Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERBANDINGAN PENDIDIKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Perbandingan Pendidikan”
Dosen Pengampu : Dr. H. Abdul Wahab Syakrani, S. Ag, M.M

Oleh :
KELOMPOK 4
Lokal A Pendidikan Agama Islam
MUHAMMAD FATHUL KHAIR (20.04.06923)
MUHAMMAD IKHWAN (20.04.06929)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RASYIDIYAH KHALIDIYAH (STAI RAKHA)


AMUNTAI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2023/2024

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Makalah ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Perbandingan Pendidikan Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Perencanaan Pembelajaran bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Abdul Wahab Syakrani, S.
Ag, M.Mselaku dosen mata kuliah Perbandingan Pendidikan yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Amuntai, 10 Septemberi 2023

Kelompok 4

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Sistem Pendidikan Mesir..............................................................................................2
1. Latar Belakang Pendidikan Mesir..............................................................................2
2. Tujuan Pendidikan di Mesir........................................................................................2
3. Struktur dan Pendidikan di Mesir.................................................................................3
4. Manajemen Pendidikan...................................................................................................3
5. Analisis kekuranagan dan kelebihan pendidikan.........................................................4
A. Sistem Pendidikan di Indonesia...................................................................................5
1. Latar Belakang Negara Indonesia...............................................................................5
2. Politik dan Tujuan Pendidikan....................................................................................5
3. Struktur dan Jenis Pendidikan di Indonesia.................................................................6
4. Manajemen Pendidikan...................................................................................................6
5. Analisis kekuranagan dan kelebihan pendidikan.........................................................7
BAB III......................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................8
A. Kesimpulan....................................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap bangsa tentu memiliki sistem pendidikan. Dengan sistem pendidikan itu,
suatu bangsa mewariskan segala pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan sikap, agama d
anciri-ciri watak khusus yang dimilikinya dengan cara tertentu kepada generasi
penerusnya,agar mereka dapat mewariskannya dengan sebaik-baiknya. Melalui sistem
pendidikan itu,suatu bangsa dapat memelihara dan mempertahankan nilai-nilai luhur, serta
keunggulan-keunggulan mereka dari generasi ke generasi.
Menurut Carter V.Good, Perbandingan Pendidikan adalah studi yang
bertugasmengadakan perbandingan teori dan praktik kependidikan yang ada dalam beberapa
negaradengan maksud untuk memperluas pandangan dan pengetahuan di luar batas
negerinyasendiri.1

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pendidikan di Negara Mesir?
2. Bagaimana sistem pendidikan di Negara Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sistem pendidikan di Negara Mesir.
2. Untuk mengetahui sistem pendidikan di Negara Indonesia.

