Anda di halaman 1dari 13

PELANGARAN ETIKA PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

1. Phishing

Phishing adalah usaha untuk mendapatkan informasi sensitif seperti username

dan password dengan menyamar sebagai entitas yang dapat dipercaya dalam

komunikasi elektronik. Misalnya saja seseorang memberikan sebuah alamat website

kepada sobat dengan tampilan sangat mirip dengan Facebook. Nah anda akan mengira

bahwa itu adalah situs Facebook dan memasukkan email serta password kedalam situs

tersebut. Tentu saja, pemilik situs phishing tersebut akan mendapat username dan

password sobat.

Selain itu Phishing biasanya dilakukan dengan spoofing email atau pesan

instan, dan sering mengarahkan pengguna untuk memasukkan informasi pribadi di

situs web palsu, tampilan dan nuansa yang 1denti 1dentic dengan yang asli.

Komunikasi yang mengaku berasal dari situs web sosial, situs lelang, bank, pemroses

pembayaran online atau administrator TI sering digunakan untuk memancing korban.

Email phishing mungkin berisi link ke situs web yang terinfeksi perangkat lunak jahat.
2. Carding

Carding adalah istilah yang menjelaskan tentang perdagangan kartu kredit,

rekening bank dan informasi pribadi lainnya secara online. Istilah singkatnya carding

adalah mencuri informasi kartu kredit atau rekening bank untuk digunakan sendiri atau

dibagikan kepada orang lain. Dengan mendapatkan informasi tersebut, pelaku carding

dapat menggunakan akun kartu kredit tersebut dan menguras semua isinya tanpa harus

mendapat izin dari pemiliknya.

Tentu saja aktifitas carding ini sangat melanggar etika, bahkan melanggar moral

dan termasuk tindak kejahatan yang sangat merugikan orang lain.

3. Pelanggaran Hak Cipta di Internet

Seseorang dengan tanpa izin membuat situs penyayi-penyayi terkenal yang

berisikan lagu-lagu dan liriknya, foto dan cover album dari penyayi-penyayi tersebut.

Contoh : Bulan Mei tahun 1997, Group Musik asal Inggris, Oasis, menuntut ratusan

situs internet yang tidak resmi yang telah memuat foto-foto, lagu-lagu beserta lirik dan

video klipnya. Alasan yang digunakan oleh grup 2opul tersebut dapat menimbulkan

peluang terjadinya pembuatan poster atau CD yang dilakukan pihak lain tanpa izin.

Kasus lain terjadi di Australia, dimana AMCOS (The Australian Mechanical Copyright

Owners Society) dan AMPAL (The Australian Music Publishers Association Ltd) telah

menghentikan pelanggaran Hak Cipta di Internet yang dilakukan oleh Mahasiswa di


Monash University. Pelanggaran tersebut terjadi karena para Mahasiswa dengan tanpa

izin membuat sebuah situs Internet yang berisikan lagu-lagu Top 40 yang popular sejak

tahun 1989 (Angela Bowne, 1997 :142) dalam Hak Kekayaan Intelektual Suatu

Pengantar, Lindsey T dkk.

4. Penyebaran Berita Hoax

Berita hoax semakin cepat menyebar belakangan ini, dikarenakan teknoloagi

informasi yang semakin berkembang dan mudah diakses oleh siapa saja. Pembuat

berita palsu ini telah menyalahgunakan etika dari profesi sebagai penulis berita.

Sebagai pembaca kita harus lebih cerdas dalam memilah informasi dan jangan

menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Dikarenakan adanya jejaring

sosial yang tumbuh semakin besar, berita hoax jadi semakin sulit untuk ditangani.

Pada era saat masyarakat sulit membedakan informasi yang benar dan salah,

hal terpenting adalah meningkatkan literasi media dan literasi media sosial. Sebab,

penyebaran informasi hoax juga dapat dilakukan oleh mereka yang terpelajar.

Pengguna mobile phone, ketika ada berita lewat Twitter, Facebook, WhatsApp, hanya

lihat judul kemudian disebarkan. Ini fakta, karakter yang menarik dan tidak pernah

terjadi sebelumnya.
5. Hacking

Aktifitas hacking adalah aktifitas yang tidak beretika, mencari celah suatu situs

kemudian memasukinya adalah pelanggaran kode etik dalam dunia cyber. Hacking

dapat merugikan orang lain jika aktifitas peretasan tersebut bersifat merusak dan

merugikan.

