Karya Ilmiah Saroha Raskita Sihombing
Karya Ilmiah Saroha Raskita Sihombing
E-mail :sarohasihombing16@gmail.com
ABSTRAK
Yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini yaitu bagaimana cara meningkatkan
hasil belajar IPA dengan materi Cuaca dan pengaruhnya pada manusia peserta didik kelas III
dengan memakai media gambar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik pada kelas III dengan mata pelajaran IPA tentang Cuaca. subjek penelitian
ini yaitu para Peserta didik di Kelas III SD Negeri No.173197 Rahutbosi Kec.Pangaribuan
Kab.Tapanuli Utara dengan jumlah peserta didik sebanyak 25 orang yakni 14 orang laki-laki dan
11 orang perempuan. Waktu yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu dimulai pada 15 Mei
2023 dan waktu terakhir dalam penelitian ini yang tanggal 20 Mei 02023. Banyak siklus yang
dilakukan dalam Penelitian ini yaitu sebanyak 2 siklus. Dari masing-masing siklus peneliti
melakukan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil nilai belajar
peserta didik dalam prasiklus masih hanya 11 peserta didik yang mendapat nilai tuntas KKM.
Pada siklus 1 hasil nilai belajar meningkat menjadi 18 peserta didik. Dan pada siklus II hasil
nilai belajar peserta didik meningkat menjadi 25 orang yang nilai rata-ratanya pada siklus II
adalah 87,6. Maka dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran ini dapat disimpulkan oleh
peneliti bahwa media gambar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam
pembelajaran IPA dengan materi Cuaca pada peserta didik kelas III SD Negeri N0.173197
Rahutbosi.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Cuaca dan Pengaruhnya bagi Manusia, Media gambar
Pendahuluan
Pembelajaran IPA di SD sangat penting untuk dimengerti oleh para anak didik dalam
mendalami IPA sejak dini manfaatnya yaitu untuk dapat memahami kepribadian diri sendiri,
dan disiplin ilmu juga dapat memberikan pedoman atau contoh bagi anak didik untuk dapat
mengerti secara nyata tentang bumi secara baik juga secara ilmiah. berdasarkan nama nya IPA
adalah ilmu pengetahuan alam yaitu ilmu yang mendalami seluruhnya yang ada kaitannya
atau hubungan dengan alam. Sehingga anak didik dapat mengerti atau memahami alam di
lingkungannya. Sesuatu yang termasuk dalam lingkungan yaitu binatang yang ada disekitar
lingkungan, tumbuh-tumbuhan, tubuh kita sendiri, air dan tanah, matahari, planet, dan masih
banyak lagi.
Materi Pembelajaran IPA di SD masih dalam sifat tahap pengenalan yang masih
sederhana. Dengan mempelajari dan memahami lingkungan alam sekitar dan juga kepribadian
dirinya sendiri maka anak didik dituntut untuk cerdas dalam menyikapi setiap fenomena alam
yang benar adanya di bumi. Pelajaran IPA yaitu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari
seorang anak didik menduduki di SD sampai pada SMA. manfaat mempelajari IPA
diterapkan di sekolah dasar yaitu akan membagikan wawasan pemahaman kepada anak didik
mengenai bumi.
Dalam Permendiknas (2006), bahwa Pendidikan tentang pelajaran IPA bisa
menggambarkan ilmu pengetahuan bagi anak didik dalam mendalami pribadinya dan
lingkungan yang ada dibumi, dengan demikian dapat menjadi kesadaran diri sendiri terhadap
pengembangan yang lebih lanjut terhadap penerapannya terhadap aktivitas setiap hari.
prosedur mempelajari IPA menfokuskan secara langsung pada kemahiran dalam
membabarkan pemahaman seseorang tentang kemampuan memahami bumi secara keilmuan.
Pendidikan pembelajaran IPA juga mengajak kita untuk dapat memperoleh pengertian dan
pemahaman yang luas tentang lingkungan alam sekitar. Pada tingkat SD/MI guru sebagai
pengajar dapat menerapkan suatu penekanan dalam pelajaran salingtemas (teknologi, sains,
masyarakat, dan lingkungan alam sekitar) yang mengarah kepada pemahaman menuntut ilmu
untuk merencanakan atau menciptakan suatu kreasi dengan menggunakan konsep pemakaian
IPA dan kebiasaan objektif yang baik. IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam sangat diperlukan
manusia dalam mempelajari kebutuhannya pada kehidupan sehari-hari dengan pemecahan
dari setiap masalah-masalah yang dapat di identifikasi.
Penulis sebagai guru kelas III SD Negeri No.173197 Rahutbosi dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajarannya pada anak didik kelas III menemukan masalah. Yaitu masalah yang
berhubungan kepada Kompetensi Dasar (KD) materi Cuaca. Permasalahan ini menyangkut
pada antusiasme anak didik untuk mengikuti pembelajaran, kurangnya keaktifan anak didik,
dan hasil nilai belajar anak didik termasuk digolongan yang kecil. Kemampuan anak didik
belum tergali maksimal. Dengan memperhatikan dari kerendahan hasil nilai belajar anak didik
pada pelajaran IPA kurang lebih masih ada sebagian orang anak didik yang dibawah nilai
KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu nilai 70. Masalah ini, dilatarbelakangi oleh
kejarangan seorang guru sebagai pengajar dalam penggunaan suatu media gambar dan semua
anak didik tidak aktif atau kreatif selama berlangsungnya pembelajaran. Untuk meningkatkan
suatu mutu dalam pendidikan khususnya untuk pemahaman tentang penguasaan pembelajaran
IPA dengan materi cuaca diperlukan kesempurnaan pada pengajaran yang baik tentang
pengetahuan pada alam sekitar.
Dari pembahasan di atas, dengan guru sebagai pengajar menggunakan media gambar
dalam pembelajaran, anak didik yang menerima pembelajaran akan lebih mengerti secara
nyata dari gambar yang jelas dapat di lihat secara langsung oleh anak didik. maka anak didik
hendaknya kian gampang mengerti dan mengetahui bahasan pelajaran yang di ajarkan oleh
seorang guru tersebut. Dengan demikian pembelajaran akan berubah menjadi ketika guru
mengajar di depan kelas anak didik menggambarkan kegiatan dan inovatif dalam menuntut
ilmu.
Oleh karena itu dalam menyelesaikan masalah tersebut penulis tertantang dalam
menciptakan suatu pendalaman dengan mengangkat Judul “Meningkatkan Hasil Belajar Anak
Didik pada Pembelajaran IPA dengan Materi Cuaca dan Pengaruhnya pada manusia dengan
Menggunakan Media Gambar di Kelas III SD Negeri No.173197 Rahutbosi”
METODE
14
12
10
8
6
4
2
0
Tidak Tuntas Tuntas
2. Hasil Siklus 1
a. Perencanaan
Setelah mengetahui hasil pembelajaran di kelas III SD Negeri No.173197
Rahutbosi maka peneliti membuat rencana pembelajaran menggunakan media yaitu
media gambar. Untuk dapat mengetahui keberhasilan dan pemahaman dari anak
didik peneliti membuat latihan soal kepada anak didik.
b. Pelaksanaan
Saat melakukan pelaksanaan tes kepada anak didik terlihat beberapa orang anak didik
yang bekerjasama, melihat kejadian yang demikian peneliti kemudian menegur anak
didik yang bekerjasama agar mereka menyelesaikan tesnya secara mandiri dan tidak
diperbolehkan untuk bekerjasama. Bersama ini berdasarkan keputusan dari sekolah
bahwasannya dapat dinyatakan sudah sempurna yaitu bila anak didik yang berada
dalam kelas dapat memperoleh nilai KKM 70. hasil dari kenaikan nilai belajar anak
didik siklus I boleh disaksikan pada tabel di bawah ini :
Table 4.2 Hasil Nilai Belajar Anak didik Siklus I
Pada tabel yang sudah ditampilkan pada Bab sebelumnya penulis
membuktikan hasil nilai anak didik yang sesungguhnya pada prasiklus terdapat 14
orang anak didik adapun perhitungan nilai yang tidak dapat memperoleh nilai
kesempurnaan sedangkan 11 orang anak didik sudah dapat memperoleh nilai
kesempurnaan belajar. Pada pertimbangan perhitungan nilai pada siklus I
ditemukan 7 orang anak didik yang nilai belajarnya masih dalam ketegori rendah
dan 18 orang anak didik sudah dapat memperoleh nilai kesempurnaan, perbedaan
nilai anak didik dapat di bandingkan dari antara hasil evaluasi pada prasiklus dan
hasil evaluasi pada siklus I sudah memiliki capaian peningkatan hasil belajar.
c. Pengamatan
Pengamatan ini adalah kegiatan yang dibantu supervisor 2 dengan
memakai lembaran pengamatan. dari hasil catatan di dalam kelas didapat bukti nilai
sebagai berikut:
1. Pelajaran di siklus I terdapat cuman 2 orang anak didik yang sungguh memiliki
keberanian dalam bertanya, namun untuk anak didik yang memiliki keberanian
menjawab secara perorangan cuman 3 orang selebihnya dijawab secara bersama-
sama.
2. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran perlu di efektifkan lagi.
3. Anak didik kurang dalam memperhatikan Ketika guru menjabarkan tentang
materi pembelajaran kepada anak didik
4. Tes yang dilaksanakan tidak sepenuhnya berlangsung baik seperti yang
diinginkan.kejadian ini, bisa di lihat berdasarkan banyaknya anak didik yang
melakukan kerjasama dengan temannya dan mencontek lembar jawaban teman
pada saat melakukan tes
d. Refleksi
Refleksi dilaksanakan peneliti yaitu untuk dapat memperhatikan hasil nilai
pelajaran yang ada di siklus I, tindakan reflesi di fokuskan kepada masalah yang
datang waktu masa melakukan tindakan pelajaran di siklus I dan hasilnya masih
banyak ditemukan kekurangan yaitu :
1. Penyampaian informasi tentang tujuan dari pembelajaran masih kurang sehingga
menyebabkan anak didik tidak jelas dalam memahami arah dan tujuan dari
pembelajaran yang sedang di ikutinya.
2. Ketika guru memaparkan bahan pembelajaran masih ada sejumlah Anak didik
tidak mencermati atau menyimak guru dalam menjelaskan materi.
Dari kelemahan-kelamahan yang sudah ditemukan, maka peristiwa yang
perlu dikerjakan penelaah buat kegiatan selanjutnya adalah, yaitu :
1. Penelaah memberi informasi tentang arah dari pelajaran dengan yang lebih
terang dan terarah.
2. Pengajar sebaiknya memiliki teknik yang sangat bagus dalam membentuk anak
didik melaui penggunaan sarana gambar.
3. Pada saat menjelaskan materi guru meminta atau menegaskan anak didik agar
lebih fokus mendengarkan guru menjelaskan materi.
3. Hasil Siklus 2
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan yang perlu dilaksanakan sepanjang menjalankan
pembelajaran di siklus 1 hasilnya nyaris serupa dengan pembelajaran yang
dilakukan di siklus 2, Salah satu nilai keputusan akhir hasil belajar anak didik untuk
memperoleh hasil yang maksimal yaitu pada pembelajaran di siklus 2, ancang-
ancang yang akan dilaksanakan di siklus 2 yaitu, sebagai berikut:
1. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan indikator
pelajaran yang sesuai dengan bahan pelajaran Cuaca dan pengaruhnya pada
manusia yang akan dijabarkan oleh guru.
2. Dalam menentukan rata-rata nilai kelas guru membuat soal yang berupa tes
tertulis untuk dapat mengevaluasi nilai yang dites secara tertulis kepada anak
didik.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran terakhir yaitu di Siklus II dengan Perolehan hasil nilai belajar anak
didik yang mengarungi kenaikan pada hasil belajar. Untuk kenaikan nilai belajar
anak didik boleh kita saksikan dengan melihat tabel dibawah ini :
25
20
15
10
0
PraSiklus Siklus I Siklus II
Pada pembahasan Bab sebelumya, maka perolehan data bisa kita dilihat
bahwasannya ada kenaikan nilai ketuntasan belajar anak didik mulai pembelajaran
diprasiklus, pembelajaran di siklus 1 beserta hasil pembelajaran di siklus 2,
berdasarkan pembelajaran yang ada pada prasiklus hanya 11 orang anak didik yang
perhitungan belajar nya mampu memperoleh nilai kesempurnaan, lalu pada
pembelajaran yang dilakukan di siklus 1 meningkat jadi 18 orang anak didik yang
dapat memperoleh nilai kesempurnaan dan pada pembelajaran yang dilakukan pada
siklus 2 anak didik yang memperoleh nilai kesempurnaan semakin mengalami
kenaikan hingga jadi 25 orang anak didik.
c. Pengamatan
1. Kegiatan pengamatan di siklus II terlihat anak didik bertambah giat untuk ikut
pelajaran karena guru memakai sarana gambar yang sesuai dengan pelajaran.
2. Dalam kegiatan pengamatan di siklus II juga Anak didik tampak lebih bergelora
saat untuk menanggapi pembahasan yang di lontarkan tenaga pengajar maupun
teman.
d. Refleksi
1. Anak didik sudah memiliki keberanian untuk menampilkan sebagian tanda tanya
yang berkaitan dengan bahan pembelajaran yang belum di mengerti oleh anak didik
itu sendiri kepada gurunya.
2. Anak didik juga sudah memiliki keberanian secara perorangan dalam menanggapi
pertayaan yang dilontarkan pengajar dan menanggapi secara bersama-sama sudah
berkurang.
3. Ketika pengajar menjabarkan bahan kepada anak didik sudah memperhatikan
secara baik. Kemudian dengan demikian materi tentang Cuaca dapat dimengerti
oleh anak didik.
4. Perbaikan pembelajaran sudah terarah tujuannya dengan baik karena guru sudah
paham dengan langkah-langkah memakai sarana gambar yang jelas.
5. Nilai belajar anak didik dalam pembelajaran IPA dengan materi Cuaca sudah
meningkat.
2. Pembahasan Hasil Penelitian
Melalui pembahasan penelitian yang sudah di bahas pada bab sebelumnya ,
menunjukan bahwasannya nilai belajar anak didik dengan pelajaran IPA saat guru sudah
memakai sarana gambar dari pembelajaran di siklus 1 sampai dengan pembelajaran di
siklus 2 , nilai belajar anak didik mengarungi kenaikan pemahaman pada materi Cuaca
pada kelas 3 SD Negeri No.173197 Rahutbosi. Kenaikan dari hasil nilai belajar anak
didik selama dilaksanakan pembelajaran memakai sarana gambar, bisa dilihat dari data
hasil nilai rata-rata tes evaluasi anak didik kelas 3 yang sudah di laksanakan untuk
kebaikan dari penyelidikan ini bisa kita saksikan dengan melihat tabel berikut :
Tabel 4.5
Rata-Rata Hasil Belajar
Simpulan
A. Kesimpulan
dari pembahasan yang telah dibahas pada penelitian bab sebelumnya maka
dibuat kesimpulan: yaitu melalui penggunaan media gambar akan dapat meningkatkan
hasil nilai belajar anak didik pada pelajaran IPA Kelas 3 di SD Negeri No.173197
Rahutbosi dengan materi Cuaca. Terlihat dari hasil pembelajaran pada prasiklus hanya 11
orang anak didik yang nilai hasil belajarnya memperoleh nilai kesempurnaan sesuai
dengan keputusan yang dibuat dari sekolah, lalu pada pembelajaran di Siklus 2 meningkat
lagi menjadi 18 orang anak didik untuk yang terakhir pada pembelajaran di siklus 2
meningkat lagi menjadi 25 orang anak didik yang sudah mampu memperoleh nilai
kesempurnaan dalam belajar. Ini di karenakan pengajar berupanya untuk dapat
mengendalikan metode ataupun cara penggunaan media gambar dalam pembelajaran.