Askeb Catin Kompre
Askeb Catin Kompre
Disusun Oleh :
IRNAWATI
NIM P27824423181
KEMETERIANKESEHATANREPUBLIKINDONESIA
DIREKTORATJENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
Dwi Purwanti,S.Kp.,SST.,M.Kes.
NIP.196702061990032003
KATA PENGANTAR
Penulis meminta maaf atas kekurangan baik berupa kesalahan isi, penyajian
maupun penulisan. Semoga hasil dari laporan ini bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan pada pembaca umumnya.
ii
DAFTAR ISI
LEMBARPENGESAHAN.........................................................................................i
KATAPENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTARISI..............................................................................................................iii
BAB 1PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 LatarBelakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................2
1.2.1 TujuanUmum....................................................................................................2
1.2.2 TujuanKhusus...................................................................................................2
1.3 Manfaat.............................................................................................................2
1.3.1 ManfaatTeoritis................................................................................................2
1.3.2 ManfaatPraktis..................................................................................................2
BAB 2TINJAUANPUSTAKA...................................................................................3
2.1 TinjauanTeoriKasus..........................................................................................3
2.1.1 PengertianCalonPengantin................................................................................3
2.1.2 PemeriksaanPra-Nikah.....................................................................................3
2.1.3 ManfaatPemeriksaanPra-Nikah........................................................................4
2.1.4 TahapanPemeriksaanPra-Nikah........................................................................4
2.1.5 PersiapanPranikahBagiCalonPengantin...........................................................5
2.1.6 Kekurangan Energi Kronis (KEK)...................................................................6
2.1.7 Kekurangan Energi Kronis (KEK)...................................................................6
2.2 TinjauanAsuhanKebidananPadaCatin..............................................................7
2.2.2 Identifikasi Masalah........................................................................................17
2.2.3 Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial........................................................18
2.2.4 Tindakan Segera.............................................................................................18
2.2.5 Perencanaan Asuhan Kebidanan....................................................................18
2.2.6 Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan.....................................................18
2.2.7 Evaluasi..........................................................................................................18
iii
BAB 3TINJAUANKASUS......................................................................................20
3.1 Identifikasi Data Dasar......................................................................................20
3.2 Identifikasi Masalah..........................................................................................23
3.3 Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial..........................................................24
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera..........................................................................24
3.5 Interpretasi Asuhan...........................................................................................24
3.6 Implementasi Asuhan........................................................................................24
3.7 Evaluasi.............................................................................................................25
BAB 4PEMBAHASAN............................................................................................26
BAB 5PENUTUP......................................................................................................27
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................27
5.1 Saran.................................................................................................................27
DAFTARPUSTAKA................................................................................................28
iv
iv
BAB1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan ibu dan anak masih menjadi masalah yang belum
tertangani dan masih menjadi tantangan dimasa global. Upaya dan
penanganan diperlukan untuk mempertahankan dan mempercepat
kemajuan jika suatu negara dan komunitas internasional atau badan sosial
ingin mencegah morbiditas dan mortalitas ibu dan anak serta mencapai
tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang terkait.
1.2 Tujuan
1.2.1 TujuanUmum
Melakukan asuhan kebidanan pada Calon pengantin pelayanan
kesehatansecara keseluruhan dengan manajemen kebidanan dan di
dokumentasikan denganmetode SOAP.
1.2.2 TujuanKhusus
Melakukan asuhan kebidanan pada calon pengantin, meliputi:
pengkajian,merumuskan diagnosa kebidanan, merencanakanasuhan
kebidanan, penatalaksanaan asuhan kebidanan,evaluasi dan
didokumentasikan dengan metode SOAP.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
Laporan ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan
wawasan, serta bahan dalam penerapan asuhan kebidanan pada calon
pengantin.
2
1.3.2 Manfaat Praktis
1. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan kajian terhadap materi Asuhan Kebidanan serta
referensi bagi mahasiswa dalam memahami pelaksanaan Asuhan
secara komprehensif pada calon pengantin
2. Manfaat Bagi Penulis
Dapat mempraktekkan teori yang didapatkan secara langsung di
lapangandalam mengaplikasikan asuhan kebidanan pada calon
pengantin secara menyeluruh, bermutu, danberkualitas.
3. Manfaat Bagi Pasien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif yang sesuai
standar pelayanan kebidanan dan sesuai kebutuhan klien, sehingga
klien apabila terdapat komplikasi dapat terdeteksi sedini mungkin.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Calon Pengantin adalah terdiri dari dua kata yaitu calon dan pengantin,
yang memiliki arti sebagai berikut, “Calon adalah orang yang akan menjadi
pengantin”. Sedangkan “Pengantin adalah orang yang sedang
melangsungkan pernikahannya”. Jadi calon pengantin adalah seorang laki-
laki dan seorang perempuan yang ingin atau berkehendak untuk
melaksanakan pernikahan. Dengan kata lain calon pengantin ini adalah
peserta yang akan mengikuti bimbingan pranikah yang diadakan oleh Kantor
Urusan Agama sebelum calon pengantin ini akan melangsungkan akad
nikah.
