Anda di halaman 1dari 14

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA

PEMBELAJARAN IPA DENGAN MATERI CUACA DAN


PENGARUHNYA PADA MANUSIA DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI
KELAS III SD NEGERI N0.173197
RAHUTBOSI

Saroha Raskita Sihombing(1) Yuni Masria(2) M. Aries Taufiq(3)

Program Studi PGSD Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka(1) SD Negeri No.173197 Rahutbosi(1)

E-mail :sarohasihombing16@gmail.com

ABSTRAK

Yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini yaitu bagaimana cara meningkatkan
hasil belajar IPA dengan materi Cuaca dan pengaruhnya pada manusia peserta didik kelas III
dengan memakai media gambar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik pada kelas III dengan mata pelajaran IPA tentang Cuaca. subjek penelitian
ini yaitu para Peserta didik di Kelas III SD Negeri No.173197 Rahutbosi Kec.Pangaribuan
Kab.Tapanuli Utara dengan jumlah peserta didik sebanyak 25 orang yakni 14 orang laki-laki dan
11 orang perempuan. Waktu yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu dimulai pada 15 Mei
2023 dan waktu terakhir dalam penelitian ini yang tanggal 20 Mei 02023. Banyak siklus yang
dilakukan dalam Penelitian ini yaitu sebanyak 2 siklus. Dari masing-masing siklus peneliti
melakukan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil nilai belajar
peserta didik dalam prasiklus masih hanya 11 peserta didik yang mendapat nilai tuntas KKM.
Pada siklus 1 hasil nilai belajar meningkat menjadi 18 peserta didik. Dan pada siklus II hasil
nilai belajar peserta didik meningkat menjadi 25 orang yang nilai rata-ratanya pada siklus II
adalah 87,6. Maka dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran ini dapat disimpulkan oleh
peneliti bahwa media gambar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam
pembelajaran IPA dengan materi Cuaca pada peserta didik kelas III SD Negeri N0.173197
Rahutbosi.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Cuaca dan Pengaruhnya bagi Manusia, Media gambar
Pendahuluan

Pembelajaran IPA di SD sangat penting untuk dimengerti oleh para anak didik dalam
mendalami IPA sejak dini manfaatnya yaitu untuk dapat memahami kepribadian diri sendiri,
dan disiplin ilmu juga dapat memberikan pedoman atau contoh bagi anak didik untuk dapat
mengerti secara nyata tentang bumi secara baik juga secara ilmiah. berdasarkan nama nya IPA
adalah ilmu pengetahuan alam yaitu ilmu yang mendalami seluruhnya yang ada kaitannya
atau hubungan dengan alam. Sehingga anak didik dapat mengerti atau memahami alam di
lingkungannya. Sesuatu yang termasuk dalam lingkungan yaitu binatang yang ada disekitar
lingkungan, tumbuh-tumbuhan, tubuh kita sendiri, air dan tanah, matahari, planet, dan masih
banyak lagi.
Materi Pembelajaran IPA di SD masih dalam sifat tahap pengenalan yang masih
sederhana. Dengan mempelajari dan memahami lingkungan alam sekitar dan juga kepribadian
dirinya sendiri maka anak didik dituntut untuk cerdas dalam menyikapi setiap fenomena alam
yang benar adanya di bumi. Pelajaran IPA yaitu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari
seorang anak didik menduduki di SD sampai pada SMA. manfaat mempelajari IPA
diterapkan di sekolah dasar yaitu akan membagikan wawasan pemahaman kepada anak didik
mengenai bumi.
Dalam Permendiknas (2006), bahwa Pendidikan tentang pelajaran IPA bisa
menggambarkan ilmu pengetahuan bagi anak didik dalam mendalami pribadinya dan
lingkungan yang ada dibumi, dengan demikian dapat menjadi kesadaran diri sendiri terhadap
pengembangan yang lebih lanjut terhadap penerapannya terhadap aktivitas setiap hari.
prosedur mempelajari IPA menfokuskan secara langsung pada kemahiran dalam
membabarkan pemahaman seseorang tentang kemampuan memahami bumi secara keilmuan.
Pendidikan pembelajaran IPA juga mengajak kita untuk dapat memperoleh pengertian dan
pemahaman yang luas tentang lingkungan alam sekitar. Pada tingkat SD/MI guru sebagai
pengajar dapat menerapkan suatu penekanan dalam pelajaran salingtemas (teknologi, sains,
masyarakat, dan lingkungan alam sekitar) yang mengarah kepada pemahaman menuntut ilmu
untuk merencanakan atau menciptakan suatu kreasi dengan menggunakan konsep pemakaian
IPA dan kebiasaan objektif yang baik. IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam sangat diperlukan
manusia dalam mempelajari kebutuhannya pada kehidupan sehari-hari dengan pemecahan
dari setiap masalah-masalah yang dapat di identifikasi.
Penulis sebagai guru kelas III SD Negeri No.173197 Rahutbosi dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajarannya pada anak didik kelas III menemukan masalah. Yaitu masalah yang
berhubungan kepada Kompetensi Dasar (KD) materi Cuaca. Permasalahan ini menyangkut
pada antusiasme anak didik untuk mengikuti pembelajaran, kurangnya keaktifan anak didik,
dan hasil nilai belajar anak didik termasuk digolongan yang kecil. Kemampuan anak didik
belum tergali maksimal. Dengan memperhatikan dari kerendahan hasil nilai belajar anak didik
pada pelajaran IPA kurang lebih masih ada sebagian orang anak didik yang dibawah nilai
KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu nilai 70. Masalah ini, dilatarbelakangi oleh
kejarangan seorang guru sebagai pengajar dalam penggunaan suatu media gambar dan semua
anak didik tidak aktif atau kreatif selama berlangsungnya pembelajaran. Untuk meningkatkan
suatu mutu dalam pendidikan khususnya untuk pemahaman tentang penguasaan pembelajaran
IPA dengan materi cuaca diperlukan kesempurnaan pada pengajaran yang baik tentang
pengetahuan pada alam sekitar.
Dari pembahasan di atas, dengan guru sebagai pengajar menggunakan media gambar
dalam pembelajaran, anak didik yang menerima pembelajaran akan lebih mengerti secara
nyata dari gambar yang jelas dapat di lihat secara langsung oleh anak didik. maka anak didik
hendaknya kian gampang mengerti dan mengetahui bahasan pelajaran yang di ajarkan oleh
seorang guru tersebut. Dengan demikian pembelajaran akan berubah menjadi ketika guru
mengajar di depan kelas anak didik menggambarkan kegiatan dan inovatif dalam menuntut
ilmu.
Oleh karena itu dalam menyelesaikan masalah tersebut penulis tertantang dalam
menciptakan suatu pendalaman dengan mengangkat Judul “Meningkatkan Hasil Belajar Anak
Didik pada Pembelajaran IPA dengan Materi Cuaca dan Pengaruhnya pada manusia dengan
Menggunakan Media Gambar di Kelas III SD Negeri No.173197 Rahutbosi”