1 http://rinaldifirdaus./2009/06/landasan-pendidikan-jep.html. Diakses tanggal 12 Sep. 23.Pukul 12:03.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pendidikan Mesir
1. Latar Belakang Pendidikan Mesir
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk membangun kepribadian anak bangsa agar
dapat berperan positif dalam kehidupannya, baik dalam kehidupan sekarang maupun yang
akan datang. Oleh karena itu setiap negara memiliki suatu system pendidikan nasional, yang
mana sistem ini mempunyai acuan bagi setiap pendidikan yang ada di negara tersebut. Setiap
negara memiliki sistem pendidikan yang berbeda dengan negara lain, walaupun tidak dapat
dinafikan adanya kesamaan sistem yang diterapkan dalam setiap negara tergantung dengan
kondisi dan kebutuhan bagi negara tersebut.
Begitu juga Mesir yang terkenal dengan sebutan ardhul anbiyâ (negeri para nabi),
memang telah menjadi kiblat keilmuan keislaman dunia. Di samping mempunyai segudang
peradaban, negeri seribu menara ini juga merupakan gudang segala ilmu. Negara ini seakan
memiliki magnet tersendiri. Terbukti, Mesir telah memikat jutaan hati para pelajar dari
berbagai penjuru dunia untuk menimba ilmu di sana.
Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan
Timur Tengah. Modernisasi pendidikan di Mesir berawal dari pengenalan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi Napoleon Bonaparte pada saat penaklukan Mesir. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan tehnologi yang dicapai Napoleon Bonaparte yang berkebangsaan Perancis
ini, memberikan inspirasi yang kuat bagi para pembaharu Mesir untuk melakukan
modernisasi pendidikan di Mesir yang dianggapnya diam ditempat. Diantara tokoh-tokoh
tersebut Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Ali Pasha. Dua yang
terakhir, secara historis, kiprahnya paling menonjol jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh
yang lain.
Modernisasi pendidikan merupakan sebuah perkembangan pendidikan yang bisa
menyesuaikan laju zaman. Perkembangan itu dapat dilihat dari berbagai aspek seperti kondisi
negaranya, kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan, pengembangan
pendidikan di negara tersebut dan lainnya.
Begitu juga perkembangan pendidikan di Mesir. Perubahan-perubahan di negara Mesir
mampu mengubah pendidikan menjadi lebih baik dan berkembang pesat. Oleh karena itu
dalam makalah ini akan membahas mengenai potret pendidikan di Mesir.
2. Tujuan Pendidikan di Mesir
Pada tahun 1987, pemerintah Mesir menyatakan bahwa pengembangan secara ilmiah
harus dilakukan dalam sistem pendidikan Mesir. Oleh sebab itu, pemerintah Mesir
menyatakan pengembangan secara ilmiah harus dilakukan dalam sistem pendidikan Mesir
dibawah ini penyataan kementrian pendidikan Mesir tentang tujuan utama dengan lebih rinci
adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan dimaksudkan untuk menegakkan demokrasi dan persamaan kesempatan
serta pembentukan individu-individu yang demokratis.

2
b. Pendidikan juga dimaksud sebagai pembangunan bangsa secara menyeluruh, yaitu
menciptakan hubungan fungsional antara produktivitas pendidikan dan pasar kerja.
c. Pendidikan juga harus diarahkan pada penguatan rasa kepemilikan individu terhadap
bangsa, dan penguatan atas budaya dan identitas Arab.
d. Pendidikan harus mampu mengiring masyarakat pada pendidikan sepanjangan hayat
melalui peningkatan diri dan pendidikan diri sendiri.
e. Pendidikan harus mencakup pengembangan ilmu dan kemamuan tulis baca, berhitung,
memelajari bahasa-bahasa selain bahasa arab, cipta seni, serta pemahaman atas
lingkungan.
f. Pendidikan bertujuan pula sebagai kerangka kerjasama dalam pengembangan
kurikulum dan penilaian.

3. Struktur dan Pendidikan di Mesir


a. struktur pendidikan kebangsaan
1. peringkat rendah (6 tahun )
2) Peringkat Men. Rendah (i'dadi) :3 tahun.
3) Peringkat Men. Atas (thanawi) : 3 tahun.
4) Peringkat University (jamiah) : 4-6 tahun.
b. Sistem Pendidikan Al-Azhar
Semua pusat pengajian Al-Azhar dari peringkat rendah hingga peringkat tinggi terletak
di bawah pentadbiran Majlis Tertinggi Al-Azhar yang dipengerusikan oleh Syeikh Al-Azhar.
Tempoh pengajian di bawah sistem ini adalah seperti berikut:
1) Peringkat Rendah (ibtidai) : 6 tahun.
2) Peringkat Men Rendah (l'daadi) : 3 tahun
3) Peringkat Men Atas (thanawi) : 4 tahun
4) Peringkat Universiti (jami'ah) : 4-6 tahun

