Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH

BAHASA INDONESIA (MKWU4108)

TUGAS 1

Nama : Luthfi Agung S


NIM : 051631813
Prodi : Sistem Informasi
FST (Fakultas Sains dan Teknologi)
Bacalah artikel berikut untuk menerapkan teknik SQ3R!
Belajar Malu dari Putri Malu
Oleh: Jaya Suprana

KETIKA sedang mempelajari apa yang disebut malu demi menyusun buku Malumologi
(Elex Media Komputindo 2019), perhatian saya sempat tertarik pada sejenis tanaman yang
pada saat tersentuh spontan reaktif melayukan dedaunan dirinya sendiri. Masyarakat
Indonesia menyebut tanaman sensitif itu sebagai Putri Malu, sementara para botanikawan
memberi nama lebih beraroma “ilmiah” yaitu Mimosa pudica. Lain halnya dengan masyarakat
Jerman menyemooh orang yang mudah merasa tersinggung sebagai mimosa.
Para ilmuwan menganggap reaksi gerak dedaunan Putri Malu melayukan diri
disebabkan oleh perubahan tekanan turgor pada tulang daun yang bisa ikut dirasakan oleh
dedaunan Putri Malu. Tiupan angin dengan kederasan melebihi ambang batas sensitivitas
Putri Malu juga bisa menyebabkan dedaunannya menutup diri. Secara saintifik, gerak
dedaunan Putri Malu disebut kerennya sebagai seismonasti yang dipengaruhi tigmonasti.
Putri Malu sensitif bukan hanya terhadap sentuhan atau tiupan angin namun juga menguncup
pada saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit. Ada makna
survival pada sifat penguncupan dedaunan Putri Malu demi melindungi diri dari hewan
pemakan tanaman. Akibat tampak melayu maka para predator kehilangan selera untuk
memakan tanaman yang pandai melayukan diri itu. Diyakini bahwa dedaunan Putri Malu
mengandung khasiat anti inflamasi dan anti depresan. Kearifan kesehatan leluhur
menyatakan air rebusan dedaunan Putri Malu dapat membantu mengencerkan dahak yang
menyumbat saluran pernafasan manusia akibat virus Corona.
Dengan risiko dipermalukan oleh para botanikawan yang atheis, saya pribadi tidak malu
meyakini bahwa Putri Malu adalah anugerah mahakarya Yang Maha Kuasa. Putri Malu an sich
merupakan bukti secara nyata-alami tanpa melalui uji klinis bahwa pada hakikatnya tanaman
yang kerap dianggap sebagai jenis mahluk hidup kelas terendah akibat dianggap tidak
memiliki perasaan ternyata memiliki perasaan. Akibat memiliki perasaan maka Putri Malu siap
berkomunikasi dengan lingkungannya termasuk manusia. Bahkan ketika memetik kesimpulan
dari observasi malumologis terhadap perilaku Putri Malu, terus terang perasaan malu
menyelinap masuk ke lubuk sanubari. Memalukan bahwa ternyata tanaman bisa memiliki
perasaan sementara manusia yang dianggap dan menganggap lebih beradab ketimbang
tanaman malah terbukti bisa kehilangan rasa malu. Maka ada (tidak semua) manusia merasa
tidak malu mewujudkan angkara murka menghujat, memfitnah, mem-bully, menggusur,
menindas, menyengsarakan, menyelakakan, melukai bahkan membinasakan sesama manusia.
Sumber:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/20/115041065/belajar-malu-dari-
putrimalu?page=all#page2
Jawaban No. 1 :
Informasi awal, identitas, dan topik artikel. (langkah survey)
Artikel di atas berjudul “Belajar Malu dari Putri Malu” yang ditulis oleh seseorang bernama
Jaya Suprana. Topik yang diangkat adalah bahasan tentang cara hidup tumbuhan Putri Malu
dan dibandingkan dengan kehidupan manusia. Hal tersebut terbukti dari kata “Belajar Malu”
yang menunjukkan usaha yang dilakukan seseorang untuk berlatih tentang rasa malu dari
tumbuhan “Putri Malu”.

Jawaban No. 2 :
Tiga pertanyaan yang relevan dengan isi teks. (langkah question)
a) Apa nama lain dan nama ilmiah dari Putri Malu?
b) Sebutkan penyebab dan akibat dedaunan Putri Malu melayukan diri?
c) Apa yang dapat dipelajari dari tumbuhan Putri Malu dan hubungannya dengan kehidupan
manusia?

Jawaban No. 3 :
Jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat. (langkah read)
a. Masyarakat Indonesia menyebut tanaman sensitif itu sebagai Putri Malu, sementara para
botanikawan memberi nama lebih beraroma “ilmiah” yaitu Mimosa pudica.
b. Para ilmuwan menganggap reaksi gerak dedaunan Putri Malu melayukan diri disebabkan
oleh perubahan tekanan turgor pada tulang daun yang bisa ikut dirasakan oleh dedaunan
Putri Malu. Tiupan angin dengan kederasan melebihi ambang batas sensitivitas Putri
Malu juga bisa menyebabkan dedaunannya menutup diri. Putri Malu sensitif bukan hanya
terhadap sentuhan atau tiupan angin namun juga menguncup pada saat matahari
terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit. Akibat tampak melayu maka
para predator kehilangan selera untuk memakan tanaman yang pandai melayukan diri
itu.
c. Tanaman yang kerap dianggap sebagai jenis mahluk hidup kelas terendah akibat dianggap
tidak memiliki perasaan ternyata memiliki perasaan. Akibat memiliki perasaan maka Putri
Malu siap berkomunikasi dengan lingkungannya termasuk manusia. Memalukan bahwa
ternyata tanaman bisa memiliki perasaan sementara manusia yang dianggap dan
menganggap lebih beradab ketimbang tanaman malah terbukti bisa kehilangan rasa
malu.
Jawaban No. 4 :
Pemaparan jawaban dengan bahasa sendiri. (langkah recite)
Putri Malu. Itulah sebutan orang Indonesia pada tanaman yang sensitif terhadap sebuah
sentuhan. Para ahli menyebutnya dengan nama mimosa pudica. Para ahli memberikan
penjelasan bahwa reaksi gerak yang dilakukan oleh tumbuhan Putri Malu disebabkan oleh
perubahan tekanan turgor yang terdapat pada tulang daung dan ikut dirasakan oleh
dedaunan tumbuhan tersebut. Selain itu, reaksi melayukan dedaunan tersebut juga
disebabkan oleh faktor lain, yakni tiupan angin. Tiupan angin yang deras melebihi ambang
sensitivitas Putri Malu akan menyebabkan dedaunan menutup diri. Tidak hanya karena
tekanan turgor dan tiupan angin, dedaunan Putri Malu juga akan layu pada saat matahari
terbenam dan kembali merekah pada saat matahari terbit. Proses melayukan diri yang
dilakukan oleh Putri Malu ini menjadi salah satu alat untuk mempertahankan diri karena para
hewan pemakan tanaman melihat tanaman layu maka selera makannya akan hilang. Dengan
kehidupan tanaman Putri Malu ini, kita dapat belajar banyak hal. Tanaman yang dianggap
memiliki kelas terendah dalam tataran makhluk hidup karena ternyata memiliki perasaan.
Berbeda dengan manusia saat ini. Tidak sedikit manusia yang tidak memiliki perasaan,
terutama rasa malu.

Jawaban No. 5 :
Informasi utama artikel. (langkah review)
Informasi utama dari artikel di atas adalah tentang kehidupan tumbuhan Putri Malu dan
pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik dari cara hidup tumbuhan tersebut.

 Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai