Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI UNTUK


MENEMUKAN POLA DATA PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE

Natalia Silalahi
Dosen Tetap AMIK STIEKOM
Jln. Adam Mallik No. 28 Rantauprapat, Sumatera Utara-Indonesia
Telp: 062425307
http://www.amikstiekomsu.ac.id //Email: natali.cieechan.silalahi@gmail.com

ABSTRAK
Data mining adalah serangkaian proses yang menggali nilai tambah berupa pengetahuan yang selama
ini tidak diketahui secara manual dari suatu kumpulan data. untuk mengetahui suatu itemset yang dibeli secara
bersamaan dalam satu transaksi tunggal digunakan teknik association rule dan algoritma apriori sebagai
pembuatan kandidat kombinasi item yang mungkin berdasar aturan tertentu lalu diuji apakah kombinasi item
tersebut memenuhi syarat support minimum yang kemudian dipakai untuk membuat aturan-aturan yang
memenuhi syarat confidence minimum. Dalam penelitian ini algoritma apriori dan association rule digunakan
untuk menemukan aturan asosiasi dari penjualan aksesoris handphone, yang digunakan sebagai pola dalam
pertimbangan persediaan stok dan pendistribusian aksesoris handphone yang lebih efektif.

Kata kunci: Data Mining, Algoritma Apriori, Association Rule

1.Pendahuluan 2. Bagaimana menghasilkan rules dari pola


Data mining adalah proses mencari pola atau kombinasi itemsets yang interesting ?
informasi menarik dalam data terpilih dengan 3. Bagaimana pola data penjualan barang yang
menggunakan teknik atau metode tertentu (Kusrini dihasilkan dari penerapan metode association rule
dan Emha Taufiq Luthfi, 2009). Teknik data mining menggunakan algoritma apriori?
untuk menemukan aturan asosiatif atau hubungan
antara item disebut dengan association rule mining. 1.3 Batasan Masalah
Salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk Agar pembahasan tidak lepas dari latar
menemukan association rule adalah algoritma apriori. belakang dan perumusan masalah, maka penulis
Keluaran dari data mining bisa dipakai untuk membatasi masalah yang dibahas yaitu sebagai
memperbaiki pengambilan keputusan dimasa depan. berikut:
Oleh karena itu untuk mengetahui item 1. Menggunakan data mining algoritma apriori untuk
aksesoris apa saja yang dibeli oleh para supplier, dapat menemukan pola kombinasi itemsets dan
dilakukan dengan menggunakan teknik analisis association rule untuk menemukan rules pola data
keranjang pasar yaitu analisa dari kebiasaan penjualan accessories handphone.
pembelian konsumen dalam satu transaksi tunggal. 2. Data yang digunakan dalam pengolahan data
Untuk mengetahui aksesoris yang sering terbeli secara adalah invoice tahun 2013.
bersamaan disebut association rule (aturan asosiasi). 3. Pengujian data menggunakan tools data mining
Proses pencarian asosiasi atau hubungan antar item Tanagra versi 1.4.50.
data ini diambil dari suatu basis data relasional. Salah
satu teknik dalam proses tersebut menggunakan 1.4 Tujuan Penelitian
algoritma apriori, yang berfungsi sebagai pembentuk Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam
kandidat kombinasi item yang mungkin lalu diuji penelitian ini yaitu sebagai berikut:
apakah kombinasi tersebut memenuhi syarat 1. Memamahami konsep association rule dengan
parameter support dan confidence minimum yang algoritma apriori untuk menemukan pola data
merupakan nilai ambang yang diberikan oleh penjualan aksesoris.
pengguna. 2. Menemukan informasi pola data penjualan
aksesoris yang dapat membantu dalam prediksi
1.2 Perumusan Masalah persediaan aksesoris sesuai dengan data penjualan
Berdasarkan uraian latar belakang, maka berdasarkan invoice.
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah 3. Merancang data mining dengan algoritma apriori
sebagai berikut: untuk menyelesaikan masalah.
1. Bagaimana menemukan aturan asosiatif dan 4. Mengimplementasikan association rule dengan
membentuk pola kombinasi itemsets dengan algoritma apriori pada data penjualan aksesoris
menggunakan algoritma apriori dari data penjualan untuk mengekstrak pengetahuan, informasi penting
barang acsesoris handphone? dan menarik dari database.

Penerapan Association Rule Dengan Algoritma Apriori Untuk Menemukan Pola Data Penjualan 114
Accessories Handphone. Oleh: Natalia Silalahi
Jurnal Ilmiah INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

5. Menguji metode association rule dengan algoritma mencakup pemeriksaan apakah pola atau informasi
apriori untuk menemukan pola data penjualan yang ditemukan bertentangan dengan fakta atau
aksesoris. hipotesis yang ada sebelumnya.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah
Mengaplikasikan algoritma apriori dalam menemukan
pola data penjualan accessories handphone.

