DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS BONTONOMPO II
Jln. Bontocaradde, KeL. TamaLLayang ,Kec. Bontonompo, Kab. Gowa, Prop. SuLSeL, KodePos 92153
E-mail : pkmbontonompo2@gmail.com - WA : 081-340-180-008 – Kode Registrasi : 1070457
FB : https://www.facebook.com/PKMBontonompo2 - IG : @pkmbontonompo2
GMaps : https://goo.gl/maps/7WjjL8NXYaH2
TENTANG
.PELAYANAN KLINIS
UPT PUSKESMAS BONTONOMPO II
Ditetapkan di : Bontonompo
Pada tanggal :
IRWANTO IL
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien dipandu dengan SOP yang telah ditetapkan.
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas pendaftaran.
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara yaitu
identifikasi dengan menggunakan nama pasien, alamat dan tanggal lahir
pasien.
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan informasi lain
yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan, jadwal
pelayanan, dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan
yang lain beserta nomor telepon yang bisa dihubungi harus dapat
disediakan di tempat pendaftaran.
6. Informasi Tentang Hak dan kewajiban pasien harus tersedia pada setiap
proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.
7. Hak-hak pasien meliputi:
a. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi.
b. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu.
c. Pasien berhak mendapatkan kenyamanan dan kecepatan dalam
pelayanan.
d. Pasien berhak mendapatkan informasi:
Penyakit yang diderita
Tindakan medis yang akan dilakukan
Kemungkinan risikt sebagai akibat tindakan dan tindakan untuk
mengatasinya
Alternatif terapi yang lainnya
Prognosa (perkiraan hasil pengobatan)
Perkiraan biaya pengobatan
e. Pasien berhak/menyetujui/menolak ijin artas tindakan yang akan
dilakukan dan memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
f. Pasien berhak atas privasi dan kerahasiaan penyakit serta data-data
medisnya.
g. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan selama dalam
perawatan.
h. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan
puskesmas.
i. Pasien berhak atas transparansi biaya pengobatan.
j. Pasien berhak didampingi keluarga (dalam keadaan kritis).
8. Kewajiban pasien meliputi :
a. Pasien berkewajiban memberikan informasi yang lengkap dan jujur
tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.
b. Pasien berkewajiban mematuhi ketentuan/peraturan dan tata tertib
yang berlaku di UPT Puskesmas Bontonompo II.
c. Pasien berkewajiban mematuhi nasehat dan petunjuk dokter/dokter
gigi dan perawat dalam pengobatanya.
d. Pasien berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah
disepakati/perjanjian yang telah dibuat dengan dokter yang
merawatnya.
e. Pasien berkewajiban membayar distribusi sesuai Perda Kabupaten
Gowa No. 8 tahun 2012.
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan
klinis.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi : pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain.
3. Pelakasaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam
rekam medis.
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam
medis.
6. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada
pasien sebelum mendapatkan persetujuan.
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan.
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak
lanjuti.
9. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
10 Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan
. sesuai prosedur layanan pasien gawat darurat.
11 Kasus-kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
. pelayanan kasus berisiko tinggi.
12 Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya
. infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal).
13 Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan
. prosedur pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti
prosedur aseptik.
14 Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan
. indikator yang jelas.
15 Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian
. layanan.
16 Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan
. ditindak lanjuti.
17 Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
. menghindari pengulangan yang tidak perlu.
18 Pelayanan perlu pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
. penunjang, perencanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai
dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya.
19 Pasien berhak untuk menolak pengobatan/tindakan.
.
20 Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
.
21 Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan
. dipandu oleh prosedur yang baku.
22 Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan
. informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari
keputusan tersebut.
23 Pelayanan anaestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur
. yang baku.
24 Pelayanan dan anaestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh
. petugas yang kompeten.
25 Sebelum melakukan anaestesi dan pembedahan harus mendapatkan
. informed consent.
26 Status tanda vital pasien wajib dimonitor setelah pemberian anaestesi
. dan pembedahan.
27 Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai
. dengan rencana layanan.
2. Rencana Rujukan
1. Dokter yang menangani bertanggung jawab melaksanakan proses
rujukan.
2. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan
disertai dengan persetujuan rujukan.
3. Khusus rujukan pasien gawat darurat dan perawatan, rumah sakit
rujukan yang akan dituju harus dihubungi terlebih dahulu sebelum
merujuk melalui aplikasi sisrute.
4. Rujukan pasien gawat darurat dan rawat inap harus disertai dengan
resume klinis.
5. Resume klinis meliputi : nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan
yang telah dilakukan dengan kebutuhan akan tindak lanjut.
6. Pasien yang dirujuk dengan ambulance perlu didampingi oleh petugas
yang kompeten serta dimonitor kondisinya selama dalam perjalanan
rujukan ke rumah sakit.
7. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindaklanjuti oleh dokter yang
menangani.
8. Jika pasien tidak mungkin dirujuk atau pasien menolak untuk dirujuk,
maka puskesmas wajib memberikan alternatif pelayanan dan yang
menolak rujukan menandatangani surat penolakan tindakan.
IRWANTO IL