Akuntansi Transaksi Valuta Asing (Sharf)
Akuntansi Transaksi Valuta Asing (Sharf)
TUJUAN PEMBELAJARAN
MENJELASKAN PENGERTIAN VALUTA ASING (SHARF) PADA BANK SYARIAH DENGAN TEPAT
MENJELASKAN TRANSAKSI VALUTA ASING (SHARF) PADA BANK SYARIAH DENGAN TEPAT
MENGIDENTIFIKASI TRANSAKSI VALUTA ASING (SHARF) PADA BANK SYARIAH DENGAN TEPAT
MENYIAPKAN TRANSAKSI VALUTA ASING (SHARF) PADA BANK SYARIAH DENGAN TEPAT
MENGANALISISI TRANSAKSI VALUTA ASING (SHARF) PADA BANK SYARIAH DENGAN TEPAT
MELAKUKAN PENCATATAN TRANSAKSI VALUTA ASING (SHARF) PADA BANK SYARIAH SENGAN
TEPAT
PENGERTIAN ASH-SHARF
Menurut Al-Hadits
Dari Ubadah bin Shamit r.a Nabi SAW. Berkata, “Emas dengan emas, perak dengan perak,
gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, garam dengan garam,
hendaklah sama banyaknya, tunai dan timbang terima. Apabila berlainan jenisnya boleh kamu
jual kehendakmu asal tunai.”
RUKUN DAN SYARAT ASH-SHARF
1. Pelaku akad, yaitu ba’I (penjual) adalah pihak yang memiliki valuta untuk dijual, dan
musytari (pembeli) adalah pihak yang memerlukan dan akan membeli valuta
2. Objek akad, yaitu sharf (valuta) dan si’rus sharf (nilai tukar)
3. Shighah yaitu ijab dan qabul
o Pertukaran tersebut harus dilakukan secara tunai (spot), artinya masing-masing pihak harus
menerima/menyerahkan masing-masing mata uang pada saat yang bersamaan.
o Tidak dibenarkan menjual barang yang belum dikuasai atau dengan kata lain, tidak
dibenarkan jual beli tanpa hal kepemilikan.
o Penukaran harta atas dasar saling rela atau tukar menukar suatu benda (barang) yang
dilakukan antara kedua pihak dengan kesepakatan (akad) tertentu atas dasar suka sama suka.
o Rukun dan syarat jual beli harus sempurna jika tidak maka dianggap batal.
o Serah-terima dilakukan secara langsung dan tunai.
DAMPAK ASH-SHARF BAGI SUATU NEGARA
• Islam mengakui perubahan nilai mata uang asing dari waktu kewaktu secara sunnatullah (mekanisme pasar).
Bila perubahan itu terlalu tinggi, maka campur tangan pemerintah diperlukan untuk menjaga kestabilitas mata
uang, karena Islam menginginkan terciptanya stabilitas kurs mata uang.
• Transaksi jual beli valuta asing pada umumnya diselenggarakan dipasar valuta asing, money changer, bank
devisa dan perusahaan bisnis valas. Perdagangan valas menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian
suatu negara, anta lain menimbulkan ketidak stabilan nilai tukar mata uang. Sehingga menggusarkan para
pengusaha dan masyarakat umum, malah kegiatan jual beli valas cenderung mendorong jatuhnya nilai mata
uang, karena para spekulah sengaja melakukan rekayasa pasar agar nilai mata uang suatu negara berfluktuasi
secara tajam. Bila nilai mata uang anjlok, maka secara otomatis, rusaklah suatu negara tersebut dengan
ditandai dengan naiknnya harga barang-barang atau terjadinya inflasi secara tajam. Sedangkan inflasi adalah
realitas ekonomi yang tidak diinginkan dalam ekonomi Islam.
• Akibat lainnya adalah goncang dan ambruknya perusahaan yang tergantung pada bahan impor yang pada
gilirannya mengakibatkan kesulitan operasional dan sering menimbulkan PHK dimana-mana. Demikian pula,
suku bunga pinjaman perbankan menjadi tinggi. APBN harus direvisi karena disesuaikan dengan dolar. Defisit
APBN pun semakin membengkak secara tajam.
JENIS-JENIS SHARF
1. Transaksi Spot
Transaksi pembelian dan penjualan valas serta penyerahannya pada saat itu atau penyelesaiannya
maksimal dalam jangka waktu 2 hari. Transaksi ini dibolehkan secara syariah.
2. Transaksi Forward
Transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan sekarang dan diberlakukan untuk
waktu yang akan datang. Jenis transaksi ini tidak diperbolehkan dalam syariah.
3. Transaksi Swap
Kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga forward. Jenis transaksi ini tidak diperbolehkan
oleh syariah.
4. Transaksi Option
Kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus
dilakukan atas sejumlah unit valas pada harga dan jangka waktu atau tanggal tertentu. Hukumnya haram
karena ada unsur judi.
PERLAKUAN AKUNTANSI SHARF
Perlakuan akuntansi akad sharf sebelumnya diatur di dalam PSAK Nomor 59 tentang Akuntansi
Perbankan Syariah Paragraf 145-146. Sejak 1 Januari 2016 lalu Dewan Standar Akuntansi Syariah
(DSAS) telah menetapkan secara efektif pernyataan ED PPSAK 101 mengenai pencabutan atas
PSAK Nomor 59, namun sampai saat ini belum ada SAK khusus yang mengatur akad sharf. Dalam
PSAK Nomor 59 paragraf 145-146 menjelaskan pengakuan dan pengukuran pendapatan sharf
sbb :
1. Selisih Antara kurs yang diperjanjikan dalam kontrak dan kurs tunai (mark to market) pada
tanggal penyerahan valuta diakui sebagai keuntungan/kerugian pada saat
penyerahan/penerima dana.
2. Selisih penjabaran aktiva dan kewajiban valuta asing dalam rupiah (revaluasi) diakui sebagai
pendapatan atau beban.
APLIKASI DAN ILUSTRASI
Transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam rupiah menggunakan kurs laporan
(penutupan) yang ditetapkan oleh BI, yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli
dan kurs jual berdasarkan kurs reuters pada pukul 16.00 WIB setiap hari.
Transaksi dalam melakukan pencatatan transaksi mata uang asing terdapat dua metode yang
dapat digunakan yaitu :
a. Single Currency (satu jenis mata uang)
adalah pencatatan transaksi mata uang asing dengan membukukan langsung kedalam mata
uang dasar (base currency) yang digunakan untuk perbankan Indonesia yaitu mata uang
rupiah/Indonesia rupiah (IDR).
a. Multi Currency (lebih dari satu jenis mata uang)
adalah pencatatan transaksi mata uang asing dengan membukukan langsung ke dalam
masing-masing mata uang asing asal (original currency) yang digunakan pada saat transaksi
tersebut.
APLIKASI DAN ILUSTRASI
Pengakuan laba/rugi jual beli (trading) dapat dilakukan pada saat terjadinya
transaksi atau pada saat revaluasi. Revaluasi dapat dilakukan pada akhir hari
atau akhir bulan disesuaikan dengan kebijakan bank yang bersangkutan.
Untuk tujuan laporan keuangan diakhir periode, asset moneter (piutang dan
utang) dalam satuan valuta asing juga akan dijabarkan dalam satuan rupiah
dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal laporan keuangan.
PERLAKUAN AKUNTANSI SHARF
Mata uang asing Kurs beli bank Kurs jual bank Kurs tengah BI
USD Rp 8.000 Rp 8.500 Rp 8.300
SGD Rp 4.900 Rp 5.100 Rp 5.000
HKD Rp 1.080 Rp 1.090 Rp 1.085
PENYELESAIAN
a. Singgle curency
Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh BI
1. (D) Bank notes (USD 200 X Rp 8.300) Rp 1.660.000 (kurs tengah) -
(K) Kas ( USD 200 X Rp 8.000) - Rp 1.600.000 (Kurs beli)
(K) Pendapatan selisih kurs transaksi - Rp 60.000
(USD 200 X Rp 300)
2. (D) Kas (USD 200 X Rp 8.500) Rp 1.700.000 (kurs jual) -
(K) Giro USD( USD 200 X Rp 8.300) - Rp 1.660.000 (Kurs tengah)
(K) Pendapatan selisih kurs transaksi - Rp 40.000
(USD 200 X Rp 200)
3. (D) Bank notes (SGD 1.000 X Rp 5.000) Rp 5.000.000 (kurs tengah) -
(K) Giro Rupiah ( SGD 1.000 X Rp 4.900) - Rp 4.900.000 (Kurs beli)
(K) Pendapatan selisih kurs transaksi - Rp 100.000
(USD 1.000 X Rp 100)
Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank ( trasaksi pembelian
menggunakan kurs beli, transaksi penjualan menggunakan jurs jual, tidak ada
selisih pendapatan/kerugian)
1. (D) Bank notes ( USD 200 X Rp 8.000) Rp 1.600.000 -
(K) Kas - Rp 1.600.000
2. (D) kas Rp 1.700.000 -
(K) Giro USD ( USD 2.000 X Rp 8.500) - Rp1.700.000
3. (D) Bank notes (SGD 1.000 X Rp 4.900) Rp 4.900.000 -
(K) Giro Rupiah - Rp 4.900.000
b. Multi Curency
1. (D) Bank notes USD 200 -
(K) Rekening perantara USD - USD 200
2. (D) Rekening perantara rupiah (USD 200 X 8.300) Rp 1.660.000 -
(K) Kas rupiah - Rp 1.600.000
(K) Pendapatan selisih kurs transaksi - Rp 60.000
3. (D) Kas rupiah (USD 200 X 8.500) Rp 1.700.000 -
(K) Rekening perantara rupiah - Rp 1.660.000
(K) Pendapatan selisih kurs transaksi - Rp 40.000
TUGAS KD 3.11
Bank melakukan transaksi valas sebagai berikut:
1. Penjualan bank notes SGD sebesar SGD 800 pembayaran dilakukan secara tunai/kas
2. Penjualan bank notes HKD 2000, pembayaran dibebankan ke rekening tabungan nasabah
3. Pembelian bank notes USD 3000, pembayaran dibebankan ke rekening giro rupiah nasabah
4. Nasabah setor atas rekening tabungannya untuk rekening giro HKD 500
5. Pembelian bank notes SGD 5000 secara tunai
Catatan kurs yang terjadi adalah sebagai berikut :
Mata uang asing Kurs beli bank Kurs jual bank Kurs tengah BI
SGD Rp 11.000 Rp 9.000 Rp 10.000
HKD Rp 12.000 Rp 14.000 Rp 13.000
USD Rp 13.000 Rp 12.000 Rp 12.500