Meninbang :
Mengingat :
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 4741);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pedoman Tata
Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota sebagaimana telah
diubah yang pertama kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10
Tahun 2008;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2005 tentang Tata Kearsipan di
Lingkungan Pemerintah Daerah;
13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2001 tentang Bentuk Produk-
Produk Hukum Daerah;
14. Keputusan Menteri Dalam Negeeri Nomor 23 Tahun 2001 tentang Prosedure
Penyusunan Daerah dan Berita Daerah;
15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2001 tentang Lembaran
Daerah dan Berita Daerah;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Halmahera Barat dan perangkat daeerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah;
7. Perangkat Daerah adalah Sekretaris Daerah, Sekretaris DPRD, Dinas Daerah dan
Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Desa di Kabupaten Halmahera Barat;
Bagian Pertama
Pasal 2
Azas-azas Tata Naskah Dinas adalah pedoman atau acuan, dasar mengenai pelaksanaan
naskah dinas Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Halmahera Barat.
Pasal 3
1. Azas Dayaguna dan Hasilguna adalah penyelenggaraan tata nasjah dinas secara
berdayaguna dan berhasilguna dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah
dinas, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar
dan lugas.
2. Azas pembakuan adalah naskah dinas diproses dan disusun menurut tatacara dan bentuk
yang telah dibakukan. Petunjuk teknis tata naskah dinas setiap instansi pemerintah pusat
dan daerah mengacu kepada pedoman umum tata naskah dinas yang membakukan jenis,
penyusunan naskah dinas dan tata cara penyelenggaraan.
4. Azas keterkaitan adalah kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas terkait dengan
kegiatan administrasi umum dan unsure administrasi umum lainnya.
5. Azas kecepatan dan ketepatan adalah untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi
satuan kerja atau satuan organisasi, tata naskah dinas dapat diselesaikan tepat waktud dan
tepat sasaran, antara lain dilihat dari kejelasan redaksional, kemudian procedural,
kecepatan penyampaian dan distribusi.
6. Azas keamanan adalah tata naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi (isi) mulai
dari penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan
dan distrribusi. Demi terwujudnya tata naskah dinas yang berdayaguna dan berhasilguna,
pengamanan naskah dan aspek legalitasnya perlu dilihat sebagai penentu yang paling
penting.
Bagian Kedua
Pasal 4
Pasal 5
Penerapan Tata Persuratan Dinas harus memperlihatkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
3. Urusan kedinasan yang dilakukan dengan menggunakan tatacara dan prosedur surat
menyurat harus menggunakan sarana komunikasi resmi.
5. Batas waktu jawaban surat disesuaikan dengan sifat surat yang bersangkutan:
6. Waktu penandatanganan surat harus memperhatikan jadwal pengirim surat yang berlaku
di instansi masing-masing dan segara kirim setelah ditandatangani.
a. Copy tembusan adalah copy surat yang disampaikan kepada pejabat yang secara
fungsional terkait.
b. Copy laporan adalah copy surat yang disampaikan kepada pejabat yang berwenang,
dan.
c. Copy untuk arsip adalah copy surat yang disimpan untuk kepentingan pemeriksaan
arsip.
8. Tembusan surat disampaikan kepada unit kerja terkait, sedangkan lampiran hanya
disampaikan kepada unit yang betanggung jawab.
9. Tingkat keamanan.
a. Sangat Rahasia disingkat (SR), tingkat keamanan isi surat dinas yang tertinggi,
b. Rahasia disingkat (R), tingkat keamanan isi surat dinas yang berhubungan erat
dengan keamanan dan keselamatan Negara. Jika disiarkan secara tidak syah atau
jatuh ke tangan yang tidak berhak akan merugikan Negara.
c. Konfidensial disingkat (K), tingkat keamanan isi suatu surat dinas yang
berhubungan dengan keamanan dan keselamatan nagara. Jika disiarkan secara
tidak syah atau jatuh ke tangan yang tidak berhak akan merugikan Negara.
