Anda di halaman 1dari 8

KOMPOSISI KIMIA TUBUH ORGANISME

Sel dan organism terdiri atas bermacam – macam zat kimia. Unsur – unsure yang
membentuk zat kimia tadi didapat dari lingkungannya, tetapi kandungan unsure maupun
komposisinya berbeda.
Dalam pembahasan komposisi kima tubuh organisme, dapat dilihat dari segi unsure,
maupun dari segi senyawa kimia. Senyawa kimi ayg membedakan dengan benda tidak hidup,
terutama adanya senyawa organic, yaitu senyawa yg mempunyai kerangka dasar dari karbon,
dan sering kali membentuk senyawa yang kompleks dengan berat molekul yang besar.
Karena itu dalam pembahasan itu penting di ketahui konsep – konsep dalam ilmu kimia,
terutama kimia organik dan biokimia, untuk pengenalan kelompok – kelompok senyawa tadi,
serta sifat –sifat kimianya.
UNSUR KIMIA DALAM ORGANISME
Organism mndapatkan unsure –unsur untuk membentuk tubuhnya dari lingkungannya,
dengan melalui bermacam – macam cara. Dalam arti luas lingkungan te,pat hidup organism
adalah kerak bumi, yang meliputi lihosfer, hidrosfer dan atmosfer.
Tidak semua unsure yang ada di kerak bumi ada dalm tubuh organisme. Jadi organism
mempunyai sifat selektif dalam hal mengguanakan unsur – unsur di lingkungannya. Sebagian
besar unsur dalam kerak bumi ada dalam bentuk senyawa, dan hanya sebagian kecil yg
berbentuk unsure bebas.
Dari unsur – unsur di kerak bumi, yang dapat di akumulasi dan membentuk komponen
terpenting dalam tubuh organism adalah O, C, H, N, P, S. pada table di bawah ini dapat di
liahat perbandingan unsur – unsur yang terkandung dalam tubuh manusia dan di kerak bumi.
Kandungan unsur – unsur di kerak bumi dan di tubuh manusia.

No Unsur % DI KERAK BUMI % DI TUBUH MANUSIA

1 O 46,6 65,0 *
2 Si 27,7 +
3 Al 8,1 +
4 Fe 5,0 +
5 Ca 3,6 1,5
6 Na 2,8 0,2
7 K 2,6 0,4
8 Mg 2,1 0,1
9 H 0,1 9,5 *
10 Mn 0,1 +
11 P 0,1 1,0 *
12 S 0,05 0,3 *
13 Cl 0,05 +
14 C 0,03 18,5 *
15 F 0,03 +
16 Cu 0,01 +
17 Bo + +
18 N + 3,3 *
19 Co + +
20 Zn + +
21 I + +

Catatan : Tanda + = ada dalam jumlah sedikit


Tanda * = terjadi akumulasi dalam organism

1. ZAT ANORGANIK
1.1 Air
Bagian yang terbesar dari organism berupa air. Secara umum 70% penyusun
tubuh organism adalah air, namun presentase yang lebih tepat dapat berbeda dari
jaringan satu ke jaringan yang lain, dan dari organism yang satu ke organism yang
lainnya. Pada tubuh manusia, kandungan airnya 80%, sedangkan pada ubur-ubur
kandungan airnya 95%. Pada organism yang tidak aktif, misalnya beberapa macam
biji, kandungan airnya dapat hanya 5% saja.
Air merupakan zat pelarut yang baik. Karena dapat melarutkan banyak macam
zat. Bahkan dapat dianggap bahwa air sebagai pelarut Universal. Hal ini antara lain
sifat molekul air yang berpolaritas, salah satu ijing bermuatan positif, ujung yang
alin bermuatan negatif. Senyawa yang berion, misalnya natrium klorida bila di
masukan kedalam air, ion-ion tadi akan tertarik pada kutub-kutub air, sehingga larut
dalam air dan terdisosiasi. Zat yanga berlarut dalam air sering disebut hidrofilik. Air
juga merupakan medium bagi reaksi-reaksi biokimia yang terjadi dalam sel.
1.2 Garam – Garam
Di dalam tubuh organism terdapat garam – garam mineral yang terlarut dalam
air. Beberapa kation mmisalnya : Na+ , K+, Mg2+, Fe2+, Fe3+, dan beberapa anion
misalnya Cl-, HCO3-, H2PO4-, NO3-.
Mineral – mineral tadi dapat berupa bagian dari zat organic, misalnya N dan S
dalam protein, P pada ATP, membrane sel, asam nukleat dan tulang, Ca pada
tulang, I pada hormone tiroksin, dan Fe dalam Hemoglobin dan sitokom.