2. Landasan Teori
2.1 Knowledge Discovery In Databases (KDD)
KDD didefenisikan sebagai ekstraksi
informasi potensial, implisit dan tidak dikenal dari
sekumpulan data. Proses knowledge discovery in
database melibatkan hasil proses data mining (proses Gambar 2.1 Proses KDD
pengekstrakan kecenderungan suatu pola data),
kemudian mengubah hasilnya secara akurat menjadi 2.2 Data Mining
informasi yang mudah dipahami (Kennedi Data mining menurut David Hand, Heikki
Tampubolon et al, 2013). Mannila, dan Padhraic Smyt dari MIT adalah analisa
Proses KDD secara garis besar dapat terhadap data (biasanya data yang berukuran besar)
dijelaskan sebagai berikut (Kusrini, Emha Taufiq untuk menemukan hubungan yang jelas serta
Luthfi, 2009) : menyimpulkan yang belum diketahui sebelumnya
1. Data Selection dengan cara terkini dipahami dan berguna bagi
Pemilihan (seleksi) data dari sekumpulan data pemilik data tersebut (Prabowo Pudjo Widodo et al,
operasional perlu dilakukan sebelum tahap 2013).
penggalian informasi dalam KDD. Data hasil Data mining bukanlah suatu bidang yang
seleksi yang akan digunakan untuk proses data sama sekali baru, data mining memiliki akar yang
mining, disimpan dalam suatu berkas, terpisah dari panjang dari bidang ilmu seperti kecerdasan buatan
basis data operasional. (artificial intelligent), meachine learning, statistik,
2. Pre-processing/ Cleaning database, dan juga information retrieval.
Sebelum proses data mining dapat dilaksanakan,
perlu dilakukan proses cleaning pada data yang 2.2.1 Pengelompokan Data mining
menjadi fokus KDD. Proses cleaning mencakup Data mining dibagi menjadi beberapa
antara lain membuang duplikasi data, memeriksa kelompok berdasarkan tugas yang dapat dilakukan,
data yang inskosisten, dan memperbaiki kesalah yaitu (Efori Buulolo, 2013):
pada data, seperti kesalahn cetak (tipografi). Juga 1. Deskripsi
dilakukan proses enrichment, yaitu informasi lain Terkadang peneliti dan analisis secara sederhana
yang relevan dan diperlukan untuk KDD, seperti ingin mencoba mencari cara untuk
data atau informasi eksternal. menggambarkan pola dan kecendrungan yang
3. Transformation terdapat dalam data. Sebagai contoh, petugas
Coding adalah proses transformasi pada data yang pengumpulan suara mungkin tidak dapat
telah dipilih sehingga data tersebut sesuai untuk menemukan keterangan atau fakta bahwa siapa
proses data mining. Proses coding dalam KDD yang tidak cukup profesional akan sedikit
merupakan proses kreatif dan sangat tergantung didukung dalam pemilihan presiden. Deskripsi dari
pada jenis atau pola informasi yang akan dicari pola dan kecendrungan sering memberikan
dalam basis data. kemungkinan penjelasan untuk suatu pola atau
4. Data mining kecenderungan.
Data mining adalah proses mencari pola atau 2. Estimasi
informasi menarik dalam data terpilih dengan Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, kecuali
menggunakan teknik atau metode tertentu. Teknik, variabel target estimasi lebih ke arah numerik
metode, atau algoritma dalam data mining sangat daripada ke arah kategori. Model dibagun
bervariasi. Pemilihan metode atau algoritma yang menggunakan record lengkap yang menyediakan
tepat sangan bergantung pada tujuan dan proses nilai dari variabel target sebagai nilai prediksi.
KDD secara keseluruhan. Selanjutnya, pada peninjauan berikutnnya estimasi
5. Interpretation/ Evaluation nilai dari variabel target dibuat berdasarkan nilai
Pola informasi yang dihasilkan dari proses data variabel prdiksi. Sebagai contoh, akan dilakukan
mining perlu ditampilkan dalam bentuk yang estimasi tekanan darah sistolik pada pasien rumah
mudah dimengerti oleh pihak yang sakit berdasarkan umur pasien, jenis kelamin,
berkepentingan. Tahap ini merupakan bagian dari indeks berat badan, dan level sodium darah.
proses KDD yang disebut interpretation. Tahap ini Hubungan antara tekanan darah sistoliak dan nilai

Penerapan Association Rule Dengan Algoritma Apriori Untuk Menemukan Pola Data Penjualan 115
Accessories Handphone. Oleh: Natalia Silalahi
Jurnal Ilmiah INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