Persiapan pranikah adalah waktu berproses untuk menyiapkan
keadaan lahir dan batin menuju pernikahan, dan persiapan tersebut meliputi
Aspek Fisik/Biologis, Aspek Mental / Psikologis, Aspek Psikososial dan
Spiritual.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa menyiapkan keadaan
4
lahir dan batin menuju pernikahan,dan persiapan untuk saling memberi
ketenangan(sakinah) dengan mengembangkan hubungan atas dasar saling
cintadan kasih (mawaddah warahmah), pernikahan juga disebut awal dari
terbentuknya suatu keluarga.
2.1.2 Pemeriksaan Pra-Nikah
Pemeriksaan kesehatan Pranikah (Premarital Check Up) merupakan
pemeriksaan untuk memastikan status kesehatan dari kedua calon mempelai
laki-laki dan perempuan yang hendak menikah. Hal ini diperuntukan untuk
mendeteksi dini adanya penyakit menular, menahun dan kesuburan maupun
kesehatan jiwa seseorang. Pemeriksaan ini bermanfaat untuk melakukan
tindakan terhadap permasalahan kesehatan terkait kesuburan dan penyakit
yang diturunkan secara genetik (laporan klinik prodia, 2012). Calon
pengantin perlu mendapatkan pemeriksaan kesehatan untuk menentukan
status keehatan agar dapat merencanakan dan mempersiapkan kehamilan
yang sehat dan aman. Pemeriksaan kesehatan yang diperlukan oleh calon
pengantin berpedoman pada buku saku calon pengantin KemenKes RI,
(2018) yaitu meliputi :
1. Pemeriksaan fisik
6
Tabel 2.1
TT I Langkah awal
pembentukan
kekebalan tubuh
terhadap penyakit
tetanus
2. Aspek Mental/Psikologis,meliputi:
a. Kepribadian
Aspek kepribadian sangat penting karena hal ini akan
mempengaruhi pasangan dalam kemampuan beradaptasi antar
pribadi. Pasangan yang memiliki kematangan pribadi akan
memiliki kemampuan yang baikdalam memberikan kebutuhan
afeksional sebagai unsur penting dalam berumah tangga.
Kenyataannya,tidak ada orang yang memiliki kepribadian ideal
yang sempurna,tapi paling tidak masing-masing pasangan bisa
saling memahami dan menghargai kelebihandan kelemahan
masing-masing, sehingga diharapkan akan bisa saling mengisi dan
melengkapi.
b. Pendidikan
Tingkat kecerdasan dan pendidikan masing-masing pasangan
hendaknya diperhatikan. Umumnya taraf kecerdasan dan
pendidikan pria lebih tinggi dari wanita, meskipun tidak menutup
kemungkinan terjadi hal yang sebaliknya. Kalaupun hali ni
terjadi,hendaknya keduanya memiliki kemampuan adaptasi dan
saling menghargai yang cukup tinggi, karena walau
bagaimanapun, laki-lakilah yang kelak manjadi pemimpin dalam
rumah tangganya, sebagai pihak yang nantinya akan banyak
mengambil keputusan penting dalam keluarga.Karenanya,laki-laki
dituntut memiliki kemampuan.
9
2.1.6 Obesitas
2.1.6.1 Pengertian Obesitas
Obesitas adalah kondisi dimana terjadi penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan hingga berat badan seseorang melebihi batas
normal dan dapat merugikan kesehatan, sedangkan kelebihan berat
badan adalah suatu kondisi dimana berat badan seseorang berada di
atas normal. Obesitas atau kelebihan berat badan terjadi karena
ketidakseimbangan antara asupan energi dan energiyang keluar, yang
mengarah pada peningkatan rasio lemak terhadap jaringan tanpa
lemak yang terlokalisasi atau merata di seluruh tubuh (Lestari,
2018:71).
Menurut WHO dalam P2PTM dari Kementerian Kesehatan RI
(2018), obesitas adalah akumulasi lemak yang berlebihan akibat
ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dan energi yang
terpakai (energy consumption) dalam jangka waktu yang lama
(Kemenkes RI,2018). Obesitas diartikan sebagai suatu penyakit atau
kelainan yang dapat dilihat dengan penimbunan lemak tubuh yang
berlebih. Obesitas adalah suatu kondisi patologis di mana terjadi
penimbunan lemak berlebih dibandingkan dengan yang diperlukan
untuk fungsi tubuh. Dari segi kesehatan Obesitas adalah penyakit
salah gizi, yang diakibat karena konsumsi makanan yang jauh
melebihi kebutuhan tubuh
17
2.2 Tinjauan Asuhan Kebidanan Pada Catin
2.2.1 Pengkajian Data
1. Data subjektif
Data Subjektif adalah deskripsi verbal pasien mengenai masalah
kesehatannya. Data subjektif
a. Biodata
1) Umur
MenurutUURepublikIndonesianomor16tahun2019tentangperubaha
natasundang-
undangnomor1tahun1974tentangperkawinan,terkaitbatasusiamenye
butkanbatasusiaperkawinanantaralaki-
lakidanperempuanadalahsama,yaitu
19tahun.UsiaperkawinanyangidealmenurutBadanKependudukandan
KeluargaBerencanaNasional(BKKBN)adalah21tahununtukperempu
andan25tahununtuklaki-laki.
2) Suku
Pernikahan antar suku memungkinkan timbulnyakesalah
pahamandalamberkomunikasi.Kesalahpahamaninibiasanyamelibatk
anseluruh anggota keluarga, baik suami, istri, anak bahkan
melibatkanseluruh anggota keluarga besar (Lusiana, 2012). Pada
pernikahanbeda negara ditakutkan terjadi perbedaan rhesus antara
pasangancalon pengantin. Jika rhesus ibu negative dan rhesus ayah
positifmakajikaterjadikehamilandapatberesikoterhadakesehatanjanin
(KemenkesRI,2018(a)).
3) Pendidikan
semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin rendah
untukmelakukanpernikahandini(Kusumawati,2013).
4) StatusMenikah
Kehamilan dan anak harus bersumber dari perkawinan yang
sahmenurutadatagama,hukumdandisaksikanmasyarakat.Sakraltujua
n utamanya mencapai kelanggengan dalam menempuh hidupsampai
18
lanjut usia. dampak hamil di luar nikah menurut
Sarwono(2001)diantaranya:
19
(a) Dampakpsikologis
Dampakpsikologisdariperilakuseksbebasdiantaranyaperasaan
marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah danberdosa.
(b) Dampakfisiologis
Dampakfisiologisdariperilakuseksualpranikahtersebutdiantarany
a dapat menimbulkan kehamilan tidak diinginkan danaborsi.
(c) Dampaksosial
Dampaksosialyangtimbulakibatperilakuseksualyangdilakukan
sebelum saatnya antara lain dikucilkan, tekanan
20
TT,apabilabelumcukupmakaperludiberiknsuntikanTTsesuaijadwal
(KemenkesRI,2014).
c. RiwayatKesehatan
Kementerian Kesehatan telah merekomendasikan para pasangan
yanginginmenikahuntukmenjalaniteskesehatansebelummenikah.Prosed
urinibertujuanmemberikonsultasikepadacalonpasanganseputar status
kesehatan masing-masing, hal ini agar calon pasangansuami istri dapat
membangun keluarga yang sehat dan
menghasilkanketurunanyangsehatpula(KemenkesRI,2018).Pemeriksaan
terhadap penyakit menular, diantaranya seperti hepatitis B, hepatitis
C,danHIV-
AIDS.Pemeriksaantersebutpentingsekalidilakukan,mengingat penyakit-
penyakit menular tersebut sangat berbahaya
danmengancamjiwa(KemenkesRI,2018).TORCH
d. RiwayatAlergi
Walaupun seringkali dianggap sepele, melakukan pemeriksaan
alergisangatlah penting karena alergi yang tidak disadari dari awal dan
tidakditanganidengantepat dapatberakibatfatal(Kemenkes RI,2018).
e. RiwayatKesehatanKeluarga
Riwayatkesehatankeluargaperludikajiuntukmengidentifikasipenyakitket
urunanyangseringterjadipadakeluargatertentu.puBeberapapenyakitketur
unanyangberbahayamisalnyahemophilia.Mutasigenetikyangterjadipada
hemofiliamempengaruhikromosom
X. Kelainan pada kromosom X kemudian diturunkan oleh ayah,
ibu,atau kedua orang tua kepada anak. Hemofilia yang bergejala
biasanyaterjadi pada laki-laki. Anak perempuan lebih sering menjadi
pembawa(carrier)genabnormalyangberpotensiuntukdiwariskankepadake
turunannya(Pane,2020).Thalasemiadisebabkanolehkelainangenetik
yang memengaruhi produksi sel darah merah. Kelainan
genetikiniditurunkandari orangtua, dantetapdapat diturunkan
walaupunorang tua tidak mengalami gejala (Willy, 2019b). Buta
21
warna
22
merupakan penyakit kelainan mata yang ditentukan oleh gen
resesifpada kromosom seks, khususnya terpaut pada kromosom X atau
kondisiketika sel-sel retina tidak mampu merespon warna dengan
semestinya(Riadi, 2020).
f. RiwayatKebidanan
1) Riwayathaid
Pemeriksaan ini juga bisa membantu menentukan tingkat
kesuburanwanita (Putri, 2020). Berikutadalahkelainan haid:
(a) Hipermenorea
Kelainan yang terletakpada jumlahperdarahan lebih
banyakdandapatdisertaigumpalandarahdanlamanyaperdarahanle
bihdari8hari.Terjadinyahipermenoreaberkaitandengankelainan
pad rahim yaitu mioma uteri, polip endometrium
dangangguanpelepasan endometrium.(Manuaba, 2009)
(b) Hipomenorea
Siklus haid tetap, tetapi lama perdarahan memendek kurang
dari3 hari. Hipomenorea dapat disebabkan kesuburan
endometriumkurangkarenakeadaangizipenderitayangrendah,pen
yakitmenahun dan gangguanhormonal.(Manuaba, 2009)
(c) Metroragia
Perdarahandiluarhaid(metroragia)dapatdisebabkanolehkeadaan
yang bersifat hormonal dan kelainan anatomis.
padakelainanhormonalterjadigangguanporoshipotalamus-
hipofise, ovarium dan rangsangan estrogen progesteron.
padakelainan anatomis terjadi perdarahan karena adanya
gangguanpada alat kelamin seperti pada mulut rahim, pada
badan rahimdan pad saluran telur yang dapat menyebabkan
mioma uteri,kehamilanditubadankeguguran(Manuaba,2009).