24
2. ZAT ORGANIK
Ada bermacam – macam zat organic yang membentuk tubuh organisme. Secara
umum, zat-zat organic tadi dapat di kelompokan menjadi karbohidrat, protein lipid, atau
bangsa lemak, asam nuklead, dan zat-zat lain yang tidak dapat dimasukan dalam
kelompok-kelompok tadi.
Kandungan zat-zat organic tadi juga bervariasi satu jaringan ke jaringan lain, dan
dari organism yang satu ke organism yang lain. Sebagai bandingan, proporsi zat organic
dalam sel timbuhan dan sel hewan secara menyeluruh dapat di lihat pada table si bawah
ini:
KOMPOSISI BAHAN ORGANIK DALAM SEL
Kelompok Zat Sel tumbuhan Sel hewan
Karbohidrat 20% 1%
Protein 2% 15%
Lipid 1% 13%
Mineral 2% 4%
Air (dan Zat organic lain) 75% 67%

2.1 Karbohitrat
Karbohidrat adalah senyawa organic yang mengandung unsure C, H, dan O,
dengan perbandingan umum (C H2 O). Berdasarkan kompleksitasnya, karbohidrat
dapat berupa monosakarida, di sakarida dan polisakarida.
Monosakarida merupakan satuan dasar dari karbohidrat, kelompok secara
kimia merupakan suatu aldehida atau keton. Kelompok triosa adalah monosakarida
yang mengandung 3 karbon, misalnya gliserahdehide. Kelompok pentose
mengandung 5 karbon, misalnya ribose. Kelompok heksosa mengandung 6 karbon,
misalnya glukosa, fruktosa, galaktosa.
Ada beberapa macam untuk menggambarkan molekul glukosa, misalnya
dalam bentuk rantai lurus, atau dalam bentuk piran yang berupa segi enam, dengan
5 atom C dan 1 atom O. demikian pula untuk fruktosa dan ribose, dalam bentuk
rantai lurus atau dalam bentuk furan. Namun pada buku-buku yang baru, lebih
sering di gambarkan dalam bentuk piran atau furan.
Disakarida, dua monosakarida dapat bereaksi dengan melepaskan H 2O dan
membentuk disakarida. Misalnya glukosa dengan glukosa membentuk maltose,

25
glukosa dan fruktosa membentuk sakarosa. Reaksi tadi terjadi antara karbon nomor
satu dengan karbon nomer 4 dan membentuk ikatan glukosid.
Polisakarida, merupakan rangkaian yang sangat panjang dari monosakarisda.
Contoh dari polisakarida misalnya tepung atau amilum, glikogen dan selulosa.
Tepung dan glikogen merupakan cadanagn makanan karbohidrat di dalam sel.
Karena tepung tidak larut dalam air, zat ini dapat di timbun dalam bentuk butiran-
butiran, tanpa mengganggu atau mengubah tekanan osmotic dari sel. Dalam tubuh
organism, tepung dan glikogen mudah dihidrolisis sehingga menjadi monosakarida.
Selulosa merupakan zat yang tidak larut, dan sangat sukar diuraikan atau
dihidrolisis menjadi komponen-komponennya. Hal ini di sebabkan karena ada
perbedaan ikatan glukosid antara tepung dengan selulosa. Pada tepung terjadi
hubungan alpha glukosid, sedangkan pada selulosa hubungan betha glukosid.
Selulosa adalah pembentuk dinding sel pada tumbuhan, sifatnya kuat dan
kokoh, namun masih memungkinkan terjadinya difusi beberapa zat melalui dinding
sel tadi.
2.2 Protein
Protein adalah senyawa organic yang mengandung unsure-unsur C, H, O, N
dan S. Senyawa tadi berupa rantai yang panjang atau polimer dari asam amino. Jadi
asam amino merupakan unit dasar dari protein. Asam amino mempunyai cirri khas,
yaitu pada karbon alpha mangandung gugusankarboksil yang bersifat asam, dan
gugusan amino yang bersifat basa.
Sehingga rumud umum untuk asam amino dapat di gambarkan sebagai
berikut:
O