4. Manajemen Pendidikan
a. Otoritas
Kementerian negara bertanggung jawab terhadap sistem pendidikan di Mesir. Dalam
aspek perencanaan pendidikan prasekolah sampai ke pendidikan tinggi menjadi tanggung
jawab kementerian pendidikan (Stopikowska & El-Deabes, 2012). Kemudianpada tingkat
provinsi tanggung jawab pemerintah adalah bagaimana tahap implementasinya, di mana

3
mereka bertanggungjawab melengkapi, membangun dan melakukan pengawasan terhadap
proses pendidikan berlangsung di daerahteritorialnya.
b. Pendanaan
Alokasi dana pendidikan setelah tahun 1970 mulai ditingkatkan jumlahnya dari tahun-
tahun sebelumnya. Pengeluaran masyarakat tahun 1984 dalam membiayai pendidikan
mencapai EL.186,5 juta pound. Mesir juga menerima hibah dari Bank dunia, UNICEF,
UNESCO dan Negara lain seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan Negaranegara Arab
lainnya (Ananda, 2018).
c. Personalia
Jumlah staf profesional dan staf pendukung di kementerian pendidikan terdapat hampir
2000 sorang. Pada tahun 1980 jumlah guru diperkirakan sebanyak 250.000 orang. Kemudian
tahun 1990 hampir 390.000 guru yang mengajar di sekolah-sekolah Mesir. Selanjutnya
sebanyak 55% menjadi tenaga pengajar di SD, 22% di Sekolah Menengah Pertama, dan 16%
di Sekolah Menengah Atas. Namun hanya 17% menjadi tenaga pengajar di sekolah Al-Azhar.
Dari data tersebut maka terlihat jumlah guru di Mesir termasuk cukup banyak, di antaranya
guru pengampu pelajaran agama Islam, pengampu bahasa arab, pertanian, dan teknik serta
guru pengampu bidang seni.2
5. Analisis kekuranagan dan kelebihan pendidikan

a. Kelebihan
1. biaya pendidikan di tanggung oleh pemerintah
2. tenaga pendidikan al-azhar adalah tenaga pendidikan yang profesonal.
b.Kekurangan
1. Mesir juga menghadapi beberapa masalah dalam sektor pendidikannya. Salah satu
masalah yang sering disorot adalah kekurangan sumber daya manusia, terutama guru
yang berkualitas.
2. Salah satu contoh kekurangan tersebut adalah kekurangan guru agama Islam dan
guru bahasa Arab. Hal ini menjadi perhatian karena Mesir memiliki populasi yang
mayoritas beragama Islam dan memiliki pentingnya bahasa Arab dalam konteks
pendidikan dan budaya. Kekurangan guru-guru ini dapat mempengaruhi kualitas
pendidikan di Mesir.
3.Selain kekurangan guru, ada juga tantangan lain yang dihadapi oleh sistem
pendidikan Mesir, seperti kurangnya infrastruktur yang memadai, kesenjangan antara
wilayah perkotaan dan pedesaan, serta kesenjangan antara kualitas pendidikan di
sekolah negeri dan swasta. Masalah ini dapat mempengaruhi aksesibilitas dan kualitas
pendidikan di berbagai wilayah di Mesir.
Pemerintah Mesir menyadari pentingnya mengatasi masalah-masalah ini dan telah
mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan sistem pendidikan. Misalnya, pemerintah

2 Azwar ananda.Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang, Indonesia*email.sulaiman_unp@yahoo.com

4
telah meluncurkan program-program untuk meningkatkan pelatihan guru, meningkatkan
infrastruktur sekolah, dan mengurangi kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Namun, perbaikan dalam sistem pendidikan membutuhkan waktu dan upaya yang
berkelanjutan. Pemerintah Mesir terus berupaya untuk meningkatkan pendidikan di negara ini
dengan meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan relevansi pendidikan bagi semua warga
Mesir.3

A. Sistem Pendidikan di Indonesia


1. Latar Belakang Negara Indonesia
Bentuk Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik atau lebih dikenal
dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan ini secara tegas tertuang di
Pasal 1 Ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa: “Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik.
Negara kesatuan adalah Negara yang tidak tersusun daripada beberapa negara, seperti
halnya dalam negara federasi, melainkan negara itu sifatnya tunggal, artinya hanya ada suatu
negara, tidak ada negara di dalam negara. Jadi dengan demikian, di dalam negara kesatuan itu
juga hanya ada suatu pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat yang mempunyai kekuasaan
atau wewenang tertinggi dalam segala lapangan pemerintahan. Pemerintahan pusat inilah
yang pada tingkat terakhir dan tertinggi dapat memutuskan segala sesuatu dalam negara
tersebut.
Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi Pancasila yang mana
sistem ini menjunjung tinggi hak-hak asasi seorang warga negara dan menjamin kebebasan
bagi setiap individu untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat, serta mengakui
persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan.4
2. Politik dan Tujuan Pendidikan
Gambaran Politik Pendidikan Di Indonesia
Setiap periode perkembangan pendidikan nasional adalah persoalan penting bagi suatu
bangsa karena perkembangan tersebut menentukan tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknolgi, karakteristik, dan kesadara politik yang banyak mempengaruhi masa depan bangsa
tersebut. Setiap periode perkembangan pendidikan adalah faktor politik dan kekuatan politik
karena pada hakikatnya pendidikan adalah cerminan aspirasi, kepentingan, dan tatanan
kekuasaan kekuatan-kekuatan politik yang sedang berkuasa.
Ada empat strategi pokok pembangunan pendidikan nasional, yaitu;
1) Peningkatan pemerataan kesempatan pendidikan,
3 Dukha Yunitasari, Memetik Pelajaran dari Sistem Pendidikan Mesir](https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/17/10/02/oway7u313-duka-

yunitasari-memetik-pelajaran-dari-sistem-pendidikan-mesir)

4 Abdul Wahab Syakhrani*Sekolah Tinggi Agama Islam Rakha Prodi Pendidikan Agama Islam, Amuntai, Kalimantan Selatan, Indonesia

aws.kandangan@gmail.com

5
2) Peningkatan relevansi pendidikan dengan pembangunan,
3) Peningkatan kualitas pendidikan dan
4) Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan.

3. Struktur dan Jenis Pendidikan di Indonesia


a. Pendidikan Formal
Secara umum pendidikan formal adalah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-
sekolah. Jalur pendidikan ini mempunyai sistematis pendidikan yang jelas, mulai dari
pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai dengan pendidikan tinggi.
b. Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada anak usia dini, dan pendidikan
dasar. Beberapa contoh dari pendidikan ini adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,
yang banyak terdapat di setiap masjid dan di berbagai pondok Pesantren. Selain itu, ada juga
berbagai kursus, diantaranya kursus komputer, kusus elektro,kursus menjait dan bimbingan
belajar lainnya. Dapat dikatakan, pendidikan nonformal memiliki peran yang berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik melalui pendidikan. Potensi tersebut meliputi
pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan usia muda, pendidikan
keaksaraan, pembedayaan perempuan, pendidikan keterampilan, pelatihan kerja, dan lain
sebagainya.
c. Pendidikan Informal
Berdasarkan data Undang-undang No. 20 (2003:72) pendidikan informal adalah jalur
pendidikan yang ebrada pada keluarga dan lingkungan. Secara umum pendidikan informal
merupakan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara
mandiri yang dilakukan berdasarkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Selain itu, lembaga
pendidikan informal adalah pendidikan yang ruang lingkupnya lebih cenderung pada
lingkungan keluarga dan masyarakat.
4. Manajemen Pendidikan
H.A.R. Tilaar mengemukakan tentang keberhasilan pembangunan pendidikan nasional,
“Kalau etape pertama berkenaan dengan berbagai target kuantitatif dalam pembangunan,
yang kedua berkaitan dengan kepengaturan sistem pendidikan nasional”. Pernyataan tersebut
menegaskan kepada kita tentang pentingnya manajemen pendidikan sebagai bagian dari
manajemen pembangunan nasional.
Manajemen pendidikan nasional sangat penting karena bukan saja pendidikan itu
merupakan kebutuhan dasar manusia Indonesia, akan tetapi merupakan salah satu
dinamisator pembangunan. Oleh karena itu manajemen pendidikan haruslah merupakan
subsistem dri sistem manajemen pembangunan nasional.
Pada awal abad XXI ini, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan
besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut
untuk dapat mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai.

6
Kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Hal tersebut tercermin,
antara lain, dari hasil studi kemampuan membaca untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) yang
dilaksanakan oleh organisasi International Educational Achievement (IEA) yang
menunjukkan bahwa siswa SD di Indonesia berada pada urutan ke-38 dari 39 negara peserta
studi. Sementara untuk tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP),studi untuk
kemampuan matematika siswa SLTP di Indonesia hanya berada pada urutan ke-39 dari 42
negara, dan untuk kemampuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) hanya berada pada urutan ke-
40 dari 42 negara peserta (Asiyah, 2017).
5. Analisis kekuranagan dan kelebihan pendidikan
a. Kekuatan:
1) Adanya landasan hukum dasar dan organik mendukung bangkitnya kepedulian terhadap
pendidikan.
2) Secara kuantitatif semakin meningkatnya ahli pendidikan di Indonesia.
3) Kesadaran akan pentingnya pendidikan semakin meluas dirasakan oleh masyarakat
Indonesia.
4) Secara statistik jumlah warga negara yang memiliki potensi unggul relatif cukup banyak.
b. Kelemahan:
1) Masih minimnya kemampuan memberikan dukungan biaya pendidikan.
2) Masih rendahnya produktivitas para ahli pendidikan baik sebagai pribadi maupun kolektif.
3) Kemampuan majerial para birokrat pendidikan yang masih relatif rendah
4) Daya saing setiap warga negara relatif rendah sebagai konsekuensi dari kehidupan yang
sedikit tantangan.
5) Masih terbatasnya jumlah lembaga pendidikan yang berkualitas.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan pendidikan di Mesir adalah Menyiapkan dan mengembangkan warga Mesir
dengan cara yang akan membantu mereka untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan
masyarakat yang berubah modern untuk menghadapi tantangan globalisasi. Selain
memungkinkan mereka untuk memahami dimensi religius, nasional, dan budaya dari
identitas mereka. Sistem pendidikan di mesir mempunyai 2 sistem yaitu Umum dan Al-
Azhar.
Mesir tidak mengenal adanya dikotomi ilmu, tidak ada perbedaan antara ilmu
umummaupun ilmu agama, keduanya sama pentingnya dan sama-sama berperan dalam
kehidupan.
Bentuk Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik atau lebih
dikenal dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Indonesia merupakan negara
yang menganut sistem demokrasi Pancasila yang mana sistem ini menjunjung tinggi hak-hak
asasi seorang warga negara dan menjamin kebebasan bagi setiap individu untuk berserikat,
berkumpul, mengeluarkan pendapat, serta mengakui persamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena pengalaman yang kami miliki kurang, oleh
karena itu kami harapkan para pembaca memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, rinaldi./2009/06/landasan-pendidikan-jep.html.
Diakses tanggal 12 Sep. 23.Pukul 12:03.
Ananda Azwar.Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang,
Indonesia*email.sulaiman_unp@yahoo.com
Yunitasari Dukha, Memetik Pelajaran dari Sistem Pendidikan Mesir]
(https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/17/10/02/oway7u313-duka-
yunitasari-memetik-pelajaran-dari-sistem-pendidikan-mesir)
Syakhrani, Abdul Wahab. Sekolah Tinggi Agama Islam Rakha Prodi Pendidikan Agama
Islam, Amuntai, Kalimantan Selatan, Indonesia aws.kandangan@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai