Kenali dan Cegah Lebih dini Leptospirosis
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh
bakteri Leptospira terutama di negara
tropis dengan kelembaban yang tinggi.
Leptospira berbentuk spiral yang
Mmenyerang hewan dan manusia dan
dapat hidup di air tawar selama lebih
kurang 7 bulan.
ee ‘. Fi r
Sane
fo NE shee. for oa
Poo tdAX WASPADALEPTOSPIROSIS
MATER! PENYULUHAN
Kenali terlebih dahulu penyakitnya sebenarnya seperti apa dan
bagaimana penularannya agar dapat kita cegah leih dini di lingkungan
yang cukup berpotenst menyebabkan Leptospirosis
Leptospirosis
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira terutama di
negara tropis dengan kelembaban yang tinggi. Leptospira berbentuk
spiral yang menyerang hewan dan manusia dan dapat hidup di air
tawar selama lebih kurang 1 bulan.
Bakteri Leptospira sp mengikuti aliran darah menuju seluruh tubuh dan
menyerang organ-organ penting seperti: hati, jantung, ginjal, paru dan
otak.
_ Cara Penularan Leptospirosis
Tempat Rentan
Melalui kontak dengan air tanah atau tanaman yang telah diketori oleh
air seni hewan yang menderita leptospirosis
Terkontaminasi urine hewan dari gudang rumah gudang penjual toko
toko pemasok barang atau makanan minuman kemasan, perkebunan,
peternakan.
_Hewan Pembawa_
Tikus adalah hewan pengerat yang paling sering menjadi pembawa
bakteri leptospira sp dengan kehidupan nya di tempat yang lembab dan
kotor terlebih di sekitar kita. Ada beberapa hewan pembawa bakteri
leptospira lainnya diantaranya babi. kambing, domba, sapi, anjing.
kucing, kuda, kelelawar, tupai.
Kontaminasi makanan ada pada sayuran biji bijian dan buah buahan
yang sangat mungkin terkontaminasi urine hewan yang mengandung
letospira
Lingkungan
Dari lingkungan air yang kotor, air banjir, tanah yang berlumpur serta
_tumpukan sampahDEMAM (>38 °c)
NYERI OTOT
SAKIT KEPALA
KOMPLIKASI
9 v 6 INGAT !!
Kekuningan Jantung PIECE CCC)
Rete
Pes aor CUES a
rf COE ecg
menyebabkan kematian
ETc Cie t 10
ee
KONIUNGTIVIS
Gagal Ginjal
Kerusakan Batukdarah, Keguguran,
PembuluhDarah DadaSesak Bayi CacatZX WASPADALEPTOSPIROSIS
MATERI PENYULUHAN
Gejala Penyakit Leptospirosis
Bisa saja gejala baru muncul setelah pengidap melewati masa inkubasi
sekitar 10 hari. Gejala leptospirosis sangat bervariasi pada setiap
penderita dan awalnya sering kali dianggap sebagai gejala penyakit
lain, seperti flu atau demam berdarah. Tanda dan gejala awal yang
muncul pada penderita leptospirosis antara lain:
4. Demam tinggi suhu lebih dari 38 °C.
2. Nyeri otot hingga kesulitan berjalan paling sering terjadi pada
bagian betis.
3. Sakit Kepala
4. Konjungtivis, kemerahan pada selaput mata atau bisa terdapat
ruam kemerahan pada kulit
5. Mual hingga muntah muntah
‘Komplikasi
Penyakit Weil dapat berkembang 1-3 hari setelah gejala leptospirosis
muncul. Keluhan yang timbul bervariasi, tergantung pada organ yang
terinfeksi. Bakteri Leptospira mengikuti aliran darah menuju seluruh
tubuh dan menyerang organ-organ penting seperti: hati, jantung,
ginjal, paru dan otak
Pada hati kekuningan yang terjadi pada hari ke 4 dan ke 6
Pada Ginjal: Gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian
Pada Jantung Berdebar tidak teraturjantung membengkak dan
gagal jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.
Pada paru paru Batuk darah, nyer dada, sesak nafas.
Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh darah dari saluran
pernapasan, saluran pencernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata
(konjungtiva)
Pada kehamilan : Keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir
mati.FAKTOR RESIKO PENULARANA\ WASPADALEPTOSPIROSIS
MATERI PENYULUHAN
Faktor Resiko Penularan
Leptospirosis banyak ditemui di negara tropis dan subtropis, seperti
Indonesia. Hal ini karena iklim yang panas dan lembap bisa membuat
bakteri Leptospira bertahan hidup lebih lama. Leptospirosis juga lebih
sering terjadi pada orang dengan kendisi berikut:
Menghabiskan sebagian besar waktunya di Iuar ruangan, seperti
pekerja tambang, petani, atau nelayan
Sering berinteraksi dengan hewan, seperti peternak, dokter hewan,
atau pemilik hewan peliharaan
Memiliki pekerjaan yang terkait dengan saluran pembuangan atau
selokan
Tinggal di daerah rawan banjir
Sering melakukan olahraga atau rekreasi air di alam bebas
Perhatikan kebiasaan dan lingkungan sekitar kita !
