Disusun oleh:
BAB I...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN.................................................................................................. 3
BAB II.................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN.................................................................................................... 4
BAB III.................................................................................................................. 15
PENUTUP............................................................................................................. 15
3.1. Kesimpulan....................................................................................
15
3.2. Saran......................................................... .................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Batasan Masalah
Batasan perumusan masalah dalam penulisan studi kasus pada tugas ini,
meliputi:
Competitive intelligence dalam studi kasus ini hanya sebatas untuk
melakukan pengelompokan customer berdasarkan data transaksi yang
dilakukan saja tanpa melakukan proses competitive intelligence lainnya.
Basis data yang akan digunakan dalam studi kasus ini adalah basis data
customer dan transaksi yang dilakukan saja tanpa melibatkan basis data
lainnya, yang kemudian akandiolah berdasarkan proses-proses yang ada
dalam data mining.
Kemiripan antar data dalam studi kasus ini diterjemahkan sebagai jarak
kedekatan antar data dengan titik pusat, sehingga menghasilkan klaster-
klaster customer yang sesuai dengan tujuan dari studi kasus ini.
Penggunaan metode clustering untuk mengelompokan customer dengan
menggunakan Algoritma hirarki divisive k-means.
BAB II
PEMBAHASAN
Data Mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari
suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara
manual. Patut diingat bahwa kata mining sendiri berarti usaha untuk mendapatkan
sedikit barang berharga dari sejumlah besar material dasar. Karena itu DM
sebenarnya memiliki akar yang panjang dari bidang ilmu seperti kecerdasan
buatan (artificial intelligent), machine learning, statistik dan database. Data
mining adalah proses menerapkan metode ini untuk data dengan maksud untuk
mengungkap pola-pola tersembunyi. Dengan arti lain Data mining adalah proses
untuk penggalian pola-pola dari data. Data mining menjadi alat yang semakin
penting untuk mengubah data tersebut menjadi informasi. Hal ini sering
digunakan dalam berbagai praktek profil, seperti pemasaran, pengawasan,
penipuan deteksi dan penemuan ilmiah. Telah digunakan selama bertahun-tahun
oleh bisnis, ilmuwan dan pemerintah untuk menyaring volume data seperti catatan
perjalanan penumpang penerbangan, data sensus dan supermarket scanner data
untuk menghasilkan laporan riset pasar.
Dalam situasi ini, yang melekat dapat berupa korelasi dikontrol untuk,
atau dihapus sama sekali, selama konstruksi desain eksperimental. Beberapa
teknik yang sering disebut-sebut dalam literatur Data Mining dalam penerapannya
antara lain: clustering, classification, association rule mining, neural network,
genetic algorithm dan lain-lain. Yang membedakan persepsi terhadap Data
Mining adalah perkembangan teknik-teknik Data Mining untuk aplikasi 1 pada
database skala besar. Sebelum populernya Data Mining, teknik-teknik tersebut
hanya dapat dipakaiuntuk data skala kecil saja.
Tahap Data Mining. Karena Data Mining adalah suatu rangkaian proses,
Data Mining dapat dibagi menjadi beberapa tahap :
Berikut beberapa jenis teknik Data Mining yang paling populer dikenal
dan digunakan:
paradigma generate and test, yaitu pembuatan kandidat kombinasi item yang
mungkin berdasar aturan tertentu lalu diuji apakah kombinasi item tsb memenuhi
syarat support minimum. Kombinasi item yang memenuhi syarat tsb. disebut
frequent itemset, yang nantinya dipakai untuk membuat aturan-aturan yang
memenuhi syarat confidence minimum. Algoritma baru yang lebih efisien
bernama FP-Tree.
2. Classification Classification
Algoritma decision tree yang paling terkenal adalah C4.5, tetapi akhir-
akhir ini telah dikembangkan algoritma yang mampu menangani data skala besar
yang tidak dapat ditampung di main memory seperti RainForest. Metode-metode
classification yang lain adalah Bayesian, neural network, genetic algorithm, fuzzy,
case-based reasoning, dan k-nearest neighbor. Proses classification biasanya
dibagi menjadi dua fase: learning dan test. Pada fase learning, sebagian data yang
telah diketahui kelas datanya diumpankan untuk membentuk model perkiraan.