METODE

Kegiatan Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan pada SD Negeri


No173197 Rahutbosi Kec. Pangaribuan Kab.Tapanuli Utara. Subjek dalam penelitian ini
merupakan seluruh peserta didik atau siswa di kelas III dengan jumlah 25 orang yakni 14
orang cowok dan 11 orang cewek. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini dilakukan untuk
dapat memperbaiki pembelajaran pada kelas III SD Negeri No.173197 Rahutbosi yaitu
dengan melakukan 2 langkah siklus, dan masing-masing siklus memiliki 4 tahap yaitu; (1)
Planing (Perencanaan),(2) acting (Pelaksanaan), (3) observing (Pengamatan) (4) Reflecting
(reflesi).
1. Siklus 1
a. Perencanaan
 Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang bahan utama
pelajaran Cuaca dan pengaruhnya pada manusia
 Mempersiapkan Media Pembelajaran
 Menyiapkan LKS untuk latihan
b. Pelaksanaan
Sebelum melakukan pembelajaran yang dilakukan guru adalah ;
 Menegur anak didik dengan mengucap salam dan berdoa
 Mengabsen kehadiran anak didik
 Menjelaskan Materi Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia
 Memberikan pertanyaan kepada anak didik tentang keadaan Cuaca hari ini
 Anak didik mengerjakan lembar LKS
c. Pengamatan
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan Siklus I penulis dapat menganalisa hasil tes
formatif anak didik, yaitu :
 Anak didik belum sepenuhnya mengerti tentang keadaan cuaca dikarenakan guru
masih kurang dalam memahami pembelajaran
 Anak didik kurang aktif untuk mengikuti proses pembelajaran dari guru
dikarenakan guru belum menggunakan Media Gambar dengan jelas.
d. Refleksi
Sesudah melakukan tahap-tahap perkembangan, penulis harus melakukan penilaian
terhadap guru untuk dapat mengetahui tingkat kinerja seorang guru dan kemampuan
dari anak didik, sehingga pengajar atau guru dapat mengambil tindakan yang perlu
dilakukan untuk kebaikan dari penelitian. Hasil nilai pembelajaran pada siklus I
membuktikan hasil nilai belajar anak didik yang sebenarnya masih dalam tingkatan
yang standar, karena nilai rata-rat yang dapat dicapai oleh kelas III masih hanya
mencapai KKM, Yaitu rata-rata hanya 70,2 sedangkan standar KKM adalah 70.
2. Siklus 2
a. Perencanaan
 Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang bahan utama
pelajaran Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia
 Mempersiapkan Media Pembelajaran
 Menyiapkan LKS untuk latihan
 Menyiapkan lembar penilaian dan analisis
b. Pelaksanaan
Sebelum memulai pembelajaran guru mengidentifikasi pokok bahasan dengan langkah
sebagai berikut;
 Mengucap salam kepada anak didik sebagai penyapaan dan berdoa
 Mengabsen kehadiran anak didik
 Menjelaskan Tujuan Pembelajaran dengan baik dan jelas
 Mengajukan pertanyaan kepada anak didik terkait pembelajaran sebelumnya
 Untuk lebih memperdalam pengetahuan anak didik guru menjelaskan kembali
Materi tentang materi Cuaca dan pengaruhnya pada manusia dengan
menggunakan Media Gambar
 Anak didik mengerjakan lembar LKS
c. Pengamatan
berdasarkan hasil pelaksanaan Siklus II penulis dapat menganalisis hasil tes formatif
anak didik, yaitu :
 Anak didik sudah mengerti tentang keadaan cuaca
 Anak didik antusias dalam mengikuti pembelajaran
d. Refleksi
Sesudah melakukan tahap-tahap perkembangan, penulis kembali melakukan
penilaian terhadap guru mengetahui tingkat kinerja guru dan kemampuan dari anak
didik, sehingga pengajar atau guru dapat mengambil tindakan yang perlu
dilakukan untuk kebaikan dari penelitian. Hasil nilai pembelajaran yang mampu
digapai oleh anak didik pada siklus II menunjukkan bahwa hasil nilai belajar di kelas
III dalam pembelajaran IPA tentang Cuaca sudah mencapai dan melebihi ketuntasan,
karena rata-rata nilai pada kelas III yaitu 87,6 sedangkan standar KKM adalah 70.

Hasil dan Pembahasan

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. PraSiklus
Dalam pelajaran yang dibahas di PraSiklus penulis belum menggunakan media
gambar. Pembelajaran PraSiklus diperoleh hasil nilai belajar dari anak didik yang
beranggotakan 25 orang, 14 orang belum dapat menggapai nilai ketuntasan KKM dan
11 orang yang sudah dapat mencapai nilai ketuntasan untuk memenuhi nilai KKM.
Dibawah ini bukti fakta hasil ketuntasan belajar anak didik dari yang diharapkan
dapat di lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1
Perolehan Nilai Prasiklus Pada Peserta didik
Grafik 4.1
Ketuntasan Belajar Peserta didik Prasiklus

14
12
10
8
6
4
2
0
Tidak Tuntas Tuntas
2. Hasil Siklus 1
a. Perencanaan
Setelah mengetahui hasil pembelajaran di kelas III SD Negeri No.173197
Rahutbosi maka peneliti membuat rencana pembelajaran menggunakan media yaitu
media gambar. Untuk dapat mengetahui keberhasilan dan pemahaman dari anak
didik peneliti membuat latihan soal kepada anak didik.
b. Pelaksanaan
Saat melakukan pelaksanaan tes kepada anak didik terlihat beberapa orang anak didik
yang bekerjasama, melihat kejadian yang demikian peneliti kemudian menegur anak
didik yang bekerjasama agar mereka menyelesaikan tesnya secara mandiri dan tidak
diperbolehkan untuk bekerjasama. Bersama ini berdasarkan keputusan dari sekolah
bahwasannya dapat dinyatakan sudah sempurna yaitu bila anak didik yang berada
dalam kelas dapat memperoleh nilai KKM 70. hasil dari kenaikan nilai belajar anak
didik siklus I boleh disaksikan pada tabel di bawah ini :
Table 4.2 Hasil Nilai Belajar Anak didik Siklus I
Pada tabel yang sudah ditampilkan pada Bab sebelumnya penulis
membuktikan hasil nilai anak didik yang sesungguhnya pada prasiklus terdapat 14
orang anak didik adapun perhitungan nilai yang tidak dapat memperoleh nilai
kesempurnaan sedangkan 11 orang anak didik sudah dapat memperoleh nilai
kesempurnaan belajar. Pada pertimbangan perhitungan nilai pada siklus I
ditemukan 7 orang anak didik yang nilai belajarnya masih dalam ketegori rendah
dan 18 orang anak didik sudah dapat memperoleh nilai kesempurnaan, perbedaan
nilai anak didik dapat di bandingkan dari antara hasil evaluasi pada prasiklus dan
hasil evaluasi pada siklus I sudah memiliki capaian peningkatan hasil belajar.
c. Pengamatan
Pengamatan ini adalah kegiatan yang dibantu supervisor 2 dengan
memakai lembaran pengamatan. dari hasil catatan di dalam kelas didapat bukti nilai
sebagai berikut:
1. Pelajaran di siklus I terdapat cuman 2 orang anak didik yang sungguh memiliki
keberanian dalam bertanya, namun untuk anak didik yang memiliki keberanian
menjawab secara perorangan cuman 3 orang selebihnya dijawab secara bersama-
sama.
2. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran perlu di efektifkan lagi.
3. Anak didik kurang dalam memperhatikan Ketika guru menjabarkan tentang
materi pembelajaran kepada anak didik
4. Tes yang dilaksanakan tidak sepenuhnya berlangsung baik seperti yang
diinginkan.kejadian ini, bisa di lihat berdasarkan banyaknya anak didik yang
melakukan kerjasama dengan temannya dan mencontek lembar jawaban teman
pada saat melakukan tes
d. Refleksi
Refleksi dilaksanakan peneliti yaitu untuk dapat memperhatikan hasil nilai
pelajaran yang ada di siklus I, tindakan reflesi di fokuskan kepada masalah yang
datang waktu masa melakukan tindakan pelajaran di siklus I dan hasilnya masih
banyak ditemukan kekurangan yaitu :
1. Penyampaian informasi tentang tujuan dari pembelajaran masih kurang sehingga
menyebabkan anak didik tidak jelas dalam memahami arah dan tujuan dari
pembelajaran yang sedang di ikutinya.
2. Ketika guru memaparkan bahan pembelajaran masih ada sejumlah Anak didik
tidak mencermati atau menyimak guru dalam menjelaskan materi.
Dari kelemahan-kelamahan yang sudah ditemukan, maka peristiwa yang
perlu dikerjakan penelaah buat kegiatan selanjutnya adalah, yaitu :
1. Penelaah memberi informasi tentang arah dari pelajaran dengan yang lebih
terang dan terarah.
2. Pengajar sebaiknya memiliki teknik yang sangat bagus dalam membentuk anak
didik melaui penggunaan sarana gambar.
3. Pada saat menjelaskan materi guru meminta atau menegaskan anak didik agar
lebih fokus mendengarkan guru menjelaskan materi.
3. Hasil Siklus 2
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan yang perlu dilaksanakan sepanjang menjalankan
pembelajaran di siklus 1 hasilnya nyaris serupa dengan pembelajaran yang
dilakukan di siklus 2, Salah satu nilai keputusan akhir hasil belajar anak didik untuk
memperoleh hasil yang maksimal yaitu pada pembelajaran di siklus 2, ancang-
ancang yang akan dilaksanakan di siklus 2 yaitu, sebagai berikut:
1. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan indikator
pelajaran yang sesuai dengan bahan pelajaran Cuaca dan pengaruhnya pada
manusia yang akan dijabarkan oleh guru.
2. Dalam menentukan rata-rata nilai kelas guru membuat soal yang berupa tes
tertulis untuk dapat mengevaluasi nilai yang dites secara tertulis kepada anak
didik.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran terakhir yaitu di Siklus II dengan Perolehan hasil nilai belajar anak
didik yang mengarungi kenaikan pada hasil belajar. Untuk kenaikan nilai belajar
anak didik boleh kita saksikan dengan melihat tabel dibawah ini :

Table 4.3 Hasil Nilai Belajar anak didik Pada Siklus II


Berdasarkan tabel yang di tampil diatas, penulis menunjukkan bahwa hasil rata-rata
nilai tes anak didik mengalrungi kenaikan yang sangat baik, dikarenakan
penangkapan dan keahlian anak didik sudah kian meningkat atau melata. dalam
Siklus 2 anak didik sudah 100% yang meperoleh nilai kesempurnaan dalam belajar
materi Cuaca, maka dari itu kita dapat melihat hasil perbandingan antara nilai dari
prasiklus, dan hasil di siklus 1, dengan hasil yang ada di siklus 2 dengan
memperhatikan gambar tabel grafik di bawah ini :
Tabel 4.4
Perbandingan Antara Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
bila di gambar kedalam gambaran wujud grafik, maka hasilnya bakal tampak
seperti pada gambar di bawah :
Grafik. 4.2
Grafik Perbandingan hasil nilai Prasiklus, dan nilai di Siklus I, dengan nilai di Siklus II

25

20

15

10

0
PraSiklus Siklus I Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas

Pada pembahasan Bab sebelumya, maka perolehan data bisa kita dilihat
bahwasannya ada kenaikan nilai ketuntasan belajar anak didik mulai pembelajaran
diprasiklus, pembelajaran di siklus 1 beserta hasil pembelajaran di siklus 2,
berdasarkan pembelajaran yang ada pada prasiklus hanya 11 orang anak didik yang
perhitungan belajar nya mampu memperoleh nilai kesempurnaan, lalu pada
pembelajaran yang dilakukan di siklus 1 meningkat jadi 18 orang anak didik yang
dapat memperoleh nilai kesempurnaan dan pada pembelajaran yang dilakukan pada
siklus 2 anak didik yang memperoleh nilai kesempurnaan semakin mengalami
kenaikan hingga jadi 25 orang anak didik.
c. Pengamatan
1. Kegiatan pengamatan di siklus II terlihat anak didik bertambah giat untuk ikut
pelajaran karena guru memakai sarana gambar yang sesuai dengan pelajaran.
2. Dalam kegiatan pengamatan di siklus II juga Anak didik tampak lebih bergelora
saat untuk menanggapi pembahasan yang di lontarkan tenaga pengajar maupun
teman.
d. Refleksi
1. Anak didik sudah memiliki keberanian untuk menampilkan sebagian tanda tanya
yang berkaitan dengan bahan pembelajaran yang belum di mengerti oleh anak didik
itu sendiri kepada gurunya.
2. Anak didik juga sudah memiliki keberanian secara perorangan dalam menanggapi
pertayaan yang dilontarkan pengajar dan menanggapi secara bersama-sama sudah
berkurang.
3. Ketika pengajar menjabarkan bahan kepada anak didik sudah memperhatikan
secara baik. Kemudian dengan demikian materi tentang Cuaca dapat dimengerti
oleh anak didik.
4. Perbaikan pembelajaran sudah terarah tujuannya dengan baik karena guru sudah
paham dengan langkah-langkah memakai sarana gambar yang jelas.
5. Nilai belajar anak didik dalam pembelajaran IPA dengan materi Cuaca sudah
meningkat.
2. Pembahasan Hasil Penelitian
Melalui pembahasan penelitian yang sudah di bahas pada bab sebelumnya ,
menunjukan bahwasannya nilai belajar anak didik dengan pelajaran IPA saat guru sudah
memakai sarana gambar dari pembelajaran di siklus 1 sampai dengan pembelajaran di
siklus 2 , nilai belajar anak didik mengarungi kenaikan pemahaman pada materi Cuaca
pada kelas 3 SD Negeri No.173197 Rahutbosi. Kenaikan dari hasil nilai belajar anak
didik selama dilaksanakan pembelajaran memakai sarana gambar, bisa dilihat dari data
hasil nilai rata-rata tes evaluasi anak didik kelas 3 yang sudah di laksanakan untuk
kebaikan dari penyelidikan ini bisa kita saksikan dengan melihat tabel berikut :
Tabel 4.5
Rata-Rata Hasil Belajar

Dari tabel yang di tampilkan maka dapat di ambil kesimpulan bahwasannya


meningkatnya pemahaman anak didik dalam pembelajaran dari setiap siklus yang
dilaksanakan sebab keputusan KKM dari sekolah yaitu 70, maka berdasarkan itu hasil
nilai ketuntasan sudah tercapai pada mata pelajaran IPA dengan materi cuaca sudah
meningkat.
Pada pembelajaran di siklus 1 tampak nilai rata-rata belajar anak didik di kelas 3
mencapai nilai ketuntasan 70,2. Peristiwa ini menandakan bahwasannya anak didik tidak
seluruhnya dapat memperoleh nilai kesempurnaan dalam belajar sesuai dengan ketentuan
yang dibuat oleh sekolah. Sementara pembelajaran pada siklus II anak didik di kelas III
sudah memiliki pemahaman yang bagus dengan materi pembelajaran sehingga ada
peningkatan dari nilai rata-rata kelas III yaitu 87,6. Peningkatan hasil nilai belajar anak
didik tersebut menandakan peningkatan hasil nilai belajar anak didik dengan materi cuaca
pada pembelajaran IPA. didukung oleh adanya dorongan hati seorang guru atau pengajar
untuk menerapkan sarana gambar dalam pembelajaran dan didukung oleh adanya
dorongan hati dari anak didik dalam menekuni Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang lebih
baik dan juga dukungan anak didik dengan bahan yang sedang di pelajari didambakan
mampu dipraktekkan kedalam kehidupan sehari hari.
Dari hasil pembahasan diatas, di dapatkan hasil bahwa dengan menggunakan
media gambar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas III SD
Negeri No.173197 Rahutbosi dengan materi Cuaca dapat mengalami peningkatan.
Terlihat dari hasil ketuntasan belajar anak didik mulai dari siklus 1 sampai siklus 2. Nilai
rata-rata anak didik untuk setiap siklusnya dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 4.3 Nilai Rata-Rata Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
PraSiklus Siklus I Siklus II

Simpulan

A. Kesimpulan
dari pembahasan yang telah dibahas pada penelitian bab sebelumnya maka
dibuat kesimpulan: yaitu melalui penggunaan media gambar akan dapat meningkatkan
hasil nilai belajar anak didik pada pelajaran IPA Kelas 3 di SD Negeri No.173197
Rahutbosi dengan materi Cuaca. Terlihat dari hasil pembelajaran pada prasiklus hanya 11
orang anak didik yang nilai hasil belajarnya memperoleh nilai kesempurnaan sesuai
dengan keputusan yang dibuat dari sekolah, lalu pada pembelajaran di Siklus 2 meningkat
lagi menjadi 18 orang anak didik untuk yang terakhir pada pembelajaran di siklus 2
meningkat lagi menjadi 25 orang anak didik yang sudah mampu memperoleh nilai
kesempurnaan dalam belajar. Ini di karenakan pengajar berupanya untuk dapat
mengendalikan metode ataupun cara penggunaan media gambar dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai