Anda di halaman 1dari 9

Nama : I Kadek Aris Cahyadi Dharma Putra

No : 07

Kelas : XII MIPA7

Tugas Geografi

1. Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi


Geografis.
2. Kerjasama Negara Maju dan Berkembang.

PEMANFAATAN PETA, PENGINDERAAN JAUH, DAN


SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
1. PEMETAAN
Pemetaan meliputi pengertian peta, komponen peta, fungsi peta, dan
tujuan pembuatan peta.

Apa itu Peta ?


Peta merupakan gambaran kenampakan objek permukaan bumi atau segala
sesuatu yang terkait dengannya. Erwin Raisz menambahkan bahwa peta
ialah gambaran permukaan bumi secara konvensional yang terdiri atas
garis tegak lurus, angka, huruf, simbol, warna, dan lainnya sebagai
tambahan informasi.

Gambaran objek-objek bumi yang bisa dikatakan sebagai peta apabila:


 Objek-objek tersebut diwakilkan dengan simbol.
 Adanya interpretasi permukaan bumi yang tidak datar ke bidang datar.
 Memiliki skala sebagai perbandingan ukuran sebenarnya dengan ukuran
yang pada peta.

Komponen Peta
Komponen peta terdiri dari judul, garis tepi, petunjuk arah, skala peta,
insert peta, keterangan pada simbol (legenda), koordinat, simbol peta,
tulisan, dan warna.

a. Judul ; memuat informasi yang sesuai dengan apa yang ada pada peta
tersebut. Judul peta terletak di bagian atas dan bertulisan tebal.
b. Garis tepi ; Garis tepi disebut juga sebagai border merupakan garis
yang ada di tepi yang membingkai peta.

c. Penunjuk arah ; digambarkan dengan tanda panah yang menghadap ke


utara.

d. Skala peta ; merupakan perbandingan ukuran yang sebenarnya dengan


ukuran yang ada pada peta. Skala peta disajikan dalam bentuk numerik,
grafis, dan verbal.

e. Koordinat ; koordinat atau garis astronomis menunjukkan adanya garis


lintang dan garis bujur dengan satuan derajat.

f. Insert peta ; sesuai dengan namanya, insert peta merupakan peta yang
disisipkan di bagian bawah halaman peta itu sendiri. Meskipun ukurannya
lebih kecil, insert menggambarkan bentuk peta secara keseluruhan.

g. Simbol ; simbol peta menginterpretasikan apa saja yang terdapat pada


suatu wilayah yang tergambar dalam peta. Misalnya saja bentuk segitiga
berwarna hitam diwakilkan untuk gunung, dsb. Simbol yang bersifat
informasi sebaiknya dibuat secara sederhana, berukuran kecil, dan jelas.

h. Legenda ; merupakan informasi yang menjelaskan simbol-simbol yang


ada pada peta.

i. Tulisan ; tulisan atau lettering merupakan semua bentuk tulisan yang


menjelaskan nama-nama setiap daerah yang ada pada peta. Lettering
dimuat seproporsional mungkin agar sesuai dengan ukuran peta. Jika
menuliskan kenampakan air, huruf dibuat bercetak miring.

j. Warna ; warna diterapkan untuk mengidentifikasi simbol pada peta.


Terdapat enam warna yang biasa digunakan pada peta yaitu warna biru,
cokelat, hijau, hitam, merah, dan putih. Warna biru untuk mendeskripsikan
kenampakan perairan, warna cokelat untuk menggambarkan relief muka
bumi, warna hijau untuk mengidentifikasi wilayah perkebunan atau hutan,
warna hitam atau merah untuk mengidentifikasi jalan atau hal terkait
lainnya, dan warna putih digunakan untuk menggambarkan penampakkan
es.

k. Identitas peta ; terletak pada bagian bawah legenda yang berisi tentang
sumber, tahun, dan pembuat peta. Seluruh tulisan tersebut dibuat dengan
huruf kapital.
Fungsi Peta
Peta berfungsi untuk menunjukkan lokasi suatu tempat atau wilayah di
permukaan bumi. Selain itu, peta juga berfungsi untuk:
 Menggambarkan bentuk-bentuk atau fenomena di permukaan bumi.
 Memperlihatkan luas daerah, ukuran, dan jarak pada permukaan bumi.
 Menyatakan informasi tentang konteks keruangan.