variabel prediksi dalam proses pembelajaran akan c. Melakukan pengklusteran terhadap ekspresi dari
menghasilkan model estimasi. Model estimasi yag gen, untuk mendapatkan kemiripan perilaku
dihasilkan dapat digunakan untuk kasus baru dari gen dalam jumlah besar.
lainnya. 6. Asosiasi.
3. Prediksi Tugas asosiasi dalam data mining adalah
Prediksi hampir sama dengan klasifikasi dan menemukan attribut yang muncul dalam satu
estimasi, kecuali bahwa dalam prediksi nilai dari waktu. Dalam dunia bisnis lebih umum disebut
hasil akan ada di masa mendatang. analisis keranjang belanja.
Contoh prediksi dalam bisnis dan penelitian Contoh asosiasi dalam bisnis dan penelitian
adalah: adalah:
a. Prediksi harga beras dalam tiga bulan yang a. Meneliti jumlah pelanggan dari perusahaan
akan datang. telekomunikasi seluler yang diharapkan untuk
b. Prediksi persentasi kenaikan kecelakaan lalu memberikan respon positif terhadap
lintas tahun depan jika batas bawah kecepatan penawaran upgrade layanan yang diberikan.
dinaikan. b. Menentukan barang dalam supermarket yang
Beberapa mode dan teknik yang digunakan dalam dibeli secara bersamaan dan yang tidak pernah
klasifikasi dan estimasi dapat pula digunakan(untik dibeli secara bersamaan.
keadaan yang tepat) untuk prediksi.
4. Klasifikasi 2.2.2 Langkah-langkah Mining
Dalam klasifikasi, terdapat target variabel kategori. Ada empat tahap yang dilalui dalam data
Sebagai contoh penggolongan pendapatan dapat mining antara lain (Kennedi Tampubolon, 2013) :
dipisahkan dalam tiga kategori, yaitu pendapatan 1. Tahap pertama: Precise statement of the problem
tinggi, pendapatan sedang, dan pendapatan rendah. (mendefinisikan permasalahan yang ingin
Contoh lain klasifikasi dalam bisnis dan penelitian diketahui). Misalnya ingin mengetahui apakah
adalah: seorang customer berpotensi memiliki kredit
a. Menentukan apakah suatu transaksi kartu kredit macet, atau mengidentifikasi seorang customer
merupakan transaksi yang curang atau tidak. apakah akan pindah ke kompetitor bisnis kita, dan
b. Memperkirakan apakah suatu pengajuan hipotek lain sebagainya. Setelah menemukan pertanyaan
oleh nasabah merupakan suatu kredit yang bisnis yang perlu dijawab oleh data mining,
baik atau buruk. selanjutnya tentukan tipe tugas untuk menjawab
c. Mendiagnosis penyakit seorang pasien untuk pertanyaan bisnis tersebut. Tugas dasar yang
mendapatkan termasuk kategori penyakit apa. menjadi dasar algoritma data mining adalah
5. Pengklusteran klasifikasi, regresi, segmentasi, asosiasi dan
Pengkluteran merupakan pengelompokan record, sequence analisis.
pengamatan, atau memperhatikan dan membentuk 2. Tahap kedua: Initial Exploration (Mempersiapkan
kelas objek-objek yang memiliki kemiripan. data yang menjadi sumber untuk data mining
Kluster adalah kumpulan record yang memiliki termaksud data “cleaning” untuk mempelajari
kemiripan satu dengan yang lainnya dan memiliki polanya). Setelah menemukan defenisi masalah,
ketidakmiripan dengan record-record dalam langkah berikutnya adalah mencari data yang
kluster lain. Pengklusteran berbeda dengan mendukung defenisi masalah. Menentukan porsi
klasifikasi yaitu tidak adanya variabel target dalam data yang digunakan men-training data mining
pengklusteran. Pengklusteran tidak mencoba untuk berdasarkan algoritma data mining yang telah
melakukan klasifikasi, mengestimasi, atau dibuat. Setelah persiapan data selesai dilakukan,
memprediksi nilai dari variabel target. Akan tetapi, langkah berikutnya adalah memberikan sebagian
algoritma pengklusteran mencoba untuk data kedalam algoritma data mining.
melakukan pembagian terhadap keseluruhan data 3. Tahap ketiga: Model building and validation.
menjadi kelompok-kelompok yang memiliki Validasi apakah data mining memberikan prediksi
kemiripan (homogeny), yang mana kemiripan yang akurat. Setelah training data selesai
dalam satu kelompok akan bernilai maksimal, dilakukan, data mining tersebut perlu di-“uji” atau
sedangkan kemiripan dengan record dalam di-validasi keakuratannya terhadap data testing.
kelompok lain akan bernilai minimal. 4. Tahap ke-empat: Deployment. Tahap ini memilih
Contoh pengklusteran dalam bisnis dan penelitian aplikasi yang tepat terhadap data mining untuk
adalah: membuat prediksi.
a. Mendapatkan kelompok-kelompok konsumen
untuk target pemasaran dari satu suatu produk 2.3 Associatio Rule
bagi perusahaan yang tidak memiliki dana Association rule mining adalah teknik data
pemesaran yang besar. mining untuk menemukan aturan asosiasi antara suatu
b. Untuk tujuan audit akuntansi, yaitu melakukan kombinasi item (Goldie Gunadi, Dana Indra Sensuse,
pemisahan terhadap perilaku financial dalam 2012). Aturan asosiasi (association rules) atau analisis
baik dan mencurigakan. afinitas (affinity analysis) berkenaan dengan tentang

Penerapan Association Rule Dengan Algoritma Apriori Untuk Menemukan Pola Data Penjualan 116
Accessories Handphone. Oleh: Natalia Silalahi
Jurnal Ilmiah INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

‘apa bersama apa’. Ini bisa berupa studi transaksi di 2.3.2 Langkah-LangkahProses Perhitungan
supermarket misalnya orang yang membeli susu bayi Association Rule
juga membeli sabun mandi. Proses perhitungan association rule terdiri
dari beberapa tahap adalah sebagai berikut (Eko
2.3.1 Tahapan Association Rule Wahyu Tyas d, 2008):
Analisis asosiasi dikenal juga sebagai salah 1. Sistem men-scan database untuk mendapat
satu teknik data mining yang menjadi dasar dari kandidat 1-itemset (himpunan item yang terdiri
berbagai teknik data mining lainnya. Khususnya salah dari 1 item) dan menghiung nilai supportnya.
satu tahap dari analisis asosiasi yang disebut analisis Kemudian nilai supportnya tersebut dibandingkan
pola frequensi tinggi (frequent pattern mining) dengan minimum support yang telah ditentukan,
menarik perhatian banyak peneliti untuk menghasilkan jika nilainya lebih besar atau sama dengan
algoritma yang efisien (Kennedi Tampubolon et al, minimum support maka itemset tersebut termasuk
2013). Metodologi dasar analisis asosiasi terbagi dalam large itemset.
menjadi dua tahap: 2. Itemset yang tidak termasuk dalam large itemset
1. Analisa pola frekuensi tinggi tidak diikutkan dalam iterasi selanjutnya ( di
Tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi prune).
syarat minimum dari nilai support dalam database. 3. Pada iterasi kedua sistem akan menggunakan hasil
Nilai support item diperoleh degan memakai large itemset pada iterasi pertama (L1) untuk
rumus berikut: membentuk kandidat itemset kedua (L2). Pada
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝐴 iterasi selanjutnnya sistem akan menggunakan
Support (A )= (1)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 hasil large itemset pada iterasi selanjutnnya akan
(1)
menggunakan hasil large itemset pada iterasi
sedangkan nilai dari support dari dua item
sebelumnya (Lk-1) untuk membentuk kandidat
diperoleh dari rumus berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐵 itemset bertikut (Lk). Sistem akan
Support(A,B)= menggabungakan (join) Lk-1 dengan Lk-1 untuk
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖
(2) mendapatkan Lk, seperti pada iterasi(2)sebelumnya
2. Pembentukan aturan assosiatif sistem akan menghapus (prune) kombinasi itemset
Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, yang tidak termasuk dalam large itemset.
barulah dicari aturan assosiatif yang memenuhi 4. Setelah dilakukan operasi join, maka pasangan
syarat minimum untuk confidence dengan itemset baru hasil proses join tersebut dihitung
menghitung confidence aturan asosiasi “ jika A supportnya.
maka B “. Nilai confidence dari aturan “ jika A 5. Proses pembentuk kandidat yang terdiri dari proses
maka B “ diperoleh dari rumus berikut: join dan prune akan terus dilakukan hingga
Confidence= himpunan kandidat itemsetnya null, atau sudah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐵 tidak ada lagi kandidat yang akan dibentuk.
P(A|B)= (3) (3)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝐴
6. Setelah itu, dari hasil frequent itemset tersebut
dibentuk association rule yang memenuhi nilai
2.3.1.1 Lift Rasio support dan confidence yang telah ditentukan.
Salah satu cara yang lebih baik untuk melihat 7. Pada pembentukan association rule, nilai yang
kuat tidaknya aturan asosiasi adalah dengan nilai sama dianggap sebagai satu nilai.
benchmark, diasumsikan kejadian item dari 8. Assosiation rule yang terbentuk harus memenuhi
consequent dalam suatu transaksi adalah independent nilai minimum yang telah ditentukan.
dengan kejadian dari antecedent dari suatu aturan 9. Untuk setiap large itemset L, kita cari himpunan
asosiasi. Nilai estimasi dari confidence benchmark bagian L yang tidak kosong untuk setiap himpunan
dihitungan dari suatu aturan dengan persamaan bagian tersebut, dihasilkan rule dengan bentuk
sebagai berikut (Budi Santoso,2007): aB(L-a) jika supportnya (L) dan supportnya (a) lebih
𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑏𝑒𝑛𝑐ℎ𝑚𝑎𝑟𝑘 = besar dari minimum support.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑒𝑞𝑢𝑒𝑛𝑡
(4)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑏𝑎𝑠𝑒
2.4 Algoritma Apriori
Bandingkan confidence terhadap confidence Apriori adalah suatu algoritma yang sudah
benchmark dengan melihat rasionya. Jadi lift rasio sangat dikenal dalam melakukan pencarian frequent
adalah perbandingan antara confidence untuk suatu itemset dengan menggunakan teknik association rule.
aturan dibagi dengan confidence, dimana diasumsikan Pada algoritma apriori untuk menentukan kandidat-
consequent dan antecedent saling independent, dengan kandidat yang mungkin muncul dengan cara
persamaan sebagai berikut: memperhatikan minimum support (Erwin, 2009).
𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 Algoritma apriori dibagi menjadi beberapa
𝐿𝑖𝑓𝑡 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 = 𝑏𝑒𝑛𝑐ℎ𝑚𝑎𝑟𝑘 𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 (5)
tahap yang disebut narasi atau pass:
1. Pembentukan kandidat itemset, kandidat k-itemset
dibentuk dari kombinasi (k-1) itemset yang didapat
dari iterasi sebelumnya. Satu cara dari algoritma

Penerapan Association Rule Dengan Algoritma Apriori Untuk Menemukan Pola Data Penjualan 117
Accessories Handphone. Oleh: Natalia Silalahi
Jurnal Ilmiah INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

apriori adalah adanya pemangkasan kandidat k- Sam Gal Tab T230 Ion V4 Grey, Srg Sam
itemset yang subset-nya yang berisi k-1 item tidak Gal Tab T330 Ion V4 White, Srg Tab
termasuk dalam pola frekuensi tinggi dengan T311 ION Book Rotate + Wallet Black,
panjang k-1. Srg Tab T311 ION Book Rotate + Wallet
D.Blue
2. Penghitungan support dari tiap kandidat k-itemset.
Support dari tiap kandidat k-itemset didapat 13- A/G Ion Ipad Air Clear, A/G Ion Sam
dengan menscan database untuk menghitung 00002134 Gal Tab P3200 Clear, A/G Sam Gal
jumlah transaksi yang memuat semua item didalam s4 0.3mm Glass, Power Kit 6in1 Ion,
kandidat k-itemset tersebut. Ini adalah juga ciri Srg Gal Tab T311 ION Book V3
dari algoritma apriori dimana diperlukan Pink, Srg Sam Gal I9152 Flip Cover
penghitungan dengan cara seluruh database Ori99 Artic Blue, Srg Sam Gal Tab
sebanyak k-itemset terpanjang. T230 Ion V4 Brown, Srg Sam Gal
3. Tetapkan pola frekuensi tinggi. Pola frekuensi Tab T230 Ion V4 Red, Srg Sam Gal
tinggi yang memuat k item atau k-itemset Tab T230 Ion V4 White, Srg Sam Gal
ditetapkan dari kandidat k-itemset yang supportnya Tab T330 Ion V4 Red, Srg Sam Gal
lebih besar dari minimum support. Tab T330 Ion V4 White, Srg XiooM i
4. Bila tidak didapat pola frekuensi tinggi baru maka MI3 Ion V4 Black, Srg Gal Tab
seluruh proses dihentikan. Bila tidak, maka k P3200 ION Book V3 Black, Srg Gal
ditambah satu dan kembali bagian 1. Tab P3200 ION Book V3 Brown, Srg
Penerapan algoritma apriori dapat diilustrasikan Gal Tab P3200 ION Book V3 Pink
melalui gambar berikut:
3.2.2 Analisa Pola Frekuensi Tinggi
Pertama kali adalah dengan memisahkan
semua nama item barang yang ada dalam data yang
akan diolah, tahap ini akan mencari item yang
memenuhi syarat minimum dari nilai support dalam
database. Nilai support minimum diperoleh dengan
menggunakan rumus pada persamaan (1) sebagai
berikut:
3
𝑆𝑢𝑝𝑝𝑜𝑟𝑡(𝐴𝐺 𝐼𝑜𝑛 𝐼𝑝𝑎𝑑 𝐴𝑖𝑟 𝐶𝑙𝑒𝑎𝑟) = 20 =15%
1
𝑆𝑢𝑝𝑝𝑜𝑟𝑡(𝐵𝑎𝑡𝑡 9300 𝐾𝑒𝑝𝑡𝑒𝑟 𝐵. 𝑏𝑒𝑟𝑟𝑦 𝑜𝑟𝑖 ) = 20=5%
Tabel 4.2 merupakan tabel beberapa jenis
item barang yang ada dalam invoice dengan nilai
support dan support %, seperti pada tabel 3.2 berikut
ini:
Tabel 3.2 Keterangan Jenis Item Barang
Nama Barang Supp Suppor
ort t(%)
A/G Ion Ipad Air Clear 3 15
Gambar 2.2 Ilustrasi Algoritma Apriori
A/G Ion Sam Gal 67106 Clear 2 10
PEMBAHASAN
3.1 Analisa Data A/G Ion Sam Gal i9082 Grand 3 15
Analisa data dilakukan pada data penjualan Clear
berdasarkan invoice, dengan tujuan untuk menemukan A/G Ion Sam Gal Tab P3200 2 10
pola data penjualan barang untuk mengetahui Clear
kombinasi antar item (aksesories) yang terjual secara A/G Sam Gal s4 0.3mm Glass 6 30
bersamaan dalam satu transaksi penjualan. Berikut
adalah sebagaian data real penjualan barang dalam Batt 9300 Kepter B.berry ori 1 5
penelitian ini.
Tabel 3.1 Data Real Barang Berdasarkan Invoice Batt Box Ion 1100mah IX4 3 15
No. Faktur Nama Barang
13-00001132 Batt Box Ion 1100mah IX4, Batt Box Ion Batt Box Ion 13600mah IX6 4 20
13600mah IX6, Srg Gal Tab P3200 ION
Book V2 Orange, Srg Gal Tab P3200 ION
Book V2 Pink, Srg Gal Tab T311 ION
support menjelaskan jumlah kemunculan
Book V3 Brown, Srg Ipad Air Tatu
KissMe Black, Srg Ipad Air Tatu KissMe atau presentasi setiap item dalam seluruh invoice
Red, Srg Ipad New Belk Trifold Pink, Srg sedangkan support(%) adalah jumlah item yang
Sam Gal Tab T230 Ion V4 Black, Srg didapatkan dari nilai support di bagi dengan
Sam Gal Tab T230 Ion V4 Brown, Srg jumlah total transaksi yang dikalikan dengan seratus
Penerapan Association Rule Dengan Algoritma Apriori Untuk Menemukan Pola Data Penjualan 118
Accessories Handphone. Oleh: Natalia Silalahi
Jurnal Ilmiah INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

persen(%). Berikut adalah tabel jenis item yang Srg Gal Tab 6 30
memenuhi nilai support minimum yaitu 20 persen(%): P3200 ION Book
Tabel 3.3 Pola Kombinasi Satu Itemset V3 Brown
Nama Barang Support Support(%) Srg Gal Tab 5 25
A/G Sam Gal s4 6 30 P3200 ION Book
0.3mm Glass V3 white
Batt Box Ion 4 20 Tabel 3.3 merupakan data item barang yang
136000mah IX6 memenuhi nilai support minimum dari 66 items dalam
Cable Data 4 20 keseluruhan invoice yang digunakan dalam pengolah
Samsung Galaxy data maka dihasilkan 23 items yang memenuhi syarat
Note ori minimum support yaitu 20 persen(%), data hasil
Power Kit 6in1 4 20 kombinasi satu itemset akan digunakan untuk
Ion membentuk pola kombinasi itemset berikutnya.
Srg BB Z 3 ION 5 25
B4 Black 3.2.2.1 Pembentukan Pola Kombinasi Dua Itemsets
Srg Gal Tab 4 20 pembentuk pola kombinasi dua itemset yaitu
P3200 ION Book dengan cara join, yaitu menggabungkan setiap items
V2 Pink pada pola sebelumnya menjadi kombinasi dua, dimana
Srg Gal Tab 4 20 nilai support didapat dengan menggunakan rumus
P3200 ION Book pada persamaan dua (2) dengan salah satu perhitungan
V2 Red items sebagai berikut:
Srg Gal Tab T311 8 40 Support (A/G Sam Gal s4 0.3mm Glass ∩ Power Kit
2
ION Book V2 6in1 Ion) = (AB)= = 10%
20
Pink A mewakili item yang berada sebelum tanda
Srg Gal Tab T311 6 30 baca koma, dan B mewakili item yang berada setelah
ION Book V3 tanda baca koma.
Brown maka itemset yang memenuhi nilai support minimal
Srg Gal Tab T311 5 25 adalah sebagai berikut
ION Book V3 Tabel 3.4 Pola Kombinasi Dua Itemsets
Pink Nama Barang Suppor Support(
Srg Ipad Air Tatu 5 25 t(A∩B) %)
KissMe Red Srg BB Z 3 ION B4 Black, 4 20
Srg Sam Gal 5 25 Srg Gal Tab T311 ION
I9152 Flip Cover Book V2 Pink
Ori99 Artic Blue Srg Gal Tab T311 ION 4 20
Srg Sam Gal Tab 4 20 Book V2 Pink, Srg Gal Tab
T230 Ion V4 T311 ION Book V3 Brown
Black Srg Gal Tab T311 ION 6 30
Srg Sam Gal Tab 9 45 Book V2 Pink, Srg Sam Gal
T230 Ion V4 Tab T230 Ion V4 Brown
Brown Srg Gal Tab T311 ION 4 20
Srg Sam Gal Tab 5 25 Book V2 Pink, Srg Sam Gal
T230 Ion V4 Tab T330 Ion V4 White
D.Blue Srg Gal Tab T311 ION 4 20
Srg Sam Gal Tab 4 20 Book V2 Pink, Srg Gal Tab
T230 Ion V4 Grey P3200 ION Book V3 Brown
Srg Sam Gal Tab 6 30 Srg Gal Tab T311 ION 4 20
T230 Ion V4 Red Book V3 Brown, Srg Gal
Srg Sam Gal Tab 4 20 Tab T230 Ion V4 Brown
T330 Ion V4 Srg Sam Gal Tab T230 Ion 4 20
D.Grey V4 Black, Srg Sam Gal Tab
Srg Sam Gal Tab 4 20 T230 Ion V4 Brown
T330 Ion V4 Red Srg Sam Gal Tab T230 Ion 4 20
Srg Sam Gal Tab 8 40 V4 Brown, Srg Tab P3200
T330 Ion V4 ION Book V3 Brown,
White Srg Gal Tab P3200 ION 4 20
Srg Gal Tab 4 20 Book V3 Black, Srg Gal
P3200 ION Book Tab P3200 ION Book V3
V3 Black Brown

Penerapan Association Rule Dengan Algoritma Apriori Untuk Menemukan Pola Data Penjualan 119
Accessories Handphone. Oleh: Natalia Silalahi
Jurnal Ilmiah INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

Srg Sam Gal Tab T330 Ion 5 25 Jika dibeli Srg Sam Gal
V4 White, Srg Sam Gal Tab Tab T330 Ion V4 1,3888
T230 Ion V4 Brown White: maka akan 9 25 62,5
dibeli Srg Sam Gal Tab
3.2.3 Pembentukan Association Rule T230 Ion V4 Brown
Setelah semua pola frekunsi tinggi Jika dibeli Srg Gal Tab
ditemukan, maka dilanjutkan dengan pencarian T311 ION Book V3
association rule yang memenuhi syarat minimum Brown: maka akan 1,6666
20 66,67
untuk confidence, dengan cara menghitung confidence dibeli Srg Gal Tab 7
aturan dari asosiasi “jika A maka B”. Confidence T311 ION Book V2
adalah nilai yang mendefinisikan kuat tidaknya Pink
hubungan antara item-item yang berkombinasi. Jika dibeli Srg Sam Gal
Perhitungan confidence menggunakan rumus Tab T230 Ion V4
pada persamaan (3) dengan perhitungan sebagai Brown: maka akan 1,6667
30 66,67
berikut: dibeli Srg Gal Tab 5
Confidence (Srg BB Z 3 ION B4 Black|Srg Gal Tab T311 ION Book V2
4
T311 ION Book V2 Pink) = 5 = 80% Pink
Selain dengan menghitung confident, Jika dibeli Srg Gal Tab
menghitung nilai lift juga adalah salah satu cara untuk P3200 ION Book V3
1,6666
melihat kuat tidaknya hubungan antara rule yang Brown:maka akan
7 20 66,67
berkombinasi. Setelah ditemukan nilai confident suatu dibeli Srg Gal Tab
rule, maka digunakan rumus pada persamaan (4) dan T311 ION Book V2
dilanjutkan dengan rumus persamaan (5) maka nilai Pink
lift rasio dari perhitungan calon association rule dapat Jika dibeli Srg Gal Tab
dilihat seperti pada tabel 3.5 berikut ini: P3200 ION Book V3
1,4814
Tabel 3.5 Nilai Lift Rasio dari Calon Association Brown: maka akan 20 66,67
8
Rule Dua Itemsets dibeli Srg Sam Gal Tab
Sup Confid T230 Ion V4 Brown
Nama Barang Lift port ence Jika dibeli Srg Gal Tab
% (%) P3200 ION Book V3
Jika dibeli Srg BB Z 3 Brown: maka akan 3,3333
20 66,67
ION B4 Black: maka dibeli Srg Gal Tab 3
2,0000 P3200 ION Book V3
akan dibeli Srg Gal Tab 20 80
0 Black
T311 ION Book V2
Pink
Jika dibeli Srg Gal Tab Dari hasil pembentukan association rule
T311 ION Book V2 yang diperoleh dapat dilihat bahwa dari 20 sampel
1,6666 transaksi (invoice) dan 66 item aksesoris handphone,
Pink: maka akan dibeli 20 75
7 dihasilkan 11 rules yang interesting dengan support
Srg Sam Gal Tab T230
Ion V4 Brown minimum 20%, confidence minimum 60% dan lift
Jika dibeli Srg Gal Tab rasio lebih besar dari 1.
T311 ION Book V3 Salah satu association rule yang dihasilkan
1,4815 adalah Jika dibeli Srg BB Z 3 ION B4 Black: maka
Brown: maka akan 20 66,67
6 akan dibeli Srg Gal Tab T311 ION Book V2 Pink,
dibeli Srg Gal Tab
T230 Ion V4 Brown support= 20%, confidence=80%. Artinya yaitu 80%
dari transaki yang memuat Srg BB Z 3 ION B4 Black
Jika dibeli Srg Sam Gal
juga memuat Srg Gal Tab T311 ION Book V2 Pink
Tab T230 Ion V4
2,2222 sedangkan 20% dari seluruh transaksi yang ada
Black: maka akan 20 100
2 memuat kedua item aksesoris tersebut. Dapat juga
dibeli Srg Sam Gal Tab
diartikan bahwa jika sebuah supplier membeli Srg BB
T230 Ion V4 Brown
Z 3 ION B4 Black maka memiliki kemungkinan 80%
Jika dibeli Srg Gal Tab
untuk membeli Srg Gal Tab T311 ION Book V2 Pink
P3200 ION Book V3
dengan nilai 20% kemungkinan dua item tersebut
Black: maka akan 3,3333
20 100 terbeli secara bersamaan dan nilai liftnya adalah
dibeli Srg Gal Tab 3
2,00000.
P3200 ION Book V3
Brown
Format tabular data
Data dalam bentuk 0 dan 1, dimana 1
menunjukkan bahwa adanya barang aksesoris yang
terbeli dalam invoice dan sebaliknya 0 menunjukkan

