Anda di halaman 1dari 5

TAPAI KETAN

Annisaalifa Annisyul, 2021


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar
Email: annisaalifa07@gmail.com
Abstract
Tapai is one of the traditional foods that is quite popular and favored by the people in Indonesia. Due
to its delicious taste, it contains little alcohol, the price is affordable, and contains good nutritional
value. The microorganism that plays a role in making the tape is the type of yeast (Saccharomyces
cereviciae). The purpose of this practicum is to find out how to make sticky rice tapai and to know the
fermentation process in glutinous tapai. The process of making sticky tape is carried out in several
stages, namely the glutinous rice is washed, then soaked, then the glutinous rice is steamed until
cooked, the cooked glutinous rice is cooled and sprinkled with refined yeast, formed into small
circles, tightly wrapped and allowed to ferment. The results obtained from this practicum the longer
the fermentation, the more glucose is converted into alcohol so that the resulting alcohol content is
higher.
Keywords: tapai, yeast, fermentation, microorganisms
1. PENDAHULUAN olahan bubur. Sebenarnya beras ketan
Tapai merupakan salah satu dapat diolah menjadi sajian makanan
makanan tradisional yang cukup yang memiliki nilai gizi lebih tinggi
populer dan digemari masyarakat di untuk dikonsumsi, yaitu dengan
Indonesia. Dikarenakan rasanya yang mengolahnya menjadi olahan
lezat sedikit mengandung alkohol, makanan fermentasi. Hal ini dilakukan
harga yang terjangkau, dan untuk meningkatkan keanekaragaman
mengandung nilai gizi yang baik. pangan di Indonesia. Proses
Bahan yang digunakan juga mudah pembuatan tape harus dilakukan
didapat serta proeses pengolahannya dengan baik, untuk menghasilkan
sangat mudah sehingga banyak dibuat warna, rasa, tekstur serta aroma khas
oleh industri rumah tangga karena tape yang baik.
menggunakan peralatan dapur yang Beberapa bahan pangan hasil
sederhana. Umumnya tapai memiliki 2 nabati mudah mengalami kerusakan,
tipe, yakni tapai ketan dan tapai untuk itu bahan pangan diolah untuk
singkong yang memiliki bahan dasar menambah daya simpan. Fermentasi
beras ketan dan singkong serta merupakan salah satu metode
mengandung karbohidrat. pengolahan dan pengawetan bahan
Karbohidrat dapat diperoleh dari pangan. Salah satu produk pangan
bahan makanan pokok seperti biji – yang difermentasi yaitu tape. Tahapan
bijian, umbi – umbian, dan kacang – pembuatan tape harus dilakukan
kacangan. karbohidrat yang dengan baik agar dapat diperoleh
terkandung pada suatu pangan tertentu kualitas tape yang baik pula.
akan mengalami proses enzimatis Pada proses fermentasi tape
sehingga meningkatkan nilai gizi, diperlukan ragi yang tersusun dari
mengubah rasa, dan warna melalui tepung beras, air tebu, bawang merah,
proses yang disebut dengan bawang putih, dan kayu manis.
fermentasi. Fermentasi merupakan Mikrobia yang berperan dalam
salah satu proses pengolahan makanan pembuatan tape yaitu jenis khamir
yang paling umum dan populer (Saccharomyces cereviciae).
didunia. Berdasarkan uraian diatas maka
Umumnya beras ketan dilakukanlah praktikum Tapai Ketan
dimanfaatkan masyarakat Indonesia yang bertujuan untuk mengetahui cara
untuk membuat olahan makanan pembuatan tapai ketan serta
tradisional, misalnya; rengginang dan mengetahui proses fermentasi dari
lemper. Selain itu beras ketan juga tapai ketan.
biasanya disajikan dalam bentuk
2. KAJIAN LITERATUR khas, rasa manis dengan sedikit asam
Tapai adalah makanan tradisional serta adanya aroma alkohol. Sehingga
yang banyak dikonsumsi oleh semakin lama fermentasi maka
masyarakat Indonesia. Dengan bahan semakin banyak glukosa yang
baku tapai ketan yang berupa beras dirombak menjadi alkohol sehingga
ketan dan ragi sebagai bahan untuk kadar alkohol yang dihasilkan
membantu pembuatan tapai. Pada semakin tinggi.
proses pembuatan tapai melibatkan Fermentasi merupakan suatu
proses yang disebut dengan reaksi oksidasi-reduksi di dalam
fermentasi. Proses fermentasi ini sistem biologi yang menghasilkan
dilakukan oleh mikroorganisme enersi, dimana sebagai donor dan
khamir Saccharomyces cereviciae. aseptor elektron digunakan senyawa
Jamur ini memiliki kemampuan organik. Senyawa organik yang
mengubah karbohirat seperti fruktosa biasanya digunakan adalah
dan glukosa menjadi alkohol dan karbohidrat dalam bentuk glukosa.
karbondioksida. Dengan proses Senyawa tersebut akan diubah oleh
pengolahan yang baik, tapai ketan reaksi-reduksi dengan katalis enzim
dapat bertahan kurang lebih menjadi 1 menjadi suatu bentuk lain misalnya
minggu (Hala dan Ali, 2019). etanol. Etanol yang dihasilkan berasal
Fermentasi adalah proses dari konversi gula oleh mikroba dan
perubahan kimiawi dari senyawa dengan keberadaan substrat yang
kompleks menjadi lebih sederhana cukup bagi mikroba untuk digunakan,
dengan bantuan enzim yang dihasilkan maka gula akan terus dikonsumsi dan
oleh mikrobia. Mikrobia tersebut alkohol akan diproduksi (Winarno,
terdapat dalam bentuk ragi, ragi 1981).
menjadi inokulum untuk melakukan Wadah pembungkus dari daun
fermentasi dalam pembuatan produk pisang terbukti lebih baik, mengingat
tertentu. Pada proses fermentasi inilah bahwa daun pisang relatif tidak rapat
yang akan menghasilkan etanol dan dan berpori sehingga memungkinkan
CO2 (Afriani, 2020). bagi mikrobia acetobacter yang
Tape tergolong makanan merupakan mikrobia aerob untuk
perishable food karena walaupun berperan maksimal dalam proses
proses fermentasi telah mencapai pengubahan etanol menjadi asam
tahap optimal, fermentasi masih tetap asetat. Dalam proses pembungkusan
berlangsung sehingga produk ditambahkan juga sedikit larutan gula
sebaiknya segera dikonsumsi setelah yang berperan membantu
fase fermentasi optimal sekitar 48 – 72 pertumbuhan starter. Proses
jam, ketika produksi reducing sugar selanjutnya adalah fermentasi pada
optimal dan belum terjadi fermentasi suhu ruang selama 3 hari. Selama
lanjut dari senyawa gula menjadi proses fermentasi inilah terjadi proses
alkohol. Masa simpan tape adalah 2 – pemecahan karbohidrat menjadi
3 hari pasca – fermentasi gula optimal alkohol menjadi asam asetat
pada suhu kamar atau 2 minggu pada (Harmayani, 2017).
suhu dingin (kulkas), sedangkan pada Ragi tapai mengandung mikroba
kondisi beku dapat bertahan selama 1 campuran yang terdiri atas bakteri,
bulan. Lebih dari waktu tersebut khamir dan kapang atau jamur.
fermentasi akan berlanjut dan akan Mikroba yang terkandung dalam ragi
menghasilkan alkohol memiliki aktivitas enzim seperti
(Harmayani, 2017). amilase yang dihasilkan. Enzim
Menurut Setyohadi (2006), amilase ini akan mengkonversi pati
fermentasi dipengaruhi oleh beberapa menjadi oligosakarida dan dekstrin
faktor, salah satunya lama fermentasi. yang nantinya akan akan dikonversi
Lama fermentasi yang dibutuhkan oleh enzim glukoamilase menjadi
adalah 2 – 3 hari, waktu yang sesuai maltosa dan glukosa (Merican, 2011).
akan menghasilkan tape yang rasanya
3. METODE PENELITIAN manis, tekstur keras,
A. Waktu dan Tempat dan tidak berair.
Praktikum ini dilakukan di Aroma khas tape, rasa
Laboratorium Biologi lantai 3 sebelah 2. Ke – 2 manis, tekstur keras,
Timur Jurusan Biologi, Fakultas agak berair.
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Aroma khas tape yang
Alam, Universitas Negeri Makassar kuat (alkohol), rasa
pada tanggal 10 April 2021 pukul 3. Ke – 3 manis sedikit masam,
13.00 – 16.40 WITA. tekstur agak lunak,
B. Alat dan Bahan berair.
Alat – alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah toples kaca
sedang, baskom, sendok kayu, dan
kardus. Bahan yang digunakan ketan
hitam ½ kg yang telah dikukus
setengah matang, ragi sebanyak 2,5
gram, daun pisang secukupnya, dan
hand gloves secukupnya.
C. Prosedur Kerja
Hal yang dilakukan terlebih
dahulu adalah beras ketan hitam
direndam sebanyak ½ kg selama 10
sampai 12 jam. Kemudian, beras ketan
dikukus seperti mengukus nasi dan
dikukus setengah matang. Selanjutnya (a) (b)
dinginkan beras ketan, lalu taburkan (c)
ragi yang telah halus dan ditimbang
secara merata sebanyak 2,5 gram. Gambar (4a) Pengamatan tape hari ke – 1; (4b)
Bentuk beras ketan seperti bola – Pengamatan tape hari ke – 2; (4c) Pengamatan
bola kecil dengan tangan yang telah tape hari ke – 3.
dibalut hand gloves. Sebelum beras Beras ketan hitam (Oryza sativa
ketan dimasukkan ke dalam toples, glutinosa L.) merupakan salah satu
sebaiknya toplesnya dilapisi terlebih jenis beras yang berwarna ungu pekat
dahulu dengan daun pisang yang telah mendekati hitam yang merupakan
dipotong sesuai dengan ukuran toples. bahan utama pembuatan tape ketan.
Selanjutnya, masukkan beras ketan Dan ragi tapai merupakan bahan yang
yang telah dibentuk ke dalam toples digunakan dalam pembuatan tapai
kaca yang telah dilapisi daun pisang baik pada singkong dan beras ketan.
tadi. Menurut Dwijoseputro dalam
Tutup rapat toples kaca yang Tarigan (1988), ragi tapai merupakan
telah diisi beras ketan, kemudian populasi campuran yang terdiri dari
dimasukkan ke dalam kardus dan spesies-spesies genus Aspergillus,
tutup dengan rapat hingga tidak Saccharomyces, Candida, dan bakteri
terkena cahaya. Kemudian tapai Acetobacter. Genus tersebut hidup
didiamkan selama 2 -3 hari, dan lihat bersama – sama secara sinergis.
apa yang terjadi. Aspergillus menyederhanakan tepung
4. HASIL DAN PEMBAHASAN menjadi glukosa serta memproduksi
Adapun hasil pengamatan pada enzim glukoamilase yang akan
praktikum tapai ketam yang dilakukan memecah pati dengan mengeluarkan
selama tiga hari, dapat dilihat pada unit-unit glukosa, sedangkan
tabel 4.1 Saccharomyces dan Candida dapat
menguraikan gula menjadi alkohol
No. Hari Keterangan dan bermacam-macam zat organik lain
1. Ke – 1 Aroma tidak ada, rasa
sedangkan Acetobacter dapat dapat mempengaruhi aroma, rasa,
merombak alkohol menjadi asam. tekstur, dan kadar air pada tapai ketan.
Pada praktikum yang dilakukan
beras ketan hitam yang digunakan 5. KESIMPULAN
sebanyak ½ kg dan ragi tapai yang Kesimpulan yang didapatkan
digunakan sebanyak 2,5 gram. pada praktikum pembuatan Tapai
Tahapan dalam pembuatan tape ketan Ketan ini yaitu:
memiliki masing-masing fungsi yaitu a. Proses pembuatan tape dilakukan dengan
pencucian sebanyak dua kali berfungsi tahapan, yaitu pencucian, perendaman,
untuk membersihkan kotoran dan pengukusan, penambahan ragi, dan
menghilangkan kontaminasi benda pembungkusan.
asing yang ada pada beras ketan. b. Proses pembungkusan toples yang
Proses perendaman memiliki fungsi berisikan ketan hitam dilakukan pada
dalam proses gelatinisasi pada tahap ruangan tertutup atau gelap supaya dapat
selanjutnya. Pengukusan memiliki menghasilkan tape ketan dengan kualitas.
fungsi dalam pematangan beras ketan Penutupan rapat berkaitan dengan proses
menjadi nasi ketan, mematikan fermentasi ragi tersebut yang terjadi
mikroba patogen serta untuk secara anaerob sehingga keadaan rapat
memperoleh tekstur yang lembek pada tanpa udara atau oksigen akan semakin
nasi ketan. Pemberian ragi memiliki membuat tape yang dihasilakn berkualitas
fungsi untuk fermentasi ketan menjadi lebih baik, lebih manis dan hasil
tape. Beras ketan yang telah di bentuk sampingan fermentasi lebih sempurna.
seperti bola – bola kecil dimasukkan c. Lama fermentasi mempengaruhi dapat
kedalam toples kaca, kemudian mempengaruhi aroma, rasa, tekstur, dan
ditutup dengan rapat. Proses kadar air pada tapai ketan.
pengemasan tape berfungsi untuk
memperoleh suasana anaerobik 6. REFERENSI
sehingga dapat mendukung proses
fermentasi oleh mikroba amilolitik Afriani, Rachmi. 2020. Pengaruh Konsentrasi
dan menjaga agar tetap steril. Ragi Terhadap Organoleptik Tapai
Hasil yang didapatkan dari Ketan. Jurnal Keguruan dan Ilmu
praktikum pembuatan tapai ketan Pendidikan. Vol 4 (1).
berdasarkan tabel hasil pengamatan Hala, Yusminah., dan Alimuddin Ali. 2019.
4.1 yaitu pada hari ke – 1 aroma tidak Penuntun Pengantar Bioteknologi.
ada, rasa manis, tekstur keras, dan Makassar: Jurusan Biologi FMIPA
tidak berair. Pada hari ke – 2 aroma UNM.
khas tape telah tercium, rasa manis, Harmayani, Eni., Murdijati Gardjito., Umar
tekstur masih keras, dan sudah agak Santoso. 2017. Makanan Tradisional
berair. Sedangkan pada hari ke – 3 Indonesia Seri Kelompok Makanan
aroma khas tape kuat (aroma alkohol), Fermentasi dan Makanan yang
rasanya manis sedikit masam, tekstur Populer di Masyarakat. Yogyakarta:
agak lunak, dan berair. Gadjah Mada University Press
Menurut Setyohadi (2006), lama Merican, Z, and Quee – Lan, Y. 2011. Tapai
fermentasi yang dibutuhkan adalah 2 – Processing in Malaisya; A
3 hari, waktu yang sesuai akan Technologhy Transition in Steinkraus,
menghasilkan tape yang rasanya khas, K.H. Industrialization of Indigenous
rasa manis dengan sedikit asam serta Fermented Foods. Vol 2(3).
adanya aroma alkohol. Sehingga Setyohadi. 2006. Proses Mikrobiologi Pangan
semakin lama fermentasi maka (Proses Kerusakan dan Pengolahan).
semakin banyak glukosa yang Medan: USU Press
dirombak menjadi alkohol sehingga Winarno. F.G & Fardiaz.S., 1981.
kadar alkohol yang dihasilkan Biofermentasi & Biosintesa Protein.
semakin tinggi. Sehingga dapat Bandung: Angkasa Bandung.
disimpulkan bahwa lama fermentasi

Anda mungkin juga menyukai