Kemudian pada fase test model yang sudah terbentuk diuji dengan sebagian data
lainnya untuk mengetahui akurasi dari model tsb. Bila akurasinya mencukupi
model ini dapat dipakai untuk prediksi kelas data yang belum diketahui.
3. Clustering
Berbeda dengan association rule mining dan classification dimana kelas
data telah ditentukan sebelumnya, clustering melakukan penge-lompokan data
tanpa berdasarkan kelas data tertentu. Bahkan clustering dapat dipakai untuk
memberikan label pada kelas data yang belum diketahui itu. Karena itu clustering
sering digolongkan sebagai metode unsupervised leaming. Prinsip dari clustering
adalah memaksimalkan kesamaan antar anggota satu kelas dan meminimumkan
kesamaan antar kelas/cluster. Clustering dapat dilakukan pada data yan memiliki
beberapa atribut yang dipetakan sebagai ruang multidimensi.Banyak algoritma
clustering memerlukan fungsi jarak untuk mengukur kemiripan antar data,
diperlukan juga metode untuk normalisasi bermacam atribut yang dimiliki data.
1. Analisa Permasalahan :
2.Pemecahan Masalah
Hardware
Processor intel Pentium IV atau lebih, RAM 512 atau lebih, HDD 80GB,
VGA 12 MB shared, CD-RW/DVD-RW
Software
o 1111111111 1111Operating system: windows 98/2000/XP
o XAMPP-win32-1.6.7
o web browser: Ms. Internet Expirer, Mozilla Firefox 3.0
3. Perancangan system
Dalam perancangan sistem ini, metode yang digunakan adalah metode
perancangan sistem berorientasi objek dengan (Object Oriented Analysis) dengan
menggunakan Unified Modelling Language (UML).
Dalam studi kasus ini, sistem basis data yang digunakan adalah
ApacheFriends XAMPP versi 1.6.7. Karena basis dat a awal dalam studi kasus ini
yang dimiliki berupa basis data dalam bentuk manual, maka pembentukan basis
data dalam studi kasus ini dibuat melalui pembangunan basis data baru dengan
melakukan pembentukan tiap tabel yang diperlukan dan pengisian data dengan
cara input data satu persatu kedalam sistem basis data yang ada diaplikasi
ApacheFriends XAMPP bukan melalui proses export dan import data.
2.Implementasi Fungsi
Langkah 1:
Fungsi untuk menentukan titik pusat awal dari semua data customer
yang ada berdasarkan transaksi yang dilakukan menggunakan perhitungan nilai
rata-rata (mean) dari semua data yang ada dalam tabel frekuensi transaksi. Pada
langkah ini digunakan perhitungan nilai rata-rata (mean) karena untuk
mengantisipasi adanya nilai outline (nilai yang letaknya sangat jauh dari data yang
ada) dari data yang ada dalam tabel frekuensi.
Langkah 2:
Langkah 3:
Fungsi yang digunakan pada langkah ini, sama seperti fungsi yang
digunakan pada langkah II. Yaitu penggunaan perhitungan nilai tengan (median).
Fungsi dalam lan gkah ini digunakan untuk mengecek apakah titik pusat klaster
yang telah terbentuk pada langkah sebelumnya sudah tidak berubah lagi atau
tidak, dengan cara membandingkan hasil perhitungan titik pusat langkah ini
dengan langkah sebelumnya. Apabila titik pusat tersebut sudah tidak berubah
maka pembentukan klaster customer sudah selesai. Tetapi apa bila titik pusat
masih berubah maka dilakukan perhitungan ulang seperti pada langkah II.
Perhitungan ini akan terus berulang sampai titik pusat cluster tidak berubah lagi.
3.Implementesi Sistem
Halaman longin.
Halaman menu utama dan view data normal.
Halaman view data frekuensi.
Halaman klaster
4. Pengujian Sistem
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan studi kasus yang telah dilakukan, mulai dari tahap studi
pustaka, studi observasi, perancancangan dan implementasi sistem, maka dari
hasil yang didapatkan bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut:
3.2. Saran