2. PENGINDERAAN JAUH
Penginderaan jauh atau remote sensing mengacu pada kegiatan
pengamatan, pencatatan, dan mempersepsikan peristiwa yang berada di
kejauhan. Lebih jauh lagi, untuk mendalami apa itu penginderaan jauh,
mari simak definisinya berdasarkan pandangan para ahli.
David T. Lindgren
David T. Lindgren menjelaskan bahwa penginderaan jauh adalah teknik
yang dikembangkan untuk memperoleh dan menganalisa informasi
tentang bumi.

Kenichi Okamoto
Beliau menjelaskan bahwa penginderaan jauh merupakan teknik dalam
mengidentifikasi, menentukan, mengklasifikasi, dan memperoleh
informasi tentang objek dari hasil pengamatan sensor dari jauh.

Lillesand dan Kiefer


Beliau mengungkapkan bahwa penginderaan jauh merupakan perpaduan
ilmu dan seni dalam memperoleh informasi tentang daerah gejala atau
objek.

Paul J. Curran
Beliau mendefinisikan penginderaan jauh berkaitan dengan penggunaan
sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar permukaan bumi
lalu diinterpretasikan demi mendapatkan informasi terkait.

Wilson and Buffon


Beliau menjelaskan bahwa penginderaan jauh merupakan perpaduan seni
teknik dan ilmu dalam memperoleh informasi tentang objek dan gejala.

American Society of Photogrammetry


Penginderaan jauh adalah perolehan informasi atau pengukuran tentang
beberapa fenomena atau sifat objek mengunakan alat khusus.
Komponen Penginderaan Jauh
Komponen penginderaan jauh terdiri atas sumber tenaga, atmosfer,
interaksi tenaga dengan objek, sensor, wahana, perolehan data, dan
penggunaan data.
1. Sumber Tenaga
Sumber tenaga yang dibahas di sini adalah sinar matahari. Ini karena
matahari bersifat memantulkan tenaga. Sumber tenaga tersebut
berfungsi untuk membantu sensor dalam merekam objek.Terdapat dua
jenis penginderaan jauh berdasarkan sumber energi yang digunakan,
pasif dan aktif. Penginderaan jauh pasif memanfaatkan sumber tenaga
alami. Sedangkan penginderaan jauh aktif memanfaatkan sumber
tenaga buatan.
2. Atmosfer
Atmosfer berfungsi untuk menyerap, memantulkan, dan
menghamburkan spektrum elektromagnetik.
3. Objek
Dalam memancarkan atau memantulkan tenaga, objek memiliki sifat-
sifat tertentu yaitu spektral, spasial, dan temporal.
 Spektral; identifikasi objek berdasarkan pengenalannya,
misalnya gelap dan cerah.
 Spasial; identifikasi obejek berdasarkan pola keruangan seperti
halnya bentuk, tinggi, ukuran, dsb.
 Temporal; identifikasi objek berdasarkan umur dan waktu
perekaman objek.
4. Sensor
Terdapat dua jenis sensor dalam merekam dan menerima tenaga yang
datang yaitu sensor fotografik dan sensor elektronik.
 Sensor fotografik adalah sensor yang menghasilkan foto udara
karena menggunakan kamera film sebagai detektornya.
 Sensor elektronik adalah sensor yang menghasilkan citra
karena menggunakan gelombang radio.
5. Wahana
Wahana merupakan alat transportasi yang digunakan demi
memperoleh data yang dikelompokkan berdasarkan tempat dan
ketinggian pantulan. Terdapat tiga jenis wahana yaitu satelit, pesawat
terbang tinggi, dan pesawat terbang rendah.
6. Perolehan Data
Data yang diperoleh bisa didapatkan secara manual dan digital. Cara
manual sendiri didapatkan dengan menginterpretasi foto. Sedangkan
cara digital didapatkan dengan bantuan komputer.
7. User (Penggunaan Data)
Berhasil atau tidaknya penerapan sistem penginderaan jauh
disandarkan pada user. Bagaimana seorang pengguna data bisa
menggunakan data dengan baik dan akurat agar mendapatkan hasil
yang optimal.

3. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


Definisi Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System
adalah sebuah sistem khusus yang mengelola data referensi geografis yang
bersifat spasial. Sistem Informasi Geografis di Indonesia dikembangkan
dan digunakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Selain itu,
terdapat beberapa instansi lainnya yang memanfaatkan SIG seperti
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Pertanahan Nasional (BPN),
Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG), dan lainnya.

Komponen Sistem Informasi Geografis


Komponen sistem informasi geografis terdiri atas data Informasi Sistem
komputer dan brainware. Data informasi hanya berbasis data, sedangkan
sistem komputer berbasis hardware and software.
 Hardware (perangkat keras) → Terdapat CPU (Central Processing
Unit), VDU (Visual Display Unit), Disk drive, Tape drive,
Digitizer, Printer, dan Plotter.
 Software (perangkat lunak) → Berisi program kerja yang terdiri Q-
GIS, ArchView, dan ArcGIS.
 Brainware (manusia) → bertanggung jawab dalam pengumpulan,
proses, analisis, dan publikasi data geografis.

Subsistem Sistem Informasi Georafis

 Tahap input → Terdiri dari sumber data dan proses memasukkan data
yang berasal dari data:
1. Penginderaan jauh citra
2. Teristris/lapangan
3. Peta digital
 Analisis data → Jenis data yang bisa dianalisis hanya ada dua, yaitu:
1. Data spasial
2. Data atribut
 Tahap output → Hasil output disajikan dalam bentuk:
1. Hardcopy
2. Softcopy
PEMANFAATAN PEMETAAN, PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS
Sistem Informasi
Pemetaan Penginderaan Jauh Geografis

– Sebagai petunjuk rute – Penyediaan data – Manajemen


perjalanan suatu alat penggunaan lahan. pemeliharaan dan
transportasi antar perencanaan
daerah yang berbeda – Pengumpulan data perluasan jaringan
Bidang wilayah dan tempatnya. sosial ekonomi dan transportasi
Transportasi jumlah penduduk.
– Untuk mengetahui – Penentuan jalur
jarak tempuh, kondisi – Inventarisasi transportasi yang
jalan, kelancaran jaringan transportasi efektif, analisis
transportasi, dan rute (kondisi jalan). rawan kemacetan
jalan menuju tempat dan bahaya
tujuan. kecelakaan

– Inventarisasi
jaringan
transportasi.
– Mengetahui – Mengamati pasang – Melihat
ketersediaan dan surut air laut. distribusi industri
persebaran berbagai di suatu tempat
jenis sumber daya alam – Mengetahui
sebagai bahan baku perubahan garis – Analisis tempat
suatu industri. pantai. calon industri
berdasarkan
– Mengetahui – Menentukan morfologi dan
Bidang aksesabilitas suatu struktur geologi. geografi
Industri lokasi berkaitan dengan
kegiatan pemasaran – Memantau lapisan – Melihat flow
hasil industri. minyak di laut. atau arus
perdangan antar
– Sebagai sumber data tempat
ketersediaan tenaga
kerja khususnya pada – Analisis
jenis industri padat kebutuhan pasar
karya. per wilayah
berdasarkan
geografi
Bidang – Mengurangi kerugian – Identifikasi dan – Menandai titik
Mitigasi atau besar bagi penduduk pemetaan wilayah yang
Bencana yang terkena kemungkinan
dampaknya. – Manajemen rawan bencana.
kebencanaan seperti
– Memetakan wilayah penentuan rute – Memindai sejauh
yang terkena dampak evakuasi, penentuan mana kerusakan
suatu bencana agar shelter, dan lainnya dan seluas apa
mempercepat upaya bencana yang telah
tanggap bencana terjadi.
terhadap penduduk
– Menentukan
zona aman untuk
merancang
perencanaan
tempat
pengungsian bagi
para korban
– Membantu – Untuk mengetahui – Untuk proses
memberikan informasi apakah pemetaan penentuan
pada perencana wilayah lahan yang dilakukan kesesuaian lahan
untuk memanfaatkan oleh aktivitas melalui zoning
lahan sesuai dengan manusia sesuai sesuai
Bidang Tata kapasitas, fungsi, dan dengan potensi karakteristik lahan
Guna Lahan potensi wilayah ataupun daya
tersebut. dukungnya. – Sebagai landasan
awal dalam
– Sebagai inventaris informasi spasial
lahan di bidang untuk
pertanian, pembangunan
perkebunan, ruang terbuka
kehutanan, dsb. hijau (RTH) dan
jalur hijau

– Untuk proses
penentuan lokasi
untuk
pembangunan
fasilitas-fasilitas
umum agar
penggunaannya
berjalan efektif
KERJASAMA NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG
Bentuk kerjasama negara maju dan berkembang dapat dibedakan dalam beberapa
segi, berdasarkan letak geografis, banyaknya negara peserta, hingga berdasarkan
tujuan dan lapangan usaha. Kerja sama antar negara merupakan hubungan antara
negara satu dengan negara lain melalui kesepakatan tertentu guna mencapai suatu
tujuan.

Sementara itu, kerja sama sama antar negara maju dan berkembang merupakan
kerja sama yang diwujudkan dalam bentuk tukar-menukar barang mentah dengan
barang jadi, ataupun pertukaran barang mentah dengan modal dan tenaga ahli.
Secara umum, negara-negara di dunia terbagi menjadi dua kelompok, yaitu negara
maju dan negara berkembang. Pengelompokan ini dilakukan oleh Bank Dunia
berdasarkan indikator kesejahteraan penduduk negara bersangkutan.

Negara-negara yang sedang berkembang juga dikenal dengan sebutan kelompok


negara Dunia Ketiga atau Negara Selatan. Sementara itu, negara-negara maju
disebut kelompok negara Dunia Pertama. Saat ini, negara-negara maju sebagian
besar berada di kawasan Eropa Barat, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru,
dan Jepang. Di sisi lain, negara berkembang sebagian besar berada di benua Asia,
Afrika, dan Amerika Latin.

Kerja sama antar negara dilatar belakangi oleh perbedaan serta persamaan dari
negara tersebut, seperti:

 Perbedaan
- Sumber daya alam
- Iklim dan kesuburan tanah
- Ilmu pengetahuan dan teknologi
- Ideologi.
 Persamaan
- Sumber daya alam
- Keadaan wilayah (kondisi geografis)
- Ideologi
- Agama.

Bentuk Kerjasama Negara Maju dan Berkembang

1. Berdasarkan letak geografis


- Kerja sama ekonomi internasional Merupakan kerja sama yang
diikuti oleh negara yang berasal dari belahan dunia.
- Kerja sama ekonomi regional Kerja sama ekononi yang anggotanya
merupakan negara-negara yang berasal dari wilayah tertentu. Misalnya
adalah ASEAN, yaitu organisasi regional Asia Tenggara.
- Kerja sama ekonomi antarregional Kerja sama ekonomi yang
dijalankan oleh dua lembaga ekonomi atau lebih. Misal adalah kerja
sama antara Uni Eropa dengan ASEAN.
2. Berdasarkan banyaknya negara peserta
- Kerja sama ekonomi bilateral Merupakan kerja sama ekonomi yang
dijalankan oleh dua negara. Contohnya adalah kerja sama JTF-EC,
yang merupakan kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan.
Selain kerja sama dalam bidang ekonomi, kerja sama bilateral juga
berfokus pada pendidikan, sosial dan budaya serta pertahanan dan
keamanan.
- Kerja sama ekonomi multilateral Merupakan kerja sama ekonomi
yang diikuti oleh dua atau lebih banyak negara. Negara dari manapun
dapat mengikuti kerja sama ini. Misalnya adalah IMF dan OPEC. Pada
kerja sama multilateral, kerja sama yang dilakukan antara lain ekonomi
serta pendidikan, sosial dan budaya.
3. Berdasarkan tujuan dan lapangan usaha
- Berdasarkan lapangan usaha yang sama Merupakan kerja sama
ekonomi yang dilatar belakangi oleh kesamaan bidang usaha. Misalnya
OPEC.
- Berdasarkan tujuan yang sama Merupakan kerja sama ekonomi yang
dilatar belakangi oleh tujuan yang sama. Contohnya adalah ILO, yang
merupakan organisasi yang memperjuangkan ketenagakerjaan para
anggotanya.

Anda mungkin juga menyukai