23
2) RiwayatObstetri
BagiCatinyangpernahmenikahperludikajimengenairiwayatkehamila
n,persalinan,jumlahanak,bayiyangdilahirkan,keguguran dan
kontrasepsi(KemenkesRI,2018).
3) RiwayatKB
WUSyangsebelumnyamenggunakanKBhormonaluntukmenundakeh
amilanakanmengalamiterlambatnyakembalikesuburansetelahpenghe
ntian pemakaian.
g. PolaKebiasaanSehari-hari
1) Nutrisi
status gizi ibu sebelum hamil mempunyai pengaruh yang
bermaknaterhadapkejadianBeratBadanLahirRendah(BBLR)
(Kristiyanasari, 2010).
2) Eliminasi
perhatikan frekuensi berkemih, apabila frekuesi berkemih >7
kalicurigai adanya resiko diabetes. apabila terdapat nyeri saat BAK
danurin yang keluar hanya sedikit curiga resiko ISK (Infeksi
SaluranKemih)(ADA, 2017).
3) Istirahat
Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa jam
pasientidur, kebiasaan sebelum tidur. Orang dewasa membutuhkan
waktutidur 7-8 jam setiap hari. para dokter menyarankanbagi
merekayang ingin hidup sehat untuk menerapkan aturan ini pada
kebiasaansehari-hari(KemenkesRI,2018).
4) Aktivitas
BerdasarkanPeraturanMenteriTenagaKerjadanTransmigrasinomor
PER.13/MEN/X/2011 Tahun 2011 Bab 1, Pasal 1, Ayat
8:”NilaiAmbangBatas”yangselanjutnyadisingkatNABadalahstandar
faktor bahaya di tempat kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata
tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat
diterimatenagakerjatanpamengakibatkanpenyakitataugangguan
24
kesehatan,dalampekerjaansehari-
hariuntukwaktutidakmelebihi8jamsehariatau40jamseminggu.
5) PersonalHygiene
Personalhygieneyangburukdapatmenimbulkaninfeksipadaorgan
reproduksi (Kemenkes, 2015). Mengganti pakaian dalam
2kalisehari,tidakmenggunakanpakaiandalamyangketatdanberbahan
non sintetik. Saat menstruasi normalnya ganti pembalutmaksimal 4
jam sekali atau sesering mungkin (Kemenkes RI,
2015).Menggunakan air bersih saat mencuci vagina dari arah depan
kebelakangdantidakperluseringmenggunakansabunkhususpembersih
vagina ataupun obat semprot pewangi vagina (Fitriyah,2014).
h. RiwayatPsikososialBudaya
KebanyakanorangJawamempunyaikepercayaanmenggunakanpetunganu
ntukmelakukansesuatusepertipernikahan,panen,membangun rumah dan
lain-lain. Di dalam petungan ada yang namanyaweton disetiap wetonada
nilainya sendiri-sendiri (Faruq,2019).
i. RiwayatKetergantungan
Keseimbangan hormon dapat mengalami kerusakan karena adanya
zatkimia yang terkandung dalam rokok dan nikotin. Zat kimia
tersebutmasuk ke bagian aliran darah melalui asap. Sehingga jika hal
ini terusdibiarkan maka akan berpengaruh pada hormon baik itu wanita
maupunpria. Pada saat hormon tubuh gangguan maka sistem reproduksi
tubuhjuga akan mengalamigangguan. (Archiando, 2020)
2. PengkajianDataObyektif
a. Tanda-tandavital
1) Tekanandarah
Tekanandarahdikatakannormalketikasystole<120mmHgdan
dyastole<80mmHg(Kemenkes RI,2018).
25
2) Nadi
Denyut nadi normal berkisar antara 60-100 x/menit
3) Suhu
Suhutubuhyangnormaladalah36,5-37,5oC.Jika suhu tubuh lebih
dari 37,5oC kemungkinan demamtersebut disebabkan oleh penyakit
seperti flu atau malaria,
infeksipadabagiantubuh(infeksikandungkemihatauinfeksirahim)
(Klein, S., Miller,S., & Thomson, 2015).
4) Pernafasan
Frekuensinormalpernafasanyaitu14–20kalipermenit
b. PemeriksaanAntropometri
1) BeratBadan
Berat badan yang kurang lebih beresiko terserang penyakit
infeksi.Beratbadanyangberlebihanberesikoterserangpenyakitdegene
ratif.BeratbadanyangkurangdenganstandartIMTkurangdari18lebihb
eresikoterserangpenyakitinfeksi. Berat badan yang berlebihan
dengan standart IMT lebihdari 27 beresikoterserang
penyakitdegeneratif
2) TinggiBadan
Pengukuran tinggi badan dilakukan untuk menapis adanya
faktorrisiko, tinggi saat hamil bila < 145 cm berisiko terjadinya
CephaloPelvic Disproportion(CPD) (IBI, 2016: 51).
3) IMT
Calon pengantin harus memiliki status gizi yang baik.
