Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Strategi Komunikasi Guru Dengan Masyarakat Dan Siswa


Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Keguruan

Dosen Pembimbing : MS Viktor Purhanudin M.Pd.

Disusun Oleh :
1. Amilia Nikhe Yuwanita P (23060210044)
2. David Setiandre (23060210056)
3. Dewi Aurellia Ramadhani (23060210062)
4. Atika Rismawati (23060210065)

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Strategi Komunikasi Guru Dengan Masyarakat Dan Siswa”
ini dapat tersusun hingga selesai.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Etika Profesi Keguruan. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Salatiga, 30 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................4
C. TUJUAN.........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Pengertian Komunikasi...................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................7
A. KESIMPULAN...............................................................................................................7
B. SARAN...........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam menerapkan pendidikan karakter, tidak lepas dari adanya strategi
komunikasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk mencapai target. Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pesan yang disampaikan komunikator kepada
komunikan. Adapun strategi komunikasi merupakan kombinasi dari elemen komunikasi
yang meliputi komunikator, pesan, saluran, komunikan dan efek untuk mencapai tujuan
komunikasi (Cangara dalam Khairi 2017). Sedangkan komunikasi pembelajaran adalah
proses komunikasi yang dilakukan guru dengan siswa untuk membangun relasi, sehingga
tercapai tujuan dalam proses pembelajaran (Richmond dalam Iriantara & Syaripudin,
2013).

Interaksi yang terjadi antara tiga komponen penting dalam proses pendidikan yaitu
guru, orang tua dan anak, di mana ketiga komponen tersebut saling berinteraksi dalam
proses belajar mengajar sehingga membentuk lingkungan pendidikan yang baik.
Lingkungan pendidikan yang baik melibatkan berbagai pihak dalam proses belajarnya.
Guru, siswa dan orang tua adalah komponen utama yang terlibat dalam proses belajar
mengajar, interaksi yang baik antara tiga komponen tersebut dapat mendukung hasil
belajar yang optimal.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian komunikasi?

C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari komunikasi.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah memberikan informasi, pesan, gagasan, ide, pikiran,
perasaan kepada orang lain dengan maksud agar orang lain berpartisipasi yang pada
akhirnya informasi, pesan, gagasan, ide, pikiran, dan perasaan tersebut menjadi milik
bersama antara komunikator dan komunikan (Soeharto, dkk. 1995: 11). Sementara itu,
Adler & Towne (dalam Sugito & Yuliani, 2005: 1.2) menyatakan bahwa komunikasi
adalah transactional process in which participants create a relationship by
simultaneously sending and receiving messages. Dari pengertian itu, dapat
dikemukakan bahwa komunikasi adalah suatu proses transaksional. Dalam proses
tersebut, pihak-pihak yang terlibat memberi dan menerima pesan secara simultan.
Apabila dikaitkan dalam kegiatan 5 pembelajaran, dapat dikemukakan bahwa
komunikasi adalah proses transaksional antara guru dan siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran, guru dan siswa diharapkan dapat melakukan
komunikasi yang efektif sehingga seluruh materi dapat tersampaikan dengan baik.
Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa
ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, yang mana
peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Komunikasi dikatakan
efektif apabila komunikasi yang terjadi menimbulkan arus informasi dua arah, yaitu
dengan munculnya feedback dari pihak penerima pesan.
Dalam proses komunikasi, sering terjadi proses negosiasi, penyampaian pesan,
usaha menanamkan konsep, pengaruh, dan lain-lain. Tentunya prosesproses tersebut
saling berhubungan satu sama lain, tetapi tidak jarang guru akan menggunakan salah
satu dari keempat proses tersebut. Hal itu mungkin dilakukan guru karena kesulitan
dalam memilih arti kata, pemilihan bentuk kalimat, dan kesulitan dalam memilih “rule
of speaking” (Merdhana, 2003: 43). Tidak jarang pula kesulitan pemilihan cara
berkomunikasi guru disebabkan karena melihat tingkat perkembangan kognitif siswa.
Tingkat perkembangan kognitif siswa tentunya memiliki perbedaan di setiap jenjang
pendidikan yang sedang dijalankan.
Menurut Piaget (dalam Sunarto & Hartono, 2002: 24) perkembangan kognitif
seseorang terjadi dalam empat tahap. Tahap pertama terjadi masa sensori motor pada
umur 0,0 – 2,5 tahun. Tahap kedua terjadi masa pra-operasional pada umur 2,0 – 7,0
tahun. Tahap ketiga terjadi masa konkret operasional pada umur 7,0 – 11,0 tahun dan
tahap keempat terjadi masa operasional pada umur 11 tahun sampai dewasa.
Selain itu, Leech (1983) juga mengemukakan pendapatnya tentang beberapa
aspek yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi, yaitu: (1) penutur dan petutur
yang berkaitan dengan usia, latar belakang sosial ekonomi, jenis kelamin dan tingkat
keakraban. (2) Konteks tuturan yang berkaitan dengan aspek fisik atau setting sosial
yang relevan dari tuturan bersangkutan. (3) Tujuan tuturan yaitu bentuk-bentuk
tuturan yang diutarakan 6 oleh penutur dan dilatarbelakangi oleh maksud dan tujuan
tertentu dalam situasi yang tepat. Dengan kata lain, banyak yang melatarbelakangi
guru dalam memilih strategi komunikasi dalam proses pembelajaran.
Dalam proses keseharian, guru dihadapkan pada pemikiran bahwa setiap
materi yang diajarkan haruslah dapat dipahami oleh siswa mereka. Pemahaman yang
baik tentunya akan timbul dari pengomunikasian yang baik tentang materi yang
diajarkan. Ini dapat dilihat ketika guru menjelaskan materi atau memberi pesan, guru
menggunakan intonasi yang tinggi atau penekanan pada materi atau pesan yang
sangat penting. Selain itu, terkadang guru melakukan alih kode ketika menjelaskan
materi dengan menggunakan bahasa Indonesia. Ketika guru menjelaskan, tiba-tiba
terdapat salah satu siswa yang mengacungkan tangan dan menanyakan maksud dari
penjelasan guru tersebut. Untuk memudahkan siswa memahami maksud ujaran guru,
guru tersebut menjelaskan lebih terperinci lagi dengan menggunakan bahasa Jawa.
Melihat kejadian tersebut, tentunya seorang guru harus memiliki strategi-strategi
komunikasi dalam menyampaikan pesan (materi) supaya siswa dapat dengan mudah
memahami maksud yang disampaikan oleh gurunya.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan materi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

B. SARAN
Dengan disusunnya makalah ini, dari penulis berharap agar para pembaca
khususnya mahasiswa dapat mengerti dan memahami.
DAFTAR PUSTAKA

Iriantara, Y., & Syaripudin, U. (2013). Komunikasi Pendidikan. Bandung: Simbiosa


Rekatama Media.

Khairi, H. (2017). Dinamika Pelaksanaan Urusan di Bidang Persandian Pemerintah Daerah.


Diambil kembali dari Google Books: https://books.google.co.id
Merdhana, Nyoman. (2003). Hand Out Teori Belajar Bahasa. Singaraja: IKIP Negeri
Singaraja.

Soeharto, Karti, dkk. (1995). Komunikasi Pembelajaran. Surabaya: SIC.

Sugito, Edi dan Yuliani Nurani. (2005). Kemampuan Dasar Mengajar. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Sunarto, H dan Ny. B. Agung Hartono. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai