Anda di halaman 1dari 11

BAB 5

LIMIT FUNGSI ALJABAR

A. Definisi Limit
Sejauh ini kita telah memahami pengertian dan definisi limit secara intuitif (perasaan) dengan
menggunakan definisi sementara : "jika x mendekati c maka fungsi f (x) akan mendekati L .
Definisi sementara ini, telah memberi kemudahan dalam memahami pengertian dan
menghitung nilai limit fungsi dengan empat cara yang telah dibahas. Namun demlkian, kalimat:
"jika x mendekati c maka fungsi f (x) akan mendekati L adalah "definisi yang tidak tegas"
secara matematika.
Pada abad ke-19, matematikawan Augustin-Louis Cauchy (1789 - 1857) dan Karl Weierstrass
(1815 - 1897) memperjelas gagasan tentang limit dan membangun definisi yang paling tepat
tentang limit.
Pernyataan tentang limit
lim f ( x )=L
x →c

Bermakna bahwa untuk setiap ε > 0 yang diberikan (berapa pun kecilnya), terdapat bilangan lain
yang sepadan yakni δ > 0 sedemikian rupa sehingga

|f ( x ) −L|<ε bilamana 0<| x−c|<δ ; yakni,


0<| x−c|<δ ⟹|f ( x )−L|< ε

B. Limit Satu Sisi


Ketika suatu fungsi mempunyai lompatan (seperti halnya [|x|] pada setiap bilangan bulat), maka
limit tidak ada pada setiap lompatan. Fungsi-fungsi yang demikian menyarankan perkenalan
+¿¿
tentang limit-limit satu sisi (one side limits). Misalkan lambang x → c bermakna bahwa x
−¿ ¿
mendekati c dari kanan, dan x → c bermakna bahwa x mendekati c dari kiri.

Definisi limit kiri dan limit kanan (halaman 59)


Untuk mengatakan bahwa lim ¿ berarti bahwa ketika x dekat tetapi pada sebelah kanan
+¿
x→ c f ( x ) = L¿
c , maka f (x) dekat ke- L. Dari sini L kemudian disebut dengan nilai limit kanan di x=c .
Demikian pula, Untuk mengatakan bahwa lim ¿ berarti bahwa ketika x dekat tetapi pada
−¿
x→ c f ( x ) =L ¿
sebelah kiri c , maka f (x) dekat ke- L. Dari sini L kemudian disebut dengan nilai limit kiri di x=c
. Jadi walaupun lim [|x|] adalah benar untuk menuliskan
x →2

lim [|x|] =1 dan lim [|x|] =2


x →2 x →2

Limit suatu fungsi f (x) dikatakan ada dan nilainya adalah L jika nilai limit arah kiri fungsi itu
sama dengan nilai limit arah kanannya. Jadi nilai limit fungsi f (x) ketika x → a adalah sama
dengan L jika dan hanya jika nilai limit arah kiri fungsi tersebut sama dengan nilai limit arah
kanannya.
,,

Teorema
Definisi A Kanan
Limit (halaman 59) 66)
(halaman
Mengatakan lim ¿ berarti bahwa untuk setiap ε > 0, terdapat δ >0 yang berpadanan
limx→f c( xf )(=L
x ) = L¿jika dan hanya jika
+¿ lim ¿ dan lim ¿
−¿ +¿
x →c x→ c f ( x ) =L ¿ x→ c f ( x ) = L¿
sedemikian rupa sehingga
0< x −c< δ ⟹|f ( x ) + L|< ε

Definisi Limit Kiri


Mengatakan x→ clim ¿ berarti bahwa untuk setiap ε < 0, terdapat δ <0 yang berpadanan
−¿
f ( x ) =L ¿
sedemikian rupa sehingga

0< c−x< δ ⟹|f ( x )−L|< ε

C. Teorema Limit (halaman 68)

Teorema A Teorema Limit Utama


Misalkan n bilangan bulat positif, k konstanta, serta f dan g adalah fungsi-fungsi yang
mempunyai limit di c . Maka
1. lim k=¿ k ; ¿
x →c

2. lim x=¿ c ; ¿
x →c

3. lim kf ( x )=¿ k lim f ( x ) ; ¿


x →c x →c

4. lim [ f ( x )+ g ( x ) ] =¿ lim f ( x ) + lim g ( x ) ; ¿


x →c x→c x →c

5. lim [ f ( x )−g ( x ) ] =¿ lim f ( x )−lim g ( x ) ¿


x →c x→ c x →c

6. lim [ f ( x ) . g ( x ) ] =¿ lim f ( x ) . lim g ( x ) ; ¿


x →c x→ c x →c
lim f ( x )
f (x) g(x)≠0
,¿ asalkan lim
x →c
7. lim =¿
x →c g(x) lim g ( x ) x →c
x→c

[ ]
n n
8. lim [f ( x ) ] = lim f (x ) ;
x →c x →c

9. lim
x →c
√ f (x )=√ lim
n

x→ c
f (x ) , asalkan lim f (x )>0 ketika n genap.
n
x →c

Penerapan Teorema Limit Utama (Contoh halaman 69)


4
1. Carilah lim 2 x
x →3

Penyelesaian
[ ]
4
lim 2 x 4 =2 lim x 4 =2 lim x =2[3]4 =162
x →3 x→3 x →3

2. Carilah lim ( 3 x −2 x )
2

x→ 4
Penyelesaian
lim ( 3 x −2 x ) =lim 3 x −lim 2 x=3 lim x −2 lim x
2 2 2

x→ 4 x→4 x→ 4 x →4 x→4

lim ( 3 x2 −2 x ) =3 lim x 2−2 lim x=3 (4)2−2 ( 4 )=40


x→ 4 ( x →4 ) x→4

3. Carilah lim √ x 2+ 9
x→ 4 x
Penyelesaian
lim ( x 2 +9 )
√ x + 9 =lim √ x + 9 = x →4
2 2
1

2
lim = lim x + lim 9 ¿
x→ 4 x x→ 4 lim ¿ 4 4 x→ 4 x→ 4
x→ 4

√ x 2+ 9 = 1 1 5
4 √[
lim x +9 = √ 4 + 9=
] 4
2 2
lim
x→ 4 x x→ 4 4

4. Jika lim f (x )=¿ 4 ¿ dan lim g (x)=¿ 8 ¿, carilah lim [ f ( x ) . √ g( x) ]


2 3
x →3 x →3 x →3
Penyelesaian
lim [ f 2 ( x ) . √3 g( x) ]=lim f 2 ( x ) . lim √3 g(x )
x →3 x→ 3 x→ 3

lim [ f ( x ) . √ g( x) ]= lim f (x) . lim g (x)


[ ] √
2 3 2 3

x →3 x→3 x→ 3

lim [ f ( x ) . √ g( x) ]=[ 4] . √ 8=32


2 3 2 3

x →3
Ingat
Bahwa fungsi polinomial, f mempunyai bentuk
n n n−1 n−1
f ( x )=a x + a x +...+a1 x+ a0

Sedangkan fungsi rasional f adalah hasil bagi dua fungsi polinomial, yakni
n n−1 n
an x + an−1 x +...+a 1 x +a 0
f ( x )= m m−1
b m x +b m−1 x +...+b1 x+ b0

D. Teorema Substitusi (halaman 70)


Teorema B Teorema Substitusi
Jika f fungsi rasional atau fungsi polinomial, maka
lim f ( x )=f (c )
x →c

Asalkan f ( c ) terdefinisi. Dalam kasus fungsi rasional, ini bermakna bahwa nilai penyebut
pada c tidak nol.
Perhitungan Limit “dengan Substitusi”
Ketika kita menerapkan Teorema B, kita katakan kita menghitung limit dengan substitusi. Tidak
2
lim x −1
semua limit dapat dihitung dengan substitusi; tinjau x→ 1 . Teorema substitusi tidak
x−1
diterapkan disini karena penyebut adalah 0 ketika x=1, tetapi limit memang ada.

Penerapan Teorema Substitusi (contoh halaman 70)


5 4
lim 7 x −10 x −13 x +6
1. Carilah x→ 2

3 x 2−6 x−8
Penyelesaian
5 4 5 4
lim 7 x −10 x −13 x +6 lim 7(2) −10 ( 2 ) −13(2)+6
x→ 2 x →2 −11
2
= 2
=
3 x −6 x−8 3(2) −6 (2)−8 2

3
3 lim x + 3 x +7
2. Carilah lim ⁡ x +3 x+7 = x →1
2
x →1 x −2 x +1 (x−1)2
Penyelesaian
Baik Teorema B ataupun Pernyatan 7 dari Teorema A tidak berlaku, karena limit dari
penyebut 0. Tetapi, karena limit dari pembilang adalah 11, kita lihat bahwa selama x dekat
1, kita membagi sebuah bilangan dekat dengan 11 dengan sebuah bilangan positif dekat 0.
Hasilnya sebuah bilangan positif yang besar sekehendak kita dengan membeiarkan x cukup
dekat ke 1. Kita katakan bahwa limitnya tidak ada.

