Kelompok 4 - Pajak Dan Ekonomi Makro
Kelompok 4 - Pajak Dan Ekonomi Makro
Pemakalah :
Nur Rohmah Zainul Fitri (123012211068)
Agus Ahmad Mufad (123012211009)
Deny Maulana (123012211065)
Dosen Pengampu :
Dr. Irwan Wisanggeni, SE, SH, M.Si, BKP
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRISAKTI
OKTOBER 2023
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
2.1 Hubungan Pajak dan Ekonomi Makro...................................................................5
2.2 Pengaruh Pajak terhadap Komposisi Produksi.....................................................7
2.3 Pengaruh Pajak terhadap Poduksi Total..............................................................12
2.4 Pengaruh Pajak terhadap Ekonomi Makro di Indonesia....................................16
BAB III...........................................................................................................................23
PENUTUP.......................................................................................................................23
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................23
3.2. Saran ……………………………………………………………………………………………………………….24
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pajak adalah konstribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak sering kali disebut
sebagai “Iuran Rakyat”. Pajak dengan istilah iuran rakyat atau iuran wajib
bukan sebagai paksaan yang dipungut dari pihak wajib pajak atau pengusaha
dan rakyat lainnya oleh pemerintah, tetapi pembayaran pajak merupakan
kewajiban dan penuh kesadaran sebagai warga negara. Undang-undang
Nomor 6 Tahun 1983 yang kemudian telah diubah terkahir dengan UU Nomor
28 tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan menyatakan
bahwa setiap wajib pajak mempunyai hak dan kewajiban dalam bidang
perpajakan. Di samping itu, pemerintah juga mempunyai kewenangan dan
kewajiban dalam bidang perpajakan.
Dari pengertian pajak yang telah dijelaskan tadi, dapat kita simpulkan
bahwa terdapat beberapa unsur yang melekat dalam pengertian pajak tersebut,
yaitu:
1. Pembayaran pajak harus berdasarkan undang-undang.
2. Pajak bersifat memaksa karna didasarkan oleh undang-undang.
3. Pajak diambil oleh pemerintah pusat maupun daerah untuk
kesejahteraan umum.
4. Pajak digunakan untuk membayar pengeluaran pemerintahan dan
membiayai produksi pembangunan pelayanan umum.
5. Pembayar pajak tidak mendapat imbalan yang langsung dapat
dirasakan, melainkan mendapat fasilitas umum yang akan dibangun
berdasarkan pajak yang telah dibayar.
Pemungutan pajak harus mendapatkan persetujuan dari rakyat, proses
persetujuan rakyat tersebut dapat dilakukan dengan undang-undang. Undang-
undang yang dimaksud adalah UUD 1945 pasal 23 ayat (2) yang menyatakan
bahwa segala pungutan pajak harus berdasarkan undang-undang.
Pajak merupakan konstribusi wajib setiap warga negara. Bila dikaitkan
dengan makroekonomi, maka peran pajak adalah sebagai sumber dana. Untuk
dapat menjalankan fungi-fungsi itu, pemerintah membutuhkan biaya, dari sini
pajak memiliki peran penting dalam memenuhi pembiayan pemerintah.
Menurut Budiono (2001), ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari
tentang ekonomi, baik jangka pendek maupun jangka panjang meliputi
stabilitas dan pertumbuhan perekonomian sebuah negara. Ekonomi makro
sendiri menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak
masyarakat, perusahaan, dan pasar (contoh: pengangguran). Bila dikaitkan
dengan pajak, ekonomi makro mempunyai salah satu ciri khas yakni kegiatan
mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka
pendek atau siklus bisnis, dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari
pertumbuhan ekonomi jangka panjang atau peningkatan pendapatan nasional.
Soal prinsip pengenaan pajak, agar dapat dihasilkan suatu kebaikan telah
dikemukakan oleh Adam Smith dengan cannon of taxation. Suatu sistem
pajak yang baik haruslah memenuhi beberapa kriteria di antaranya adalah :
dimaksudkan agar pengaruh dari pajak yang dikenakan itu tidak banyak
berbeda satu sama lain terhadap penggunaan faktor-faktor produksi yang ada.
Pajak yang dimaksudkan untuk sebanyak mungkin dapat menggeser
penggunaan faktor produksi dari penggunaan yang satu kepada penggunaan
yang lain yang lebih efisien. Contohnya, pajak yang dikenakan pada
minuman keras dan barang-barang mewah. Diharapkan bahwa akibat dari
pengenaan pajak itu akan mengurangi konsumsi masyarakat akan minuman
keras dan akan menurunkan konsumsi barang-barang mewah sehingga akan
terjadi penggeseran penggunaan faktor-faktor produksi dari sektor produksi
barang-barang mewah atau sektor impor barang mewah ke sektor produksi
sektor-sektor produksi barang-barang esensial atau impor barang-barang
esensial (Evi Yulia (JDP), hal. 218-220.).
Penggeseran faktor produksi dari kegiatan ekonomi satu ke sektor kegiatan
ekonomi yang lain atau dari daerah yang satu ke daerah lain akibat pajak.
Sebagai contoh pada pajak dikenakan pada kekayaan penduduk yang tinggal
di kota besar, sedangkan bagi penduduk yang tinggal di kota-kota kecil tidak
dikenai pajak. Akibat dari hal ini ialah bahwa ada kecenderungan bagi
penduduk di kota-kota besar untuk pindah tempat tinggal dari kota-kota besar
tersebut ke kota-kota yang lebih kecil. Juga kalau misalkan ada pajak yang
dikenakan pada industri-industri yang akan didirikan di kota-kota besar,
sedangkan untuk industri-industri yang didirikan di kota kecil tidak dikenai
pajak, ini dimaksudkan untuk mendorong pembangunon ekonomi (industri)
di kota-kota kecil. Akibatnya akan terjadi perpindahan faktor produksi dari
kota besar ke kota kecil karena adanya pajak yang dikenakan pada industri-
industri yang akan didirikan di kota-kota besar
a. Pengaruh Pajak terhadap Distribusi Pendapatan
Untuk mencapai laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi
seringkali terjadi adanya distribusi pendapatan yang kurang/tidak
merata, sehingga aspek distribusi/pemerataan dikorbankan. Alasan
yang diberikan oleh teori ini ialah bahwa dengan distribusi
pendapatan yang tidak merata berarti ada golongan yang kaya dan
9
adil dan makmur. Hal-hal yang termuat dalam KEM-PPKF ini nantinya akan
jadi pertimbangan dalam penyusunan rancangan belanja untuk tahun
mendatang, RAPBN. RAPBN ini setidaknya akan berisi rincian pendapatan
tahun depan dari mana saja, pengeluarannya apa saja, serta pembiayaan apa
saja yang memungkinkan untuk dilakukan. Rencana ini kemudian akan
dimintakan dibahas dan disetujui bersama rakyat melalui Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR). Berikut ini beberapa uraian kondisi, kebijakan dan dampak
ekonomi makro terhadap pajak yang tertuang dalam KEM-PPKF 2024 :
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan analisis di atas, maka kesimpulan dalam
makalah ini ialah sebagai berikut.
1. Pajak merupakan salah satu pendapatan nasional. Pajak adalah
konstribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Ekonomi makro
adalah ilmu yang mempelajari tentang ekonomi, baik jangka pendek
maupun jangka panjang meliputi stabilitas dan pertumbuhan
perekonomian sebuah negara. Ekonomi makro sendiri menjelaskan
perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyarakat,
perusahaan, dan pasar. Dalam ekonomi makro dikenal adanya kebijakan
fiskal yang didalamnya mengatur tentang perpajakan.
2. Pajak mempengaruhi komposisi produksi dalam hal distribusi
pendapatan, dan struktur pajak terhadap keinginan untuk bekerja
3. Pajak mempengaruhi produksi total dalam hal kemampuan untuk
bekerja, menabung, dan berinvestasi, serta kemauan untuk bekerja,
menabung, dan berinvestasi.
4. Pengaruh Pajak terhadap Ekonomi Makro di Indonesia tertuang dalam
dokumen PEM-PPKF tentang apasaja yang akan dijadikan kebijakan
fiscal tahun mendatang.
24
3.2. Saran
Dari pembahasan di atas, saran yang dapat disampaikan oleh penulis yaitu,
a. Saran Teoritis
Penulis menyarankan bagi pembaca untuk lebih kritis dalam
memahami materi yang disediakan, dan mencari referensi lain seperti
buku, jurnal atau bahan bacaan serta berita, video maupun informasi-
informasi lain untuk menjadi pertimbangan dan perbandingan agar hasil
analisis dapat lebih baik dan benar.
b. Saran Praktis
Penulis menyarankan bagi pembaca yang akan menjalankan
(praktik) teori-teori di pembahasan untuk mempertimbangkan segala
kebijakan yang akan dikeluarkan dengan matang. Perekonomian makro
mencakup kehidupan bernegara yang luas, dan meliputi hidup orang
banyak, maka dari itu dampak yang akan terjadi harus dipikirkan serta
harus ada rencana yang akan diambil untuk mengatasi dampak tersebut.
DAFTAR PUSTAKA