tape. Beras ketan yang telah di bentuk sampingan fermentasi lebih sempurna. seperti bola – bola kecil dimasukkan c. Lama fermentasi mempengaruhi dapat kedalam toples kaca, kemudian mempengaruhi aroma, rasa, tekstur, dan ditutup dengan rapat. Proses kadar air pada tapai ketan. pengemasan tape berfungsi untuk memperoleh suasana anaerobik 6. REFERENSI sehingga dapat mendukung proses fermentasi oleh mikroba amilolitik Afriani, Rachmi. 2020. Pengaruh Konsentrasi dan menjaga agar tetap steril. Ragi Terhadap Organoleptik Tapai Hasil yang didapatkan dari Ketan. Jurnal Keguruan dan Ilmu praktikum pembuatan tapai ketan Pendidikan. Vol 4 (1). berdasarkan tabel hasil pengamatan Hala, Yusminah., dan Alimuddin Ali. 2019. 4.1 yaitu pada hari ke – 1 aroma tidak Penuntun Pengantar Bioteknologi. ada, rasa manis, tekstur keras, dan Makassar: Jurusan Biologi FMIPA tidak berair. Pada hari ke – 2 aroma UNM. khas tape telah tercium, rasa manis, Harmayani, Eni., Murdijati Gardjito., Umar tekstur masih keras, dan sudah agak Santoso. 2017. Makanan Tradisional berair. Sedangkan pada hari ke – 3 Indonesia Seri Kelompok Makanan aroma khas tape kuat (aroma alkohol), Fermentasi dan Makanan yang rasanya manis sedikit masam, tekstur Populer di Masyarakat. Yogyakarta: agak lunak, dan berair. Gadjah Mada University Press Menurut Setyohadi (2006), lama Merican, Z, and Quee – Lan, Y. 2011. Tapai fermentasi yang dibutuhkan adalah 2 – Processing in Malaisya; A 3 hari, waktu yang sesuai akan Technologhy Transition in Steinkraus, menghasilkan tape yang rasanya khas, K.H. Industrialization of Indigenous rasa manis dengan sedikit asam serta Fermented Foods. Vol 2(3). adanya aroma alkohol. Sehingga Setyohadi. 2006. Proses Mikrobiologi Pangan semakin lama fermentasi maka (Proses Kerusakan dan Pengolahan). semakin banyak glukosa yang Medan: USU Press dirombak menjadi alkohol sehingga Winarno. F.G & Fardiaz.S., 1981. kadar alkohol yang dihasilkan Biofermentasi & Biosintesa Protein. semakin tinggi. Sehingga dapat Bandung: Angkasa Bandung. disimpulkan bahwa lama fermentasi