Tikus berperan sebagai reservoir seperti. penyakit laptospirosis, serta
kebiasaan tidak memakai alas kaki. Terlebih ketika musim hujan dan
rawan banjir- Hal ini disebablan oleh bakteri Leptospira akan masuk ke
dalam peredaran darah yang ditandai dengan munculnya demam dan
berkembang pada organ target sehingga akan menunjukkan aeijala
infeksi pada organ tersebut. Maka dari itu kita perlu memperhatikan
faktor resiko tertular di sekitar kita diantaranya :
+ ada lula terbuka /lecety/kulit pecah
* Aktivitas di air kotor/becek.
. Bersentuhan hewan sakit, tikus, bangkai
* Perilaku kebersihan pribadi masih kurang
« Ada tikus di sekitar lingkungan
* Berjalan di genangan air, aktifitas di daerah banjir
* Bertempat tinggal di daerah rawan banjirar Tl
LEPTOSPIROSIS
Simpan makanan dan minuman agar
aman dari tikus
Cuci tangan & kaki dengan sabun
setelah bekerja disawah, kebun,
selokan dil
Alat pengaman untuk penanganan
tikus yang tertangkap : sarung
tangan, kantong plastik dan masker
Pasang perangkat didalam rumahA\ WASPADALEPTOSPIROSIS
MATER! PENYULUHAN
Pencegahan Leptospirosis
Leptospirosis umumnya tidak menular dari satu orang ke orang lain.
Penyakit ini menular ketika luka terbuka berkontak dengan air atau
tanah yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi.
Selain melalui luka terbuka, bakteri penyebab leptospirosis juga bisa
masuk ke tubuh melalui mata dan selaput lendir
Lantas, bagaimana cara mencegah infeksi leptospirosis? Terlebih kita
tinggal pada daerah tropis.
Dan mengenai tindakan pencegahan yang harus dilakukan, ada
beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah
infeksi leptospirosis. terutama di antara mereka yang melakukan
aktivitas pekerjaannya bisa meningkatkan risiko.
Pencegahan
}. Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari
tikus, menyediakan & menutup rapat tempat makanan & penampung
air agar tidak eayjurtials tikus atau hewan pembawa lainnya.
2. Rajin mencuci tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun
setelah satiatia disawah kebun sampah tanah selokan, setelah
kontak dengan hewan. sebelum makan, dan setelah dari kamar
mandi, dan tempat- tempat yang tercemar lainnya
3. Melindungi pekeérja yang berisiko tinggi terhadap leptospirosis
(petugas kebersihan, petani, petugas pematong howan, dan lain-
lain) dengan Heesegeuanesteces sepatu bot dan sarung fang
membersihkan sisa banjir pakai sepatu boot karet dan sarung
tangan karet
4. Melakukan desinfeksi tempat tercemar oleh tikus dan meningkatkan
benangkapan tikus pasang perangkat mati atau hidupPENCEGAHAN
LEPTOSPIROSIS
Menjaga kebersihan lingkungan
Tutup luka dengan perban kedap alr
Kubur atau bakar tikus yang sudah mati
LEPTOSPIROSISA\ waspapa LEPTosPiRosis
MATER! PENYULUHAN
Pencegahan Leptospirosis
Pencegahan Lanjutan
* 5. Jaga kebersihan rumah atau tempat tinggal serta lingkungan
tempat beraktivitas, hindari air yang kemungkinan terkantaminasi
bakteri leptospira dan pastikan sumber air bersih tidak tercemar
bakteri penyebab lestospirasis, daniangar membiasakan
Mmenumpuk sampah terutama sampah rumah tanaga.
6. Bersihkan dan tutup luka dengan penutup tahan air agar tidak
terpapar air yang terkontarinasi, dan angan kontak dulu dengan
binatang yang rentan jadi pembawa kuman leptospirosis, terutama
tikus.
7. Tidak membuang bangkai tikus sembarangan:demi mengurangi
risiko penularan leptospirosis, cara yang dia sarankan adalah dengan
mengubur bangkai itu atau membakarnya. Namun, jika tidak memiliki
tanah cukup untuk mengubur atau lahan yang memadai untuk
membakar, bangkai tikus bisa tetap dibuang di tempat pembuangan
ssampah. Caranya'dengan disemprot disinfektan, dibungkus, baru
dibuang dengan harapan 1-24 jarn sudah ada petugas sampah yang
rutin mengambil sampah. Atau kalau ada tanah bisa langsung
dikubur, atau dibakar
“Kejadian leptospirosis biasanya terjadi pada daerah dengan sanitasi
lingkungan yang buruk, rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat dan
keberadaan tikus pembawa bakteri Leptospira di lingkungan tersebut. Untuk
mengurangi risike terjadinya leptospirosis dapat dilakukan dengan
memperbaiki kondisi lingkungan yang buruk dan meningkatkan perifaku hidup
bersih dan sehat. Untuk melakukan
pemberantasan tikus.”