Dalam banyak kasus Teorema B tidak dapat diterapkan karena substitusi c menyebabkan
penyebut menjadi 0. Dalam kasus seperti ini, kadangkala terjadi bahwa fungsi dapat
disederhanakan, misalnya dengan pemfaktoran. Misalnya, kita dapat menuliskan

x +3 x−10 (x −2)(x +5) x +5


2
= =
2
x + x−6 (x −2)(x +3) x +3

Kita harus waspada dengan langkah yang terakhir ini. Pecahan (x +5)/(x +3) sama dengan
salah satu di ruas kiri tanda hanya sama jika x tidak sama dengan 2. Jika x=2, ruas kiri tak
terdefinisi (karena penyebut 0), sedangkan ruas kanan sama dengan (2+5)/(2+3)=7/5. Ini
menimbulkan tentang apakah limit-limit.

2
x +3 x−10 x+5
lim ⁡ ⁡ dan lim ⁡ ⁡
x → 2 x+3
2
x → 2 x + x−6
Adalah sama. Jawaban termuat dalam teorema berikut

Teorema C
Jika f ( x )=g (x) untuk semua x di dalam suatu interval terbuka yang mengandung bilangan
c , terkecuali mungkin pada bilangan c sendiri, dan jika lim ⁡x →⁡ c g( x ) ada, maka
lim ⁡ ⁡ f (x) ada dan lim ⁡ ⁡ f (x) =lim ⁡ ⁡ g( x )
x→c x→c x→c

x−1
3. Carilah lim ⁡
x →1 √ x−1

Penyelesaian
x−1 ( √ x−1)( √ x +1)
lim ⁡ =lim ⁡ =lim ⁡ ( √ x +1 )= √ x +1=2
x →1 √ x−1 x →1 √ x−1 x→ 1

2
lim x +3 x−10
4. Carilah x→ 2

x 2 + x−6
Penyelesaian
Teorema B tidak dapat digunakan. Tetapi kali ini hasil bagi mengambil bentuk tanpa arti 0/0
pada x=2. Ketika ini terjadi kita harus mencari suatu cara penyederhanaan seperti halnya
pemfaktoran
2
lim x +3 x−10 lim (x−2)( x+5) lim x +5
Carilah x→ 2 x→ 2 x→ 2 7
= = =
2
x + x−6 (x−2)(x+ 3) x +3 5
Identitas yang kedua sebelum yang terakhir dibenarkan oleh Teorema C karena
( x−2)(x +5) x +5
=
( x−2)(x +3) x +3
Untuk semua x kecuali x=2. Segera kita menerapkan Teorema C, kita dapat menghitung
limit dengan substitusi (yakni, dengan menerapkan Teorema B).

Altermatif lain jika hasil dari limit adalah 0/0 (pdf kalkulus-diferensial Ghalia, hal 79)
0
bukanlah sebuah bilangan tertentu, ia ‘tak terdefinisi’ dan disebut sebagai bentuk tak-
0
tentu. Untuk menghindari hal ini, kita dapat menempuh cara ‘manipulasi aljabar’ yakni
dengan melakukan beberapa langkah aljabar sehingga fungsinya menjadi lebih sederhana.
Penyederhanaan dapat dilakukan, misalnya dengan memfaktorkan fungsi (jika mungkin)
kemudian mencoret suku-suku sejenis, atau dengan melakukan rasionalisasi (khusus untuk
yang memiliki bentuk akar) atau menyamakan penyebut dari beberapa pecahan atau cara-
cara yang lainnya.
Contoh Soal 1 (halaman 80, pdf Ghalia)
2
lim x +5 x+ 6
Hitunglah x →−2
x+ 2
Penyelesaian
2
x + 5 x +6
Fungsi yang akan dihitung limitnya adalah f ( x )= . Fungsi ini tidak terdefinisi di
x +2
0
x=−2, sebab substitusi langsung nilai x=−2 ke dalam fungsi itu akan menghasilkan .
0
Kita dapat mencari nilai limit ini dengan membuat tabel nilai limit arah kiri dan limit arah
kanan. Tetapi bukan ini tujuan kita, sebab kita akan menerapkan manipulasi aljabar akan
jauh lebih baik (dan lebih mudah) daripada membuat tabel nilai.

2
lim x +5 x+ 6
Pada x →−2 , faktorkan bagian pembilang sehingga menjadi:
x+ 2

lim (x +3)(x+2)
x →−2 . Coret suku yang sama pada pembilang dan penyebut sehingga hasilnya
(x +2)
menjadi :
lim (x +3)
x→−2

Akhirnya, gunakan substitusi langsung pada fungsi yang telah disederhanakan:

lim ( x+ 3 )=−2+3=1
x→−2

2
lim x +5 x+ 6
Jadi, x →−2
= lim ( x+ 3 )=−2+3=1
x+ 2 x →−2

Contoh Soal 2 (halaman 81, pdf Ghalia)


lim √ 1+ x−√ 1−x
Hitunglah x→0
x
Penyelesaian

Substitusi langsung x=0 ke fungsi f ( x )=


√ 1+ x−√ 1−x menghasilkan
0
. Untuk itu, kita
x 0
lakukan penyederhanaan aljabar. Karena fungsi ini memiliki tanda akar, kita pilih proses
penyederhanaan dengan cara rasionalisasi, yakni mengalikan f (x) dengan pecahan
√1+ x + √ 1−x yang nilainya setara dengan 1. Jadi,
√1+ x + √ 1−x

√1+ x− √1−x = √ 1+ x−√ 1−x √1+ x + √ 1−x


x x √1+ x + √ 1−x
√1+ x− √1−x = ( 1+ x )−(1−x)
x x ( √ 1+ x+ √ 1−x )(Coret x yang ada pada pembilang dan penyebut
di luar tanda kurung)
√1+ x− √1−x = 2x

x x ( √ 1+ x+ √ 1−x )

√1+ x− √1−x = 2
Ini adalah hasil penyederhanaan fungsi semula

x ( √ 1+ x + √ 1−x)

Sehingga
lim √ 1+ x−√ 1−x lim 2
x→0 x→0
=
x ( √ 1+ x+ √ 1−x)
lim √ 1+ x−√ 1−x lim 2
x→0 x →0
= =1
x ( √ 1+0+ √ 1−0)

lim √ 1+ x−√ 1−x


Jadi, x→0
=1
x

E. Teorema Apit (halaman 72)


Teorema D Teorema Apit (Sequeeze Teorem)
Misalkan f , g , dan h adalah fungsi yang memenuhi f (x)≤ g (x)≤ h(x) untuk semua x dekat
c , terkecuali mungkin pada c . Jika lim f ( x )=lim h ( x )=L maka lim g ( x )=L
x →c x →c x →c

Contoh (halaman 72)


2
1−x
Asumsikan bahwa kita telah membuktikan ≤ ¿¿ untuk semua x yang dekat tetapi
6
lim sin x
berlainan dengan 0. Apa yang kita simpulkan tentang x→ c =1
x
Penyelesaian
2
1−x f ( x )=1=lim h( x) dan akibatnya,
Misalkan f ( x )= , g ( x )=¿ ¿ . menyusul bahwa lim
6 x →0 x→0

menurut Teorema C
lim sin x
x→0
=1
x

F. Kontinuitas Fungsi (pdf kalkulus-diferensial Ghalia, hal 108)


Sebuah fungsi dikatakan kontinu dalam selang a ≤ x ≤ b jika grafik fungsi tersebut tersambung
utuh, tidak berputus, dan tidak memiliki titik diskontinu di dalam selang tersebut.
Kontinuitas
Jika x=c adalah sebuah titik yang berada di dalam selang a ≤ x ≤ b , maka sebuah fungsi
f (x) dikatakan kontinu di titik c jika memenuhi ketiga syarat berikut ini.
a. Nilai f (c ) terdefinisi (ada);
b. lim f (x ) ada;
x →c

c. lim f ( x )=f (c )
Secara geometri, gambar dibawah ini menampilkan tiga keadaan dimana fungsi f (x) tidak
kontinu (diskontinu) di titik x=c , sebagai lawan (kebalikan) dari syarat kontinuitas yang
disebutkan di atas.

Contoh Soal 1
Tunjukkan bahwa fungsi f ( x )=2 x 2 +5 x+6 kontinu dititik x=1
Penyelesaian
Untuk menunjukkan bahwa f ( x )=2 x 2 +5 x+6 kontinu di titik x=1 (di sini kita ambil c=1 )
maka kita harus menguji satu persatu ketiga syarat kontinuitas di atas, yakni.
 Untuk syarat (a) : nilai f (c ) harus terdefinisi. Maka f ( c ) =f ( 1 )=2 (1)2 +5 ( 1 ) +6=13.
Jadi, syarat pertama, f ( c=1 )=13 terpenuhi (ada).
 Untuk syarat (b) : lim f (x ) harus ada. Maka lim f ( x )=lim 2 x 2 +5 x+ 6=13 . Jadi,
x →c x →c x →1

syarat kedua telah terpenuhi karena nilai lim f (x ) ada, yakni 13.
x →c

 Untuk syarat (c) : lim f ( x )=f (c ). Disini kita harus melihat apakah jawaban syarat (a)
x →c

sama dengan jawaban syarat (b), yakni f ( c ) =13 dan f ( x )=13 . Karena ketiga syarat
kontinuitas ini terpenuhi, maka kita katakan bahwa fungsi f ( x )=2 x 2 +5 x+6
kontinuitas dititik x=1.

Contoh Soal 2
2
x −4
Tunjukkan apakah fungsi f ( x )= kontinu dititik x=−2
x +2
Penyelesaian
Di sini nilai c=1 , mari kita uji satu per satu ketiga syarat kontinuitas ini:
2
(−2) −4 0
Syarat (a) : f ( c=−2 )= = = tak terdefinisi. Karena satu dari tiga syarat kontinuitas
(−2 )+ 2 0
2
x −4
tak terpenuhi, yakni syarat (a), maka fungsi f ( x )= tidak kontinu dititik x=−2. Jadi, kita
x +2
tak perlu lagi menguji syarat kedua dan ketiga.

2
x −4
Dalam soal ini, perlu diingat bahwa fungsi f ( x )= hanya mengalami diskontinuitas di titik
x +2
x=−2 saja. Adapun pada semua nilai x lainnya selain x=−2 , maka fungsi ini senantiasa
2
x −4
kontinu. Jadi, f ( x )= kontinu dengan syarat x ≠−2.
x +2

Contoh Soal 3
Diberikan grafik f ( x ) pada gambar a – d. tunjukkan apakah f ( x ) dititik x=c .

Penyelesaian
Hanya grafik f ( x ) pada gambar d yang kontinu di titik x=c . Selainnya mengalami diskontinuitas
di x=c

Teorema nilai antara (Intermediate value theorem)


Jika f ( x ) adalah fungsi yang kontinu dalam selang tutup a ≤ x ≤ b dan M adalah sebuah
bilangan antara f (a) dan f (b), maka akan terdapat paling sedikit satu bilangan c antara a
dan b sehingga berlaku f ( c ) =M

Teorema nilai antara secara implisit mengatakan bahwa setiap fungsi f ( x ) yang kontinu dalam
selang tertutup a ≤ x ≤ b pasti akan meliputi (mengambil) semua bilangan yang berbeda antara
nilai f (a) dan f (b). Gambar di bawah ini mengilustrasikan ide mengenai teorema nilai antara.
Seperti terlihat pada gambar di atas, jika kita pilih satu nilai M antara f (a) dan f (b) pada
sumbu y , kemudian kita tarik garis lurus yang sejajar sumbu x dan melewati titik M , maka garis
lurus itu akan memotong grafik f (x) pada beberapa titik x=c 1 , c 2 , c 3 ,… yang semuanya berada
dalam selang [a , b]. Disini akan tampak nyata bahwa f ( C 1 )=f ( C 2) =f ( C 3 )=M .

Contoh Soal 4
Gunakan teorema nilai antara untuk menunjukkan bahwa fungsi
3 2
f ( x )=x −8 x +8+ 42
Memiliki akar pada titik c yang berada dalam selang −3 ≤ x ≤ 8
Penyelesaian
Yang dimaksud dengan akar fungsi f ( x )=x 3−8 x 2 +8+ 42 adalah nilai x=c antara -3 dan 8
yang menyebabkan f ( x )=0. Jika c merupakan akar f ( x ) , maka haruslah f ( c ) =0. Dengan
menggunakan teorema nilai antara, kita ambil M =0. Disini kita harus menunjukkan bahwa
terdapat bilangan f ( c ) =M =0 yang terletak diantara f (−3) dan f (8).
Karena f ( x )=x 3−8 x 2 +8+ 42, maka :
f (−3 )=−60
f ( 8 )=50
Jadi, jelas bahwa −60=f (−3 ) < f ( c )=M =0 <f ( 8 )=50. Karena M =0 berada diantara f (−3)
dan f (8) maka ana terdapat paling sedikit satu bilangan c antara −3 dan 8 sehingga berlaku
f ( c ) =0.

Pertanyaan lain, berapakah nilai akar x=c yang menyebabkan f ( x )=x 3−8 x 2 +8+ 42 bernilai
nol? Setelah dihitung menggunakan pemfaktoran, hasilnya adalah x=−2 atau x=3 atau x=7 .
Jadi, terdapat 3 akar (tiga nilai c) dalam selang −3 ≤ x ≤ 8 yang menyebabkan
3 2
f ( x )=x −8 x +8+ 42 bernilai nol.

Berikut adalah grafik fungsi dari f ( x )=x 3−8 x 2 +8+ 42 dalam selang −3 ≤ x ≤ 8

Anda mungkin juga menyukai