Hacking dilakukan oleh orang yang disebut sebagai hacker. Hacker terbagi

menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

 Ethical Hacker (White hat): Seorang hacker yang memperoleh akses ke sistem

dengan maksud untuk memperbaiki kelemahan yang teridentifikasi. Mereka

juga dapat melakukan pengujian penetrasi dan penilaian kerentanan.

 Cracker (Black hat): Seorang hacker yang mendapatkan akses tidak sah ke

sistem komputer untuk keuntungan pribadi. Maksudnya biasanya untuk

mencuri data perusahaan, melanggar hak privasi, mentransfer dana dari

rekening bank dll.

 Grey Hat: Seorang hacker yang berada di antara hacker etis dan black hat. Dia

masuk ke sistem komputer tanpa otoritas dengan maksud untuk

mengidentifikasi kelemahan dan mengungkapkannya kepada pemilik sistem.

 Script kiddies: Orang non-terampil yang mendapatkan akses ke sistem

komputer menggunakan alat yang sudah dibuat.


 Hacktivist: Seorang hacker yang menggunakan hacking untuk mengirim pesan

sosial, religius, dan politik, dll. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara

membajak website dan meninggalkan pesan di situs yang dibajak.

 Phreaker: Seorang hacker yang mengidentifikasi dan mengeksploitasi

kelemahan pada sambungan telepon alih-alih komputer.

6. Cracking

Software cracking (dikenal sebagai “breaking” pada tahun 1980an) adalah

modifikasi perangkat lunak untuk menghilangkan atau menonaktifkan fitur yang

dianggap tidak diinginkan oleh orang yang memecahkan perangkat lunak, terutama

fitur perlindungan salinan (termasuk perlindungan terhadap manipulasi perangkat

lunak, serial number, key hardware, cek tanggal dan cek disk) atau gangguan perangkat

lunak seperti layar acak dan adware.

Cracking mengacu pada cara untuk mencapai pemecahan perangkat lunak,

misalnya serial number yang dicuri ataupun tools yang digunakan melakukan tindakan

crack tersebut. Beberapa tools ini disebut keygen,patch, atau loader . Keygen adalah

generator serial number produk buatan tangan yang sering menawarkan kemampuan

untuk menghasilkan serial number atas nama sendiri. Patch adalah program komputer

kecil yang memodifikasi kode mesin program lain.


Mendistribusikan program yang di crack adalah ilegal di sebagian besar negara.

Ada tuntutan hukum tentang cracking software. Mungkin legal untuk menggunakan

perangkat lunak cracked dalam keadaan tertentu, misalnya untuk pendidikan dan uji

coba. Menjual software yang di crack sangat melanggar etika dan dapat dijatuhi

hukuman serta denda.

7. Virus

Virus komputer adalah jenis program perangkat lunak berbahaya yang jika

dijalankan, dapat menggandakan diri atau menginfeksi program komputer lainnya

dengan memodifikasinya. Ketika replikasi ini berhasil, daerah yang terkena kemudian

dikatakan “terinfeksi” dengan virus komputer. Virus sering melakukan beberapa jenis

aktivitas berbahaya pada komputer host yang terinfeksi, seperti pengambil alihan ruang

hardisk ataupun proses pada CPU, mengakses informasi pribadi (misalnya nomor kartu

kredit), data yang rusak, mengirim spam email, mengawasi apa yang anda ketikkan,

atau bahkan membuat komputer menjadi hang. Namun, tidak semua virus membawa

itu merusak dan berusaha menyembunyikan diri karena ciri khas virus adalah

mereplikasi program komputer kemudian mengcopy dirinya sendiri tanpa persetujuan

pemilik komputer.

Pembuat virus menggunakan tipuan teknik sosial dan memanfaatkan

pengetahuan terperinci mengenai kerentanan keamanan untuk mendapatkan akses ke


komputer. Sebagian besar virus menargetkan sistem yang menjalankan Microsoft

Windows menggunakan berbagai mekanisme untuk menginfeksi perangkat lainnya,

dan sering menggunakan strategi anti-deteksi yang kompleks untuk menghindari

AntiVirus. Motif dalam membuat virus dapat mencakup mencari keuntungan

(misalnya dengan uang tebusan), keinginan untuk mengirim pesan politik, hiburan

pribadi, untuk menunjukkan bahwa kerentanan ada pada perangkat lunak, untuk

sabotase dan penolakan.

Virus industry saat ini menyebabkan kerusakan ekonomi bernilai sangat banyak

setiap tahunnya, karena dapat menyebabkan kegagalan 7ndust, menghabiskan resource

industry, merusak data, meningkatkan biaya perawatan, dll. Menanggapi hal tersebut,

aplikasi antivirus open-source gratis telah dikembangkan. Dan 7ndustry software

antivirus semakin banyak.