Penerapan Association Rule Dengan Algoritma Apriori Untuk Menemukan Pola Data Penjualan 120
Accessories Handphone. Oleh: Natalia Silalahi
RM 57
Remax
Hf

0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Remax
Jurnal Ilmiah INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

RM
535
Hf

0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
Samsung

Note ori
Galaxy
Cable
Data
bahwa item tidak terbeli dalam invoice. berikut adalah Frequent. Gambar berikut adalah tampilan jendela

0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
beberapa sampel dari format tabular data.
Iphone
parameter untuk analisa pola frekuensi tinggi.
Cable
Data

Bentuk Data Dalam Format Tabular


ori

0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
7800mah
Batt Box

IX5
Ion

0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
6200mah
Batt Box

IX8
Ion

0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5800mah
Batt Box
Ion

Z1

Gambar 4.1 Tampilan Parameter Frequent


1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
13600mah

Itemsets
Batt Box

IX6
Ion

Setelah parameter ditentukan dan klik tombol


button Ok, pada frequent itemsets klik kanan pilih
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1100mah
Batt Box

excute dan klik kanan view maka akan tampil hasil


perhitungan frequent itemsets dengan nilai support
IX4
Ion

minimum adalah 20%, Tampilan pola dapat dilihat


0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0

pada gambar berikut:


B.berry
Kepter
9300
Batt

ori

0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
A/G Sam

0.3mm
Gal s4

Glass

0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sam Gal
A/G Ion

P3200
Clear
Tab

0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
Sam Gal
A/G Ion

Grand
i9082

Clear

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
Sam Gal
A/G Ion

67106
Clear

0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0

Gambar 4.2 Tampilan Hasil Pengujian Satu Item


Ipad Air
A/G Ion

Clear

dan Kombinasi Dua Itemset

Pengujian pada gambar 4.2 menghasilkan


sebanyak 33 itemsets yang merupakan gabungan dari
13-00000132
13-00000134
13-00000135
13-00000136
13-00000138
13-00000135
13-00000132
13-00000139
13-00000132
13-00000136
13-00000131
13-00000133
13-00000137
13-00011307
13-00011312
13-00011311
13-00011368
13-00011390
13-00013112
13-00011329
No.Faktur

satu item dan kombinasi dua itemset, hasil terdiri dari


dua atribut yaitu description untuk menggambarkan
jenis item dan support adalah nilai dari presentasi
banyaknya jumlah jenis items dibagikan dengan
jumlah transaksi yang digunakan dalam pengolahan
data.
4.2 Pengujian Selanjutnya adalah tampilan pengujian
Pengujian dilakukan untuk membuktikan khusus untuk pola kombinasi dua itemsets, pada
apakah hasil dari kombinasi item dan aturan asosiasi frequent itemsets parameter Min length sama dengan
yang telah dilakukan pada bab sebelumnya sudah 2 dan Max length sama dengan 2. Berikut adalah
sesuai dengan perhitungan algoritma apriori yang gambar tampilan Pola kombinasi dua itemsets.
sebenarnya.

4.2.1 Pengujian Untuk Pola Kombinasi Itemsets


Parameter Min Support adalah 0,20, dengan
Max Support 1, Min length sama dengan 1 dan Max
length sama dengan 2 dengan Itemset type adalah

Penerapan Association Rule Dengan Algoritma Apriori Untuk Menemukan Pola Data Penjualan 121
Accessories Handphone. Oleh: Natalia Silalahi
Jurnal Ilmiah INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

Gambar 4.5 adalah tampilan dari hasil


pengujian rules yang dihasilkan dari nilai parameter
yang ditentukan. Terdapat dua atribut baru yaitu
antecedent dan consequent, istilah antecedent untuk
mewakili bagaian “jika” dan consequent untuk
mewakili bagian “maka”. Untuk mengukur kekuatan
aturan asosiasi ini digunakan ukuran confidence dan
lift ratio.
Untuk menghasilkan aturan asosiatif yang
lebih bervarisi maka dapat dilakukan dengan
memberikan nilai support dan confident yang lebih
Gambar 4.3 Tampilan Hasil Pola Kombinasi
kecil, pemberian nilai support dan confident
Dua Itemsets memperngaruhi jumlah rule yang dihasilkan. Berikut
Pada gambar 4.3 tampak 10 itemsets yang adalah rule yang di hasilkan dengan support min=15
dihasilkan khusus untuk pola kombinasi dua itemsets dan confident min=45 adalah sebagai berikut:
dengan minimum support adalah 20persen(%). Pola
kombinasi dari setiap items terbentuk dari satu item
yang memenuhi nilai support. Setelah semua nilai
pola frekuensi tinggi di temukan, maka selanjutnya
adalah perhitungan assosition rules.

4.2.3 Pengujian Untuk Menghasilkan Rules


Untuk melakukan proses pengujian
assosiation rules diawali dengan memilih menu
association dan pilih submenu A Apriori lalu klik
drag dan letakan pada define status 1, maka akan
tampil penentuan parameter sebagai berikut:

Gambar 4.6 Tampilan Hasil Association Rule


Pengujian Ke Dua

Dari gambar 4.6 merupakan hasil dari


pengujian dengan memperkecil nilai support min dan
Gambar 4.4 Tampilan Association Rule confident min, semakin kecil nilai ambangnya maka
Parameter rule yang dihasilkan akan semakin bervariasi juga.
Dengan total invoice adalah 20, 66 item,
Association rule parameter adalah tampilan support=15%, confident=45% maka dihasilkan 136
menu untuk menentukan nilai support, confidence dan rule yang dengan pola kombinasi yang dihasilkan
lift dari data, minimum support yang diharapkan sebanyak tiga kombinasi.
adalah 20 persen(%), confidence sama dengan 60
persen(%) dan nilai lift sama dengan 1, adapun hasil KESIMPULAN DAN SARAN
yang dihasilkan dengan parameter yang telah 5.1 Kesimpulan
ditentukan setelah di execute lalu view adalah sebagai Berdasarkan hasil pengujian dan analisis dari
berikut: penerapan association rule dengan algortma apriori
untuk menemukan pola data penjualan accessories
handphone pada maka dapat di tarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penerapan association rule dengan algoritma
apriori dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan dalam menemukan pola data
penjualan aksesoris handphone yang menghasilkan
pola kombinasi sebagai acuan dalam persediaan
stok aksesoris handphone.
2. Pola data penjualan yang dihasilkan dengan min
support 20 persen(%), min confidence 60
Gambar 4.5 Tampilan Hasil Association Rule
Dari Pengujian persen(%) adalah pola kombinasi dua items.

Penerapan Association Rule Dengan Algoritma Apriori Untuk Menemukan Pola Data Penjualan 122
Accessories Handphone. Oleh: Natalia Silalahi
Jurnal Ilmiah INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

3. Dari data hasil pengujian yang telah diperoleh, Apriori Untuk Analisa Pola Data Hasil
dapat diketahui aksesoris apa saja yang sering Tangkapan Ikan”.e-Indonesia Initiative 2008.
muncul di dalam transaksi. Dengan demikian 10. Erwin (2013). Analisis Market Basket Dengan
informasi ini dapat memudahkan dalam Algoritma Apriori Dan Fp-Growth. Jurnal
menyediakan stok dan pendistribusikan aksesoris. Generic Vol.4 No.2
11. Budi Santoso (2007). Data Mining, Teknik
5.2 Saran Pemanfaatan Data Untuk Keperluan Bisnis.
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada Yogyakarta. Penerbit Graha Ilmu.
beberapa saran yang dapat dilakukan guna
pengembangan penelitian ini untuk menjadi lebih
baik, di antaranya sebagai berikut:
1. Data yang digunakan dalam pengolahan sebaiknya
dikelompokkan berdasarkan bulan dan merek
handphone, karena adanya tingkat perkembangan
yang pesat akan kebutuhan aksesoris handphone
berdasarkan merek tersebut.
2. Disarankan untuk menggunakan min support dan
min confidence yang lebih bervariasi sehingga pola
yang dihasilkan lebih memiliki kombinasi yang
lebih banyak.
3. Sebaiknya dilakukan perbandingan dengan
menggunakan algoritma lain, untuk mengukur
tingkat kinerja dan hasil yang diperoleh, apakah
algoritma apriori sudah baik dalam penemuan pola
penjualan aksesoris handphone.

Daftar Pustaka
1. Fadlina (2014). “Data Mining Untuk Analisa
Tingkat Kejahatan Jalanan Dengan Algoritma
Association Rule Metode Apriori”. Informasi dan
Teknologi Ilmiah (INTI). Volume III Nomor I.
2. Kennedi Tampubolon et al (2013). “Implementasi
Data Mining Algortima Apriori Pada Sistem
Persediaan Alat-Alat Kesehatan”. Informasi dan
Teknologi Ilmiah (INTI). Volume I Nomor I.
3. Kusrini, Emha Taufiq Luthfi (2009). “Algoritma
Data Mining”.Yogyakarta. Penerbit Andi.
4. Prabowo Pudjo Widodo et al (2013). “Penerapan
Data Mining Dengan Matlab”. Bandung.
Penerbit Rekayasa Sains.

5. Dewi Kartika Pane (2013). “Implementasi Data


Mining Pada Penjualan Produk elektronik
Dengan Algoritma Apriori”.Pelita Informatika
Budi Darma. Volume IV Nomor 3.
6. Efori Buulolo (2013). “Implementasi Algortima
Apriori Pada Sistem Persediaan Obat”. Pelita
Informati Budi Darma. Volume IV Nomor I.
7. Seni Susanto dan Dedy Suryadi (2010).
“Pengantar Data Mining”. Yogyakarta. Penerbit
Andi.
8. Goldie Gunadi, Dana Indra Sensuse (2012).
Penerapan Metode Data Mining Market Basket
Analysis Terhadap Data Penjualan Produk Buku
Dengan Menggunkan Algoritma Apriori Dan
Frequent Pattern Growth (FP-Growth).
Telematika MKOM Vol.4 No.I.
9. Eko Wahyu Tyas d (2008). “Penerapan Metode
Association Rule Menggunakan Algoritma

Penerapan Association Rule Dengan Algoritma Apriori Untuk Menemukan Pola Data Penjualan 123
Accessories Handphone. Oleh: Natalia Silalahi

Anda mungkin juga menyukai