Anda di halaman 1dari 2

Piutang wesel atau wesel tagih adalah kontrak pemberi pinjaman dengan peminjam.

Ini akan memberikan hak kepada pemberi pinjaman untuk menerima pembayaran
pokok dan bunga dari peminjam di masa depan.

Pembayaran ini dapat dibuat oleh debitur san ditunjukkan kepada kreditor, namun
dapat pula ditulis oleh kreditor kemudian disetujui debitur, untuk kemudian
diserahkan kembali ke kreditor.

Informasi yang harus dicantumkan dalam surat wesel adalah:


1. Pihak yang akan menerima pembayaran (payee), yaitu orang atau pihak yang
akan menerima pembayaran wesel tersebut.
2. Pembuat surat wesel (maker), yaitu orang atau pihak yang mempunyai
kesanggupan untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu.
3. Tanggal dan waktu jatuh tempo sebuah wesel.
4. Sejumlah uang yang akan dibayarkan.
5. Tempat atau lokasi dilaksanakannya pembayaran wesel tersebut.
6. Bunga wesel, jika ada atau bunga wesel yang dinyatakan dalam sebuah
persentase untuk jangka waktu setahun.

Dimisalkan CV. Arkana membuat piutang wesel dengan besar pinjaman pokok
sebesar Rp 10.000.000 dengan besar bunga 15% kepada PT. Ariza. Maka jurnal
pembukuannya sebagai berikut

Bunga = P x T x W
= 10.000.000 x 15% x 60 360
= 25.000

Jadi, jumlah uang yang harus dibayarkan oleh CV ARKANA adalah :


Nominal Wesel Rp 10.000.000
Bunga Wesel Rp 250.000
Jumlah Rp 10.250.000

a. Jurnal Pembukuan pada PT Ariza dan CV Arkana a. Jurnal Pembukuan PT Ariza

Tgl Keterangan Debet Kredit

5 Nov Kas Rp 10.250.000

Piutang wesel Rp 10.000.000

Pendapatan bunga Rp 250.000


Mencatat pelunasan piutang wesel dari CV. ARKANA beserta bunganya sebesar Rp 10.250.000
b. Jurnal Pembukuan PT Arkana

Tgl Keterangan Debet Kredit

5 Nov Piutang wesel Rp 10.000.000

Pendapatan bunga Rp 250.000

Kas Rp 10.250.000
Mencatat pelunasan piutang wesel dari CV. ARKANA beserta bunganya sebesar Rp 10.250.000

Sumber referensi:
● Modul 5 EKMA4210 (5.30-5.33)
● https://accurate.id/akuntansi/pengertian-piutang-wesel-dalam-akuntansi/

Anda mungkin juga menyukai