Termasuk dalam tingkat konfidensial adalah rahasia jabatan dan terbatas.
d. Biasa disingkat (B), tingkat keamanan isi suatu surat dinas yang tidak termasuk
dalam butir a sampai dengan c, namun tidak berarti bahwa isi surat dinas tersebut
dapat disampaikan kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
a. Kertas yang digunakan untuk kegiatan dinas adalah HVS 80 gram atau disesuaikan
dengan kebutuhan, antara lain untuk kegiatan surat-menyurat, penggandaan dan
dokumen pelaporan;
b. Penggunaan kertas HVS diatas 80 gram atau jenis lain, hanya terbatas untuk jenis
naskah dinas yang mempunyai nilai kesamaan tertentu dan nilai kegunaan dalam
waktu lama;
c. Penyediaan surat berlambang Negara dan/atau logo instansi, dicetak diatas kertas
80 gram;
d. Kertas yang digunakan untuk surat-menyurat adalah Folio (210 x 330 mm).
14. Warna dan kualitas, kertas berwarna putih dengan kualitas terbaik (white bond)
digunakan untuk surat dinas yang asli, sedangkan yang berkualitas biasa digunakan
untuk copy surat dinas. Apabila digunakan mesin ketik biasa, tembusan diketik dengan
kertas karbon pada kertas doorslag/manifold/tissue. Apabila digunakan mesin ketik
elektronik atau computer akan lebih efisien jika tembusan dibuat pada kertas biasa
dengan menggunakan mesin fotocopy. Naskah dengan jangka waktu simpan 10 tahun
atau lebih atau bernilai guna permanen menggunakan kertas serendah-rendahnya
dengan nilai keasaman (Ph)7.
Pasal 6
Pasal 7
Bagian Ketiga
Naskah Puskesmas Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a, terdiri atas:
a. Surat perjanjian;
b. Surat kuasa;
c. Berita acara;
d. Surat keterangan;
e. Surat pengantar;
f. Pengumuman;
g. Perjanjian Kerja sama.
Bagian Keempat
Naskah Puskesmas Lainnya
Pasal 10
Naskah Puskesmas Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b, terdiri
atas:
a. Notulen;
b. Daftar Hadir;
c. Rekomendasi;
d. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas;
e. Surat Panggilan;
f. Surat izin.
g. Surat cuti
Bagian Keenam
Telaahan Staf
Pasal 12
Naskah Puskesmas Telaahan Staf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf d,
adalah naskah Puskesmas dari bawahan kepada atasan antara lain berisi analisis
pertimbangan, pendapat dan saran-saran secara sistematis.
Bagian Ketujuh
Naskah P u s k e s m a s Elektronik
Pasal 12
Naskah Puskesmas Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf e diatur
berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 14
Peraturan Puskesmas ini mulai berlaku pada tahun 2022 diundangkan. Agar setiap
orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Puskesmas ini
dengan penempatannya dalam Puskesmas Sidangoli.
Ditetapkan di Sidangoli
Pada tanggal, 06 Januari 2023
Kepala Puskesmas Sidangoli
(e) MEMUTUSKAN;
(f) Menetapkan; dan
(g) Judul Peraturan.
(4) Isi Peraturan Puskesmas terdiri dari:
(a) Ketentuan Umum;
(b) Nilai Pokok yang diatur;
(c) Ketentuan Peralihan (jikadiperlukan);dan
(d) Ketentuan Penutup
(5) Bagian Akhir Peraturan Puskesmas terdiri dari:
(a) BagianakhirsebelahkananPeraturanPuskesmas
(i) Nama tempat ditetapkan;
(ii) Tanggal, bulan dan tahun ditetapkan;
(iii) Nama Jabatan Pejabat yang menandatangani;
(iv) Tanda Tangan Pejabat;
(v) Nama jelas pejabat (tanpa gelar dan pangkat);dan
(vi) Stempel Jabatan.
(b) Dibawah sebelah kiri berturut-turut ditulis:
(i) Nama tempat diundangkan;
(ii) Tempat dan tanggal diundangkan;
(iii) Nama Jabatan Sekretaris;
(iv) Tanda tangan Sekretaris;
(v) Nama Sekretaris (tanpa gelar dan pangkat)
(vi) Menyebut Tahun, Nomor, dan;
(vii) Lembaran Puskesmas Tahun, Nomor;
(c) Untuk salinan ditulis:
(i) Disalin sesuai dengan aslinya;
(ii) Sekretaris Puskesmas atau a.n.Sekretaris Puskesmas;dan
(iii) Nama Pejabat tanpa gelar, pangkat dan NIP.