C OH
H2N C H
R

R dapat bermacam-macam, tergantung macam aminonya. Hubungan antara


asam-asam amino tadi terjadi antara gugusan amino pada asam amino yang lain.
Dengan melepaskan H2O terbentuklah ikatan peptid.
Asam amino pembentuk protein ada 20 macam. Nama dan singkatan yang
telah di bakukan dari asam-asam amino tadi dapat di lihat pada table.

26
Protein merupakan molekul yang besar, biasanya terdiri dari lebih dari 100
macam asam amino. Protein yang molekulnya termasuk kecil adaah insulin. Ini
adaah protein yang pertama kali susunan asam aminonya secara rinci dapat di
ketahui. Insulin mengandung 51 asam amino, yang terbagi menjadi 2 rantai, dan di
hubungkan oleh adannya 2 jembatan disulfide.
Urutan asam amino dengan lokasi dari jembatan disulfaid di dalam protein di
sebut struktur primer dari protein tadi. Gambaran secara tiga dimensi dari molekul
protein, mula-mula di teliti pada keratin (protein pada woll) dan fibroin (protein
pembentuk benang sutra). Keratin dan fibrion tidak larut dalam air, dan molekulnya
membentuk serabut yang panjangg. Ternyata pada struktur tiga dimensi dari
molekulnya menunjukan adannya arah-arah tertentu dari R, dan rantai
polipedtidanya membentuk putaran haikal. Struktur tiga dimensi dari keratin dengan
adanya putaran heliks alfa tadi, di sebut struktur skunder dari protein.
ASAM AMINO PEMBENTUK PROTEIN
NAMA

No Dlm bhs. Indonesia Dlm.bhs. Inggris Singkatan

1 Glisin Glycine Gly


2 Serin Serine Ser
3 Treonin Threonine Thr
4 Sisterin Cysteine Cys*
5 Tirosin Tyirosine Tyr
6 Aspargin Aspargine Asn
7 Glutamin Glutamine Gln
8 Lisin Lycine Lys
9 Arginin Arginine Arg
10 Histidin Histidine His
11 Asam Aspartat Aspartic Acid Asp
12 Asam Glutamat Glutamic Acid Glu
13 Alanin Alanine Ala
14 Valin Valine Val
15 Leusin Leucine Leu
16 Isoleosin Isoleocine Ile
17 Metionin Methionine Met*

27
18 Fenialinin phenyalalanine Phe
19 Triptofan Tryptophane Trp
20 Prolin Proline Pro
Catatan : * mengandung unsure S. Pada sistein berupa SH, sehingga dengan sistein
Lain dapat membentuk jembatan disulfide.

Protein yang larut dalam air dan tidak berbentuk serat, struktur tiga
dimensinya lebih sukar di tentukan. Ternyata protein terlarut dalam air, rangkaian
polipeptid dalam bentuk heliks alfa tadi membuat kelokan-kelokan tajam, sehiangga
hasil secara keseluruhan membentuk struktur yanga globular.
2.3 Lipid
Lipid adalah nama sekelompok yang mempunya sifat seperti lemak.
Termasuk kedalam kelompok ini adalah ; lemak, fosfolipid, steroid dan beberapa zat
lain.

