OKSIGENISASI
OKSIGENISASI
OKSIGENISASI
1. PENGERTIAN
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O 2 ruangan setiap kali
Oksigen (O2) merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
karbondioksida, energi, dan air. Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas
normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap
dalam darah sambil menurunkan upaya bernafas dan mengurangi stres pada
Menurut Potter & Perry tahun 2008, berdasarkan tempatnya proses pernafasan terbagi
1) Pernafasan Eksternal
eksternal.
a. Ventilasi
dari alveoli ke atmosver dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bersih jalan
b. Difusi gas.
dikapiler dengan alveoli yaitu dari yang bertekanan tinggi ke arah yang
c. Transportasi gas
Gas pada proses ini, O2 diangkut dari paru menuju jaringan dan CO2
a) Transport O2
b) Transportasi CO2
bikarbonat HCO3.
penyerapan energi molekul nutrie dalam proses ini darah yang banyak
1) Bayi : 30-40x/menit
2) anak : 20-3-x/menit
3) dewasa : 16-20x/menit
4) lansia : 14-16x/menit
1) Nasal kanul
21%.
2) Simple mask
3) Rebreating mask
Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari pada sungkup muka
100%.
6) Ventilator
Digunakan untuk pasien apnue,napas pasien akan di ambil alih oleh mesin,
volume tidal.
7) Vortran
8) Ventury mask
1) Faktor fisiologis
a. Penurunan kapasitas pembawa oksigen
oksigen.
Saat konsentrasi oksigen yang diinspirasi menurun maka kapasitas darah yang
c. Hipovolemia
kehilangan cairan ekstraselular yang terjadi pada kondisi syok dan dehidrasi
berat.
seiring gerakan napas, maka volume udara yang akan diinspirasi akan
menurun seperti pada wanita hamil, obesitas trauma pada dinding dada dll.
2) Faktor perkembangan
jaringan.
a. Bayi premature
surfaktan.
Beresiko mengalami infeksi saluran nafas atas sebagai hasil pemaparan yang
sering pada anak-anak lain dalam akibat pemaparan asap rokok selain itu
pernafasan. Namun, individu yang mulai merokok pada usia remaja dan
Individu pada usia ini terpapar pada banyak faktor resiko kardiopulmonar
seperti, diet yang tidak sehat, kurang latihan fisik, obat-obatan dan
merokok.
e. Lansia Ventilasi dan transfer gas menurun seiring peningkatan usia, seperti
3) Faktor prilaku
Faktor prilaku atau gaya hidup baik secara langsung atau tidak langsung
daerah yang berkabut dan perkotaan dibanding daerah pedesaan. Selain itu tempat
kerja klien dapat meningkatkan resiko klien utnuk terkena penyakit paru. Polutan
ditempat kerja mencakup acbestos, bedak talk, debu dan serabut yang dibawa oleh
udara.
Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi menurut Potter & Perry tahun 2008
yakni :
a. Hiperpentilasi
b. Hipoventilasi
c. Hipoksia
membawa oksigen
b) Penurunan konsentrasi oksigen yang diinspirasi
keracuanan stanida
f) Kerusakan ventilasi seperti yang terjadi pada fraktur iga multipel atau trauma
dada.
6. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1) Riwayat Keperawatan
2) Pengkajian
a. Masalah-masalah respirasi
c. Kebiasaan merokok
d. Nyeri dada, pada nyeri kaji lokasi, donasi, radiasi dan frekuensi nyeri
1) Rasionalisasi hipertensi
2) Kebiasaan merokok
3) Obesitas
f. Riwayat Psikososial
1) Kebebasan merokok
1) Nyeri dada
2) Dypsnea
3) Hipoventilasi
4) Batuk
5) Sianosis
6) Megie
7) Latihan
8) Ortopnea
3) Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
a) Mata
Konjungtiva pucat
Konjungtiva sianosis
Petekia di konjungtiva
c) Vena dileher
d) Hidung
e) Dada
f) Kulit
Sianosis perifer
Sianosis pusat
Edema
Sianosis
Tindakan kesadaran
b. Palpasi
a) Palpasi dada
Sirkulasi perifer
Temperatur kulit
Pengisian kapiler
c) Perkusi
d) Auskultasi
status pernafasan.
7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
8. RENCANA KEPERAWATAN
1 Bersihan jalan napas Bersihan jalan napas ( 01001) Latihan batuk efektif
efektif
dalam melalui
hidung selama 4
2 detik, kemudian
keluarkan dari
mulut, dengan
bibir mecucu
(dibulatkan) selama
8 detik
anjurkan
mengulangi tarik
3kali
anjurkan batuk
dengan kuat
langsung setelah
ke-3
Kolaborasi
kolaborasikan
pemberian mukolitik
meningkat napas
menurun efektif
palpasi
napas cuping hidung
kesimetrisan
menurun
ekspansi paru
PCO2 membaik
auskultasi bunyi
PO2 membaik
napas
takikardia membaik
monitor saturasi
pH arteri membaik
oksigen
sianosis membaik monitor niai AGD
Terapeutik
atur interval
pemantauan
respirasi sesuai
kondisi pasien
dokumentasikan
hasil pemantauan,
jika perlu
3 Pola napas tidak efektif Pola napas ( 01004) Manajemen Jalan napas (
meningkat titl-chin-lift
menurun lakukan
menurun detik
menurun hiperoksigenasi
penghisapan
kedalaman napas
endotrakeal
membaik
keluarkan
ekskursi dada menurun
sumbatan benda
padat dengan
forsep McGill
berikan
oksigen,jika perlu
edukasi
anjurkan asupan
,jika tidak
kontraindikasi
ajarkan teknik
batuk efektif
kolaborasi
kolaborasi
pemberian
bronkodilator,ekspe
ktoran,mukolitik,jik
a perlu.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar. Jakarta: EGC
Jakarta : EGC
Lumbantoruan, N. P., Fitriany, N. Y., B, N. J. A., & Ns. Maulin Nasikah. (2019). BTCLS
AND DISASTER MANAGEMENT (3 ed.).
Tarwonto dan Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Asuhan Keperaweatan.
Mubarak, M. I. (2015). Buku ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Buku 2. Jakarta: Salemba medika