PenentuanstatusgizimenggunakancaramenghitungIndeksMasaTubu
h(IMT). IMT merupakan indicator sederhana dari korelasi
antaratinggidanberatbadan.IMTnormalpadaangka18,5-
25,0(KemenkesRI,2018).
26
4) LingkarLenganAtas(LILA)
Menurut Kemenkes RI, (2018) untuk mengetahui catin
perempuanberesikoKekuranganEnergiKronik(KEK),perludilakuka
npengukuranLingkarLenganAtas (LiLA).Ambang batasLiLApada
WUS (19-49 tahun)yaitu 23,5 cm.
c. PemeriksaanFisik
1) Kepala
Kulitkepalapucatdanrambutrapuhdapatmengindikasikankekurangan
nutrisi (Walsh, 2012). Rambut yang mudah
dicabutmenandakankuranggiziatauadakelainantertentu(Romauli,20
11).
2) Mata
Konjungtivapalpebralnormalwarnamerahmuda,bilapucatmenandak
an anemia. Sklera normal berwarna putih, bila kuningmenandakan
mungkin terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinanada
konjungtivitis.(Romauli,2011).
3) Leher
Normalbilatidakadapembesarankelenjartiroid,tidakadapembesaran
limfe dan tidak ditemukan bendungan vena
jugularis(KemenkesRI,2018).
4) Dada
Melihat kelainan bentuk dada, dan pemeriksaan bunyi jantung
danbunyi paru. Pemeriksaan bunyi jantung dan paru perlu
dicermatisehubungan dengan beberapa penyakit kronisseperti TB
paru,gangguanjantungyangdapatmemberiefekpadakehamilan(Keme
nkesRI,2018).efekpadakehamilansepertiabortus,terhambatnyapertu
mbuhanjanin,kelahiranprematurdanterjadinya penularan TB dari
ibu ke janin melalui aspirasi cairanamnion (disebut TB congenital).
Gejala TB congenital biasanyasudah bisa diamati pada minggu ke
2-3 kehidupan bayi,s
epertiprematur,gangguannapas,demam,beratbadanrendah,hatidan
27
limpamembesar.Penularankongenitalsampaisaatinimasihbelum
jelas,apakah bayi tertular saat masih di perut atau setelahlahir.
Wanita yang mengalami penyakit jantung,terjadi komplikasiyang
berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin, bahkan
dapatmembahayakan nyawaibudanjanin(Manuaba,2012).
5) Payudara
Perhatikan apakah kedua payudara simetris, apakah ada
perubahanwarna,luka/borok,bengkakpadakulitputingmenonjol/tida
k(Hastami, 2019).
6) Abdomen
Perhatikan simetris, pembesaran organ atau adanya massa
(BettySuryawati dkk, 2019). Perlu
diperhatikanjugamengenainyeritekan abdominal, bising usus, bekas
operasi, keadaan heppar/limpa(KemenkesRI,2018).
7) Genetalia
Pemeriksaan genitalia dilakukan dengan bila ada indikasi,
sesuaidengansasarankeputihanabnormal,luka/lecet,bengkakpadapa
ngkal paha, adanya kondiloma,gatal/rasa terbakar
(KemenkesRI,2018).
8) Ekstremitas
Sesuaiindikasi,periksaapakahadadeformitas/
kelainanbentuk,keterbatasangerak,nyeri tekan(KemenkesRI,2018).
9) Kulit
Pemeriksaan kulit dilakukan untuk menilai warna, adanya
sianosis,icterus,edema,pucat,turgorkulitdankelembapankulit.Kulitp
ucatdapatmenunjukkanadanyaanemia(Kemenkes RI,2018).
28
d. PemeriksaanPenunjang
1) GolonganDarahdanRhesus
Golongandarahwajibdiketahuikarenadapatmencegahresikokesehata
n, dan terjadinya perbedaan rhesus antara catin perempuandan laki
laki, dimana jika perempuan mempunyai rhesus
negataifsementaralakilakirhesuspositifbilaterjadikehamilandapatber
esikoterhadapjanin yangdikandung (Kemenkes RI,2018).
2) Status TT
StatusTTdiperlukankarena,seorangibuharusmemilikikekebalantubu
hynagcukupterhadapserangnpenyakittetanusuntuk melindungi ibu
dan bayi. Untuk itu baik disaat catin atau saathamil perlu dilakukan
pemeriksaan status TT, apabila belum cukupmaka perlu diberikan
suntikan TT sesuai jadwal (Kemenkes RI,2014). Status imunisasi
tetanus dapat ditentukan melalui
skriningstatusTTpadacatinperempuandaririwayatimunisasitetanusy
ang didapatsejak masa balita,anak dan remaja.apabilacatinbelum t5
dilakukan penyuntikan imunisasi tetanus dengan intervalwaktu 4
minggu, 6 bulan, 1 tahun dan 1 tahun. (Kemenkes RI,2018)
3) Hemoglobin
Pemeriksaanhaemoglobindiperlukanuntukmengetahuianemiaatau
tidaknya catin. Kadar HB normal untuk catin wanita 12
gr/dl,untuklaki-laki13gr/dl(KemenkesRI,2018).Pemeriksaanhaemo
globin diperlukan untuk mengetahui anemia atau tidaknyacatin.
Jika anemia terjadi sejak masa usia subur, akan
berdampakpadarendahnyacadanganbesiyangdimilikisehinggaakan
menimbulkan dampak negatif pada kehamilan, kelahiran,
bahkanpertumbuhan danperkembangananak.
29
4) HIV/AIDS
PemeriksaanHIVdilakukanpadacatindanPUSdidaerahterkonsentrasi
HIVdanberesikotinggiterinfeksiHIV.Apabilahasil tesHIVpositif,
segera rujuk(KemenkesRI,2018).
5) HbsAg
Hepatitis B dapat menular melalui darah dan cairan tubuh
(spermadancairanvagina)melaluikontakseksualdenganpenderitaHep
atitisB, berbagi jarum suntik dengan penderita
hepatitisB ,danjugapadaibuhamilyangmenderitahepatitisBpadasaat
persalinan. Bila hasil pemeriksaan HbsAg poitif maka organ
hatisudahterinfeksivirusini(KemenkesRI,2018).
6) Urine
Pemeriksaan urin rutin dilakukan unuk mengetahui dan
memantaukelainanginjal/salurankemihtermasukinfeksisalurankemi
h(ISK) dan mendeteksi penyakit metabolic, dan kadar HCG
padacatin perempuan(KemenkesRI,2018).
3. AnalisaData
Analisamerupakanlangkahawaluntukperumusanmasalahdalammenent
ukandiagnosakebidananyangditegakkan.Analisisdataberpedoman pada
data subyektif dan data obyektif yang bersifat utama(mayor) dan
penunjang (minor)(KemenkesRI,2011).
2.2.2 IdentifikasiMasalah
Pada langkah ini melaksanakan identifiksai yang benar terhadap
masalah atau diagnosa dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi
yang benar. Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan
sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik (Varney,
2007).
1) DiagnosaKebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam
lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur
diagnosa kebidanan (Varney, 2007).
30
2) Masalah
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien
yang ditemukan dari hasil atau menyertai diagnosa bidan
membutuhkan penanganan (Varney, 2007).
3) Kebutuhan
Hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa
dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis data (Varney,2007)
2.2.3 IdentifikasiDiagnosa/MasalahPotensial
Diagnosa potensial adalah suatu pernyataan yang timbul berdasarkan
diagnosa atau masalah yang sudah teridentifikasi. Langkah ini
mengidentifikasi
masalahataudiagnosapotensiallainberdasarkanrangkaianmasalahdandiagno
sa yang sudah diidentifikasi Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
bersiap-siap biladiagnosaataumasalahpotensialinibenar-
benarterjadi(Varney,2007)
2.2.4 Tindakan Segera
Langkah keempat ini merupakan kesinambungan dari proses
manajemen kebidanan. Identifikasi kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera dari tindakan kolaborasi dengan tenaga medis lain
untuk menghindari terjadinya kegawat daruratan (Varney, 2007
2.2.5 PerencanaanAsuhanKebidanan
Merencanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-
langkah sebelumnya, langkah ini merupakan lanjutan dari masalah atau
diagnosa yang telah diidentifikasi pada langkah informasi data dasar yang
tidak lengkap dan dilengkapi (Varney, 2007).
2.2.6 Pelaksanaan Tindakan AsuhanKebidanan
Langkah keenam ini adalah pelaksanaan dari asuhan menyeluruh.
Penatalaksanaan manajemen yang efisien akan meningkat waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien (Varney, 2007)
2.2.7 Evaluasi
Langkah ini merupakan penilaian apakah rencana asuhan tersebut
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan benar-benar telah dipenuhi
31
kebutuhannya akan bantuan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam
masalah dan diagnosa (Varney, 2007). Menurut Muslihatun (2009), metode
pendokumentasian yang akan digunakan dalam dokumentasi data
perkembangan adalah dengan menggunakan metode SOAP. Prinsip dari
metode SOAP ini merupakan proses pemikiran penatalaksanaan manajemen
kebidanan
32
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Biodata
1. Keluhan Utama:
Nn.S danTn.S datang ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
untuk persyaratan pernikahan. Catin merencanakan pernikahan pada tanggal
20 Januari 2024
2. Riwayat Menstruasi
Calon pengantin menarche usia 13 tahun, siklus 30 hari, teratur, lama 5-7
hari, warna merah segar. Hari pertama dan kedua biasa mengalami nyeri
haid dengan konsistensi encer tidak bergumpal.
33
3. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Calon pengantin wanita : menderita asam lambung atau
gastroesophageal reflux disease (GERD). Tidak sedang menderita
penyakit jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau
difteri), belum pernah melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS dan
HIV/ AIDS.
b. Calon pengantin Pria : Tidak sedang menderita penyakit jantung,
hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau difteri), belum
pernah melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS dan HIV/ AIDS.