(d) Dapat ditambahkan lampiran jika diperlukan.
c) Penandatanganan.
(1) Peraturan Puskesmas ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
d) Bentuk naskah Puskesmas Peraturan Puskesmas, sebagaimana tertera
pada halaman berikut.
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMM
Menimbang bahwa ;
b. bahwa ;
c. bahwa………………………………dan seterusnya;
Mengingat .Undang–Undang ;
1. Peraturan Pemerintah ;
2. PeraturanPresiden……………..dan seterusnya;
MEMUTUSKAN:
Ditetapak di :
KEPALA PUSKESMAS SIDANGOLI
NAMA JELAS
(tanpa Gelar,Pangkat dan NIP)
DD mmmm YYYY
Kepada
Yth. Mmmmmmmmmmmmm
Di_
MMMMT
SURAT EDARAN
Nomor…………………..
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmm.
KEPALA PUSKESMAS
NAMA JELAS
Tembusan:
1. ………………..
2. ………………..
2) Susunan
a) KeputusanKepala UPT terdiriatas:
(1) Judul;
(2) PembukaanKeputusanKepala UPT
(3) IsiKeputusanKepala UPTdan
(4) BagianAkhirKeputusanKepala UPT
b) Judul Keputusan Kepala terdiri atas:
(1) Tulisan KEPUTUSAN Kepala Puskesmas;
(2) Tulisan NOMORdan TAHUN;dan
(3) Nama Keputusan yang ditulis TENTANG.........
c) Pembukaan Keputusan Kepala Puskesmas terdiri atas:
(1) Tulisan DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAH AESA;
(2) Tulisan Kepala Puskesmas;
(3) Konsiderans;dan
(a) Menimbang, memuat uraian singkat mengenai pokok-pokok pikiran
yang menjadi latar belakang dan alasan peraturan perundang-
undangan;
Pada konsiderans menimbang dirumuskan dalam satu kalimat yang
diawali dengan kata bahwa dan diakhiri dengan tanda baca titik koma;
(b) Mengingat,memuat dasar hokum kewenangan pembuatan peraturan
perundang-undangan;dan
(c) Memperhatikan, memuat dasar hokum yang berbentuk surat dan
dokumen-dokumen tertulis lainnya (jikadiperlukan).
(4) Menetapkan Judul.
d) IsiKeputusanKepala UPT terdiriatas:
(1) MEMUTUSKAN,yang diletakkan ditengah lembaran naskah puskesmas
dan diakhiri dengan tanda baca titik dua;
(2) KESATU;dan
(3) KEDUA,KETIGA,dan seterusnya.
e) Bagian akhir Keputusan Kepala Puskesmas terdiri atas:
(1) Nama tempat ditetapkan;
(2) Tanggal, Bulan, dan Tahun;
(3) Nama Jabatan;
(4) Tanda tangan Pejabat;
(5) Nama Jelas Pejabat;
(6) Stempel Jabatan Pejabat;dan
(7) Tembusan.
3) Penandatanganan.
a) Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh Kepala Puskesmas, dibuat di
atas kertas jenis Concorde ukuran F4 folio, menggunakan Kop Naskah
puskesmas dengan Lambang Daerah berwarna Biru;
b) Keputusan Kepala Puskesmas dibuat di atas kertas ukuran folio dan
SURAT TUGAS
Nomor:……………………….
MENUGASKAN:
Kepada :
Nama : Mmmmmmmmmmmmmmm
NIP : Mmmmmmmmmmmmmmm
Pangkat/Gol.Ruang : Mmmmmmmmmmmmmmm
Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmm
Untuk
1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
3. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Dikeluarkan di Sidangoli
Pada tanggal:
NAMAJELAS
Tembusan:
1. ……………..
2. ……………..
a) Pengertian.
Surat Perintah adalah naskah puskesmas yang berisi perintah dari pihak atasan
yang ditujukan kepada pihak bawahannya mengenai perintah untuk melaksanakan
tugas khusus.
b) Susunan.
(1) Surat Perintah terdiri atas:
(a) Kepala Surat;
(b) Isi Surat;dan
(c) Bagian Akhir Surat.
(2) Kepala Surat Terdiri atas:
(a) Tulisan”SURAT PERINTAH”ditempatkan pada bagian tengah lembar isi
Naskah;
(b) Nomor, Tanggal dan Tahun atau dapat menggunakan nomor panjang
menurut kebutuhan; dan
(c) Dasar Surat Perintah.
(3) Isi Surat Perintah terdiri atas:
(a) Tulisan MEMERINTAHKAN ditempatkan pada bagian tengah isi naskah
yang diakhiri dengan tanda baca titik dua;
(b) Nama Pejabat dan Jabatan yang diberitugas khusus;
(c) Jenis Tugas Khusus yang harus dilaksanakan; dan
(d) Waktu melaksanakan tugas.
(4) Bagian akhir Surat terdiri atas:
(a) Nama Tempat;
(b) Tanggal, Bulan, dan Tahun;
(c) Tanda tangan Pejabat;
(d) Nama Jelas; dan
(e) Tembusan.
c) Penandatanganan.
(1) Surat Perintah yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dibuat diatas
kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Puskesmas dengan
Lambang Puskesmas;
(2) Surat Perintah yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dibuat diatas
kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Puskesmas yang
bersangkutan; dan
(3) Surat Perintah yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas atas wewenang
jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop
Naskah Puskesmas yang bersangkutan.
d) Hal yang perlu diperhatikan, jika perintah tugas merupakan tugas kolektif, daftar
pegawai yang diperintahkan dimasukkan ke dalam lampiran yang terdiri dari :
kolom,nomor urut, nama, pangkat/golongan ruang, NIP, jabatan,dan keterangan
serta ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang dan distempel
Jabatan/Perangkat Daerah.
e) Bentuk Surat Perintah sebagaimana tertera pada halaman berikut.
SURAT PERINTAH
Nomor:……………………….
Dasar : 1.Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2.Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
MEMERINTAHKAN:
Kepada:
Nama : Mmmmmmmmmmmmmmm
NIP : Mmmmmmmmmmmmmmm
Pangkat/Gol.Ruang : Mmmmmmmmmmmmmmm
Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmm
Untuk :
1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmm.
2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmm.
3. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmm.
Dikeluarkan di Sidangoli
Pada tanggal : ………………..
KEPALA PUSKESMAS
NAMA JELAS
Tembusan:
1.……………..
(Lembar Pertama)
SURAT PERJALANAN DINAS (SPD)
1. Pejabatyangmemberiperintah
2. Nama/ NIPPegawaiyang
diperintahmengadakanperjalananDinas
3. a. Pangkat/Golongan a.
b. Jabatan b.
c. TingkatBiayaPerjalananDinas c.
4. MaksudPerjalananDinas
5. AlatAngkutyangdiper
gunakan
6. a. TempatBerangkat a.
b. TempatTujuan b.
7. a. LamanyaPerjalananDinas a.
b. Tanggalberangkat b.
c. Tanggalharuskembali c.
8. PembebananAnggaran BelanjaPerjalananDinas
a. UnitKerja/Instansi/SKPD a.
b. MataAnggaran b.
9. Keterangan
Dikeluarkan di Sidangoli
pada tanggal : …………..
KEPALA SIDANGOLI
NAMA JELAS
(Lembar Terakhir)
NAMA JELAS
Lembar Disposisi
a) Pengertian.
Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan kepada bawahan
yang berisi informasi atau perintah.
b) Susunan.
Puskesmas Sidangoli Page 24
(1) Lembar Disposisi terdiri atas:
(a) Kepala Lembar Disposisi;
(b) Isi Lembar disposisi; dan
(c) Bagian Akhir Disposisi.
(2) Kepala Lembar Disposisi terdiri atas:
(a) Tulisan ”LEMBAR DISPOSISI”;
(b) Surat dari;
(c) Nomor Surat;
(d) Tanggal Surat;
(e) Diterima Tanggal;
(f) Nomor Kode Surat;
(g) Diteruskan Kepada; dan
(h) Hal.
(3) Isi Lembar Disposisi terdiri atas:
(a) Tulisan ”LEMBAR DISPOSISI” ditempatkan ditengah lebar lembar
naskah; dan
(b) Isi Disposisi dirumuskan dalam bentuk uraian.
