Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

MENGENAL PRODUKSI MASSAL

OLEH :

 ABDURRAHMAN IBRAHIM

 ALDI PRAMANA

 ASRIL SETIAWAN HARAHAP

 ERLANGGA PUTRA R

 IQBAL TRIWAN A

KELAS : XII TITL 1


1. Pengertian Perakitan produk

Perakitan produksi adalah tahapan kritis dalam siklus manufaktur di mana komponen-
komponen individual dirangkai menjadi produk jadi. Untuk mencapai efisiensi yang optimal,
penting untuk memahami teori dasar perakitan dan menerapkan metode perakitan yang
sesuai, Perakitan juga dapat diartikan sebagai proses penggabungan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lainnya.
Berikut adalah teori dasar perakitan:

A. Interchangeability (Kemampuan Tukar Guling)

Konsep ini mencakup kemampuan untuk mengganti atau menukar komponen tanpa
memengaruhi kinerja atau fungsionalitas produk. Misalnya, dalam perakitan mobil, bagian
rem yang dapat diganti dengan mudah adalah contoh aplikasi dari prinsip ini. Ini
memfasilitasi perakitan massal dan perbaikan yang efisien.

B. Tolerance (Toleransi)

Toleransi merujuk pada rentang variasi dimensi yang dapat diterima pada komponen.
Misalnya, dalam perakitan perangkat elektronik, toleransi yang ketat pada ukuran komponen
elektronik dapat memastikan kualitas yang konsisten. Pemahaman yang baik tentang
toleransi diperlukan untuk memastikan kesesuaian komponen saat disatukan.

C. Ergonomi

Ergonomi berkaitan dengan desain stasiun kerja dan penempatan yang optimal untuk
meningkatkan kenyamanan dan produktivitas pekerja. Stasiun kerja yang dirancang dengan
baik dapat mengurangi kelelahan pekerja dan meningkatkan efisiensi perakitan.

2. Metode perakitan

Metode perakitan adalah pendekatan atau strategi yang digunakan dalam


menyusun atau merakit komponen-komponen menjadi produk jadi.
Metode perakitan terbagi menjadi 3 berikut :
1) Metode Cascade
Metode Cascade merupakan sebuah metode perakitan antar komponen
dengan urutan langkah yang runtut. Pada prinsipnya metode cascade banyak
digunakan untuk sistem pengabungan komponen dengan menggunakan rivet
atau paku keling. Metode perakitan cascade banyak digunakan dalam proses
pengabungan atau penyambungan antara komponen dari bahan pelat-pelat
tipis.

Metode Cascade ini banyak digunakan untuk perakitan dengan menggunakan


sistem sambungan riveting atau keling. Proses riveting ini dengan
menggunakan alat sederhana yakni perangkat penembak paku atau biasa
disebut dengan tang rivet. Alat ini menjepit paku yang sudah dimasukkan
dalam lobang hasil pengeboran pelat yang akan disambung. Selanjutnya alat
ini ditekan secara bertahap sampai batang paku putus.
2) Metode keseimbangan

Metode keseimbangan dalam kegiatan perakitan merupakan


proses penyambungan komponen-komponen dengan
menggunakan spot welding. Spot welding merupakan salah satu
jenis pengelasan. Biasa dikenal dengan istilah las titik.

Proses perakitan produk dengan las spot ini sangat banyak


digunakan untuk penyambungan plat-plat yang tipis. Aplikasi
proses penyambungan spot welding ini banyak digunakan di
industri otomotif dan kereta api, juga dipakai pada industri
pesawat terbang. Industri-industri ini banyak menggunakan bahan
baku logam untuk pembuatan body kendaraan dari bahan plat
yang tipis.Keseimbangan yang dimaksudkan dalam proses ini
adalah posisi sambungan di beberapa titik sambungan harus
dilakukan dengan seimbang.
3) Metode Bongkar Pasang (Knock down)
Metode bongkar pasang atau istilah yang lebih populernya adalah
knock down merupakan metode yang banyak digunakan untuk
perakitan suatu produk.

Tujuan penggunaan metode bongkar pasang ini diantaranya:

 Memudahkan dalam mobilitas atau transportasi


 Memudahkan untuk proses perawatan atau penggantian
komponen bagian dalam
 Memudahkan dalam operasional pekerjaan
 Konstruksi produk menjadi lebih sederhana

Penggunaan lebar bahan dan jenis dapat dengan mudah


diterapkan dalam proses perakitan. Proses perakitan dengan
metode knock down ini umumnya menggunakan sambungan baut
dan mur ataupun sekrup (screw). Perakitan dengan metode ini
harus dilakukan secara teliti, terutama dalam hal pengeboran
lubang-lubang tempat baut mur atau sekrup. Pengeboran lubang-
lubang ini biasanya dilakukan dengan memberi posisi dasar
pemasangan. Lubang yang tidak tetap lebih besar dari lubang yang
tetap.
a. Metode perakitan yang dapat ditukar-tukar

Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu
sama lain (interchangeable), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu
pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS,
dan lain sebagainya.

Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah


distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat. Selain
itu dalam penggantian komponen yang rusak, dapat diganti dengan
komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Namun ada juga
kekurangannya, yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan
harga yang relatif lebih mahal.

b. Perakitan dengan pemilihan

Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-


komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-
pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran.

c. Perakitan secara individual

Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita


pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya, karena dalam
pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya.
Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih
dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan
yang diambil dari komponen yang pertama.

Demikianlah pengertian, prinsip, dan jenis-jenis perakitan produk pada


industri manufaktur. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai