Kejahatan komputer dan internet mencakup serangkaian aktivitas yang melibatkan penggunaan teknologi computer dan jaringan. Beberapa bentuk umum dari kejahatan ini melibatakan pencurian data pribadi,penipuan online,serangan malware,phising dan hacking. Kejahatan ini dapat merugikan individu,perusahaan dan bahkan pemerintahan. Upaya pencegahan melibatkan keamanan informasi,perlindungan privasi,dan tindakan hokum terhadap pelaku kejahatan computer.
1.2 Klasifikasi Kejahatan Komputer
Klasifikasi kejahatan computer melibatkan beberapa jenis utama: Pencurian data, melibatkan akses illegal dan pencurian informasi pribadi/bisnis. Penipuan online,praktek menipu untuk mendapatkan keuntungan financial seringkali melibatkan penipuan transaksi online. Malware dan serangan cyber,pengembangan dan penyebaran perangkat lunak berbahaya untuk merusak system/mencuri informasi. Phising,upaya untuk memperoleh inforamsi sensitive dengan menyamar sebagai entitas terpercaya melalui pesan/situs web palsu. Hacking,penetrasi illegal ke system computer untuk mendapatkan control/informasi yang tidak sah. DOS dan DDOS,upaya membuat layanan/situs web tidak tersedia dengan membanjiri mereka dengan lalu lintas atau serangan . Identitas Palsu,pencurian identitas/pembuatan identitas palsu untuk tujuan criminal. Kejahatan Terkait Keuangan,pencurian dana secara elektronik,manipulasi transaksi keuangan, atau pencucian uang secara online. Spam dan Scam,penyebaran pesan yang tidak diinginkan atau penipuan melalui email,pesan teks, atau platform komunikasi online. Tindakan Merusak/Sabotasi,tidakan merusak terhadap infrastruktur/system computer untuk tujuan merugikan
Pencegahan dan penanggulangan kejahatan computer melibatkan keamanan
teknologi,kesadaran pengguna,serta tindakan hukum yang ketat.
1.3 Seluk Beluk dan Istilah Hacker
Seluk beluk hacker adalah individu yang memiliki keahlian dalam system computer dan jaringan. Istilah ini dapat merujuk pada 2 kelompok utama : “white hat” (etis) yang bekerja untuk keamanan dan “black hat”(tidak etis) yang terilbat dalam aktivitas criminal. Jenis-jenis Hacker: White Hat Hacker,bertindak secara etis untuk mengamankan system dengan mengidentifikasi dan memperbaiki kerentananya. Black Hat Hacker,melakukan kegiatan illegal seperti peretasan,pencurian uang dan serangan malware untuk keuntungan pribadi/kelompok. Grey Hat Hacker,berada ditengah-tengah,mungkin melakukan aktivitas tanpa izin ,namun dengan niat baik/member tahu kepada sipemilik system tentang kerentananya.
Teknik Hacking:
Social Engineering,memanipulasi orang untuk mendapatkan informasi
rahasia/akses ke system. Phereaking,penyalahgunaan/manipulasi system telekomunikasi untuk mendapatkan akses gratis. Spoofing,menyamar sebagai entitas lain untuk mendapatkan kepercayaan/akses. Malware,perangkat lunak berbahaya seperti :virus,Trojan,dan worm untuk merusak/,mencuri data. Istilah Terkait
Cracker,individu yang focus pada peretas keamanan perangkat lunak
untuk tujuan illegal. Script Kiddie,orang yang tidak memiliki keahlian sebenarnya pada hacking,tetapi menggunakan akses/scrip yang dikembangkan oleh orang lain. Zero-day Export,penyalahgunaan kerentanan keamanan system segera setelah ditemukanya,sebelum vendor dapat merilis pembaruan/solusi. Bug Bounty,program yang memberikan pengahargaan kepada peretas etis yang menemukan dan melaporkan kerenatan keamanaan.
Hacker dapat memiliki dampak positif dalam memperbaiki keamanan,atau
negative sebagai pelaku kejahatan computer. Upaya perlindungan termasuk peningkatan keamanan system dan pendidikan pengguna.
1.4 Peningkatan Jumlah Hacker
Menilai jumlah hacker secara pasti sulit dilakukan,karena banyak dari mereka beroperasi didunia maya dengan tingkat anonimitas yang tinggi. Namun beberapa perkiraan menyatakan bahwa jumlah hacker secara global dapat mencapai ratusan ribu hingga jutaan individu. Dalam komunitas hacking,ada perberdaan antara hacker amatir hingga professional yang memilki keahlian tinggi. Beberapa bergabung dalam kelompok tertentu,sementara yang lain bertindak secara independen.Pertumbuhan teknologi dan konektivitas internet dapat mempengaruhi dinamika jumlah hacker,sementara upaya penegakan hukum dan keamanan cyber terus berupaya untuk membatasi aktivitas mereka.
1.5 Macam Pengelompokan Hacker
Berikut Pengelompokan Hacker: White Hat Hacker,bertindak secara etis dan focus pada keamanan. Black Hat Hacker,melakukan aktivitas illegal dan tidak etis seperti peretasan,pencurian data dan serangan malware untuk keuntungan pribadi/kelompok. Grey Hat Hacker,melakukan aktivitas tanpa izin,tapi dengan niat baik/member tahu kepada sipemilik system tentang keerntananya. Hacktivitas,hacker yang terlibat dalam aktivisme dengan menggunakan keahlian mereka untuk menyerahkan pendapat / melibatkan diri dalam kampanye politik/social. Script Kiddie,individu yang kurang ahli dalam hacking namun menggunakan scrip / alat yang dikembangkan oleh orang lain. Cyber Terrrorist,melakukan serangan cyber dengan tujuan menciptakan kepanikan,ketakutan,merusak infrastruktur dengan niat terorisme. State-sponsored Hacker , didedikasi oleh pemerintah/ kelompok tertentu untuk melaksanakan serangan cyber demi kepentingan negra / kelompok. Hacking,individu/kelompok yang menggunakan keahlian hacking untuk menyuarakan pendapat politik/social dengan cara yang tidak konvensional. Suicide Hacker, hacker yang bersedia mengorbankan akses/identifikasi mereka untuk tujuan tertentu,mungkin sebagai bentuk protes/aksi eksentrik. 1.6 Alasan Hacker Beroperasi Beberapa alas an hacker beroperasi seperti: Motivasi Finansial Keinginan untuk tantangan Keamanan uji kelemahan Motivasi politik/social Penyalahgunaan kekuasaan Penyelundupan informasi Perlawanan terhadap system Motivasi ideologis Pencarian identitas/Pengakuan 1.7 Cara Hacker Beroperasi Hacker beroperasi menggunakan skill mereka untuk membobol perlindungan keamanan pada computer,jaringan system,perangkat mobile,aplikasi dan system ios.
1.8 Aspek-aspek dalam keamanan informasi
Aspek-aspek keamanan informasi melibatkan perlindugan terhadap kerahasiaan,integritas,dan ketersediaan data. Ini mencakup manajemen akses,enkripsi,pemantuan kegiatan,pemulihan datam dan keasdaran keamanan bagi pengguna. Keamanan informasi juga mencakup perlindungan terhadap ancaman siber,seperti : malware,serangan phising, dan upaya pencurian data.