LEMAK
Lemak adalah ester dari asam lemak dengan gliserol. Asam lemak merupakan
senyawa karbon yang mengandung gugusan karboksil
O

C OH
Asam lemak yang paling sederhana adalah asam formiat
O O

H C OH dan asam asetat CH3 C OH

Asam lemak yang membentuk lemak adalah yang berantai karbon panjang, 14, 16, 18,
atau lebih. Ester asam lemak dengan gliserol tadi sering di sebut gliserid.
Bila asam lemak tadi tidak mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya, di
sebut asam lemak jenuh misalnya: asam palmitat C 16H32O2, dan asam stearat C18H36O2.
Sedangkan yang mengandung ikatan rangkap di sebut asam lemak tak jenuh, misalnya asal
oleat C18H34O2.
Lemak adalah zat yang tidak larut air dan mengandung energy kimia yang besar.
Biasaynya sebagai taimbunan makanan, atau sebagai isolator panas pada tubuh hewan.

28
FOSFOLIPID
Suatu ester dari asam lemak dengan gliserol, tetapi mengandung fosfat dan mungkin
gugusan lain, di sebut fosfolifid. Contoh fosfolifid adalah lesitin (lecithin), suatu zat yang
yang di isolasi dari kuning telur. Zat tadi terdiri dari gugusan asam lemak, gliserol, fosfat, dan
kolin. Salah satu dari molekul fosfolipid tadi, yaitu bagian asam lemak, bersifat hidrofobik.
Bahan yang demikian dapat mengemulsikan minyak dalam air. Pada organism, fosfolipid
merupakan bagian yang membentuk membrane sel.
STEROID
Kelompok steroid adalah zat yang bersifat seperti lemak, struktur kimianya
mempunyai inti steroid, yang berupa 4 lingkaran karbon. Contoh yang terkenal dari steroid
adalah kolesterol. Contoh-contoh lain misalnya hormon testosteron, progesteron, dan
hormon-hormon dari kelenjar adrenal bagian koretks.
2.4 Asam Nukleat
Pada organism ada 2 golongan besar asam nukleat, yaitu ADN dan APN.
Keduanya polimer linier, dengan berat molekul sangat besar, antara 20.000 hingga
50 milyard. Monomer yang membentuk asam nukleat di sebut nuklolid. Sebuah
nukleotid terdiri atas tiga gugusan:
1. Satu pentose (gula dengan 5 karbon). Pada ARN pentose tadi berupa ribose.
Pada ADN gula tadi seperti ribose, tetapi dengan gugus hidroksil pada karbon
nomer 2 di ganti oleh H.
2. Satu basa organic yang membentuk cincin, dapat berupa purin atau pirimidin.
Pada ADN purin berupa adenine (A) dan guanine (G), pirimidin berupa sitosin
(c) dan timin (T). sedangkan pada ARN, purin berupa A dan G, pirimidin berupa
C dan Urasil (U).
3. Gugusan Fosfat H3PO4
Basa organic terikat pada karbon no. 1 dari pentose, dan fosfat pada karbon no.
5 dari pentose. Antara nukleotis yang satu dengan yang lain terjadi ikatan, yaitu
dari fosfat satu nukleotid dengan karbon no. 3 dari pentose nukleotid lain.
Dengan demikian akan terbentuk rangkaian yang sangat panjang dari nukleotid.
Pada molekul ADN terdapat rantai nukleotid yang berpasangan. Antara satu
rantai dengan rantai yang lain terjadi ikatan hydrogen antara purin dan pirimidin
yang sesuai. Selanjutnya dalam strukturnya tiga di mensi, kedua rantai tadi
membentuk putaran helical. ADN terdapat pada kromosom dan merupakan gen
yang dapat menentukan sifat organism. Struktur rantai ganda dari nukleotid

29
dengan adanya ikatan hydrogen tadi yang memungkinkan molekul ADN untuk
berduplikasi. ARN terdapat pada nucleolus dan berperan dalam proses sintesis
protein.
2.5 Zat – Zat Lain
Bahan organic yang membentuk tubuh organism, selain karbohidrat, protein, lipid
dan asam nukleat, masih ada lagi bermacam-macam zat yang tidak dapat
dimasukkan kelompok tertentu.
Contoh dari zat-zat ini antara lain adalah: bermacam-macam vitamin dan metabolit
skunder, bermacam-macam pigmen seperti klorofil, karotenoid, antosian, melanin
dan lain-lain.

30

Anda mungkin juga menyukai