Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Tentang Penyakit Asma Bronkial

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

NAMA : Dr. Grace D.M. Jozefa, M.Kes


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asma adalah suatu gangguan pada saluran bronkhial dengan ciri bronkospasme
periodik(kontraksi spasme pada saluran nafas).(iman somantri, 2008).
Bronkiektasis merupakan dilatasi kronik bronkus dan bronkiolus permanen.
Bronkiektasis bukan merupakan penyakit tunggal,muncul karena berbagai
penyebab dan merupakan akibat dari beberapa keadaan yang mengenai diding
bronkial, baik secara langsung maupun tidak yang dapat mengganggu sistem
pertahanan.
Oleh karena itulah, kami akan membahas masalah mengenai asma bronkhiale dan
menjelaskan konsep teori serta asuhan keperawatannya.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan kami kemukakan adalah :
1. Konsep teori Asma bronkhiale
2. Asuhan keperawatan Asma brinkhiale

C. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat pembuatan makalah adalah untuk melatih dan
menambah pengetahuan tentang asma bronkhiale. Disini diharapkan agar
mahasiswa/mahasiswa dapat membuat asuhan keperawatan Asma bronkhiale. Di
samping itu juga sebagai syarat dari tugas mata kuliah sistem imun.

D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, digunakan metode penulisan yang berdasarkan
literatur atau metode pustaka.

BAB II
KONSEP DASAR TEORI
A. Definisi
Asma bronkhial adalah mengi berulang atau batuk persisten dalam keadaan
di mana asma adalah yang paling mungkin, sedangkan sebab lain yang
lebih jarang telah disingkirkan. Insidensi asma dalam kehamilan adalah
sekitar o,5-1% dari seluruh kehamilan.
Asma adalah suatu gangguan pada saluran bronkhial dengan ciri
bronkospasme periodik(kontraksi spasme pada saluran nafas).(iman
somantri, 2008).
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana
trakea dan bronki berespon secara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu
(smeltzer, suzanne c,2002).

B. Etiologi
Belum diketahui. Faktor pencetus adalah alergen, infeksi ( terutama saluran
napas bagian atas ), iritan, cuaca, kegiatan jasmani, refluks, gastroesofagus,
dan psikis.
1. Alergen
Yaitu protein, serbuk sari, spora jamur, bulu halus, bulu binatang, makanan,
debu, dll.
2. Infeksi saluran nafas
Berupa virus respiratori synchitial virus (RSV) dan virus influenza.
3. Iritasi
Bisa didapatkan dari hairspray, minyak wangi, asap rokok, bau asam dari
cat dan polutan udara, air dingin dan udara dingin.
4. Perubahan cuaca yang ekstrim
5. Refleks gastroesopagus
Yaitu iritas trakeobrinkhiale oleh isi lambung.
6. Aktifitas yang berlebihan
7. Psikologis/emosional
8. Obat-obatan
9. Linkungan kerja
10. Polusi udara
11. Pengawet makanan.

C. Patofisiologi
Infeksi merusakan dinding bronkhials, sehingga akan menyebabkan struktur
penunjang dan meningkatnya produksi sputum kental yang akhirnya akan
menobstruksi bronkus. Dinding secara permanen menjadi distensi oleh
batuk yang berat. Infeksi meluas ke jaringan peripbronkial, pada kondisi ini
timbulah saccular bronchiectasis. Setiap kaliu dilatasi sputum kental akan
berkumpul dan akan menjadi abses paru, eksudat keluar secara bebas
melalui bronkus. Bronkietasis biasanya terlokalisasi dan mempengaruhi
lobus atau segmen paru lobus bawah merupakan area yang Paling sering
terkena.
Retensi dari sekret dari sekret dan timbul obstruksi pada akhirnya akan
menyebabkan obstruksi dan colaps (atelektasis) alveoli distal. Jaringan
parut (fibrosis) terbentuk sebagai reaksi peradangan akan menggantikan
fungsi dari jaringan paru. Pad asaat ini kondisi klien berkembang ke arah
insufiensi pernapasan yang di tandai dengan menurunnnya kapasityas vital
(vital capacity), penurunan ventilasi, dan peningkatan rasio residual volume
terthadap kapasitas total paru. Terjadi kerusakan pertukaran gas dimana gas
inspirasi saling bercampur dan juga terjadi hipoksemia.
Pencetus serangan yaitu berupa alergen, emosi, stress, obat-obatan,
infeksi,dll dapat menimbulkan reaksi antigen dan antibodi kemudian
dikeluarkannya substansi vasoaktif/sel mast ( histamin, bradikinin,
anafilatoksin, prostaglandin), setelah itu terjadi kontraksi otot polos
(bronkospasme), peningkatan permeabilitas kapiler (adema, mukosa,
hipersekresi), dan sekresi mukus meningkat kemudian obstruksi saluran
nafas yang menyebabkan batuk, dispnea, dan mengi.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Asma adalah mengi berulang atau batuk persisten dalam keadaan di mana
asma adalah yang paling mungkin, sedangkan sebab lain yang lebih jarang
telah disingkirkan. Insidensi asma dalam kehamilan adalah sekitar o,5-1%
dari seluruh kehamilan.
Asma adalah suatu gangguan pada saluran bronkhial dengan ciri
bronkospasme periodik(kontraksi spasme pada saluran nafas).(iman
somantri, 2008).
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana
trakea dan bronki berespon secara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu
(smeltzer, suzanne c,2002).
Biasanya pada asma diagnosa yang pertama kali muncul adalah klien
merasakan sesak nafas yang berhubungan dengan proses penyakit. Sebab
pada saat pengkajian pada pasien asma ditemukan bahwa pasien merasa
susah dalam bernafas, berkeringat, anoreksia dan sulit dikeluarkan.
Adapun tindakan yang dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh anak yaitu
dengan memberikan kompres hangat, karena bila menggunakan kompres
dingin dapat mempercepat panas tubuh. Sementara, tindakan yang
dilakukan untuk mengatasi kurang volume cairan dengan memenuhi
kebutuhan cairan melalui pemberian infus ringer laktat 5% (RL) atau
dekstrosa 5%.
B. Saran
Diharapkan kepada para pembaca khususnya mahasiswa/i STIKES Tri
Mandiri Sakti Bengkulu dapat memahami konsep teori asuhan keperawatan
dari ASMA.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz Alimul. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 2. Edisi


Pertama. Jakarta : Salemba Medika.

Supriyadi Agus_Document/2012

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga Jilid Kesatu.
Jakarta. Media Aesculapius.

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Edisi Kedua. Jakarta : Buku


Kedokteran.

Noer, Sjaifoellah. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid Kesatu.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Doongoes, E Marilynn.Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3.Jakarta :


Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai