Anda di halaman 1dari 4

FISIKA

Pertama refrigerant dapat mengalir karena adanya kompresor pada sistem AC. Refrigerant yang keluar dari kompresor AC ini akan memiliki
tekanan yang tinggi karena refrigerant pada kompresor tersebut dikompresikan. Selain itu, refrigerant juga akan bertemperatur tinggi dan akan
berubah wujud menjadi gas.

Kedua, setelah refrigerant keluar dari kompresor maka akan disalurkan ke kondenser. Kondenser merupakan komponen yang berfungsi untuk
menyerap panas pada refrigerant sehingga refrigerant yang keluar dari kondenser akan mengalami penurunan temperatur. Penurunan
temperatur pada kondenser ini digunakan untuk merubah wujud refrigerant yang pada awalnya berbentuk gas menjadi cair.

Ketiga, setelah melewati kondenser selanjutnya refrigerant akan disalurkan ke receiver dryer. Pada receiver dryer refrigerant akan disaring dari
kotoran dan akan dipisahkan dari air.

Keempat, setelah refrigerant melewati receiver dryer selanjutkan akan disalurkan ke katup ekspansi. Pada katup ekspansi inilah refrigerant
akan dirubah wujudnya dari cair menjadi kabut.

Refrigerant yang keluar dari katup ekspansi ini akan berwujud kabut (mist refrigerant), bertekanan rendah (low pressure) dan bertemberatur
rendah (low temperature).

Kelima, setelah refrigerant melewati katup ekspansi selanjutnya akan disalurkan ke evaporator. Evaporator ini berfungsi untuk menyerap panas
dari udara luar melalui refrigerant. Refrigerant yang semula berwujud kabut, dan ketika di evaporator refrigerant akan menyerap panas
sehingga karena menyerap panas dari udara luar maka refrigerant akan berubah wujud menjadi gas.

Refrigerant yang keluar dari evaporator akan berwujud gas (gas refrigerant), bertekanan rendah (low pressure) dan memiliki temperatur
rendah (low temperature).

Setelah keluar dari evaporator selanjutnya refrigerant akan dikirim kembali ke kompresor untuk di sirkulasikan kembali ke seluruh sistem AC.

UKURAN UTAMA KAPAL

A. Panjang Kapal

Ukuran panjang kapal dinyatakan dengan ukuran sebagai berikut :

LOA ⎯ Length Over All. LOA adalah panjang kapal yang diukur dari ujung paling depan haluan kapal hingga ujung paling belakang buritan kapal.

LBP ⎯ Length Between Pependicular. LBP yaitu panjang kapal yang diukur dari mulai garis tegak pada tepi air di linggi depan hingga garis tegak
pada poros kemudi.

LWL ⎯ Length on the designed load water line. LWL , yaitu panjang kapal yang diukur pada garis muatan penuh.
B. Lebar Kapal
Ukuran lebar kapal dinyatakan dengan ukuran sebagai berikut :

1. B (extreme) ⎯ Extreme Breadth. Extreme Breadth, yaitu lebar kapal pada bagian terlebar kapal yang diukur dari tepi luar kulit kapal di
lambung kanan hingga tepi luar kulit kapal di lambung kanan sejajar lunas.
2. B (moulded) ⎯ Moulded Breadth. Moulded Breadth, yaitu lebar kapal pada bagian terlebar kapal yang diukur dari tepi dalam kulit
kapal di lambung kanan hingga tepi dalam kulit kapal di lambung kanan sejajar lunas.

C. Dalam Kapal
Ukuran dalam kapal dinyatakan dengan ukuran sebagai D (moulded) ⎯ Moulded Depth Moulded Depth, yaitu dalam kapal pada bagian tengah
kapal (tipping center atau amidship) yang diukur dari titik terendah kapal hingga tepi atas geladak lambung bebas (continuous deck).

OLAH GERAK KAPAL

Lingkaran putar adalah lintasan yang di buat oleh titik putar kapal itu sewaktu kapal tersebut berputar 360° atau lebih.

Lintasan yang terjadi merupakan jejak kapal yang di tinggalkan oleh titik berat ( G) kapal itu.

ADVANCE (lanjutan)

Jarak titik G sejak kapal di beri kemudi sampai arah kapal berobah 90° dari arah semula.

Jarak ini tergantung dari faktor-faktor

a. massa kapal seluruh nya


b. besarnya bagian kapal dibawah permukaan air (draft)

c. type daun kemudi

d. dongak atau nunggingnya kapal

e. panjang kapal.

Biasanya dalam praktek jarak ini kira-kira 4 kali panjang kapal.

TRANSFER (peralihan)

Jarak titik G tegak lurus haluan semula di hitung dari haluan semula ± 2,4 L

TACTICAL DIAMETER (diameter taktis)

Jarak yang di hitung dari haluan semula sampai garis yang melalui sebuah titik yang berbeda 180° dari haluan semula.

DIAMETER AKHIR.

Diameter dari lingkaran putar setelah kapal berputar setelah kapal berputar dengan lingkaran yang titik pusat tetap.

Biasanya diameter ini lebih kecil dari diameter taktis.

KICK (tendangan)

Jarak dari garis haluan semula ke titik lintasan putar mulai membelok kearah kemudi di beri.

DRIFT ANGLE (sudut hanyut)

Sudut antara haluan kapal dan garis singgung melalui sebuah titik pada lintasan dimana kapal berada.

TITIK PUTAR (pivoting point)

Adalah titik pada mana kapal berputar bila kemudi di simpangkan.

Umumnya terletak di depan titik G kira- kira (1/6 – ¼ ) X panjang kapal di hitung dari linggi depan.

SISTEM PROPULSI KAPAL

Anda mungkin juga menyukai