OLEH :
ABDURRAHMAN IBRAHIM
ALDI PRAMANA
ERLANGGA PUTRA R
IQBAL TRIWAN A
Perakitan produksi adalah tahapan kritis dalam siklus manufaktur di mana komponen-
komponen individual dirangkai menjadi produk jadi. Untuk mencapai efisiensi yang optimal,
penting untuk memahami teori dasar perakitan dan menerapkan metode perakitan yang
sesuai, Perakitan juga dapat diartikan sebagai proses penggabungan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lainnya.
Berikut adalah teori dasar perakitan:
Konsep ini mencakup kemampuan untuk mengganti atau menukar komponen tanpa
memengaruhi kinerja atau fungsionalitas produk. Misalnya, dalam perakitan mobil, bagian
rem yang dapat diganti dengan mudah adalah contoh aplikasi dari prinsip ini. Ini
memfasilitasi perakitan massal dan perbaikan yang efisien.
B. Tolerance (Toleransi)
Toleransi merujuk pada rentang variasi dimensi yang dapat diterima pada komponen.
Misalnya, dalam perakitan perangkat elektronik, toleransi yang ketat pada ukuran komponen
elektronik dapat memastikan kualitas yang konsisten. Pemahaman yang baik tentang
toleransi diperlukan untuk memastikan kesesuaian komponen saat disatukan.
C. Ergonomi
Ergonomi berkaitan dengan desain stasiun kerja dan penempatan yang optimal untuk
meningkatkan kenyamanan dan produktivitas pekerja. Stasiun kerja yang dirancang dengan
baik dapat mengurangi kelelahan pekerja dan meningkatkan efisiensi perakitan.
2. Metode perakitan
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu
sama lain (interchangeable), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu
pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS,
dan lain sebagainya.