(4) Bagian Akhir Lembar Disposisi dibubuhi paraf atasan yang member disposisi
beserta tanggalnya.
c) Penandatanganan.
(1) Lembar disposisi ditandatangani atau diparaf oleh:
(a) Kepala Puskesmas;
(2) Lembar Disposisi yang ditandatangani oleh pejabat dimaksud angka1diatas,
dibuat diatas kertas ukuran ½ folio atau A5,dengan menggunakan Kop Naskah
Puskesmas yang bersangkutan.
d) Bentuk Naskah Puskesmas Lembar Disposisi ssebagaimana tertera pada halaman
berikut.
LEMBAR DISPOSISI
Surat dari : DiterimaTgl :
No.Surat : Sifat :
Hal :
Diteruskankepada: Denganhormatharap:
□ SekretarisDaerah □ Tanggapan/Saran
□ AsistenI □ Koreksi/Penyempurnaan
□ AsistenII □ Laksanakan
□ AsistenIII □ Koordinasikan/Konfirmasikan
□ KepalaDinas……. □ Wakili/Dampingi
□ KepalaBadan……. □ SiapkanBahan
□ Jadwalkan/Laporkan
□ File/simpan/edarkan
□ Vide
Nama Jabatan
Paraf
dan tanggal
NAMA JELAS
Standar operasional prosedur (SOP) berdasarkan permenpan Nomor 35 tahun 2012 adalah
serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaran
aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan , dimana dan oleh siapa dilakukan .
a. Tujuan penyususnan SOP
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/ seragam
dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang
berlaku
b. Manfaat SOP adalah:
1.) Memenuhi persyaratan standar pelayanan puskesmas
2.) Mendokumentasi Langkah -langkah kegiatan
3.) Memastikan staf puskesmas memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya
Contoh : SOP pemberian informasi , SOP pemasangan infus, SOP pemindahan
Puskesmas Sidangoli Page 26
pasien dari tempat tidur ke kereta dorong .
c. Format SOP
1. Format SOP yang digunakan harus seragam dalam satu institusi
2. Format SOP yang digunakan berdasarkan Buku Pedoman Penyusunan Dokumen
Akreditas FKTP Direktorat Mutu dan Akreditas Pelayanan Kesehatan Tahun 2017
3. Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini dapat diberi tambahan
materi/kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit yang memeriksa SOP . untuk SOP
Tindakan agar memudahkan di dalam melihat Langkah – Langkahnya dengan bagan
alir, persiapan alat dan bahan dan lain – lain, namun tidak boleh mengurangi item -
item yang ada di SOP.
Format SOP Sebagai berikut :
1. Kop/ heading SOP
a) Puskesmas
JUDUL
SOP No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
NamaKepala Puskesmas
Nama Puskesmas
Nip
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedure/Langkah-
Langkah
7. Unit Terkait
1) Logo :
a) Bagi puskesmas, logo yang dipakai adalah logo pemerintah kabupaten / kota, dan
lambang puskesmas.
b) Bagi klinik pratama dan tempat Praktik Mandiri Dokter / Tempat Praktik Mandiri Gigi,
logo yang dicantumkan adalah logo Klinik Pratama dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter/ Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
2) Kotak kop/ heading diisi sebagai berikut:
a) Heading hanya dicetak halaman pertama
b) Kotak FKTP diberi logo pemerintah daerah, dan nama puskesmas atau logo dan nama
Klinik Pratama dan tempat Praktik Mandiri Dokter / Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi.
c) Kotak Judul di beri Judul / nama SOP sesuai proses kerjanya.
d) Nomor Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di
puskesmas / FKTP yang bersangkutan, dibuat sistematis agar ada keseragaman.
e) No. Revisi : diidi dengan status revisi , dapat menggunakan huruf. Contoh: dokumen
baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama diberi huruf B dan seterusnya . tetapi
2) Diagram alir mikro , menunjukan rincian kegiatan – kegiatan dari tiap tahapan
diagram makro, bentuk symbol sebagai berikut:
Awal kegiatan :
Akhir kegiatan :
Symbol keputusan: ? Ya
Tidak
Dokumen :
Arsip: