Anda di halaman 1dari 3

Koleksi Foto Kronologi

Kembali ke Album · Koleksi Foto Renungan Harian Setiap Hari · Halaman Renungan Harian Setiap Hari
Sebelumnya · Selanjutnya

Batal SukaKomentari

Renungan Harian Setiap Hari

Renungan Hari Ini

Galatia 6:10. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik
kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Siapa orang yang pertama berhasil menjejakkan kaki di puncak Everest? Dunia mencatat nama
Sir Edmun Hillary, pendaki dari Selandia Baru yang akhirnya mencapai puncak di ketinggian
8.824 meter (titik tertinggi di bumi).

Sesungguhnya di balik kisah suksesnya, ada seorang yang bernama Tenzing Norgay. Siapa dia?
Tenzing Norgay adalah seorang penduduk asli Nepal yang bekerja sebagai pemandu (sherpa)
bagi para pendaki.
time.com

Tenzing dan Sir Edmun Hillary akhirnya mencapai puncak Everest pada tanggal 29 Mei 1953
jam 11.30. Peristiwa itu kemudian menjadi inspirasi dan penyemangat bagi ratusan pendaki
berikutnya untuk mengikuti keberhasilan mencapai puncak Everest. Karena pada rentang
waktu tahun 1920 sampai dengan tahun 1952, tujuh tim ekspedisi telah berusaha
menaklukkan Everest, namun mengalami kegagalan, beberapa diantaranya dipandu oleh
Tenzing.
Keberhasilan Sir Edmund Hillary tentunya sangat fenomenal mengingat baru berakhirnya
Perang Dunia II dan menjadi seorang inspirator bagi seluruh bangsa di dunia. Karena
keberhasilannya, Sir Edmund Hillary mendapatkan gelar kebangsawanan dari Ratu Inggris
yang baru saja dilantik saat itu Ratu Elizabeth II dan menjadi orang yang paling dikenal di
seluruh dunia.

Seperti disebut di awal, Tenzing sebagai pemandu pasti berjalan di depan, jadi seharusnya ia
yang dicatat sebagai orang pertama menaklukan puncak Everest, dan bukan Sir Edmun Hillary
yang sangat populer itu.

Nah, saat itu setelah Sir Edmund Hillary bersama Tenzing Norgay kembali dari puncak Mount
Everest, hampir semua reporter dunia berebut mewawancarai Sir Edmund Hillary, dan hanya
ada satu reporter yang mewawancarai Tenzing Norgay.

Tenzing Norgay / the-south-asian.com

Berikut sebagian cuplikan wawancara reporter dengan Tenzing.

Reporter : Bagaimana perasaan Anda dengan keberhasilan menaklukkan puncak gunung


tertinggi di dunia?

Tenzing Norgay : Sangat senang sekali!

Reporter : Apakah Andakan seorang Sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary? Tentunya posisi
Anda berada di depan dia, bukankah seharusnya Anda yang menjadi orang pertama yang
menjejakkan kaki di puncak Mount Everest?

Tenzing Norgay : Ya, benar sekali, pada saat tinggal satu langkah mencapai puncak, saya
persilakan dia (Edmund Hillary) untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama di
dunia yang berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi di dunia ini.

Reporter : Mengapa Anda lakukan itu?

Tenzing Norgay : Karena itu adalah impian Edmund Hillary, bukan impian saya…..impian saya
berhasil membantu dan mengantarkan dia meraih impiannya.

Dalam kehidupan sehari-hari atau dalam dunia kerja, kita secara pribadi terbiasa atau
terkondisikan untuk fokus kepada diri kita sendiri, siapa yang mendapat nama, apa yang kita
dapatkan, bonus, penghargaan, insentif dan sebagainya.

Namun pernahkan kita berpikir! untuk bisa membuat orang lain berhasil? Di sekitar kita
mungkin saja banyak kondisi seperti seperti Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay. Pepatah
mengatakan, “Bila hendak jadi pahlawan, harus ada yg bertepuk tangan dipinggir jalan”.

Di dunia ini, tidak semua manusia berkeinginan dan memiliki impian seperti Sir Edmund Hillary,
menjadi Pahlawan. Ada orang-orang yang berbahagia dengan memberikan pelayanan dan
membantu orang lain mencapai impiannya. Mereka akan merasa puas dengan cukup menjadi
“orang kedua” sekalipun memiliki peran yang sangat menentukan.

Sudahkah kita menghargai, menghormati dan mengangkat orang kedua seperti Tenzing
Norgay dalam hidup kita?

Yesus Kristus sebagai teladan yang penting seperti saat Ia membela perempuan yang
kedapatan berzinah dan membelanya dengan mengatakan "Barangsiapa di antara kamu tidak
berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Yoh. 8:7.

Jangan melihat kepentingan diri sendiri, tetapi lihatlah orang-orang disekitar kita yang
memberikan bantuan dan pertolongan hingga kita menjadi seorang yang luar biasa dalam
pertumbuhan Rohani maupun jasmani.

Sudahkah kita melakukannya?


Yohanes 15:13. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan
nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Anda mungkin juga menyukai