Anda di halaman 1dari 3

Kasus kasus kejahatan komputer yang pernah tercatat dalam

sejarah:
1. Wanna Cry
Siapa yang tidak kenal serangan ransomware Wanna Cry? Serangan cyber satu ini
menjadi serangan cyber terbesar pada Mei 2017 dan menghebohkan dunia IT
khususnya dunia antivirus. Wanna Cry ini merupakan serangan cyber yang
menginfeksi komputer lalu mengenkripsi file pada hard drive PC. Hal tersebut
menjadikan pengguna komputer tidak dapat melakukan akses pada data yang terdapat
pada PC dan harus memberikan bayaran untuk mendapatkan dekripsi.

Sejumlah faktor yang membuat penyebaran awal Wanna Cry menjadi sangat penting
dan terkenal yakni penyerangan yang ditujukan ke sejumlah sistem penting seperti
National Health Service (NHS) di Inggris. Serangan ini dapat dengan mudah
menyebar serta melakukan eksploitasi kerentanan pada windows menggunakan kode
yang dikembangkan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat.

2. NotPetya
NotPetya merupakan serangan cyber perkembangan dari Petya yang menghebohkan
kanca IT pada tahun 2016 lewat spam phising. Serangan NotPetya muncul pada bulan
Juni 2017 yang disebarkan melalui perangkat lunak akuntansi Ukraina. Prinsip
penyerangan NotPetya ini juga sama dengan Wanna Cry yakni menggunakan
eksploitasi serta mengenkripsi data target melalui EternalBlue. Serangan NotPetya ini
diyakini sebagai serangan cyber dari Rusia terhadap Ukraina.

Sistem kerja dari NotPetya ini adalah memboot ulang komputer target. NotPetya akan
menginstall bootloader, menimpa catatan sistem boot master, mengenkripsi tabel file
master yang merupakan sistem file data menuju hard drive. Sistem kerja NotPetya ini
akan mencabut hak akses pada sistem file PC target, lalu akan meminta bayaran untuk
melakukan dekripsi

3. Ethereum
Ethereum bukanlah nama serangan cyber namun korban dari kejahatan cyber yang
melakukan pencurian ethereum. Ethereum merupakan Cryptocurrency bergaya bitcoin
yang merupakan jaringan peer to peer public blockchain dengan mata uang digital
disebut ether. Ethereum ini menjadi platform komputer dunia untuk melakukan smart
contracts antara pengguna dengan penyedia ether. Juli 2017 serangan cyber yang
menargetkan ethereum mencuri sebanyak $39,4 juta dari platform ethereum dalam
hitungan menit. Hal tersebut menimbulkan pemikiran negatif publik tentang
penggunaan blockchain ether di platform ethereum.

4. Equifax
Equifax merupakan perusahaan analisis dan teknologi data yang membantu organisasi
dan individu dalam membuat keputusan bisnis dan pribadi yang terinformasi. Juli
2017 data Equifax menjadi korban dari serangan cyber hingga mengekspos data
sensitif 143 juta orang Amerika Serikat melalui pemanfaatan celah framework
Apache Struts. Data sensitif yang diambil oleh penyerang adalah nama, tanggal lahir,
alamat, nomor jaminan sosial serta nomor kartu kredit.

Equifax merupakan salah satu perusahaan yang menjadi korban serangan cyber
dikarenakan tidak menerapkan update berkala patch kerentanan krisis pada Apache
Struts mereka.

5. Yahoo
Peretasan besar sistem email Yahoo ini terjadi pada Agustus 2013. Perusahaan yang
telah diakuisisi oleh Verizon Communications menyatakan bahwa pengguna email
yahoo terkena dampak serangan cyber. Sebanyak 3 miliar pengguna Yahoo terkena
dampak pencurian data seperti nama email, hash password, tanggal ulang tahun, serta
nomor telepon.

6. Github
Pada februari 2018 pusat layanan hosting Github terkena serangan cyber DDos hingga
1,35TB per detik. Serangan Github ini mengeksploitasi server yang menjalankan
sistem caching memori. Penyerang menggunakan IP Spoofing yang bertujuan untuk
melakukan request palsu pada server UDP. Ketika UDP merespon request, maka
server UDP akan mempersiapkan resources yang telah diminta. Jika serangan request
palsu yang masuk ke server UDP banyak, maka sistem akan overload dan akan
dimanfaatkan untuk penyerangan. Namun, Github berhasil melewati serangan DDos
ini dan hanya tidak aktif selama 5 menit.

Jenis Kejahatan:

1. Wannacry
Unauthorized Access to Computer System and Service : Kejahatan yang dilakukan
dengan memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak
sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer
yang dimasukinya. Biasanya pelaku kejahatan (hacker) melakukannya dengan
maksud sabotase ataupun pencurian informasi penting dan rahasia. Namun begitu,
ada juga yang melakukan hanya karena merasa tertantang untuk mencoba
keahliannya menembus suatu sistem yang memiliki tingkat proteksi tinggi. Kejahatan
ini semakin marak dengan berkembangnya teknologi internet/intranet

Anda mungkin juga menyukai