Anda di halaman 1dari 4

A.

Latar Belakang
Dampak wabah Virus Corona (Covid-19) bagi industri pariwisata, khususnya Indonesia
tentu sangat berpengaruh. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang
terdampak pandemi covid 19. Hal ini serupa dengan hasil survey yang dilakukan
oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yaitu secara nasional pandemi
Covid-19 (corona virus disease) ini telah mengakibatkan 92% dari 5.242 orang
pekerja sektor pariwisata merasakan kehilangan pekerjaannya.

Pemerintah terus berupaya untuk memutus penyebaran virus covid 19, dengan
memberlakukan kebijakan dan himbauan pembatasan aktifitas sosial di luar rumah.
Diantaranya kebijakan PPKM atau Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
terhadap segala aktivias). Pemberlakuan PPKM tersebut menimbulkan berbagai
dampak kepada masyarakat, dalam hal ini adalah sektor Pariwisata. Atas pemberlakuan
PPKM tersebut mengakibatkan penutupan destinasi pariwisata. Adanya pandemicovid-19
menjadikan Pemerintah melakukan berbagai upaya dan perbaikan yang mana
dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dan pengelola tempat wisata
sehingga dapat memberikan dorongan dalam menaikkan kembali sektor
pariwisata. Berbagai upaya dan strategi dibutuhkan oleh baik pemerintah daerah
maupun pemerintah pusat.

Pemerintah menyadari dengan adannya pandemi covid 19 ini, keadaan perekonomian


semakin melemah, sehingga pembatasan tidak dapat dilakukan secara terus menerus
untuk menjadikan roda perekonomian tetap berputar. Berdasarkan pedoman dari
WHO Indonesia resmi mengumumkan pemberlakuan masa New Normal dan ditandai
dengan pelonggaran aktivitas sosial yang ada di daerah-daerah dan tetap
menekankan penerapan physical distancing.

Salah satu sektor penyokong perekonomian yang terdampak covid-19 yaitu sektor
pariwisata. Sektor pariwisata sebagai penyokong devisa negara, hal tersebut salah
satunya karena wisata Indonesia memiliki daya tarik dalam hal banyaknya tempat wisata,
adat serta budaya dan tradisi yang dimiliki Indonesia (Walakula, 2020).

Sektor pariwisata tidak luput dari dampak penyebaran covid-19 ini, hal tersebut juga
terjadi di daerah-daerah pariwisata, salah satu daerah wisata yg terdampak yaitu
wilayah Kabupaten Magelang.Kabupaten Magelang mempunyai icon wisata yang
sangat popular dan merupakan tujuh keajaiban dunia yaitu wisata Candi
Borobudur.

B. Analisis Situasi (berisi profil dan keadaan sector pariwisata (tempat


wisata/UMKM pendukung wisata/desa wisata/komunitas pegiat wisata/dll)

Pariwisata Candi Borobudur yang namanya kian melambung tinggi dapat


memberikan efek multiplier terhadap lingkungan sekitar, hal tersebut terlihat dari
pendirian balai ekonomi desa (Balkondes) di sekitar Kawasan Candi Borobudur lebih
dari 20 Balkondes, salah satunya adalah balkondes Borobudur. Balkondes
Borobudur merupakan balkondes pertama di Kawasan Candi Borobudur yang
mempunyai daya tarik tersendiri dan banyak didatangi oleh wisatawan sebelum
adanya pandemi covid 19 ini. Balkondes Borobudur terkenal dengan bangunan-
bangunan yang unik dengan suasana klasik, tempat yang nyaman,
pemandangannya indah yang menjadikan tempat ini cocok untuk berfoto dan
berkumpul dengan teman dan keluarga.

Semenjak adanya pandemi covid 19 wisatawan yang berkunjung ke Balkondes


Borobudur, baik untuk menikmati suasana restoran maupun yang menginap di
penginapan jumlahnya merosot tajam. Hal ini mengakibatkan Balkondes
Borobudur mengalami beberapa permasalahan, mulai dari pengurangan omset,
modal, tenaga kerja, persaingan, dan biaya operasional. Balkondes Borobudur perlu
merangcang strategi yang tepat bagi upaya perbaikan kondisi pariwisata
Balkondes Borobudur di era new normal yang sejalan dengan upaya peningkatan
dan perbaikan perekonomian masyarakat di Kawasan Candi Borobudur mengingat
peranan Balkondes Borobudur yang sangat potensial bagi pembangunan
disektor ekonomi. Strategi yang dirancang perlumemperhatikan aspek kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki Balkondes Borobudur

C. Rumusan Masalah
Bagaimana strategi yang digunakan untuk melakukan upaya peningkatan dan perbaikan
perekonomian mengingat peranan Balkondes Borobudur yang sangat potensial
bagi pembangunan disektor ekonomi.