8. Cybercrime

Kejahatan cyber, atau kejahatan terkait komputer, adalah kejahatan yang

melibatkan komputer dan jaringan. Komputer mungkin telah digunakan dalam tindak

kejahatan, atau mungkin itu adalah targetnya. Debarati Halder dan K. Jaishankar

mendefinisikan cybercrimes sebagai: “Pelanggaran yang dilakukan terhadap individu

atau kelompok individu dengan motif kriminal untuk secara sengaja menyakiti reputasi

korban atau menyebabkan kerugian fisik atau mental, atau kerugian, kepada korban
secara langsung Atau tidak langsung, menggunakan jaringan telekomunikasi modern

seperti Internet (jaringan termasuk namun tidak terbatas pada ruang Chat, email, papan

pengumuman dan kelompok) dan telepon genggam (Bluetooth / SMS / MMS) “.

Cybercrime dapat mengancam seseorang atau keamanan negara dan kesehatan

finansial. Isu seputar jenis kejahatan ini telah menjadi profil tinggi, terutama seputar

hacking, pelanggaran hak cipta, pengawasan massal yang tidak beralasan, pornografi

anak, dan perawatan anak. Ada juga masalah privasi saat informasi rahasia dicegat atau

diungkapkan, secara sah atau tidak. Debarati Halder dan K. Jaishankar lebih jauh

mendefinisikan cybercrime dari perspektif gender dan mendefinisikan ‘cybercrime

against women’ sebagai “Kejahatan yang ditargetkan pada wanita dengan motif untuk

secara sengaja menyakiti korban secara psikologis dan fisik, menggunakan jaringan

telekomunikasi modern seperti internet dan telepon genggam”. Secara internasional,

aktor pemerintah dan non-negara terlibat dalam cybercrimes, termasuk spionase,

pencurian keuangan, dan kejahatan lintas batas lainnya. Kegiatan yang melintasi batas

internasional dan melibatkan kepentingan setidaknya satu negara bangsa terkadang

disebut sebagai cyberwarfare.

Singkatnya cybercrime adalah segala bentuk kejahatan yang terjadi di komputer

maupun teknologi lainnya. Bagi yang menjalankan profesi di bidang IT, melakukan

cybercrime telah melanggar kode etik dalam pekerjaan tersebut. Melakukan

kemampuan di jalan yang salah dapat mengakibatkan kerugian pada diri sendiri dan

orang lain.
9. Identity theft

Identity theft atau pencurian identitas adalah penggunaan identitas orang lain

yang disengaja, biasanya sebagai metode untuk mendapatkan keuntungan finansial

atau mendapatkan pujian dan keuntungan lainnya atas nama orang lain, dan mungkin

merugikan atau kehilangan orang lain. Orang yang identitasnya diasumsikan dapat

menimbulkan konsekuensi yang merugikan jika mereka bertanggung jawab atas

tindakan pelaku. Pencurian identitas terjadi saat seseorang menggunakan informasi

identitas pribadi orang lain, seperti nama mereka, nomor identifikasi, atau nomor kartu

kredit, tanpa izin mereka, melakukan kecurangan atau kejahatan lainnya.

Macam-macam pencurian identitas:

 Pencurian identitas kriminal (mengaku sebagai orang lain saat ditangkap karena

melakukan kejahatan).

 Pencurian identitas finansial (menggunakan identitas orang lain untuk

mendapatkan kredit, barang dan jasa).

 Kloning identitas (menggunakan informasi orang lain untuk mengambil

identitasnya dalam kehidupan sehari-hari).

 Pencurian identitas medis (menggunakan identitas orang lain untuk

mendapatkan perawatan medis atau narkoba).

 Pencurian identitas anak.


10. Bullying

Dalam menggunakan media sosial, kita harus beretika ya. Jangan

mengintimidasi, mengejek, ataupun menjelek-jelekkan orang lain. Tentu saja semua

orang tidak ingin hal ini terjadi, bullying bisa menjadi sumber perpecahan dan

permusuhan di dunia maya.

Tidak ada definisi yang jelas mengenai apa itu bullying namun menurut

WikiPedia: Bullying adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau pemaksaan untuk

menyalahgunakan, mengintimidasi, atau secara agresif mendominasi orang lain.

Perilaku itu sering diulang dan kebiasaan. Salah satu prasyarat penting adalah persepsi,

oleh pengganggu atau orang lain, tentang ketidakseimbangan kekuatan sosial atau fisik,

yang membedakan intimidasi dari konflik. Perilaku yang digunakan untuk menyatakan

dominasi semacam itu dapat mencakup pelecehan atau ancaman verbal, serangan fisik

atau pemaksaan, dan tindakan semacam itu dapat diarahkan berulang kali ke sasaran

tertentu. Rasionalisasi perilaku semacam itu terkadang mencakup perbedaan kelas

sosial, ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, penampilan, perilaku, bahasa tubuh,

kepribadian, reputasi, garis keturunan, kekuatan, ukuran, atau kemampuan. Jika

bullying dilakukan oleh sebuah kelompok, itu disebut mobbing.

Bullying berkisar dari satu lawan satu, intimidasi individual sampai ke

intimidasi kelompok yang disebut mobbing, di mana pengganggu tersebut memiliki

satu atau lebih “letnan” yang tampaknya bersedia membantu pelaku intimidasi utama

dalam kegiatan intimidasi mereka.


11. Pencemaran Nama Baik

Pencemaran nama baik bisa dilakukan oleh siapa saja apalagi dengan kemajuan

teknologi sekarang ini, hanya dengan menulis status di Facebook, sobat sudah bisa

mencemarkan nama baik oranglain. Membuat berita fitnah, menuduh tanpa bukti

(fitnah), semakin sering terjadi belakangan ini dan itu disebabkan oleh mudahnya akses

semua orang di media sosial, pesan broadcast pada aplikasi chatting, dll.

Perbuatan-perbuatan yang termasuk pencemaran nama baik:

 Penistaan: yaitu perbuatan yang dilakukan dengan cara “menuduh seseorang

telah melakukan perbuatan tertentu” dengan maksud agar tuduhan itu tersiar

(diketahui oleh orang banyak). Perbuatan yang dituduhkan itu tidak perlu suatu

perbuatan yang boleh dihukum seperti mencuri, menggelapkan, berzina dan

sebagainya, cukup dengan perbuatan biasa, sudah tentu suatu perbuatan yang

memalukan.

 Penistaan dengan surat: yaitu tuduhan tersebut dilakukan dengan tulisan (surat)

atau gambar, maka kejahatan itu dinamakan “menista dengan surat”. Jadi

seseorang dapat dituntut menurut pasal ini jika tuduhan atau kata-kata hinaan

dilakukan dengan surat atau gambar.

 Fitnah: adalah kejahatan menista atau menista dengan tulisan dalam hal ketika

ia diizinkan untuk membuktikan bahwa tuduhannya itu untuk membela

kepentingan umum atau membela diri, ia tidak dapat membuktikannya dan

tuduhannya itu tidak benar.


12. Penipuan Online

Menipu secara online juga sering terjadi belakangan ini. Banyak sekali iklan-

iklan di internet yang ujung-ujungnya mengarahkan ke tindakan penipuan. Penipuan

online juga termasuk tindakan yang tidak beretika di bidang teknologi sekarang ini,

apalagi jangkauan publik yang menjadi lebih luas jangkauannya karena semua yang

saling terhubung.

ORGANISASI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

1. IPKIN (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia) Sebagai

organisasi nirlaba independent yang beranggotakan para profesiaonal dalam

bidang computer dan informatika, IPKIN bertujuan untuk meningkatkan

pemanfaatan pengembangan tekhnologi computer dan informatika di indoneia

guna menunjang pembangunan nasional.

2. APJII ( Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ) untuk melakukan

beberapa program kunci yang di nilai strategis untuk pengembangan jaringan

internet di Indonesia.

3. Association for Computing Machinery (Asosiasi untuk Permesinan Komputer),

adalah sebuah serikat ilmiah dan pendidikan komputer pertama di dunia yang

didirikan pada tahun 1947. Anggota ACM sekitar 78.000 terdiri dari para
profesional dan para pelajar yang tertarik akan komputer. Dia bermarkas besari

di Kota New York.

4. IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah sebuah

organisasi profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli di bidang teknik yang

mempromosikan pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak

yang mempercepat teknologi-teknologi baru dalam semua aspek dalam industri

dan rekayasa (engineering), yang mencakup telekomunikasi, jaringan

komputer, kelistrikan, antariksa, dan elektronika.

5. SEARCC (South East Asia Regional Computer Confideration) merupakan

suatu forum/badan yang beranggotakan himpunan profesional IT (Information

Technology) yang terdiri dari 13 Negara. SEARCC dibentuk pada Febuari

1978, di Singapore oleh enam (6) ikatan komputer dari negara- negara tetangga

seperti Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Philipene, Singapore dan Thailand.

Anda mungkin juga menyukai