4. Riwayat Penyakit dahulu
a. Calon pengantin Wanita : Tidak pernah menderita penyakit menurun
seperti jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau
difteri), belum pernah melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS dan
HIV/ AIDS
b. Calon pengantin Pria : Tidak pernah menderita penyakit menurun
seperti jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau
difteri), belum pernah melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS dan
HIV/ AIDS.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Calon pengantin Wanita : tidak pernah tidur siang karena bekerja dan
pada malam hari tidur dengan durasi 6-7 jam. Aktivitas sehari-harinya
bekerja dan mengerjakan pekerjaan rumah.
b. Calon pengantin Wanita : tidak pernah tidur siang karena bekerja dan
pada malam hari tidur dengan durasi 6-7 jam. Aktivitas sehari-harinya
bekerja.
a. Calon pengantin Wanita : mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari,
ganti celana dalam 2-3 kali sehari atau setiap kali basah atau lembab
b. Calon pengantin Pria : mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari,
ganti celana dalam 2-3 kali sehari atau setiap kali basah atau lembab.
11. Riwayat seksual
35
a. Calon pengantin Wanita : belum pernah melakukan hubungan seksual
B. Data Objektif
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36oC
d. BB : 59,7 kg
e. TB : 152 cm
f. LILA : 28,5 cm
g. IMT : 25,8
Pemeriksaan fisik
36
Abdomen :Tidak dilakukan pengkajian
Golda : O+
HIV : NR
RBC : 28.0
MCV : 83.4
MCH: : 40.2
DO :
b. Kesadaran :Composmentis
c. Tanda-tandavital
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36oC
d. BB : 59,7 kg
e. TB : 152 cm
f. LILA : 28,5 cm
g. IMT : 25,8
37
3.3 Identifikasi Diagnosa/ Masalah Potensial
Tidak ada
3.7 Evaluasi
3. Catin bersedia untuk melakukan pola hidup sehat dengan mengatur pola
makan dan oalharag yang teratur
Petunjuk: Bacalah petunjuk ini seluruhnya sebelum mulai mengisi. Pertanyaan berikut
berhubungan dengan masalah yang mungkin mengganggu anda selama 30 hari
terakhir. Apabila anda menganggap pertanyaan itu berlaku bagi anda dan anda
mengalami masalah yang disebutkan dalam 30 hari terakhir, berilah tanda (√) pada
kolom Y. Sebaliknya, apabila anda menganggap pertanyaan itu tidak berlaku bagi anda
dan anda tidak mengalami masalah yang disebutkan dalam 30 hari terakhir,berilah
tanda(√)pada kolom
T. Jika anda tidak yakin tentang jawabannya, berilah tanda jawaban yang paling sesuai
di antara Y dan T. Kami tegaskan bahwa, jawaban anda bersifat rahasia, dan akan
digunakan hanya untuk membantu pemecahan masalah anda.
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anda sering menderita sakit kepala? √
2. Apakahanda kehilangannafsumakan? √
3. Apakahtidurandatidak lelap? √
4. Apakahandamudahmenjadi takut? √
5. Apakahandamerasacemas,tegangdankhawatir? √
6. Apakahtanganandagemetar? √
7. Apakahanda mengalamigangguanpencernaan? √
8. Apakahandamerasasulitberpikirjernih? √
9. Apakahandamerasatidak bahagia? √
10. Apakahandalebihseringmenangis? √
11. Apakahandamerasasulituntukmenikmatiaktivitas
sehari-hari? √
12. Apakah andamengalamikesulitanuntukmengambil
keputusan? √
41
13. Apakahaktivitas/tugassehari-harianda terbengkalah? √
42
14. Apakahandamerasatidakmampuberperandala,
kehidupan ini? √
15. Apakahanda kehilanganminatterhadapbanyakhal? √
16. Apakahandamerasatidak berharga? √
17. Apakahandamempunyaipikiranuntukmengakhiri
hidup anda? √
18. Apakahandamerasalelahsepanjangwaktu? √
19. Apakah andamerasatidakenak diperut? √
20. Apakahanda mudahlelah? √
Interpretasi:
a. Tidakterdapatmasalahpsikologis
b. Dalamkebanyakansituai5sampai7jawabanYApadano1-20(gejalaneurologis)
mengindikasikan adanya masalah psikologis, perlu dirujuk untuk mendapatkan
pelayanan bagi masalah psikologisnya
43
BAB
4PEMBAHASA
N
Pada bab ini membahas tentang asuhan kebidanan prakonsepsi pada Nn.
S20 tahundan Tn. Ausia25 tahundi PuskesmasWonokusumo
Surabayayangdilakukan pada tanggal 25Oktober 2023 dengan menggunakan
standar asuhankebidanan dalam bentuk komprehensif. Berdasarkan hasil asuhan
prakonsepsi pada didapatkanbahwacatinakanmelangsungkanpernikahan pada
tanggal 12 Januari 2024 dan berencanauntuktidakmenundakehamilan
Pada teori disebutkan bahwa pemeriksaan pra nikah disarankan 6
bulansebelum pernikahan dilaksanakan, namunpada catin praktiknya pemeriksaan
Pra Nikahdilakukan 3 bulan sebelum pernikahan dilaksanakan. Untuk usia
menikah sesuaidenganteoriyaitulebihdari19tahunMenurutUndang-
UndangRepublikIndonesia nomor 16 tahun 2019
tentangperkawinan.Padapelaksanaandipuskesmas,padapemeriksaankejiwaan(SRQ
20)didapatkanhasiltidakadamasalahpenyimpangan.Padapemeriksaanobyektifdidap
atkan LILA padacatinwanitasebesar 22,5 dan termasukdalamkatagori KEK degan
IMT 18,4 (berat badan kurang)
Calon
pengantindiberikankonselingmengenaipemenuhankebutuhanasupanmakanuntukmenj
agaberat badan ideal yaitudengankonsumsomakanantinggizatbesi dan protein
sepertisayuranhijau, daging. tempe, susu, kacang-kacangan. Serta
menganjurkanuntukmulaimempersiapkankehamilan yang sehatdengankonsumsi
tablet asamfolat dan tablet tambahdarah
44
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Asuhan Kebidanan Prakonsepsi pada Nn.S 20 tahun dan Tn.A
25tahun dengan prakonsepsi satu bulan di puskesmas Kendal yang
dilakukanpada tanggal 12Januari2024 dengan hasil Catinwanita dengan
masalah KEK dan IMT dalamkatagoriberat badan kurang
dansudahdiberikanKIEmengenaipemenuhannutrisi.Padaasuhankebidananp
rakonsepsi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan
antaraperempuan dan laki-laki selama masa reproduksinya yang berguna
untukmengurangirisikodanmempromosikangayahidupsehatuntukmempersi
apkankehamilansehatdanmeningkatkankemungkinanmemilikibayiyang
sehat.
5.1 Saran
Bidansebagaitenagakesehatandiharapkandalammemberikankonseli
ngpada masa prakonsepsi dengan prinsip menganggapseluruh pasien
mempunyai risiko yang sama, sehingga kesiapan dalammasa sebelum
hamil dapat dilakukan dengan tepat. Masyarakat diharapkandapat
melakukan pemeriksaan Pranikah sessuai dengan anjuran yaitu
6bulansebelum menikah atau minimal3bulansebelum menikah.
45
DAFTARPUSTAKA
Ada.(2017).AmericanDiabetesAssociationStandardsOfMedicalCareInDiabetes.
Supplement1, Volume40.
Ambarwati,E.(2013).AsuhanKebidananNifas.NuhaMedika.
Bhutta, Z., & Lassi, Z. (2015). Preconception Care And Nutrition Interventions
InLow-AndMiddle-
IncomeCountries.GlobalEpidemiologyAndRiskFactors,15–26.
Belmont.Cunningham,F.G.(2012).ObstetriWilliams.BukuKedokteranEgc.
Faruq,A.
(2019).PandanganIslamTerhadapPerhitunganWetonDalamPerkawinan.Irtifaq
, Vol6, 49–62.
Iskandar,Z.(2017).PeranKursusPraNikahDalamMempersiapkanPasanganSuami-
IstriMenujuKeluarga Sakinah.AlAhwal, Volume 10.
Iswanto. (2007). Pola Hidup Sehat Dalam Keluarga. Sunda Kelapa Pustaka.
KemenkesRI.(2018).PedomanPelayananKesehatanMasaSebelumHamil.
KementrianKesehatanRepublikIndonesia.
KemenkesRI.(2018).PentingnyaPemeriksaanKesehatanPraNikah.Kementeriann
Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Promosi KesehatanDan
Pemberdayaan Masyarakat. Https://Promkes.Kemkes.Go.Id/Pentingnya-
Pemeriksaan-Kesehatan-Pra-Nikah
Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor16Tahun2019TentangPerubahanAtasUndang-
UndangNomor1Tahun 1974Tentang Perkawinan,(2019).
Klein,S.,Miller,S.,&Thomson,F.(2015).BukuBidanAsuhanPadaKehamilan,
Kelahiran, &KesehatanWanita. Egc.
Kristiyanasari,W.(2010).GiziIbuHamil.NuhaMedika
Kusumawati,R.D.
(2013).HubunganTingkatPendidikanDenganKejadianPernikahan Dini Pada
Wanita Dibawah Umur 21 Tahun Di Desa KeboromoKec Tayu
KabPati2013. StikesAisyiah Yogyakarta.
46
Lusiana,L.
(2012).KomunikasiAntarbudayaDalamProsesAsimilasiPadaPernikahanCam
puranSukuBatakToba-TionghoaDiKotaMedan.UniversitasSumateraUtara.
EGC.Paratmanitya,Y.,&Hadi,H.(2012).CitraTubuh,AsupanMakanDanStatus
GiziWanitaUsiaSuburPranikah.JurnalGiziKlinikIndonesia,126–134.
Varney,H.(2007).BukuAjarKebidanan Edisi4.EGC.
Welis,Wilda.,R.M.S.(2013).GiziUntukAktifitasFisikDanKebugaran.
SukabinaPress.
Archiando,D.(2020).BahayaMerokokTerhadapKesuburanPriadanWanita.https://
lifepack.id/bahaya-merokok-terhadap-kesuburan-pria-dan-wanita/.
Diakses17Desember 2020
PengantinFebliany,I.,Fitriyah,N.,&Paselle,E.(2014).EfektivitasPelayananTerpadu
Satu Pintu terhadap Penyerapan Investasi di Kalimantan Timur (Studi
padaBadanPerijinandanPenanamanModalDaerahProvinsiKalimantanTimur
)
47