D. Tujuan
- memperbaiki kondisi Balkondes Borobudur menuju pemulihan dan mencapai tujuan
kedepan secara berkelanjutan
- meningkatkan omset balkondes Borobudur agar wisata Indonesia berkembang lagi

E. Agenda Kegiatan/Program
1) Konsep Acara/Program
Dalam membuat strategi perencanan bisnis guna meningkatkan dan memperbaiki
sector pariwisata di Balkondes Borobudur, kami akan membuat program yang berkerja
sama dengan stasiun TV. Program tersebut berjudul “TRAVELLER”. Acara traveling dapat
menjadi salah satu strategi promosi pariwisata dengan menampilkan pesona Indonesia
yang indah. Masih tingginya peran televisi dalam sektor periklanan memberikan angin
segar bagi pariwisata Indonesia. Adanya acara traveling di berbagai saluran televisi
secara tidak langsung memberikan prospek yang besar bagi industri pariwisata di
Indonesia.

Program yang akan kami buat ini berisi liputan yang menampilkan mengenai perjalanan
yang menampilkan Balkondes Borobudur, mulai dari alam, budaya, hingga kearifan lokal.
Setiap episode dari TRAVELLER memiliki lokasi yang berbeda-beda, sehingga potensial
untuk mempopulerkan pesona Indonesia secara menyeluruh, salah satunya Balkondes
Borobudur.

2) Target Publik/Peserta
Target audiens program ini adalah anak muda dengan kisaran usia 18-30 tahun, semua
gender, memiliki kepedulian terhadap lingkungan, gemar traveling, berjiwa
petualangan/outdoor/pecinta alam.

3) Tempat
Tempat yang akan digunakan pada program ini yaitu di Balkondes Borobudur dan
sekitarnya.

F. Susunan Acara
Acara direncanakan akan dilakukan pada : 22 Maret 2022

Rundown :

9.00 – 10.00 = HOUSETOUR Balkondes Borobudur

10.00 – 11.30 = VW Tour

11.30-13.00 = BREAK

13.00-15.00 = Arung Jeram

15.00-16.30 = BREAK

16.30-17.30 = Pembuatan kopi khas Balkondes Borobudur

17.30-19.00 = Wisata malam Borobudur

19.00-20.00 = menikmati pertunjukan gamelan di balkondes borobudur

G. Rencana Anggaran
2. A. Pra-Produksi
3. 1. Kamera @ Rp 500.000,- X3 = Rp 1.500.000,-
4. 2. Kaset kamera @ Rp 25.000,- X 6 = Rp 150.000,-
5. 3. Proposal = Rp 100.000,-5.
Konsumsi = Rp 250.000,-
6. 6. Transportasi = Rp 200.000,-
7. 7. Dana Taktis = Rp 350.000,- +
8. Total = Rp 5.050.000,-
9. B. Produksi
10. 1. Lighting = Rp. 300.000,-
11. 2. Host = Rp. 200.000,-
12. 3. Narasumber = Rp. 400.000,-
13. 6. Konsumsi = Rp. 250.000,-
14. 7. Transportasi = Rp. 200.000,-
15. 8. Penginapan = Rp. 350.000,- +
16. 8.250.000,
A. Kerjasama
Balkondes Borobudur mempunyai beberapastrategi dalam melakukan promosi
dengan bekerjasama dengan pihak-pihak biro jasa atau tour travel seperti VW
Tour Borobudur, dan biro tour arum jeram. Kedua promosi dilakukan dengan
bekerjasama dengan pihak-pihak desa dengan tujuan membawa tamu lokal dan
asing berwisata di sungai progo agar diarahkan untuk makan dan menginap di
balkondes, Ketiga promosi dilakukan dengan bekerja sama dalam e-commerce
seperti traveloka dan booking.com. Ke empat promosi dilakukan dengan
Balkondes Borobudur hasil industry rumah tangga yaitu kopi yang menjadi ciri khas
dan andalan produk. Kopi ini bisa di nikmati saat berada di resto Balkondes
Borobudur. Selain itu Balkondes Borobudur juga terkenal dengan kuliner
prasmanannya, yang menyediakan berbagai menu khas Magelang yang mempunyai
cita rasa yang enak.

B. Susunan Panitia

Produser Acara : Jessica Tosya Boseke

Sekretaris : Ervia Kholifatul

Bendahara : Risqia Immania

Direktur Artistik : Agung Pradana

Asisten Direktur Artistik : Jefri Nichole

Direktur Musik : Adrian Dika

Koordinator Paduan Suara : Adam El Javier

Sound engineer : Bagaskoro Kusumo

Sie. Acara : Nurjannah Putri

Humas : Ahmad Amir

Sie. Konsumsi dan Logistik : Azahra Amalia

Sie. Website : Ahmad Faisal

Sie. Video dan Dokumentasi : Ragil Moh Kanavi

Sie. Sponsorship : Erna Candra Dewi

C. Referensi
https://ejournal2.pnp.ac.id/index.php/jipb/article/view/477/257

https://ahmadfatoniofficial.wordpress.com/2012/01/27/proposal-program-acara-tv/

Anda mungkin juga menyukai