Anda di halaman 1dari 2

TERAPI LATIHAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD ANUGERAH
SOP/B14/033 0 1/2
TOMOHON
/IV/2009
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RSUD,
STANDAR
PROSEDUR 9 April 2019
OPERASIONAL
Dr. Jerry P. Bororing
NIP. 19600609 199010 1 002

Pengertian Adalah salah satu modalitas fisioterapi dengan


menggunakan gerak tubuh baik secara aktif maupun
pasif untuk pemeliharaan dan perbaikan kekuatan,
ketahanan dan kemampuan kardiovaskuler, mobilitas
dan fleksibilitas, stabilitas,rileksasi, koordinasi,
keseimbangan dan kemampuan fungsional.
Tujuan Untuk mencegah terjadinya kekakuan otot akibat tirah
baring yang lama sehingga menimbulkan kerusakan pada
kulit.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Anugerah Tomohon
No.444/DINKES-RSUDA/SK/IV/137/2009 tentang
pelayanan Fisioterapi

Prosedur 1. Langkah langkah gerak aktif dan pasif :


a. Posisikan pasien senyaman mungkin
b. Sanggah dengan bantal pada daerah yang tertekan
misalnya punggung, siku, pergelangan kaki
c. Lakukan gerakan pda anggota gerak atas dan
terjauh terlebih dahulu atau tangan dilakukan
dengan prinsip dari dalm keluar
d. Lanjutkan dengan anggota gerak bawah atau kaki
e. Gerakan- gerakan latihan gerak aktif-pasif sebagai
berikut :
1) Abduksi :
Gerakan menjauh garis tubuh
2) Adduksi :
Gerakan mendekati garis tubuh
3) Fleksi :
membengkokkan sendi sehingga sudut dari
sendi tidak ada lagi
4) Ekstensi :
Gerakan kembali dari posisi fleksi
5) Rotasi :
Gerakan membalik atau menggerakkan suatu
bagian tubuh pada porosnya
6) Dorsifleksi
Gerakan yang memfleksikan/membengkokkan
lengan kearah belakang kearah tubuh/kaki
kearah tungkai
TERAPI LATIHAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD ANUGERAH
TOMOHON SOP/B14/033 0 2/2
/IV/2009
Prosedur 7) Pronasi
Rotasi lengan atas sehingga lengan atas kebawah
8) Supinasi
Rotasi lengan atas sehingga telapak tangan
keatas
9) Oposisi
Mempertemukan ujung jari pada lengan yang
sama
10) Inversi
Gerakan memutar telapak kaki kearah dalam
11) Eversi
Gerakan memutar telapak kaki kearah luar

1. Indikasi
a. Nyeri
b. Spasme
c. Kelemahan dan penurunan kekuatan otot
d. Keterbatasan LGS( Lingkup gerak sendi )
e. Hypermobile pada sendi
f. Postur tubuh yang abnormal
g. Gangguan keseimbangan, stabilitas postur,
koordinasi, perkembangan tonus otot
h. Gangguan kardiovaskulopulmonal
2. Kontraindikasi
a. Latihan tidak boleh dilakukan bila latihan tersebut
mengganggu proses penyembuhn seperti pada
keadaan fraktur tulang
b. Latihan pada daerah tumit dan kaki harus
deilakukan dengan hati-hati untuk meminimalkan
stasis vena dan pembentukan thrombus
c. Bila pasien merasakan nyeri yang sangat berat
hentikan latihan. Tanda-tanda latihan yang tidak
tepat adalah timbulnya rasa nyeri dan peradangan.
d. Latihan harus di monitor dengan ketat terutama
pada pasien dengan gangguan jantung.

Unit terkait Tidak ada

Anda mungkin juga menyukai